Archive for November 5th, 2010

Desain dan manajemen kualitas


 

Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemn operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mencacu pada output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan.

Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi perusahaan yang ada, mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana yaitu pada kenyataan dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hamper selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalm dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya . Konsep desain produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini.

Desain Produk TOPIK5

APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUK ?

Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat memuaskan konsumen.

Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebuty maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau konmbinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.

Suatu produk yang diciptakan baik berupa barang atau jasa bpad umumnya mengalami tahapan kehidupan produk (PLC = Product Life Cycle) melalui empat tahapan seperti yang terlihat dalam gambar berikut: Gambar Produk Life Cycle Penjualan Biaya Arua Kas Penjualan I G M D

Keterangan: I (Introduction) = tahap perkenalan G (growth) = tahap pertumbuhan M (Maturity) = tahap kedewasaan D (Decline) = tahap penurunan

1. PLC (Product Life Cycle) dan Pilihan Strategi Tahapan PLC Pilihan Strategi Perkenalan (Introduction) Masih menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk:

1) Riset, 2) Pengembangan produk, 3) Modifikasi proses, dan 4) Pengembangan pemasok.

Pertumbuhan (Growth) Desain produk sudah stabil sehingga perlu peramal- an kebutuhan kapasitas yang efektif dan perlu pening- katan kapasitas agar dapat memenuhi permintaan Kematangan

(Maturity) Pesaing sedah dapat dipastikan dan memerlukan ino- vasi, pengendalian biayaharus lebih baik, meningkat- kan keuntungan dengan pembatasan lini produk. Penurunan

(Decline) Produk hamper matimaka mungkin perlu menghenti- kan produk tersebut dan menggantinya dengan desain produk baru.

2. Analisa Produk berdasarkan nilai (Product by value analysis)

Berdasarkan prinsip pareto yaitu focus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting ) maka memilih desain produk yang cocok seharusnya mengacu pada prinsip tersebut. Sehingga perlu menerapkan analisa produk berdasarkan nilai (product by value analysis) yaitu mengurutkan produk dari yang tertinggi ke yang terendah berdasarkan kontribusi niali uang dari masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis tersebut juga mengurutkan kontribusi pendapatan total tahiunan dari tiap produk, sehingga apabila kontribusi per unit rendah mungkin akan terlihat berbeda jika tingkat penjualannya tinggi.

B. PENCIPTAAN PRODUK BARU

Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam perjalanannya tentunya mengalami tahapan seperti yang sesuai siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui . Oleh karenanya mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup.

1. Peluang Penciptaan Produk Baru Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru diantaranya adalah: 1. Pemahaman Konsumen 2. Perubahan Ekonomi 3. Perubahan Sosiologis dan demografis 4. Perubahan Teknologi 5. Perubahan Politik/Peraturan 6. Perubahan yang lain seperti: a. Praktek di pasar b. Standar profesi c. Supplier d. Distributor

2. Pentingnya Produk Baru Perusahana perliu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau pembaharuan produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Walaupun pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal untuk dapat dipasarkan akan tetapi usaha yang terus-menerus untuk memperkenalkan produk baru harus tetap dilakukan . Oleh karenanya seleksi produk, pendefinisian produk maupun desain produk sangat penting dilakukan terus menerus sehingga manajer operasi dan organisasinya harus memahami resiko kegagalan yang mungkin terjadi. Dan harus menampung banyak produk baru sementara aktifitas yang dijalankan tetap dilakukan

C. SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK

Sistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:

1.Tahapan Pengembangan Produk

a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja, persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.

b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang bersangkutan.

c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melaului atribut tentang produk.

d. Spesifikasi fungsional :Bagaimana suatu produk bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.

e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi.

f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan konsumen ?

g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen ? Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.

h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk dipasarkan.

i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.

2. Quality Function Deployment (QFD)

Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan konsumen” dan menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa). Ada enam langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu: a. Identifikasi keinginan konsumen. b. Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan konsumen. c. Hubungkan langkah 1 dan 2. d. Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam perusahaan pada konsep bagaimana pada perusahaan. e. Kembangkan tingkatan kepentingan. f. Evaluasi produk pesaing.

3. Pengorganisasian Pengembangan Produk Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk, kemudian departemen rekayasa manuifaktur untuk merancang produk, dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut. Cara seperti itu mempunyai kelebihan yaitu adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap tetapi mempunyai kelemahan yaitu kekurangan pemikiran ke masa depan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang manajer prodyk untuk “memenangkan” produk melalui system pengembangan produk dan organisasi terkait. Ada juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang dikenal sebagai:

a. Tim Pengembangan Produk yang bertanggung ajawab untuk menerjewmahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat memnacapi keberhasilan produk dalam arti dapat dipasarkan, dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.

b. Tim Desain yang bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.

c. Tim Rekayasa Nilai yang biasanya terbentuk dari gabungan semua unsure yang terpengaruh yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.

4. Manufacturability dan Value Engineering Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain: a. Mengurangi kompleksitas produk. b. Standardisasi tambahan dari komponen. c. Perbaikan aspek fungsional produk. d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan. e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk. f. Desain yang tangguh

D. ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN DESAIN PRODUK

Untuk mengembangkan system dan struktur organisasi yang efektif, maka ada beberapa isu penting yang harus dipahami yaitu antara lain: 1. Desain yang tangguh (Robust Design) Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pad kondisi yang tidak memadai pada proses produksi. 2. Desain Modular (Modular Design) Adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan. 3. Computer Aided Design (CAD)

Adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk. 4. Computer Aided Manufacturing (CAM) Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. 5. Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology) Adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif. 6. Analisis Nilai (Value Analysis) Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi. 7. Desain yang ramah lingkungan (Environtmentally Friendly Design) Merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan: a. Membuat produk yang dapat didaur ulang b. Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang. c. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan. d. Menggunakan komponen yang lebih ringan. e. Menggunakan energi yang lebih sedikit. f. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.

E. PERSAINGAN BERDASAR WAKTU (TIME-BASED COMPETITION)

Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangkan persaingandari para pesaingnya yang le\bih lambat berarti bisa desebut manajer yang menguasai konsep persaingan berdasarkan waktu Adapun Pengembangan Produk secara Kontinyu dapat digambarkan sebagai berikut:

F. DOKUMENTASI PRODUKSI

Aktifitas dalam perusahaan diusahaan agar dapat terjadi kesinambungan maka perlu dokumentasi yangmemadai, oleh karena itu dokumentasi produksi perlu sekali dilakukan dalam program pengembangan produk. Adapun dokumentasi yang lazim dilakukan antara lain: 1. Gambar Perakitan (Assembly Drawing) yaitu pandangan produk yang dilepas masing-masing komponenya biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.

2. Diagram Perakitan (Assembly Chart) yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi. 3. Lembar Rute (Route Sheet) yaitu merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material. 4. Perintah Kerja (Work Order) yaitu sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu. 5. Engineering Change Notices (ECN) yaitu sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau bill of material. 6. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management) yaitu suatu system dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan pertanggung jawaban suatu perubahan tetap terjaga.

G. DESAIN JASA

Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam duania bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dunia bisnis yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena karakteristiknya unik. Salah satu alasan produktifitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsure interaksi konsumen. Dalam hal ini konsumen dapat berpartisipasi dalam : 1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti operasi plastik atau tata rambut). 2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses melahirkan bayi. 3. Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan tinggi, manajemen kauangan pribadi atau menata interior.

Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk diantaranya: 1. Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin. 2. Modulirize dengan menyediakan paket-paket. 3. Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk mengganti tenaga manusia. 4. Moment of Truthadalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini ! 1) Apa yang dimaksudkan dengan produk ? 2) Sebutkan dan jelaskan apa saja kondisi yang dapat memberikan peluang penciptaan produk baru ! 3) Jelaskan bagaimana tahapan pengembangan produk. 4) Apa yang dimaksudkan dengan QFD ? 5) Jelaskan berbagai isu yang berkaitan dengan Desain Produk . 6) Jelaskan apa saja strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan berdasar waktu. 7) Jelaskan apa saja yang termasuk dalam dokumentasi produksi.. 8) Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam mendisain jasa agar biaya efisien dan produk meningkat ?

RANGKUMAN Strategi produk yang efektif memerlukan pemilihan desain produk yang kemudian mengimplementasikannya dalam kegiatan produksi. Apabila strategi ini dijalankan secara efektif maka fuyngsi produksi akan memberikan kontribusi maksimum pada organisasi. Manajer operasional selayaknya membangun system pengembangan produk yang memiliki kemampuan dalam merancang dan memproduksi sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif. Pada saat produk memasuki tahapan sesui PLCnya maka stategi yang harus diambil berubah-ubah. Untuk itu dokumentasi produksi perlu dilakukan, demikian juga untuk produk jasa.

Manajemen Kualitas TOPIK6

  1. PENGERTIAN KUALITAS

Untuk mempertahankan keberadaannya di pasar dalam jangka panjang, maka perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun jasa harus berorientasi pada kualitas. Mengapa demikian ? karena kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga dengan demikian perusahaan yang Perusahaan yang bergerak di sektor barang menghasilkan produk nyata yang berwujud sedangkan di sektor jasa menghasilkan produk yang merupakan pelayanan. Dengan demikian kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan sesuatu yang wujudnya tidak nyata seperti pendidikan, hiburan, transportasi, administrasi, layanan keuangan, kesehatan disebut kegiatan di sektor jasa. Namun sekarang ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service. Akan tetapi apapun jenis produk yang dihasilkan perusahaan, sekarang ini harus memfokuskan pada kualitas karena bagi konsumen, produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan sehingga kepercayaan untuk mengkonsumsi produk tersebut akan terus menjadikan loyalitas para konsumen akan produk tersebut Kualitas dapat didefinisikan sebagai kecocokan atau melebihi kebutuhan konsumen akan penggunaan produk . Memahami kualitas produk bias dilihat dari empat dimensi , seperti yang digambarkan berikut ini:

Gambar Dimensi kualitas Kualitas riset pasar Kualitas Rancangan Kualitas konsep Kualitas spesifikasi Teknologi Kualitas Kesesuaian Sumber Daya Manusia Manajemen KECOCOKAN PENGGUNA Kehandalan Ketersediaan Kemampuan Perawatan Dukungan Logistik Ketepatan Bidang Pelayananan Kompetensi Integritas Sumber: Scroeder (1993, 94)

Ada tiga alasan kualitas merupakan sesuatu yang penting yaitu: 1. Reputasi perusahaan. 2. Keandalan produk 3. Keterlibatan global Ada empat kategori biaya kualitas yang disebut cost of quality yaitu: 1. Prevention cost

Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak, contoh: peletihan, program peningkatan kualitas. 2. Appraisal cost Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen dan jasa, contoh: biay apercobaan, laboratorium, pengujian. 3. Internal failure Biaya yang diakibatkan proses produksi yang menyebabkan kerusakan sebelum dikirim ke konsumen, contoh: rework, scrap, downtime. 4. External failure Biaya yang terjadi setelah pengiriman produk ke konsumen, contoh: retur, biaya social.

B. ISO (INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION)

Perusahaan yang telah memutuskan untuk go internasional, lazimnya sudah memahami bahwa produk yang dihasilkan harsu memenuhi standar kualitas internasional. Oleh karena itu dikenal standar kualitas tunggal (Single Quality Standard) nyang mulai diterapkan sejak 1987 oleh ISO (International Standart Organization) yang beranggotakan 91 negara dengan mempublikasikan a series of quality standard. Adapun yang telah ada diantaranya: 1. ISO 9000 yang memfokuskan standar kualitas pada prosedur manajemen, kepemimpinan, dokumentasi secara rinci, instruksi kerja dan pelaporan. 2. ISO 9001 : terdiri dari 2.000 komponen untuk melihat kualitas. 3. ISO 14000 yangg memasukkan unsure standar manajemen lingkungan yang berisi lima elemen dasar yaitu: a. Manajemen lingkungan b. Auditing c. Evaluasi kinerja d. Pelabelan e. Penaksiran siklus hidup Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan standar kualitas tersebut diantaranya adalah: 1. Citra positif dari masyarakat dan mengurangi eksploitasi pada pertanggung jawaban. 2. Pendekatan sistimatis yang bagus pada pencegahan terhadap polusimelalui minimisasi dampak ekologi pada produk dan aktifitas. 3. Memenuhi ketentuan yang berlaku dan kesempatan memeperoleh keunggulan bersaing. 4. Mengurangi kebutuhan audit yang bermacam-macam.

C. TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka banyak peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen.

TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang kemudian dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang efektif Adapun 14 Poin Deming adalah sbb: 1. Membuat tujuan yang konsisten 2. Memimpin dalam mempromosikan prubhan. 3. Membangun kualitas pda produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk menangkap permasalahan. 4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga. 5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus. 6. Memulai pelatihan. 7. Menekankan kepemimpinan. 8. Membuang rasa takut. 9. Mendobrak batasan antar departemen. 10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja. 11. Mendukung, membantu, memperbaiki. 12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar kinerja masing-masing. 13. Mendidikan program pendidikan yang kuat dan perbaikan mandiri. 14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi. Sedangkan eman konsep program TQM yang efektif adalah:

1. Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya: a. PDCA (Plan Do Check Act) yaitu model dalam melakukan perbaikan terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan melakukan tindakan. b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika maupun Jepang. c. Zero defect yaitu prosrsd produk tanpa cacat yang juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika Serikat.

2. Pemberdayaan Karyawan Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam organisasi. Teknik yang digunakan termasuk: a. membangun jaringan komunikasi yang melibatkan karyawan. b. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung. c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan di bagian operasi. d. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi. e. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan lingkaran kualitas.

3. Benchmarking Yaitu pemilihan standar kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas.

4. Just in Time (JIT) JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu: a. JIT memangkas biaya kualitas b. JIT meningkatkan kualitas c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. 5. Konsep Taguchi Dalam konsep ini disediakan tiga hal yang bertujuan memperbaikai kualitas produk dan proses yaitu: a. Ketangguhan kualitas (quality robustness) b. Fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) c. Kualitas berorientasi target (target oriented quality) 6. Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh macam yaitu: a. Lembar Pengecekan (Check Sheet) Adalah formulir yang didisain untuk mencatat data. b. Diagram Sebar (Scatter Diagram) Menunjukkan hubungan antar-dua perhitungan c. Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) atau diagram ishikawa aytau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram) Adalah teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. d. Diagram Pareto (Pareto Chart) Adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting. e. Diagram Alir (Flow Chart) Adalah diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau system. f. Histogram Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. g. Statistical Process Control (SPC) Adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.

D. PENGAWASAN/INSPEKSI

Untuk memastikan bahwa sitem menghasilkan kualitas yang diharapkan maka perlu dilakukan pengendalian proses yang seringkali dengan cara pengawasan atau inspeksi yaitu jalan untuk memastikan bahwa sebuah operasi menghasilkan tingkat kualitas yang diharapkan. Dua masalah dasar yang berkaitan dengan inspeksi adalah Kapan dan dimana inspeksi dilakukan, biasanya terjadi pada salah satu titik berikut: 1. Pada pabrik supplier saat sedang meproduksi 2. Di tempat penerimaan produk dari supplier 3. Sebelum dilakukan proses yang mahal dan tidak dapat dirubah. 4. Selama tahap proses produksi. 5. Saat proses akhir atau selesai. 6. Sebelum produk diantar 7. Pada titik kontak konsumen. Inspeksi terbaik selalu dilakukan pada sumbernya sehingga dikenal Inspeksi Sumber yaitu pengendalian atau pengawasan pada titik produksi atau pada pembelian pada sumbernya. Adapun alat sederhana yang sering digunakan untuk melakukan inspeksi adalah Poka Yoke yaitu “ bebas dari kesalahan” berate teknik yang dapat memastikan produksi sebuah produk yang baik setiap saat.

Atribut Inspeksi

Pada saat melakukan inspeksi karakteristik kualitas dibagi dalam dua hal yaitu: 1. Inspeksi Atribut : menggolongkan barang baik dan barang cacat.

2. Inspeksi variabel : menghitung dimensi seperti berat, kecepatan, tinggi, kekuatan untuk melihat apakah produk masuk kriteria batas yang dapat diterima.

E. TQM DI SEKTOR JASA

Kualitas jasa susah untuk diukur dan tergantung pada persepsi pada ekspektasi dibandingkan kenyataan serta persepsi pada proses dan outputnya. Adapun kualitas jasa digolongkan dalam dua hal yaitu: 1. Normal yaitu pengantarabn jasa secara rutin. 2. Eksepsional yaitu bagaiman dapat mengatasi permasalahan. Manajer operasional; memainkan peranan penting dalam mengatasi beberapa aspek utama kualitas jasa yaitu: 1. Komponen terukur dari banyak jasa yang penting. 2. Proses jasa. 3. Manajer dapat mempengaruhi harapan jasa. 4. Manajer harus dapat mengharapkan pengecualian. Keempat aspek utama tersebut merupakan kunci jasa yang berkualitas. Adapun yang menentukan Kualitas Jasa adalah: 1. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi kinerja dan ketergantungan. 2. Daya saing berhubungan dengan kesiapan karyawan menyediakan layanan jasa. 3. Kompetensi berarti kepemilikan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasa 4. Akses mengandung arti mudah didekati dan kemudahan kontak. 5. Kesopanan berhubungan dengan saling menghormati, keramahan. 6. Komunikasi berarti dapat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti konsumen. 7. Kredibilitas mengandubng arti dapat dipercaya jujur. 8. Keamanan adalah bebas dari ketakutan dan keraguan. 9. Memahami berhubungan dengan mengenal kebutuhan konsumen. 10. Nyata termasuk bukti fisik dari jasa.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini ! LATIHANa. Apa yang dimaksudkan dengan Kualitas ? b. Bagaimana cara kualitas meningkatkan keuntungan? c. Mengapa kualitas penting bagi perusahaan ? d. Sebut dan jelaskan berbagai biaya kualitas. e. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan ISO (International Standard Organization). f. Kapan dan dimana pengawasan / inspeksi dilakukan ? g. Jelaskan berbagai jenis inspeksi . h. Jelaskan mengenai TQM di sektor jasa.

Kualitas adalah istilah yang memiliki arti yang berbeda bagi orang yang brebeda. Kualitas merupakan fitur atau karakteristik total dari sebuah produk barang atau jasa yang dikaitkan dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang terlihat maupun tersirat. Menetapkan harapan kualitas sangat penting bagi operasi yang efisien dan efektif. Untuk mencapai kualitas perlu penerappan konsep TQM karena kualitas tidak dapat diperikasa pad asebuah produk. Topik ini membahas enam konsep TQM agar efektif serta berbagai hal berkaitan dengan kualitas jasa.

Konsep Six Sigma Awareness


Six Sigma merupakan sistem manajemen yang dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan bisnis. Dengan Six Sigma kita dapat memahami persoalan paling penting dan kritis yang dihadapi oleh sebuah perusahaan.

Terdapat beberapa pemahaman sistem manajemen yang mendasari Six Sigma, antar lain Konsep, Strategi, Metodologi, dan Manfaat Six Sigma.

KONSEP SIX SIGMA

Konsep Six Sigma dapat dipahami melalui tiga aspek, yaitu :

  • Sistem Manajemen
  • Pengukuran
  • Target

Fokus utama Six Sigma sebagai sebuah sistem manajemen adalah pada tiga hal, yaitu fokus pada konsumen, manajemen proses serta fakta dan data. Dalam Six Sigma, kepuasan konsumen menjadi fokus utama. Manajeman memandang bisnis dan proses sebagai sebuah sistem yang saling mempengaruhi agar dapat memenuhi persyaratan konsumen dan mencapai target. Setiap langkah dalam Six Sigma harus berbasis fakta dan data untuk meningkatkan objektivitas dalam pengambilan keputusan.

Six sigma digunakan untuk mengukur dan membandingkan kemampuan proses denagn persyaratan konsumen yang penting.

Six sigma adalah sebuah target yang mendekati sempurna, yakni 99,9997% memenuhi persyaratan konsumen atau hanya 3,4 kegagalan ( defect ) dalam satu juta kesempatan.

STRATEGI SIX SIGMA

Strategi Six Sigma terdiri atas tiga unsur dasar, yaitu :

  • Process Management
  • Process Improvement
  • Process Design and Redesign

Pada Process Management, Six Sigma memiliki tujuan yaitu,

  • Mengembangkan infrastruktur dan pengetahuan proses.
  • Merampingkan rantai antara konsumen, proses dan pelaku proses.
  • Memastikan pengukuran dan pemantauan untuk respon yang cepat.

Pada Process Improvement, Six Sigma memiliki tujuan yaitu,

  • Mengurangi area dengan kesalahan ( defect ) yang tinggi.
  • Mengurangi biaya yang tidak perlu ( cost of poor quality ).
  • Menjawab permasalahan yang muncul dari sisi bisnis, proses, konsumen dan pegawai.
  • Fokus pada pemecahan masalah.

Pada Process Design and Redesign, Six Sigma memiliki tujuan yaitu,

  • Mengambil manfaat dari kebutuhan baru konsumen.
  • Process Improvement dipandang tidak menjawab permasalahan secara efektif.
  • Memutus cara lama dengan mengurangi biaya, waktu, re-work dan rasa frustasi.

METODOLOGI SIX SIGMA

Metodologi Six Sigma terdiri atas lima rangkaian proses berurutan yang dinamakan proses “DMAIC”, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control.

Define

Tahap Define memiliki fungsi antara lain,

  • Menggambarkan proses
  • Mengidentifikasi masalah
  • Menggambarkan peluang dan tujuan

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap Define adalah memilih proyek ( project selection ) dan membuat project charter.

Project charter adalah piagam yang berisikan konteks permasalahan dan rencana project improvement..

Berikut ini kegunaan project charter :

  • Mendefinisikan fokus proyek.
  • Menjelaskan hasil yang dicari.
  • Memastikan nilai terhadap bisnis.
  • Menentukan batas-batas dan sumber daya tim.
  • Mengkomunikasikan target dan rencana.

Sebuah project charter terdiri atas komponen penyusun, yaitu

a. Project title adalah judul dari project improvement yang menggambarkan masalah dan tujuan secara umum.

b. Business case adalah alasan dipilihnya suatu proyek perbaikan yang terdiri atas poin-poin :

  • Pernyataan yang luas mengenai area atau peluang yang dihadapi.
  • Dampak positif potensi perbaikan.
  • Dampak atau risiko jika tidak dilakukan perbaikan.
  • Hubungan dengan strategi dan konsumen.
  • Dimiliki oleh Project Champion/Sponsor.

c. Players adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses Six Sigma, yang terdiri atas :

  • Project Champion/Sponsor.
  • Project Leader
  • Team Member
  • Pelatih/staf konsultan ( Black Belt/Master Black Belt )

d. Problem Statements adalah deskripsi yang tepat dan terfokus pada “ apa yang menjadi masalah “. Berikut ini adalah struktur dari problem statements :

  • Apa yang menjadi masalah ?
  • Di mana kita mengamati masalah ?
  • Kapan kita mengamati masalah ?
  • Seberapa besar masalah yang terjadi ?
  • Apa dampak dari masalah ?

Di dalam problem statements seharusnya tidak menggambarkan sebab, tidak menempelkan tanggung jawab / menyalahkan orang lain, dan tidak mengandung solusi yang sudah dirancang.

e. Goal Statements adalah menemukan target perbaikan, yaitu :

  • Deskripsi tentang apa yang dicapai.
  • Target yang dapat diukur untuk hasil-hasil yang diinginkan.
  • Tenggat waktu proyek dan atau time frame untuk hasil.

f. Scope adalah ruang lingkup area permasalahan di mana solusi-solusi dapat diimplementasikan.

g. Stakeholders adalah pihak-pihak yang terkait dalam proyek perbaikan Six Sigma yang terdiri atas :

  • Supplier
  • Process Owner
  • Konsumen

h. Constraints/Assumptions adalah batasan-batasan dan asumsi yang relevan terhadap usaha tim yang menyangkut sumber daya, waktu dan ruang.

i. Approval adalah persetujuan ( tanda tangan ) dari project champion/sponsor.

j. Preliminary plan adalah rencana waktu penyelesaian dari setiap tahap dalam proyek Six Sigma.


Tim Six Sigma adalah pihak-pihak yang yang terlbat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan improvement project di perusahaan.

1. Project Champion ( Project Sponsor ) memilki tugas,

  • Sebagai “pemilik” proyek DMAIC pada tingkat bisnis (bukan operasional).
  • Mewakili Black Belt dan tim di Leadership Council.
  • Membantu menentukan dan mengarahkan program improvement, yaitu dengan
  1. Melakukan review secara periodik.
  2. Menyetujui perubahan lingkup/arah apabila diperlukan.
  3. Menyediakan sumber daya dan negosiasi masalah lintas unit.
  4. Bekerja sama dengan pemilik proses untuk memastikan serah terima proyek setelah selesai.

2. Coaches ( Master Black Belt ) memiliki tugas,

  • Seorang ahli dalam metode improvement.
  • Memberikan panduan harian kepada team leader.
  • Membantu dalam pengukuran dan analisis rinci.
  • Meng-coach black belts secara regular untuk memastikan selesainya proyek.

3. Leadership Council memiliki tugas,

  • Terdiri atas tim direksi dan pimpinan divisi.
  • Menciptakan visi dan mengarahkan implementasi.
  • Menetukan para pelaku proses :
  1. Pemimpin dan pelatih (coach) tim.
  2. Sumber daya untuk perencanaan, pelatihan, dan pengukuran.
  3. Identifikasi dan pemilihan proyek.
  • Sebagai atau pendukung champion :
  1. Memilih dan memimpin tim, review hasil.
  2. Identifikasi dan menghilangkan penghalang dalam tim.
  • Komunikasi dan memimpin perubahan organisasi :
  1. Pertemuan tim/cross function (lintas fungsi) tim
  2. Membentuk tim cross-function (lintas fungsi)

4. Process Owner memiliki tugas,

  • Merupakan pemilik atau pelaku proses.
  • Menjelaskan alur pekerjaan : Divalidasi oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
  • Memastikan pengukuran yang efektif dan pengamatan aktivitas :
  1. Hasil (output) dan prediktor (input dan proses).
  2. Mengkoordinasi lintas fungsi dan mengelola hubungan dengan proses lain.
  3. Mengidentifikasikan masalah/peluang yang muncul.
  4. Menerima tanggung jawab “serah terima” untuk menjaga hasil perbaikan proyek.

5. Project Leader ( Black Belt / Green Belt ) memiliki tugas,

  • Merupakan pemimpin proyek.
  • Memandu perbaikan/desain sampai selesai.
  • Menjaga komunikasi dengan project sponsor : Menjaga keselarasan dengan kebutuhan bisnis dan prioritas.
  • Membuat dokumentasi dari kegiatan tim :
  1. Laporan kemajuan proyek.
  2. Storyboard.
  3. Memastikan serah terima kepada process owner.

6. Improvement Team ( Green Belt ) memiliki tugas,

  • Terdiri atas gabungan antara pelaku proses dan pemilik informasi/keahlian tertentu.
  • Menjalankan tugas harian selama proyek berjalan.
  • Ikut serta dalam tim :
  1. Menyumbangkan pengalaman dan pengetahuan.
  2. Mendengarkan anggota yang lain dan membiarkan mereka berpengaruh.
  3. Berkomitmen terhadap tujuan dan keberhasilan tim.
  4. Bekerja agar tim berfungsi dengan baik.

Dalam tahap Define ini Voice of Customer dapat digunakan sebagai proses untuk memahami persyaratan dari konsumen terhadap kinerja perusahaan. Voice of Customer merupakan pernyataan yang menggambarkan persyaratan customer terhadap produk atau jasa.

Langkah-langkah identifikasi dan merespons VOC :

  • Perhatian dan sumber daya untuk melkukan “active listening”.
  • Menerjemahkan data kualitatif dan kuantitatif menjadi persyaratan yang dapat didiversifikasi.
  • Memberikan prioritas persyaratan terhadap output dan layanan.
  • Menciptakan usaha terus menerus untuk memantau kinerja dan mengantisipasi perubahan.

Data VOC dapat diperoleh dengan melakukan riset terhadap konsumen. Berikut ini beberapa metode riset VOC :

  • Langsung ( survei, group fokus, interview, dan observasi lapangan ).
  • Tidak langsung ( analisis kompetitor/pasar, studi pustaka, browsing internet ).

Dalam pengidentifikasian proses bisnis terdapat dua proses yang dapat dikembangkan, yaitu

1. Diagram SIPOC

SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer) adalah diagram sederhana yang memberikan gambaran umum (secara high level) untuk memahami elemen-elemen kunci sebuah proses bisnis.

  • Supplier merupakan penyedia input untuk mendukung proses, mis. orang, sistem, ataupun perusahaan.
  • Input merupakan material, manusia, metode dan mesin (4M) yang dibutuhkan untuk jalannya suatu proses.
  • Process merupakan kumpulan aktivitas (baik yang bernilai tambah, maupun tidak bernilai tambah) untuk mengelola input menjadi output yang akan disampaikan kepada customer.
  • Output merupakan produk atau jasa yang diinginkan oleh customer.
  • Customer merupakan pihak yang menggunakan output dari proses.

Manfaat dalam mengidentifikasikan proses dengan menggunakan diagram SIPOC adalah,

  • Menetukan batas/lingkup proses.
  • Mengidentifikasikan output dan gap-nya dengan persyaratan customer.
  • Mengidentifikasi stakeholder proyek.
  • Menghindari detail proses berlebihan.
  • Membantu perencanaan dan sasaran pengukuran.

2. Process Mapping

Process Mapping adalah sebuah flowchart yang menggambarkan alur perkerjaan (aktivitas, informasi, material) dalam sebuah proses.

Manfaat pengidentifikasian dengan menggunakan Process Mapping adalah,

  • Memberikan “gambar” proses baik yang sederhana maupun yang kompleks, yaitu dengan :
  1. Membantu fokus pada bagaimana sebenarnya pekerjaan tersebut dilakukan ( As Is ).
  2. Membantu orang lain memahami proses anda.
  3. Menunjukkan hubungan antara supplier/customer, hulu dan hilir.
  • Membantu apa yang diukur dan di mana pengukuran tersebut dilakukan
  • Bagian penting dari penentuan sasaran rancangan.
  • Kunci untuk merencanakan proses baru atau proses yang lebih baik.

Measure

Tahap Measure memiliki fungsi antara lain,

  • Melakukan validasi masalah
  • Mengumpulkan data
  • Mengukur kinerja dasar

Tahap Measure merupakan tahap pengukuran, dalam memilih pengukuran yang tepat ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan, yaitu

  • Menetukan informasi apa yang benar-benar berguna :
  1. Memantau kinerja persyaratan pelanggan.
  2. Mengukur hasil bisnis/usaha.
  3. Menetukan indikator dan pemandu kinerja.
  • Menetukan sumber daya yang diperlukan :
  1. Sistem versus pengumpulan data secara manual.
  2. Apakah data mudah diperolehdengan biaya yang sesuai ?
  3. Apakah ada pengukuran yang dapat dihentikan ?
  • Ekspresi dan penggunaan pengukuran yang paling tepat :
  1. Variasi dan rata-rata.
  2. Dilaporkan dimana ? Siapa yang melakukan pengukuran ? Berapa sering pengukuran dilakukan ?

Dalam tahap Measure ini pengukuran dilakukan terhadap DATA. Ada dua tipe DATA yang dapat diukur, yaitu

1. Data Continuous adalah semua varibel yang diukur pada skala yang dapat dibagi tanpa batas. Contoh : waktu, nilai rupiah, ukuran, berat, suhu, dan kecepatan, dsb.

2. Data Discrete atau Attribute adalah sebuah hitungan, proporsi atau presentase dari sebuah karakteristik atau katagori. Contoh : jumlah pelanggan, jenis kelamin, daerah/lokasi, jenis cacat.

Langkah selanjutnya adalah membuat Definisi Operasional dari pengukuran tersebut. Definisi Operasional adalah deskripsi yang jelas, dapat dipahami, tidak ambigu, dan mengenai apa yang diukur (unit yang diukur), sehingga :

  • Setiap orang dapat melakukan atau mengukur suatu objek secara konsisten dari waktu ke waktu (repeatability).
  • Hasil pengukuran sama antar pengukur untuk objek yang sama (reproducibility).

Dalam Six Sigma, definisi operasional diperlukan untuk melakukan pengukuran dan menghitung Sigma Level. Langkah-langkahnya adalah :

  • Unit adalah item output yang akan diukur.
  • Defect (cacat) adalah setiap kegagalan memenuhi persyaratan customer (internal & eksternal).
  • Defective adalah sebuah unit dengan satu atau lebih cacat.
  • Opportunity (peluang cacat) adalah jumlah tipe cacat potensial pada sebuah unit output.
  • Defect per Opportunity (DPO) adalah Defect /(Unit x Opportunity).
  • Defect per Million Opportunity (DPMO) adalah jumlah cacat dalam sejuta kesempatan.
  • Proportion Defective adalah Jumlah Defective/Jumlah Unit
  • Yield adalah tingkat kualitas yang dinyatakan dalam persentase.

Dalam pengumpulan DATA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

  • Menentukan apa yang diukur dan definisi opersionalnya.
  • Menentukan siapa yang melakukan pengumpulan data.
  • Menetukan bagaimana data tersebut diambil, yaitu melalui sampling atau populasi, manual atau sistem.
  • Menentukan periode data yang akan diambil.
  • Menetukan bagaimana menguji validitas data.

Analyze

Tahap Analyze memiliki fungsi antara lain,

  • “Mendengarkan” data
  • Menggunakan data dan fakta untuk mencari akar masalah.

Langkah pertama dalam tahap Analyze adalah melakukan Identifikasi Akar Masalah, yaitu mengenali kemungkinan akar masalah dengan cara :

  • Menemukan kemungkinan penjelasan tentang masalah.
  • Menemukan kejadian di “hulu” sebagai akar masalah (X) yang mempengaruhi hasil (Y).
  • Atau dapat berupa gabungan dari beberapa faktor atau rangkaian penyebab.

Identifikasi Akar Masalah itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara :

  • Analisis proses.
  • Analisis sebab dan akibat atau diagram Tulang Ikan (Fishbone/Ishikawa diagram).
  • Analisis data.

Analisis Proses

Analisi Proses adalah aktivitas penyelidikan yang lebih dalam tentang bagaimana pekerjaan dilakukan untuk mengidentifikasi inkonsistensi, diskoneksi, redundansi, bottleneck atau bidang-bidang masalah yang mungkin menyebabkan atau memberikan kontribusi terhadap masalah.

Analisi proses dapat dibedakan menjadi dua jenis :

1. Pemetaan proses yang terperinci/detail

  • Peta proses adalah urutan aktivitas dalam suatu proses secara terperinci/detail.
  • Swinlane adalah peta proses yang mencantumkan pelaku dan urutan waktu untuk setiap langkah proses.

Metode tersebut bertujuan untuk mengetahui aktivitas yang perlu diperbaiki atau bahkan perlu dihilangkan agar proses dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

2. Analisis aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah (Value Analysis).

Value Analysis adalah analisis terhadap jenis aktivitas yang dianggap memiliki nilai tambah (Value Adding), bernilai dukung (Value Enabling), tidak bernilai tambah (Non-Value Adding) bagi customer.

3. Analisis Siklus Waktu (Cycle Time Analysis).

Cycle Time Analysis adalah pelengkap dari Value Analysis. Terdapat dua analisis waktu :

  • Work Time (waktu kerja) Adalah waktu yang sesungguhnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proses/aktivitas.
  • Wait Time (waktu tunggu) Adalah waktu di mana suatu proses/aktivitas menunggu sesuatu untuk dikerjakan.

Analisis Sebab dan Akibat

Analisis sebab dan akibat disebut juga diagram tulang ikan (Fishbone/Ishikawa diagram/cause & effect diagram), yaitu grafik visual untuk melihat penyebab potensial dari permasalahan dan menggambarkan hubungan sebab dan akibat.

Analisis Data

Analisis data adalah aktivitas penyelidikan dengan menggunakan ukuran-ukuran dan data yang telah dikumpulkan untuk melihat pola-pola, atau kecenderungan, atau faktor-faktor lain mengenai masalah dan membuktikan penyebab-penyebab yang mungkin.

Analisis data tersebut menggunakan beberapa tools yang berbeda :

  • Pareto chart
  1. Digunakan untuk data diskrit atau kontinu (jika dalam group).
  2. Membandingkan kategori factor (stratified data) untuk membantu memvalidasi permasalahan, memprioritaskan strategi, dan target penyebab.
  3. Prinsip 20/80 yaitu 20% masalah menyebabkan 80% dampak.
  • Histogram
  1. Digunakan untuk data diskrit atau kontinu.
  2. Menunjukkan rentang dan distribusi variasi.
  • Run chart
  1. Digunakan untuk data kontinu.
  2. Menunjukkan perubahan/variasi dan pola dari waktu ke waktu.
  • Scatter Plot
  1. Digunakan untuk data berpasangan dan kontinu.
  2. Menunjukkan hubungan atau korelasi antara dua faktor atau variable.
  • Control chart
  1. Digunakan untuk data kontinu dan atribut.
  2. Menunjukkan kendali proses atau derajat variasi dari waktu ke waktu.

Improve

Tahap Improve memiliki fungsi antara lain,

  • Mengembangkan dan menguji ide solusi.
  • Mengimplementasikan solusi.
  • Merancang proses baru.

Pada tahap Improve ada beberapa langkah yang diterapkan, yaitu

  • Pengumpulan ide-ide solusi
  • Pemilihan ide solusi terbaik
  • Pelaksanaan pilot
  • Konfirmasi hasil project improvement.

Pengumpulan ide-ide solusi

Tahap Improve dimulai dengan mengumpulkan ide-ide solusi, antara lain dengan cara :

  • Brainstorm, Membangkitkan ide-ide solusi dengan memperbesar kembali daftar (pemecahan masalah) yang mungkin.
  • Synthesize, Membuat pernyataan solusi, yaitu sebuah proposal yang jelas mengenai bagaimana ide yang beragam disatukan menjadi satu tindakan perbaikan yang kohesif.
  • Filter, Megubah ide-ide menjadi solusi yang dapay dikerjakan.
  • Refine and Select, Melakukan pemilihan solusi yang terbaik yang akan diterapkan pada proyek.

Brainstorm

Terdiri dari beberapa teknik, antara lain :

  • Anti-Solution, Melakukan brainstorming lawan dari apa yang akan dicapai agar dapat melihat suatu masalah dengan cara pandang lain.
  • Analogy, Mengenali situasi yang mirip (analogi) untuk membangkitkan ide dengan cara mendekati masalah dari perspektif yang lebih kreatif.
  • Chanelling, Mengenali saluran agar tim dapat melakukan pembangkitan ide, masing-masing fokus atau membangun tipe solusi potensial.
  • Billboard, Melakukan brainstorming secara missal, baik dilakukan secara manual maupun elektronik untuk mengumpulkan ide dari banyak orang.
  • Chain Letter, Membangkitkan ide dan meneruskannya ke anggota lain melalui memo atau e-mail untuk mendapatkan sejumlah solusi yang mungkin di luar rapat formal.
  • Assumption Busting, Proses mempertanyakan suatu masalah untuk mengenali dan menghilangkan pemikiran awal yang menghambat solusi.

Synthesize

Teknik yang dipergunakan adalah

Solution Statements, yaitu mengemukakan proposal yang jelas untuk menunjukkan bagaimana ide yang beragam disatukan menjadi satu tindakan perbaikan yang kohesif.

  • Filter

Terdiri dari teknik :

  1. Filter Matrix, Mempersempit dan menyaring ide agar tim berkonsentrasi pada pilihan solusi yang tepat.
  2. Criteria Matrix, Memilih solusi dengan menggunakan kriteria pemilihan, seperti dampak terhadap hasil, biaya, waktu, implementasi, dan risiko.

Refine and Select

Terdiri dari teknik :

  1. “Should be” Map, Membuat peta “yang seharusnya” dengan menambahkan ide atau solusi baru terhadap peta “apa adanya”.
  2. FMEA, Failure Modes & Effects Analysis, metode untuk menilai dan merencanakan tindakan terhadapa masalah yang dapat mempengaruhi keselamatan, kepuasan customer, dan keuntungan.

Agar seluruh improvement dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan proses “andal”. Langka-langkah untuk membuat proses yang andal :

  • Menyederhanakan rancangan proses.
  • Mengenali dan mempersiapkan kemungkinan perubahan.

Pemilihan ide solusi terbaik

Setelah membuat ide solusi untuk perbaikan langkah selanjutnya adalah memilih solusi yang terbaik. Pemilihan Ide Solusi Terbaik ini bertujuan untuk :

  • Solusi terbaik memiliki beberapa kriteria dan pertimbangan untuk memaksimalkan keberhasilan, antar lain :
  1. Apakah akan memenuhi target ?
  2. Perolehan terukur di tingkat “lokal” atau “makro”.
  3. Apakah dapat dilakukan ?
  4. Apakah terdapat risiko atau ketidakpastian ?
  5. Apakah akan berkelanjutan ?
  • Penting untuk memperoleh persetujuan.
  • “Solusi” ini masih belum selesai, karena perubahan dan perbaikan masih akan berlanjut.

Pelaksanaan pilot

Pilot adalah percobaan penerapan sebagian atau seluruh solusi dalam skala kecil. Tujuannya untuk memastikan efektivitas dan menguji pengaruh solusi tersebut.

Berikut ini adalh beberapa manfaat dalam melakukan pilot :

  • Validasi efektivitas solusi.
  • Mengurangi biaya.
  • Memberikan hasil lebih cepat.
  • Dapat melakukan fine-tune.
  • Mengurangi risiko kegagalan.
  • Memperoleh persetujuan dan komitmen.

Konfirmasi hasil project improvement

Langkah ini merupakan langkah terakhir dari tahap improvement. Berikut ini adalah tujuan konfirmasi terhadap hasil proyek :

  • Mengevaluasi perubahan kinerja terhadap “baseline”.
  • Memastikan pengaruh di proses lintas unit/sistem.
  • Mereview kesiapan untuk diterapkan secara lebih luas.
  • Mereview apa yang dapat dipelajari dari proses perbaikan yang telah dilakukan (lesson learned) dan merencanakan “fine-tune”.
  • Mengevaluasi risiko operasional sebagi dampak dari solusi yang diterapkan.
  • Menghitung dampak keuangan.
  • Memperbaiki pengukuran dan pemantauan untuk menuju ke tahap “control”.

Control

Tahap Control memiliki fungsi antar lain,

  • Menyusun rencana pengukuran dan reaksi yang berkelanjutan.
  • Membuat sistem dan melakukan monitoring untuk mempertahankan hasil.

Aktivitas dan teknik control bervariasi dari pengukuran dan peninjauan sederhana sampai ke control plan teknis yang sangat terperinci. Berikut ini empat elemen control yang dipergunakan :

  • Pengukuran dan Monitoring

Menggunakan metode :

  1. Dashboards : Penunjuk indikator kinerja proses, seperti kecepatan (waktu proses), jumlah input yang digunakan, jumlah komplain yang diterima, tingkat efisiensi, dll.
  2. VOC Feedback : Voice of Customer terhadap proses dan output baru yang dinikmati.
  3. Process & Performance Audits : Review kinerja dan proses berdasarkan indikator kinerja dan VOC.
  4. Test & Inspection : Inspeksi terhadap proses untuk memastikan hasil sesuai dengan persyaratan customer dan kepentingan bisnis.
  • Dokumentasi

Menggunakan metode :

  1. Process Map : Peta proses baru yang menggambarkan alur kegiatan hasil perbaikan.
  2. Gambar, Diagram, Video : Ilustrasi yang menjelaskan proses/kegiatan baru untuk memudahkan komunikasi.
  3. Buku Pedoman : Panduan/pedoman formal dalam mengelola proses.
  4. Portal : Informasi on-line yang dapat diakses oleh pegawai.
  • Revisi dan Rencana Respons

Menggunakan metode :

  1. Process Control Plans : Memberi tahu pelaku bagaimana bereaksi terhadap masalah proses ketika terjadi dengan fokus deteksi dini dan pencegahan masalah proses sebelum terjadi.
  2. FMEA Assestment : Failure mode and effect analysis, suatu tool untuk memperkirakan dampak risiko kegagalan dari solusi/proses baru yang mencakup aspek detectability (tingkat kemudahan dideteksi), severity ( tingkat keparahan kegagalan), dan occurrence (frekuensi kejadian).
  3. Corrective Action : Tindakan untuk memperbaiki suatu kegagalan sebelum sampai ke customer.
  • Mempertahankan & Meningkatkan Hasil

Menggunakan metode :

  1. Performance Management : Pengelolaan kinerja agar dapat bertahan lama.
  2. Training dan recertification : Meningkatkan pemahaman dan skill pelaku proses.
  3. DMAIC Improvement dan Design Projects : Perbaikan proses dan perancangan proses yang benar-benar baru.
  4. Reward dan Recognition : Pemberian reward terhadap orang-orang, unit yang terlibat dalam suatu proyek yang sukses, misalnya Six Sigma Award, training ke luar negeri, dll.

MANFAAT SIX SIGMA

Pelaksanaan Six Sigma yang berhasil akan memberikan beberapa manfaat bagi organisasi atau perusahaan, antara lain

1. Meningkatkan pemahaman terhadap konsumen.

  • Memahami perilaku konsumen.
  • Memicu kepuasan dan kesetian konsumen.

2. Meningkatkan hasil guna (efektivitas)

  • Memenuhi persyaratan konsumen secara konsisten.
  • Mengurangi waktu, variasi, dan kesalahan (zero defect).
  • Meningkatkan produktivitas, laba dan pangsa pasar.

3. Memperbaiki efisiensi

  • Mengurangi biaya karena kesalahan, re-work, inventory, dan waktu tunggu.

4. Transformasi Manajemen

  • Membuat keputusan lebih baik dan kolaborasi lebih fokus.
  • Memberikan manfaat kepada konsumen dan shareholder.

Sistem Manajemen yang diterapkan disetiap perusahaan berbeda-beda, adapun manajemen mutu terdiri dari beberapa sistem antara lain :

  • Total Quality Manajemen ( TQM )
  • Just In Time ( JIT )
  • Seiri, Seiton, Seiso, Shitsuke, Seiketsu ( 5S)
  • Six Sigma

Berikut ini merupakan salah satu contoh perbedaan antara Six Sigma dan Total Quality Manajemen.

Perbedaan

Six Sigma

TQM

Metodologi

DMAIC

( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )

PDCA

( Plan, Do, Check, Act )

Pelatihan

Pelatihan dan sertifikasi yang formal :

o Yellow Belts

o Black Belts

o Green Belts

o Master Black Belts

Disiplin pelatihan terstruktur dan formal.

Area Perbaikan

Perhatian pada Semua Proses Bisnis maupun produk termasuk layanan, logistik, dan pemasaran.

Fokus pada proses produksi dan kualitas produk.

Sistem manajemen yang diterapkan setiap perusahaan bertujuan untuk peningkatan kualitas manajemen dan pencapaian tujuan perusahaan. Dalam hal ini PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menerapkan sistem manajemen SIX SIGMA. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa apapun sistem yang diterapkan akan memberikan akhir maksimal terhadap mutu dari manajemen perusahaan dan menciptakan kinerja yang berkualitas handal.

Sumber :

  • http://aster.bni.co.id ( BNI Oracle Human Capital Management Systems,
  • e-Learning Courseware Six Sigma Awareness, BNI, 2007 ).

RESEP SUPER MENJADI MARKETER HEBAT


Bambang Darmadi, Instan Marketing ”Resep Super jadi Marketer Hebat”, Universitas Atma Jaya publish, Yogyakarta, 2010.

Resep Super Jadi Marketer Hebat
Lontaran Philip Kotler tentang bauran pemasaran atau “marketing mix” -price, promotion, place, and product merupakan unsur-unsur dominan menuju target market. Pengertian bauran akan mungkin lebih jelas jika dibayangkan seperti resep-resep makanan. Misalkan, penjual “gado-gado” membuat rasa enak dan khas dari masakan gado-gado sangat tergantung dari resep yang digunakan. Proses mencampur bumbu gado-gado meruapakan salah satu unsur menuju “target market”.
Marketing bisa diilustrasikan sebagai wadah memproses bumbu-bumbu dan bahan baku yang khas untuk membuat produk atau jasa kretaivitas yang tinggi plus penyesuaian dengan kebutuhan konsumen.
Buku ini berisi ulasan yang sangat komunikatif disertai dengan berbagai contoh secara kongkret untuk memperjelas proses penerapan resep-resep marketing.
Banyak sekali contoh-contoh pemasaran diungkapkan dalam buku ini, antara lain: Mengapa di Yogyakarta “Bakpia Patuk 75” relatif lebih laku jika dibandingkan dengan bakpia patuk yang lain? Atau mengapa mobil “VW Combi” dan “VW kodok” sampai saat ini tetap disukai dan laku dipasaran meskipun merupakan barang second?
1. UNSUR LUNAK
    Bauran pemasaran / Maketing mix meliputi harga, promosi, distribusi, dan produk menjadi factor dominan dalam menuju pangsa pasar. Maka pemasaran secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai wadah atau tempat memproses yang mengaplikasikan produk atau jasa yang dapat menarik konsumen. Dalam melakukan bauran pemasaran diperlukan daya kreatifitas yang tinggi dan menyesuaikan dengan lingkungan yang dibutuhkan konsumen.
    Adanya unsur keras dalam bauran pemasaran cenderung bersifat kuantitatif dan merupakan unsur yang mahal jika dibanding dengan unsur lunak yang bersifat kualitatif ( unsur kreatifitas, unsur psikologi, unsur perasaan, dan unsur ketrampilan ).
    Menurut De Blot, mengapa unsur lunak dalam perusahaan cenderung tidak diperhatikan ?, karena pada umunya pelaku bisnis lebih memilih pola pikir yang rasional, akibatnya adalah kepekaan hati sulit berkembang.
    2. PERANG STRATEGI
      Dalam himpitan persaingan bisnis yang kompetitif, masing – masing perusahaan saling berlomba memperoleh pasar. Perang strategi yang ketat ini tampak ditunjukkan oleh fast foot.
      Melihat persaingan yang begitu ketat, masing – masing pesaing mempunyai karakteristik yang berbeda dalam merebut pasar. Perbedaan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen tergantung dari unsur kualitas, biaya, pelayanan, dan manfaat. Dengan demikian konsumen benar – benar mendapat added value yang tinggi dari keberadaan produk tersebut. Itulah perang strategi yang kometitif dalam perusahaan.
      3. PERUBAHAN
        Konsep Value Chain dari Michael Porter masih sangat relevan diterapkan dalam perusahaan karena perkembangan organisasi sangat dinamis sehingga untuk memprediksi kejadian yang akan datang tidaklah mudah.
        Gary Hamel dan CK Prahalad dalam bukunya Competitive of the future, mengingatkan kita agar jangan berfikir pada situasi industri pada saat ini. Kita tidak boleh terkukung dalam rule of the game tradisional, akan tetapi berfikir bagaimana menjebol aturan – aturan itu sendiri dengan meng-create suatu industri baru ( Hermawan K:1995 )
        Untuk mengadakan perubahan diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif disamping harus harus mampu melihat potensi pasar.
        4. PERAN PENGECER
          Dalam dunia informasi, mendengan ”pengecer dan loper” sudah tidak asing lagi. Pengecer dan loper adalah insan yang sangat penting karena telah ikut juga menentukan sampai tidaknya informasi tersebut pada publik.
          5. MILLENIUM SEBAGAI ”BRAND”
            Sebagai contoh menjelang akhir tahun 1999 dan menghadapi tahun 2000, banyak orang, lembaga, dan bahkan Negara masih terasa ada ketakutan. Ketakutan terhadap situasi yang tidak pasti tersebut kebanyakan ada pada lembaga yang dalam melakukan aktifitas kerjanya berhubungan dengan teknologi informasi. Ketakutan – ketakutan seperti ini sangat wajar, karena hapir semua sektor jasa diperkirakan akan terkena efek Y2K atau masalah komputer tahun 2000. efek dari Y2K atau ”Millenium Brand” sebenarnya dapat dihindari dan tidak perlu terjadi apabila suatu lembaga benar – benar telah melakukan perbaikan kerja terhadap sistem komputer yang ada.
            Ternyata yang berbau Millenium malahan semakin ”Trend” saja digunakan sebagai ”Brand”. Sebagai contoh munculnya produk : sepatu sandal Millenium, Wisata Millenium, Bayi Millenium, dan yang sedang Booming misalnya Golden Ramayana Millenium.
            6. AROGAN
              Untuk membangun relasi bisnis yang baik dan saling menguntungkan sangat sulit. Sebab kedua belah pihak tak mau merugi.
              Misalnya, pada sebuah perusahaan ada seorang manajer yang bekerja dalam bidang produksi tapi nyatanya sering terlibat dalam bidang lain supaya terlihat sibuk.
              Budaya arogan seperti itu sering nampak dalam praktek pembentukan citra pribadi seseorang yang ingin tampil dan menunjukan kearonganannya.
              Dalam dunia bisnis, pembentukan citra dan percaya diri sangat dibutuhkan, namun citra diri dalam konteks ikut membentuk kegiatan promosi. Hal ini sejalan dengan adanya tuntutan dari ”service” yang baik. Layanan yang baik tidak saja dengan internal publik akan tetapi dalam eksternal publik dengan tidak bersifat arogan.
              7. SEMAR SEBAGAI ”BRAND”
                Tidak aneh bila kita menjumpai jenis minuman ”Dawet Ayu” selalu bersimbulkan tokoh semar sebagai karakteristik yang khas. Lalu mengapa jenis minuman lain seperti Cruzz, Yes, Wow, Coca – cola, Fanta, Sprite, dan Aqua sebagai minuman tambahan kesehatan tidak tertarik dengan tokoh semar sebagai Brand? Akan tetapi malah sering mengambil tokoh olahragawan atau bintang film. Pertanyaan ini tidak mudah dijawab karena penentuan merk sangat terkait dengan suatu keyakinan masing – masin pemilik usaha.
                Cliffort Qeertz mengemukakan bahwa eksistensi Semar dan anak – anaknya mengandung suatu relativisasi cita – cita priyayi mengenai satria yang berbudaya.
                Mengapa semar menjadi suatu keyakinan bagi penjual Dawet Ayu? Karena ada keyakinan wujud kasar seperti dawet bila dikonsumsi dapat memberikan kehalusan dalam bathin manusia. Semar tidak hanya digunakan bagi penjual dawet saja, seperti Toko mas ”Semar”, Toko besi ”Semar”, Batik ”Semar” dll.
                8. KREATIF
                  Makna hidup manusia adalah pertama, hidup itu adalah untuk melakukan pekerjaan, kedua, justru melakukan pekerjaan itulah yang memberi makna hidup. Sejauh mana pola kerja kita sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dengan disiplin dan bertindak secara kreatif.
                  Terlebih bagi seorang manajer pemasaran sangat dituntut untuk bertindak secara kreatif artinya tidak hanya menunggu bola datang tetapi harus mengambil bola dan memainkan dengan baik dan tepat. Sehingga hasil prestasi yang diraih mampu diukur dengan tepat.
                  9. WASPADALAH
                    Pada tahun 1960-an kita belum banyak menjumpai merek sepeda motor buatan jepang yang lalu lalang di indonesia, kalupun ada jumlahnya sangat terbatas misalnya Honda, yamaha, suzuki dan kawasaki. Karena waktu itu masih didominasi oleh motor buatan eropa dan amerika seperti BSA, Norton, Horex, Mecles, Riyal Enfiel, dll.
                    Pada tahun 2000-an empat motor buatan jepang diatas sangat terasa persaingannya dalam merebut pangsa pasar yang semakin hebat.
                    Melihat peta persaingan tersebut, dalam jangka panjang pasti akan mengalami perubahan. Sisi positif dari semakin banyaknya merek yang ditawarkan maka bagi calon konsumen justrus semakin mudah untuk memilih dan membandingkan harganya. Sehingga semakin banyak pertimbangan dan alternatifnya. Maka waspadalah terhadap munculnya berbagai merek baru yang penuh pesona.
                    10. SENI MENJUAL
                      Dalam dunia pemasaran aspek gaya atau trik yang dapat meyakinkan pembeli sangat mutlak diperlukan. Salah satu trik tersebut adalah salesmanship atau seni menjual.
                      11.YA ATAU TIDAK
                        Kita perlu menyadari bahwa berkembang dan suksesnya suatu organisasi merupakan hasil kerja sama ( team work ) dan adanya struktur kepercayaan yang telah diberikan oleh penggunajasa secara baik. Dalam hal kerja sama dapat terwujud apabila para pengambil keputusan mampu melakukan ”integrating” yakni mampu menyatu padukan berbagai komponen, sistem, yang menjadi tanggung jawabnya. Pengambil keputusan juga harus mampu menggalang aliansi dan membina kerja sama dengan berbagai pihak diluar organisasi sehingga mendapat dukungan secara positif. Kedua elemen itu perlu dipadukan secara sinergik untuk menghasilkan ”out-put” yang bermakna bagi organisasinya ( JH Simano, 2000 ).
                        Konsep dasar untuk dapat berkembang dari falsafat Human Relations adalah Mutual Interest, Individual Different and human dignity.
                        12.  UNSUR BORDEN’S MIX YANG HARUS DIPERHATIKAN
                          Tahun 1929, Niel Borden dari Harvard Business Research sudah menentukan bahwa tersedianya jenis resep yang tidak terbatas untuk menciptakan nilai tambah dalam pasar. Kita banyak mengenal konsep Marketing Mix yaitu Product, Promotion, Place dan Price.
                          Dari berbagi Mix tersebut, terdapat Borden Mix yang masih relevan dipakai pelaku bisnis, yaitu :
                          1. arsitektur Produk
                          2. Assortmen ( pilihan )
                          3. Package ( kemasan )
                          4. Brand Name
                          5. Design
                          6. Harga
                          7. Distribusi
                          8. Penjualan
                          9. Reklame
                          10. Merchandising
                          11. Promosi
                          12. Client Cervice
                          13. Public Relation

                          13. MERANCANG SISTEM PENGENDALIAN MUTU

                            Bagi pelaku bisnis restoran, antisipasi dalam mempertahankan kualitas produk merupakan masalah utama, sebab kualitas makanan, pelayanan dan premise restoran sangat terkait dengan juru masak.
                            Komponen sistem pengendalian mutu :
                            1. pengembangan suatu sistem aturan dan prosedur secara komperhensip
                            2. penerapan sistem hadiah dan insentif.

                            14. MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI SECARA TEPAT

                              Teori organisasi neo klasik menyatakan bahwa rentang kendali atau rasio atasan bawahan adalah tidak selalu 1 dibanding 8. artinya menentukan rentang kendali sangat tergantung pada perbedaan individu dalam kemampuan dibidang leadershipnya. Dengan demikian pandangan teori neoklasik cenderung mengsulkan pengawasan bebas demokratis. Hal ini jika dikaitkan dengan penerapan struktur organisasi yang flat atau tall sangat situasional. Maksudnya bahwa rentang yang pendek dapat mengkibatkan pengawasan yang krtat. Sedangkan rentang yang luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi beban pengwasan.

                              15. MEMBIDIK PASAR MELALUI PERAN SEKRETARIS

                                Banyak orang yang masih menganggap bahwa profesi sekretaris itu profesi afkiran seakan – akan para wanita yang masuk ke Akademi Sekretaris yang tidak lebih dari barang hiasan kantor dan sekedar penyedap pemandangan ( Anna Lyse, 1993 ).
                                Anggapan semacam itu saat sungguh telah berbalik arah, sebab dengan bertambahnya kompleksitas tugas yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan dan adanya perkembangan organisasi yang dinamis, maka jabatan sekretaris saat ini tidak dapat lagi dianggap sebagai tugas sampingan atau pelengkap saja.

                                16. ETOS KERJA

                                  Manusia yang telah terikat dalam suatu sistem organisasi tidak dapat melakukan suatu kegiatan dalam konteks sendiri – sendiri, melainkan harus terintegrasi secara menyeluruh untuk mencapai tujuan. Karena masing – masing bagian akan dapat terwujud manakala tercipta kerja sama dalam suasana yang harmonis.
                                  Dengan demikian manusia yang berorientasi pada etos kerja yang tinggi sangat dituntut untuk bekerja secara cerdas, kreatif dan inovatif serta mempunyai jiwa moral dan kejujuran tinggi.

                                  17. HUMAN RELATION

                                    Keberhasilan dari organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh berbagai variable yang saling mendukung dan terkait. Salah satu variable itu adalah hubungan insani ( human relation ). Di dalam aktifitasnya unsur ini selalu melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih yang saling mempunyai kepentingan.
                                    Sebuah kata kunci melalui pendekatan hubungan insani adalah sikap keramahan yang bersandarkan pada tiga butir falsafah yaitu : mengutamakan kepentingan bersama, penghargaan terhadap perbedaan – perbedaan individu dan harga diri.

                                    18. UNSUR MARKETING MIX

                                      Tampaknya beberapa unsur yang ada dalam Marketing mix sampai saat ini sulit untuk dipisahkan dari konsep strategy penerobosan pasar. Sebagai bukti pada tahun 1929, Neil Borden dari Harvard Bussiness Research sudah menentukan bahwa tersedianya jenis resep atau unsur yang tidak terbatas untuk menciptakan nilai tambah dalam pasar.
                                      Car yang ditempuh melalui konsep Merchandising ini merupakan suatu terobosan yang cukup inovatif dan kreatif. Dari sisi strategi, konsep Merchandising sebagai wujud atau upaya untuk meningkatkan layanan pada pengguna jasa.

                                      19. MEMBIDIK PASAR WISATA

                                        Berbagai strategi telah dilakukan oleh biro perjalanan wisata yakni melalui suatu ”paket wisata”. Pola ini merupakan trik – trik bisnis yang semakin marak keberadaannya dan mampu memberikan keuntungan pada berbagai pihak.
                                        Pola ”paket wisata” banyak diminati oleh para wisatawan indonesia untuk berwisata ke luar negeri karena menjanjikan kepuasan layanan yang profesional.

                                        20. DISPLIN

                                          Konsep ketepatan waktu ”Disiplin” untuk melakukan segala kegiatan menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan oleh suatu lembaga / organisasi. Berbagai kendala untuk sulitnya penerapan disiplin disegala aspek kehidupan. Padahal dalam konsep ”Operation Management”, pemahaman disiplin menjadi bagian yang sangat dominan, yakni konsep mengarah pada penerapan ”just in time”, yaitu produksi tepat waktu.
                                          Dalam pandangan marketing, ketepatan atau disiplin sangat terkait dengan unsur pelayanan yang harus diberikan pada pengguna jasa agar memperoleh kepuasan.
                                          21. SOSOK PEMIMPIN
                                            Indikator pemimpin adalah :
                                            1. Pemimpin adalah orang yang mau melindungi anak buahnya dalam keadaan susah dan senang.
                                            2. Pemimpin adalah orang yang dapat memberikan dorongan atau semangat, motivasi, dan melayani anaknya.
                                            3. Pemimpin adalah orang yang dapat menjadi contoh dari sikap dan perilakunya.

                                            22. MERAJUT SUATU KEPUTUSAN

                                              Dalam setiap langkah pengambilan keputusan, seorang manajer selalu dihadapkan pada tiga hal. Resiko, kepastian dan ketidak pastian. Untuk memutuskan bagaimana menyelesaikan sebuah masalah, ada baiknya kalau manajer menempatkan masalah pada situasi yang dapat diramalkan sampai dengan situasi yang sangat sulit diramalkan.
                                              Maka, mulailah berani merajut keputusan dengan melakukan tindakan keragu – raguan menjadi kepastian.

                                              23. PERLUNYA KONSEP MANAJEMEN

                                                Pertanyaan mengenai manajemen sebagai ilmu atau seni sering diajukan karena adanya anggapan – anggapan bahwa manajemen adalah juga suatu ilmu, seni, profesi, kegiatan dan sebagainya.
                                                Dalam konsep manajemen, hal yang lebih penting dalam melakukan setiap kegiatan perlu memperhatikan fungsi – fungsi manajemen yaitu :
                                                1. Fungsi Perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
                                                2. Fungsi Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dalam suatu kelompok orang, melalui cara – cara mengelompokkan kegiatan, menentuka siapa yang akan memimpin kelompok tersebut, menyerahkan tugas – tugas dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan kepada para pemimpin kelompok dan menentukan hubungan antara kegiatan kelompok dengan kelompok lain.
                                                3. Fungsi Penggerakan adalah kegiatan mendorong semangat kerja bawahan, mengarahkan ( directing ), aktivitas bawahan menjadi katifitas yang kelompok / sinkron sehingga semua aktifitas bawahan sesuai dengan renacana yang telah ditetapkan sebelumnya.
                                                4. Fungsi Pengawasan / Pengendalian adalah kegiatan membandingkan antara keadaan pelaksanaan dengan standar – standar yang telah direncanakan, serta melakukan pencatatan akan hasil – hasil yang diperoleh guna penyediaan data bagi perencanaan yang akan datang.

                                                24. MEMAKNAI RESIKO DALAM BISNIS

                                                  Berbagai resiko dalam manajemen meliputi resiko pasar, resiko keuangan, resiko produksi, resiko politik dan resiko inovasi.

                                                  25. SUKSES BUKANLAH KEBERUNTUNGAN ( LUCK )

                                                    Bagi seorang pemimpin atau manajer unsur kreatifitas merupakan bagian yang melekat dalam setiap pengambilan keputusan. Manajer haruslah tidak menunggu bola datang, tetapi harus mengambil bolanya dan memainkannya dengan indah dan cerdik.
                                                    Kembali kepada konsep kreatif dan inovatif, suatu organisasi apapun tidak akan mampu berkembang pesat walaupun telah tersedia dua E, yakni Employee dan Executive, jika tidak dilengkapi dengan E yang ketiga yakni Entreprenuership ( AJ. Ferreira )

                                                    26. PENTINGNYA KONSEP NEGOSIASI

                                                      Negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua belah pihak yang pada mulanya memiliki pemikiran berbeda hingga akhirnya mencapai kesepakatan.
                                                      Konflik tidak selalu diselesaikan dengan negosiasi, alternatif penyelesaiannya adalah :
                                                      1. Sepakat untuk tidak sepakat
                                                      2. Dengan Persuasi / bujukan
                                                      3. Dengan memberi kelonggaran
                                                      4. Dengan memaksa
                                                      5. Dengan memecahkan masalah

                                                      27.PERAN PUBLIC RELATION

                                                        Public Relation mempunyai falsafah yang sangat mulia, yakni mengangkat martabat manusia, masyarakat tidak dianggap bodoh, masyarakat perlu diberi informasi secara benar dan jujur serta masyarakat perlu dihormati dan ditingkatkan pendidikannya. Dalam konteks ini jelas bahwa Public Relation merupakan suatu pendekatan yang paling strategis, karena teknik yang digunakan sangat terkait dengan konsep komunikasi multi arah.

                                                        28. PERAN PENTING MEDIA ( MASSA )

                                                          Dalam membangun relasi baik sebagai personal maupun sebagai lembaga, organisasi / perusahaan lebih – lebih kegiatan yang terkait dengan aspek politik, pemerintahan, saat ini tidak dapat menutup mata bahwa keberadaan media sebagai salah satu alat untuk memperkenalkan, mempromosikan dan memperluas relationship secara tepat dan cepat pada masyarakat yang sangat efektif.

                                                          29. MANAJEMEN KERJASAMA

                                                            Menurut Albert Camus, hidup ini adalah untuk melakukan sesuatu ( to be is do ) sedangkan Paul Sarte mengatakan bahwa justru melakukan sesuatu itulah yang memberi makna hidup manusia ( to do is to be ). Dalam bekerja harus mampu berinteraksi dengan orang lain yakni melalui ”Kerjasama”. Mari kita tingkatkan dan wujudkan pola manajemen kerjasama yang semakin profesional.

                                                            30. MBAH SURIP DAN TAK GENDONG

                                                              Belum lepas ingatan kita tentang sosok ”Mbah Surip” dengan ”Tak Gendong”nya. Yang mampu memikat jutaan pecintanya. Memang dalam dunia bisnis banyak hal yang irasional. Aspek irasional dan resiko tidak dapat dipisahkan dan senyatanya tidak ada bisnis yang tanpa mengandung resiko, bahkan bisnis yang bersifat musimanpun penuh dengan resiko.
                                                              Apapun yang terjadi, itulah dunia bisnis yang penuh dengan riak – riak ketidak pastian, namun yang jelas kehadiran Mbah Surip perlu mendapat sambutan secara positif, karena Mbah Surip ternyata juga sebagai pekerja seni sejati yang telah banyak memberi hiburan pada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi secara materi.

                                                              31. KEGIGIHAN HAJI DULLAH

                                                                Bila anda berkesempatan untuk berkunjung di desa Ngadigunung, kecamatan Windusari, kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tentu sebagian masyarakat mengenal Bapak Haji Dullah ( Alm ), beliau merupakan satu – satunya pionir bisnis retail yang palng sukses se kecamatan di era tahun 1960 ~ 1980. kunci sukses Haji Dullah adalah keuletan dan kegigihan yang pantang menyerah. Percayalah bisnis awal Haji Dullah adalah sebagai penjual ”Kerupuk” keliling dengan cara dipikul.

                                                                32. BISNIS TEROMPET

                                                                  Suasana pergantian tahun tidak saja diperingati sebagai rasa syukur saja akan tetapi kemeriahan dengan membunyikan ”Terompet”. Fenomena ini dapat dirasakan dengan banyaknya penjual terompet yang mangkal di tempat – tempat keramaian kota.

                                                                  33. TERIMAKASIH

                                                                    Strategi dengan ucapa Terimakasih dan senyuman merupakan terobosan yang sangat murah biayanya bila dibandingkan dengan iklan atau promosi lain. Persoalannya adalah semua orang yang ada dalam organisasi harus mau membuka hati, bahwa demi kemajuan dan keberlangsungan pembeli / konsumen / pengguna jasa perlu memperoleh pelayanan yang utama. Oleh karenanya konsep terimakasih ini harus selalu dikembangkan.

                                                                    34. TAK TIK MENAMBAH PENGHASILAN DENGAN MENULIS

                                                                      Unsur yang perlu dipelajari dalam menulis adalah :
                                                                      1. Materi yang akan dikomunikasikan kepada para pembaca harus benar – benar tepat.
                                                                      2. Gaya bahasa dan peristiwa.

                                                                      35. MENGELOLA WAKTU

                                                                        Waktu 24 jam sehari bukanlah waktu yang pendek untuk melakukan aktifitas. Persoalannya bukan mampu atau tidak dalam mengelolanya, melainkan maukah kita konsisten menjalankan aktifitas yang dibutuhkan.
                                                                        Suatu kebiasaan dalam bekerja yang kurang efektif dalam hubungannya dengan penggunaan waktu adalah tidak menyediakan waktu tertentu bagi setiap tugas.
                                                                        Waktu adalah prestasi, waktu adalah kesempatan, waktu adalah sumber daya yang paling berharga. Drucker mengatakan eksekutif yang efektif menyadari bahwa waktu adalah faktor pembatas.

                                                                        36. JIWA PELAYAN

                                                                          Jiwa pelayan yang baik harus tumbuh dari hati secara tulus sehingga aspek keramahan menjadi bagian yang menyatu dalam konsep pelayanan. Pada dasarnya peran pelayan adalah menciptakan kepuasan layanan pada konsumen, mau menerima keluhan dan masukan dari konsumen demi kebaikan, melaksanakan / mengabdi demi kepentingan orang lain secara jujur.

                                                                          37. JIWA OPTIMIS

                                                                            Memasarkan suatu produk atau jasa tanpa hasil penjualan akan sia – sialah aktifitas bisnisnya. Sebab kegiatan penjualan merupakan faktor yang mendatangkan penghasilan.
                                                                            Tidak sedikit orang yang menyangsikan kemampuannya sendiri, dengan berucap saya tidak dapat atau saya tidak mampu, saya tidak memiliki latar belakang pengalaman yang sesuai, bahkan ada yang berucap sekolah saya tidak sesuai atau tidak tamat. Ucapan – ucapa pasrah seperti ini yang menyebabkan banyak orang menjadi penganut paham pisimistis.

                                                                            38. KEPUASAN BERSAMA

                                                                              Ada 5 M peran dan tugas seorang pemasar’
                                                                              1. Meningkatkan kepuasan pelanggan
                                                                              2. Menciptakan pembeli potensial
                                                                              3. Meningkatkan permntaan
                                                                              4. Menjadikan permintaan inelastik
                                                                              5. Menyesuaikan diri dengan lingkungan

                                                                              39. BISNIS ANGKRINGAN

                                                                                Bicara bisnis angkringan tidak dapat dianggap remeh, sebab apa yang dijajakan dalam angkringan yang dulu hanya seputar minuman dan makanan kecil, namun saat in bisnis angkringan telah merebak pada bisnis lain.
                                                                                Bisnis angkringan saat ini keberadaannya jangan dipandang sebelah mata karena melalui mereka – merekalah sistem ekonomi yang merakyat dapat tumbuh dengan baik.

                                                                                40. TUKUL : ( BUKAN ) EMPAT MATA

                                                                                  Sosok tukul belum hilang dari peredaran. Beberapa waktu lalu ”Empat Mata” sempat tidak tayang, tetapi dengan judul lain hanya dengan menambah ( bukan ), acara tersebut sampai saat ini semakin heboh saja.

                                                                                  41. PERLU HABITUS BARU

                                                                                    Menuju habitus baru kiranya pada diri orang perlu memiliki etos kerja yang jujur, disiplin, tekun dan rapi dalam menjalankan kerja, serta tidak henti – henti selalu memohon kepadaNya. Unsur – unsur tersebut dapat dibentuk melelui landasan yang kuat yakni dengan tersediannya : intellectual capitol, social capitol and human relation skill, physical capitol, advercity capitol, and spiritual capitol. Oleh karenanya untuk dapat mewujudkan habitus baru, maka pemikiran “hidonisme” yakni suatu konsep yang menganut faham kerja seenaknya dan cenderung lari dari tanggung jawab.

                                                                                    42. MEMAKNAI KRISIS SEBAGAI PELUANG

                                                                                      Makna dibalik krisis ternyata masih ada harapan untuk dapat menyambung hidup bagi pelaku bisnis. Sebagai contoh semakin banyak pedagang kaki lima yang berada dibeberapa tempat yang terus mengadu nasib untuk memperoleh uang.
                                                                                      Keberadaan pedagang kaki lima semakin banyak dan jeli memanfaatkan situasi krisis ini merupakan salah satu bagian ceruk pasar yang sebelumnya tidak terpikirkan.

                                                                                      43. KIAT BISNIS DI BULAN PUASA

                                                                                        Kegiatan bisnis dibulan puasa dapat juga dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar.

                                                                                        44. ARTI PENTING PEMBUNGKUS ( PACKAGING )

                                                                                          Makna packaging menurut Soehardi Sigit adalah merupakan kegiatan penempatan produk ke dalam kontainer, tempat isi, atau yang sejenis yang terbuat dari timah, kayu, besi, baja, plastic dll yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan ke konsumen.

                                                                                          45. MENUJU PELAYANAN PRIMA

                                                                                            Pentingnya pelayanan berkualitas :
                                                                                            1. Karena persaingan semakin tajam
                                                                                            2. Pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan pekerja
                                                                                            3. Pemahaman yang semakin baik terhadap pelanggan
                                                                                            4. Pelayanan pelanggan berkualitas memiliki makna ekonomI