Pos-pos oleh Ahmad Kurnia

ETIKA AKADEMIS


RESUME BUKU

Etika Akademis by Prof. Dr. Hasan Asari, MA

ETIKA AKADEMIS DALAM ISLAM

A.PENDAHULUAN

Etika dikenal dalam bahasa Arab sejak pra-Islam yaitu adab atau  jamak. Pemaknaannya berkembang seiring evolusi kultural bangsa Arab. Pemaknaan dari kata adab mengimplikasikan suatu kebiasaan, norma tingkah laku praktis. Unsur utama etika ialah muatan nilai baik dan kelanggengan melalui pewarisan antar generasi. Pesatnya perkembangan peradaban islam mendorong munculnya rumusan etika yang secara spesifik dipandang berlaku pada profesi atau aktivitas tertentu dengan ruang lingkup lebih luas ketimbang profesi kependidikan. Adab ialah humanisme, dimaknai dengan pengetahuan yang membawa kepada budaya intelektual yang memungkinkan terjadinya hubungan sosial yang berkualitas. Umumnya etika akademis mengikuti tradisi zaman dan tidak ada kekhususan. Keutamaan ilmu dan ahli ilmu pengetahuan ( fadl al-‘ilm wa-ahlihi ) dibahasa dengan dasar argumentasi al-Quran dan hadis naqli.

  • STRUKTUR LITERATURE ETIKA AKADEMIS

Umumnya pendahuluan kitab etika akademis mengikuti tradisi zaman dan tidak ada kekhususan. Karya bidang ini mulai dengan pujian kepada Allah diiringi salawat kepada Rasulullah, dengan masing-masing berbeda panjang dan gaya bahasa. Beberapa karya mengawali tulisan dengan pujian dan salawat pendek. Namun tak jarang dijumpai untaian panjang pujian dan salawat yang sastrawi.

  1.  Pendidikan Islam Fase Mamluk

Penerjemahan selalu identik ilmu Yunani yang masuk dalam peradaban islam klasik. Sisi lain, umat islam giat mengembangkan cabang ilmu pengetahuan keislaman. Sisi lain berkembang ilmu filsafat, kedokteran, matematika dan lainnya.

  • Kode Etik Personal

Seorang ilmuwan memiliki basis etika akademis. Rangkaian etika membentuk kepribadian ilmuwan yang memberinya kapasitas menjalankan fungsi. Terdapat dua belas poin etika yang menjadi kepribadian ilmuwan yang baik. Salah satunya, ilmuwan senantiasa dekat dengan Allah sendirian maupun bersama orang lain. Memilihara kepatuhan kepada Tuhan dalam segenap gerakan dan diam, perkataan dan perbuatan. Memilihara amanah ilmu pengetahuan dan kecerdasan, serta pemahaman yang diberikan kepadanya.

  • Kode Etik dalam Mengajar

Ilmuwan membersihkan diri dari hadas dan kotoran, merapikan diri, serta mengenakan pakaian bagus. Ini dimaksudkan untuk memuliakan ilmu pengetahuan dan agama, bukan maksud lain. Lalu hendaknya duduk pada posisi yang bisa dilihat seluruh yang hadir. Menetapkan posisi berdasarkan pengetahuan, usia, kesalehan, dan kemuliaan. Ilmuwan hendak membaca ayat al-Quran agar berkah, mendoakan diri sendiri, hadirin, dan kaum muslimin. Bertujuan mendirikan dan menyediakan waqaf bagi lembaga tercapai. Mengajarkan beberapa disiplin ilmu dalam sehari, maka harus mendahulukan yang lebih mulia dan lebih penting.

  • Kode Etik Personal Sang Murid

Murid membersihkan hati dan kotoran, sifat buruk, aqidah keliru, dan akhlak tercela. Dengan bersih hati orang menerima ilmu pengetahuan, menyerap pengertian dan rahasia halus yang diteriman dari guru sepanjang belajar. Meluruskan niat, menyinari hati dan mengasah batin dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya. Meniatkan bahwa menuntut ilmu adalah untuk mengenal perintah dan larangan Allah lalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Menghargai waktu dengan cara mencurahkan pehatian sepenuhnya bagi urusan menuntut ilmu pengetahuan.

SUMBER             : Prof. Dr. Hasan Asari, MA Etika Akademis dalam Islam Tiara Wacana: 2008

KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL


Etika profesi marak jadi perbincang an

A.      Profesionalisme guru

Profesionalisme berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian. Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berpadu pada keahlian yang diperoleh dari pelatihan dan pendidikan yang intensif. Profesionalisme itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalitas guru dapat berarti guru yang profesional, yaitu seorang guru yang mampu merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses belajar mengajar dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya dalam penyempurnaan proses belajar mengajar.

UU guru dan dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan pendidik dapat mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi tersebut. Dalam UU guru dan dosen bahwa seorang:

  1. Pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran.
  2. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana S1 yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru dan dosen
  3. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik,
  4. kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

B.      Konsep Terkait Profesionalisme

Untuk meningkatkan profesionalisme guru maka seorang guru harus mengikuti program pendidikan profesi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas kompetensi, khususnya terkait dengan kompetensi pendidikan. Guru yang mengikuti program pendidikan profesi tentu akan mengalami peningkatan kompetensi kesadaran atas profesinya itu.

Terdapat lima hal yang berkenaan dengan profesionalisme yaitu sebagai berikut:

  1. Profesi

Yaitu jabatan atau pekerjaan yang bersifat profesional, dan jabatan atau pekerjaan itu hanya dikerjakan oleh orang yang dipersiapkan melalui pendidikan khusus.

  • Profesional

Performan seorang yang diwujudkan untuk kerja sesuai dengan profesi yang disandangnya dan diakui secara formal maupun nonformal.

  • Profesionalisme.

Merupakan sikap mental yang diwujudkan dalam bentuk komitmen dan integritas diri seorang pemangku jabatan atau pekerjaan dalam meningkatkan kualitas profesionalnya.

  • Profesionalitas.

Kualitas sikap mental seorang pemangku jabatan atau pekerjaan terhadap profesinya termasuk derajat pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya.

  • Suatu proses menuju perwujudan dan peningkatan profesi dalam upaya memenuhi kriteria sesuai dengan standar yang ditetapkan.

C.      Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Profesionalitas guru perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk itu diperlukan pengembangan keprofesian berkelanjutan yaitu pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan. Pengembangan keprofesian berkelanjutan mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan evaluasi, refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman, keterampilan.

Prinsip-prinsip pengembangan keprofesian berkelanjutan:

  1. Harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari yang berorientasi kepada keberhasilan peserta didik.
  2. Sikap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib mengembangkan diri secara teratur sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesinya.
  3. Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan minimal jumlah jam pertahun.

 

a.       Kompetensi pedagogi

Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kemampuan yang perlu dimiliki guru berkenaan dengan kompetensi pedagogik adalah:

  1. Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial dan intelektual.
  2. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
  3. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
  4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. 
  5. Memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam kegiatan pengembangan yang mendidik.
  6. Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
  7. Berkomunikasi secara efektif
  8. Melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar.
  9. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

b.      Kompetensi kepribadian

Kemampuan kepribadian yang stabil, dewasa, menjadi teladan bagi peserta didik. Dengan demikian seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber inspirasi bagi peserta didik. Kriteria kompetensi yang melekat pada kompetensi kepribadian adalah:

  1. Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia bagi peserta didik.
  3. Menampilkan diri sebagi pribadi yang mantap, stabil, berwibawa.
  4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

 

c.       Kompetisi sosial

Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. Guru di mata masyarakat dan peserta didik merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Kriteria kompetensi yang melekat pada kompetensi sosial guru meliputi:

  1. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras dan status sosial ekonomi.
  2. Berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua.
  3. Beradaptasi di tempat yang beragam sosial budaya.
  4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulis atau bentuk lain.

 

d.      Kompetensi professional

Kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan terintegrasikannya konten pembelajaran dengan penggunaan TIK dan membimbing peserta didik memenuhi Standart Nasional Pendidikan.

Krieria kompetensi yang melekat pada kompetensi profesional meliputi:

  1. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir ke ilmuwan yang mendukung materi pelajaran yang diampu .
  2. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan.
  3. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
  4. Menguasai standart kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.
  5. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
  6. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan.
  7. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

D.CITRA, KOMITMEN DAN TUGAS GURU PROFESIONAL

2.1. Citra guru professional

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-temannya serta anggota masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas. Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Dalam hal ini profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik.

2.2. Pengertian citra guru professional

Citra diartikan sebagai gambaran, rupa, gambaran yang dimiliki mengenai orang banyak, mengenai pribadi, organisasi atau produk, kesan mental yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa untuk dievaluasi. Dalam sistem pendidikan, guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pendidikan.32 Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Guru digambarkan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dalam mengembangkan potensinya dan dalam pencapaian tujuan pendidikan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.33 Dapat disimpulkan guru adalah orang yang mengajari atau mendidik orang lain. Baik di lembaga pendidikan formal maupun pendidikan non formal, bahkan di lingkungan keluarga sekalipun sebab orang tua adalah pendidik utama bagi anak. Guru profesional adalah guru yang menguasai betul tentang selukbeluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. 34 Ditambah lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi guru dan memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk jenis pekerjaan ini maka sudah tentu hasil usahanya akan lebih baik. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di tengah masyarakat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari sikap dan perilaku profesionalisme yang terlihat dari bagaimana memberikan pelayanan, keteladanan di tengah masyarakat. Dari sudut pandang peserta didik, citra guru ideal adalah seseorang yang senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat keteladanan, penuh kasih sayang, serta mampu mengajar di dalam suasana yang menyenangkan.

2.3. Citra guru dalam masyarakat tradisional

Profesi guru merupakan suatu profesi yang terhormat di mata masyarakat. Karena guru merupakan suatu profesi yang paling tua di dunia. Guru telah menorehkan tapak sejarah yang begitu mendalam bagi kehidupan masyarakat. Di dalam bahasa Sansekerta, guru berarti yang dihormati. Rasa hormat ini sampai kini masih hidup di tengah masyarakat tradisional/pedesaan. Mereka masih menaruh rasa hormat dan status sosial yang tinggi terhadap profesi guru. Di kepulauan Sangihe, misalnya, masyarakat menyebut guru pria dengan panggilan tuan, lengkapnya tuan guru, suatu panggilan yang penuh rasa kagum dan hormat terhadap profesi guru. Masyarakat pedesaan umumnya menganggap profesi guru sebagai profesi orang suci (saint) yang mampu memberi pencerahan dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan di dalam diri siswa. Selain itu sebagian besar masyarakat tradisional memiliki mitos yang kuat bahwa guru adalah profesi yang tidak pernah mengeluh dengan gaji yang minim, profesi yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan profesi yang bangga dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasa.

2.4. Citra Guru dalam Masyarakat Modern

Dalam pandangan masyarakat modern, guru belum merupakan profesi yang profesional jika hanya mampu membuat murid membaca, menulis dan berhitung, atau mendapat nilai tinggi, naik kelas, dan lulus ujian. Masyarakat modern menganggap kompetensi guru belum lengkap jika hanya dilihat dari keahlian dan keterampilan yang dimiliki melainkan juga dari orientasi guru terhadap perubahan dan inovasi. Guru pada sejumlah negara maju sangat dihargai karena guru secara spesifik:

  1. Memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memimpin dan mengelola pendidikan.
  2. Memiliki ketajaman pemahaman dan kecakapan intektual, cerdas emosional dan sosial untuk membangun pendidikan yang bermutu.
  3. Memiliki perencanaan yang matang, bijaksana, kontekstual dan efektif untuk membangun humanware (SDM) yang unggul, bermartabat dan memiliki daya saing.

Keunggulan mereka adalah terus maju untuk mencapai yang terbaik dan memperbaiki yang terpuruk. Mereka secara berkelanjutan (sustainable) terus meningkatkan mutu diri dari guru biasa ke guru yang baik dan terus berupaya meningkat ke guru yang lebih baik dan akhirnya menjadi guru yang terbaik, yang mampu memberi inspirasi, ahli dalam materi, memiliki moral yang tinggi dan menjadi teladan yang baik bagi siswa. Di negara kita, guru yang memiliki keahlian spesialisasi harus diakui masih langka. Walaupun sudah sejak puluhan tahun disiapkan, namun hasilnya masih belum nampak secara nyata. Ini disebabkan karena masih cukup banyak guru yang belum memiliki konsep diri yang baik, tidak tepat menyandang predikat sebagai guru, dan mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan keahliannya (mismatch). Semuanya terjadi karena kemandirian guru belum nampak secara nyata, yaitu sebagian guru belum mampu melihat konsep dirinya (self 31 concept), ide dirinya (self-idea), dan realita dirinya (self-reality). Tipe guru seperti ini mustahil dapat menciptakan suasana kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Dengan demikian, para guru dituntut tampil lebih profesional, lebih tinggi ilmu pengetahuannya dan lebih cekatan dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi. Artinya, guru mau tidak mau dan dituntut harus terus meningkatkan kecakapan dan pengetahuannya selangkah ke depan lebih dari pengetahuan masyarakat dan anak didiknya. Dalam kehidupan bermasyarakat pun guru diharapkan lebih bermoral dan berakhlak daripada masyarakat kebanyakan.

2.5. faktor-faktor yang mempengaruhi citra guru

Bebrapa faktor-faktor yang mempengaruhi citra guru yaitu:

a. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan

b. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru

c. Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru.

2.6. Komitmen guru profesional

Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional maupun instruksional. Peran strategis tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menempatkan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sekaligus sebagai agen pembelajaran. Sebagai tenaga professional, pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Selain harus mempunyai kualifikasi seperti yang telah disebutkan di atas, seorang guru harus mengetahui dan mematuhi berbagai komitmen apa saja yang harus dilakukannya sebagai seorang guru profesional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komitmen merupakan suatu perjanjian untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan kontrak. Kata komitmen berasal dari Bahasa Inggris yang berarti keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang diyakininya. pengertian dari komitmen guru profesional merupakan suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab serta sikap responsif dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur lain di antaranya yaitu kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin), kekuatan dari luar, dan tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang nantinya akan melahirkan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang, sehingga tugas tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.

Macam-macam komitmen guru professional

  1. Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial.
    1. Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah.
    1. Komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik.
    1. Komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu

Ciri-ciri komitmen guru professional

  1. Tingginya perhatian terhadap siswanya.
  2. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan.
  3. Bekerja sebanyak mungkin untuk orang lain.

Tugas dan fungsi guru professional

Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Adapun tugas pokok guru yang profesional dibagi menjadi 3 bagian, 3 bagian tersebut ialah: 1. Tugas guru dalam bidang profesi 2. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan 3. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan.

Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Adapun tugas pokok guru yang profesional dibagi menjadi 3 bagian, 3 bagian tersebut ialah: a). Tugas guru dalam bidang profesi b). Tugas guru dalam bidang kemanusiaan c). Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan

D.      KODE ETIK, SUPERVISI DAN KUALIFIKASI BAGI GURU

3.1. Kode etik guru

Kode etik suatu profesi merupakan norma-norma yang harus diindahkan dan diamalkan oleh setiap anggotanya dalam pelaksanaan tugas dan pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat. Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Memberikan pedoman bagi setiap prinsip profesionalitas, sebagai saran kontrol sosial bagi masyarakat dan mencegah campur tangan pihak di luar tentang etika dalam keanggotaan profesi. Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dengan mengikat para anggotanya, lazimnya dilakukan pada suatu kongres organisasi profesi. Pada umumnya, karena kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan maka sanksinya berupa sanksi moral. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila, guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan, guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar, guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan, guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial, guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian, dan guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

3.2. Supervisi pendidikan

Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Di sini supervisi diharapkan membawa dampak perkembangan. Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kerja sama, prinsip konstruktif dan kreatif. Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Teknik supervisi yang bersifat kelompok, teknik individual dalam supervisi, perilaku supervisor yang diharapkan, diskusi panel, seminar sebagai sarana pendalaman berbagai masalah pembelajaran, demonstrasi mengajar.

3.3. Klasifikasi pembinaan guru

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI Pasal 42 dinyatakan bahwa:

(1) Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(2) Pendidikan untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. (3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

E.SERTIFIKASI, ORGANISASI DAN ETIKA GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM

4.1. Sertifikasi guru

Sertifikasi guru merupakan amanat Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Pasal 61 menyatakan bahwa sertifikasi dapat berbentuk ijasah dan sertifikat kompetensi, tetapi bukan sertifikat yang diperoleh melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi panel, loka karya, dan simposium. Namun, sertifikat kompetensi diperoleh dari penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Sertifikasi guru dikenakan baik pada calon guru lulusan LPTK, maupun yang berasal dari perguruan tinggi non kependidikan (bidang ilmu) tertentu yang ingin memilih guru sebagai profesi. Lulusan dari jenis perguruan tinggi non kependidikan, sebelum mengikuti uji sertifikasi dipersyaratkan mengikuti program pembentukan kemampuan mengajar di LPTK. Di samping itu, agar fungsi penjaminan mutu guru dapat dilakukan dengan baik, guru yang sudah bekerja pada interval waktu tertentu (10-15 tahun), dipersyaratkan mengikuti program resertifikasi.

4.2. Dasar hukum sertifikasi guru

Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tanda professional. Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi professional. Oleh karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam sertifikasi kompetensi adalah sertifikasi kompetensi pendidik. Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu.

Tujuan atau ruang lingkup Sertifikasi

Ada kebutuhan untuk mengurai benang kusut masalah reaksi sosial guru dan tenaga kependidikan dalam menyikapi kebijakan uji sertifikasi. Bahkan lebih jauh, wacana ini akan berusaha membantu memetakan kembali mengenai proses atau dampak sosial dari penyelenggaraan sertifikasi profesi. Hal ini perlu dilakukan, terkait dengan silang reaksi atau ketidakjelasan makna di balik penyelenggaraan sertifikasi profesi. Di sisi normative atau perspektif pemerintah, pelaksanaan sertifikasi profesi adalah bentuk:

  1. kesungguhan pemerintah dalam mengimplementasikan peraturan perundangundangan yang berlaku,
  2. bentuk nyata pengakuan pemerintah terhadap profesi guru dan dosen atau tenaga kependidikan.

Sertifikasi guru menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar dinilai kualitas diri dan kinerjanya. Dengan cara ini, diharapkan dapat diketahui kelayakan seseorang menyandang predikat sebagai guru professional. Dalam hal ini, program sertifikasi yang diterapkan pemerintah selain untuk meningkatkan kualitas kompetensi seorang guru, dan ini yng paling utama, juga untuk meningkatkan kesejahteraan hidup guru.

4.3. Organisasi profesi

Organisasi adalah satu kebersamaan dan interaksi saling ketergantungan antara individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang bersifat umum dan hubungan kerjasamanya telah diatur sesuai denagan struktur yang telah ditentukan. Sedangkan profesi mengandung arti prestise, kehormatan, status sosial, dan otonomi lebih besar yang diberikan masyarakat kepadanya. Hal ini terwujud dalam kewenangan para anggota profesi dalam mengatur diri mereka, menentukan standar mereka sendiri, mengatur bagaimana dan apa syarat bergabung ke dalamnya, serta mengatur standar perilaku para anggotanya. Ketentuan-ketentuan dan standar ini dibakukan dalam suatu kode etik professional yang dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi.

Guru sebagai pendidik adalah tokoh yang paling banyak bergaul dan berinteraksi dengan para murid dibandingkan dengan personel lainnya di sekolah. Sedangkan jabatan profesi adalah suatu sebutan yang didapat seseorang setelah mengikuti pendidikan, pelatihan keterampilan dalam waktu yang cukup lama dalam bidang keahlian tertentu. Oleh karena itu sebagai pendidik harus mampu meningkatkan keahliannya menjadi seorang guru professional salah satunya melalui organisasi profesi baik dengan mengikuti apa yang menjadi peraturan dari organisasi atau dengan cara melalui diri sendiri salah satunya dengan cara mengikuti kegiatan, pendidikan, penelitian, dan lain sebagainya.

Etika guru dalam pendidikan islam

Pentingnya etika adalah sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh seorang calon pendidik sebelum mendidik yaitu adalah belajar etika atau adab, banyak sekali atsar yang menerangkan bahwa para salaful ummah mengatakan “belajar adab kemudian belajar ilmu” hal ini menuturkan akan pentingnya etika dalam belajar dan mengajar.100 Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahiran yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesi tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan hanya akan berakhir dengan tidak adanya lagi kepedulian maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite professional ini.

SUMBER :Dr. Umam Sidiq, M.Ag, Etika dan Profesi Keguruan STAI Muhammadiyah Tulungagagung2018

lain.

Bagaimana Menciptakannya? Wawasan dan Ide dalam Proses Pengajaran Kewirausahaan”


 “Wirausaha Untuk Menjawab Apa?”

            Dalam Bahasa Indonesia, istilah entrepreneur sering disebut sebagai “pengusaha” atau wirausaha. Istilah ini ternyata telah mengalami perkembangan dari abad ke abad. Awalnya, pada abad ke-13 para pengamat mencontohkan apa yang dilakukan oleh Marcopolo, seorang penjelajah sekaligus pedagang antarbenua dari Venesia yang berlayar menuju Asia. Sejarah evolusi pengusaha ketika pada abad ke-17 yaitu wirausaha adalah seseorang yang berani mengambil risiko dalam membuat kontrak sebagai penyedia barang dengan pihak pemerintah. Harga yang digunakan adalah harga tetap.

            Menurut Richard Cantillon dan Jean Baptiste Say, wirausaha adalah seseorang yang berani menanggung risiko transaksi dengan supplier, yaitu petani atau pengrajin yang barangnya dibeli dengan harga tertentu, untuk dijual kepada konsumen dengan harga yang tidak pasti. J.B. Say juga menambahkan, bahwa selain menanggung risiko terhadap transaksi jual harga terhadap konsumen, wirausaha juga seorang pemimpin yang mengambil inisiatif.

            Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha juga seorang innovator dan pengembang suatu teknologi yang belum dicoba. Ia mengemukakan penekanan kata inovasi, seperti:

  • Munculnya gagasan produk baru.
  • Munculnya metode produksi baru.
  • Munculnya pasar yang baru.
  • Munculnya inovasi baru dari organisasi.

Dari sudut pandang ini, wirausaha dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berhasil menggabungkan berbagai input dengan cara inovatif untuk menghasilkan nilai bagi pelanggan. Harapannya, nilai yang diperoleh akan melebihi pengorbanan (biaya) yang dikeluarkan.

Mengapa Menjadi Wirausaha?

            Pada tahun 2007, Indonesia diperkirakan hanya memiliki 0,18 persen (sekitar 400.000) dari seharusnya 4,4 juta wirausaha. Ketika menjabat sebagai Menko Perekonomian, Hatta Rajasa pernah mengoreksi teori David Mc Clelland mengatakan bahwa bukan 2 persen dari jumlah penduduk, melainkan 4 persen. Ketika itu, pada tahun 2013 jumlah pengusaha di Indonesia telah mencapai angka 1,58 persen, jadi masih memerlukan berjuta-juta wirausaha baru. Dalam catatan BPS, angka pengangguran terbuka pada bulan Februari tahun 2012 sebesar 7,61 juta orang. Dari jumlah itu, 737,030 orang adalah lulusan perguruan tinggi, baik dari tingkat diploma maupun sarjana, dan akademi maupun perguruan tinggi.

            Kelebihan yang dimiliki seorang wirausaha:

  • Memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi.
  • Dengan pola pikirnya, ia berkesempatan untuk menciptakan perubahan.
  • Ia dapat menggunakan potensi yang dimiliki secara maksimal.
  • Memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
  • Dapat berkontribusi kepada masyarakat.
  • Mengerjakan sesuatu yang disukai tanpa diperintah orang.

Risiko yang harus diterima seorang wirausaha:

  • Seorang wirausaha dihadapkan pada ketidakpastian pendapatan, bisnis yang tidak memberikan jaminan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup.
  • Seorang wirausaha selalu dihadapkan pada risiko kehilangan seluruh investasi.
  • Untuk menjalankan usahanya, seorang wirausaha dituntut bekerja keras serta bekerja dengan jam kerja yang relatif lebih panjang.
  • Saat masa-masa merintis usaha, ia harus merelakan kualitas hidupnya lebih rendah untuk bekerja keras.
  • Memiliki tanggung jawab yang jelas.
  • Saat merintis usaha, sering kali keputusasaan muncul.

Kewirausahaan Tidak Bisa Diajarkan?

            Dari uraian yang telah dipaparkan pada beberapa subbab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa inti kewirausahaan adalah berlatih untuk berpikir secara radikal, mampu melihat peluang, dan berani mengambil risiko. Istilah “mempelajari” atau “mengajarkan” kewirausahaan menjadi kurang tepat. Jadi, akan lebih cocok jika kewirausahaan dilatih dan dipraktikkan bersama orang yang telah berpengalaman. Kita bisa berlatih melihat peluang bisnis, berlatih mengamati apa yang menjadi masalah orang, dan menemukan solusinya. Banyak orang yang berlatih menjadi wirausaha dimulai dari modal dan produk. Setelah memiliki modal dan membuat produk baru, seorang wirausaha akan mencari para pembeli dan bagaimana menjualnya. Jadi, untuk berlatih menjadi seorang wirausaha, bukan guru atau dosen yang dibutuhkan, melainkan adanya fasilitator, mentor, dan coaching.

Fasilitator

Secara umum “facilitation” (fasilitas) dapat diartikan sebagai proses untuk “mempermudah” dalam mencapai tujuan tertentu. Seorang fasilitator dapat memenuhi berbagai jenis kebutuhan yang berbeda bagi peserta belajar dalam hal kewirausahaan. Hal ini ditentukan oleh tujuan peserta belajar berwirausaha untuk dating dan berkumpul Bersama. Fasilitator ini biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang dewasa. Metode yang dipakai adalah andragogi. Tugas fasilitator adalah mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri materi pelajaran yang ditawarkan.

            Syarat-syarat yang patut dimiliki oleh seorang fasilitator yaitu:

  1. Harus menguasai materi yang menjadi pokok bahasan.
  2. Menguasai metode pembelajaran peserta didik dewasa.
  3. Mampu memimpin suatu pertemuan dan menengahi perselisihan.
  4. Memiliki kewibawaan dan juga mampu mengelola kelas dengan baik.
  5. Mampu berkomunikasi secara efektif.
  6. Juga harus mampu mendengarkan dan dapat menghentikan pembicaraan yang sudah menyimpang.

Fasilitator juga memiliki kriteria, yaitu demokrasi, tanggung jawab, kerja sama, kejujuran, dan kesamaan derajat. Dalam hal ini fasilitator tidak pernah memberikan informasi atau memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang menyangkut isi materi kepada kelompok peserta. Berbeda halnya dengan fungsi narasumber.

Mentoring

Metode pengembangan di mana seorang mentor akan mengajarkan tip dan trik, pengalaman kesuksesan, metode kesuksesan, dan cara-cara sukses sesuai dengan pengalaman mentor. Tugas seorang mentor adalah mendampingi seseorang dan para klien. Menurut penelitian tentang mentor dari Kram, 1985 dan Noe, 1988, menemukan bahwa mereka menyediakan dua fungsi untuk anak didiknya yaitu fungsi psikososial (penerimaan, dorongan, coaching, serta konseling) dan fungsi karier-pemfasilitasan (sponsorship, perlindungan, tugas menantang, pengeksposan, dan visibilitas). Dan juga pendapat ahli dari Kram & Hall, 1989 dan Zey, 1988, mentor dapat memfasilitasi penyesuaian, pembelajaran, dan, pengurangan stress selama transisi pekerjaan yang sulit, seperti promosi ke posisi pertama manajerial, transfer, atau promosi ke unit fungsional yang berbeda dalam suatu organisasi, tugas di luar negeri, atau tugas dalam suatu organisasi yang telah digabungkan, reorganisasi, atau perampingan.

Coaching

Motivator yang mendukung tujuan klien. Seorang coach, tidak akan memberikan ilmu atau solusi tertentu, melainkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar seseorang atau yang biasa disebut coachee bisa menemukan solusinya sendiri. Biasanya, secara one-on-one, coach membantu klien untuk berfokus dan mencapai tujuannya lebih cepat dibandingkan jika klien berusaha sendirian. Dan juga coach biasanya membantu klien dengan menyediakan sarana dan hal-hal yang dapat memotivasi pencapaian.

            : “Melatih Dan Mempraktikkan Kewirausahaan”

  1. Menjadi Failitator dengan Sistem Kontrol Interaktif

            Interactive control (kontrol interaktif) adalah system yang biasa digunakan untuk memfasilitasi atau melakukan pendampingan secara formal oleh manajer. Hal ini dilakukan dengan melibatkan dirinya secara teratur dan personal pada aktivitas pengambilan keputusan pihak bawahan pada perusahaan (Simon, 2000). Sistem ini diterapkan untuk merangsang dialog, tatap muka, dan membangun jembatan komunikasi antar tingkatan jabatan. Sistem ini tepat untuk memfasilitasi mahasiswa yang sedang belajar menjadi wirausaha. Pengendalian yang dilakukan secara diagnostik dapat dilakukan secara interaktif.

Metode

Penelitian ini bertujuan menginvestigasi secara mendalam bagaimana kontrol interaktif dapat menjadi mekanisme pengendalian manajemen dalam Pendidikan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan strategi studi kasus. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling, yaitu fasilitator membimbing bisnis mahasiswa lebih dari empat semester. Metode wawancara mendalam juga digunakan dalam penelitian tersebut.

Pencarian dan Diskusi

Penelitian ini dilakukan selama 15 minggu. Terdapat Sembilan kelompok bisnis yang dibimbing oleh beberapa fasilitator. Bisnis mahasiswa pun bervariasi, mulai dari kuliner sampai fashion. Berdasarkan pengamatan, dari Sembilan kelompok bisnis hanya empat kelompok yang sudah menunjukkan kemajuan. Adapun sisanya belum menunjukkan kemajuan. Oleh karena itu, para fasilitator salah satunya menggunakan metode pendekatan mekanisme pengendalian yang dipilih yaitu sistem kontrol interaktif. Sistem interactive control adalah mekanisme pengendalian yang dilakukan melalui proses diskusi interaktif (Simons, 1995). Proses interaksi yang dilakukan oleh fasilitator dimulai dengan pendekatan personal dengan beberapa kelompok bisnis, mulai pada pertemuan pertama. Ketika suasana sudah mulai mencair, fasilitator mulai menginvestigasi setiap bisnis mahasiswa untuk melihat sejauh mana kinerja mahasiswa dalam melakukan bisnis.

Selanjutnya, fasilitator bisa memberikan bimbingan kepada mahasiswanya dalam berbisnis. Bimbingan tersebut tidak hanya diberikan pada jam perkuliahan saja, tetapi juga pada jam di luar perkuliahan. Tidak hanya dalam pertemuan saja, juga mahasiswa dapat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berdiskusi lewat media sosial, surat elektronik, layanan pesan pendek, bahkan telepon. Dan juga mahasiswa diberikan kesempatan minimal satu minggu sekali untuk berkonsultasi kepada fasilitator.

Kedekatan Personal “Awal Komunikasi yang Baik”

Salah satu faktor agar mahasiswa mau mengungkapkan permasalahannya adalah adanya fasilitator yang proaktif untuk menemui mahasiswa. Fasilitator juga memberikan lelucon supaya mahasiswa tidak terlalu tegang. Meskipun demikian, fasilitator harus tetap berpegang teguh terhadap pendiriannya termasuk menegur dengan cara yang tegas. Berikutnya, fasilitator menyapa mahasiswa dengan penuh kehangatan. Semangat yang ditunjukkan fasilitator juga merupakan “alat” yang sangat efektif sehingga mahasiswa juga ikut bersemangat dalam berbisnis. Ketika fasilitator sudah dekat dengan mahasiswa, secara tidak langsung akan muncul rasa empati. Dan juga fasilitator dapat memberikan penghargaan kepada mahasiswanya dengan cara ketika fasilitator membeli produk mereka dan memesan Kembali produk mereka. Mereka merasa dihargai dan lebih bersemangat untuk menjalankan bisnis.

Interactive Control: Metode efektif untuk mengendalikan proyek bisnis mahasiswa

Interactive Control cenderung merupakan pengendalian dengan cara berkomunikasi melalui berbagai cara, misalnya diskusi dan dialog. Hal-hal yang didiskusikan menuju arah perbaikan sehingga memunculkan ide baru, konsep baru, dan pandangan baru yang pada akhirnya dapat berupa strategi baru universitas (Bruining et al., 2004; Ismail, 2013). Hal yang menarik dalam konsep kontrol interaktif adalah memungkinkan pemimpin untuk memimpin proses inovasi. Jadi, sistem ini berperan dalam proses inovasi dan kreativitas (Davila et al., 2009; Wongkaew, 2013; Hoque dan Chia, 2012). Fungsi pengendalian ini dapat membantu organisasi agar berfokus pada strategi dan proses pembelajaran.

            Cara berinteraksi dalam sistem kontrol interaktif yaitu:

  • Melakukan pendekatan personal,
  • Fasilitator memberikan waktu untuk mahasiswa,
  • Mahasiswa berkonsultasi,
  • Komunikasi dengan surat elektronik,
  • Membangun komunikasi,
  • Fasilitator mendorong mahasiswa untuk berbagi.

Mentoring Dan Coaching Sebagai Strategi

            Harus diakui bahwa meningkatkan kinerja kelompok jauh lebih sulit dibanding meningkatkan kinerja individu. Satu kelompok bisnis terdiri dari berbagai pemikiran, ide, gagasan, bahkan kepentingan dan ambisi yang harus disatukan untuk mencapai tujuan bisnis. Salah satu persamaan mendasar coaching dengan mentoring adalah dari tujuannya yaitu kemampuan dari potensi siswa. Coaching kemampuan dari sisi internal mahasiswa, sedangkan mentoring kemampuan melalui pemberian materi dari ahli dan pihak yang berpengalaman dalam bidangnya. Satu hal yang paling penting dalam coaching adalah komitmen waktu. Keunggulan dari coaching adalah coach tidak perlu menguasai keahlian tertentu, tetapi harus memiliki wawasan yang luas. Dan juga salah satu keunggulan dari mentoring adalah seseorang yang akan dimentori dapat memperoleh ilmu dari ahlinya. Proses mentoring dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dalam bidangnya tersebut.

Mentoring dan Coaching: Mana yang Lebih Sering Dilakukan?

            Proses mentoring dan coaching dilakukan setiap semester minimal empat belas kali. Meskipun demikian, pada kenyataannya mahasiswa dapat dilakukan beberapa kali pertemuan dalam satu minggu bagi setiap proyek bisnis mahasiswa. Di lapangan, ternyata banyak mahasiswa yang lebih menyukai mentoring perpaduan coaching. Mahasiswa lebih senang diberikan arahan, ide, gagasan, petunjuk, dan nasihat oleh mentor. Melalui mentoring, mereka memiliki “rasa aman” dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, kami berpendapat untuk kombinasi antara mentoring dan coaching sangat ideal untuk diterapkan. Fasilitator harus mengetahui waktu waktu yang tepat untuk menggunakan proses mentoring dan menggunakan proses coaching.

Pengalaman Menjadi Mentor dan Coach

            Kombinasi antara mentoring dan coaching dapat dimulai dengan membuat desain awal. Proses mentoring dilakukan pada masa awal mahasiswa mempelajari kewirausahaan. Para mahasiswa akan diberikan sumber inspirasi terlebih dahulu melalui berbagai bentuk, misalnya film, permainan, kunjungan bisnis, dan lain sebagainya. Ketika mahasiswa sudah memiliki ide bisnis, proses mentoring akan berjalan. Mahasiswa dapat berkonsultasi dengan para mentor untuk mendapatkan arahan mengenai implementasi ide-ide mereka dalam tahap perintisan bisnis. Saat mahasiswa sudah menemukan ide bisnis, selanjutnya mereka harus mengimplementasikan ide bisnis tersebut ke dalam business plan.

Dan juga mahasiswa dalam grup bisnis tersebut pun harus rajin berkonsultasi dengan fasilitator. Semakin rajin berkonsultasi dengan fasilitator, maka semakin besar kemungkinan akan memiliki kinerja yang baik dan berhasil dalam berbisnis. Coaching dan mentoring yang dilakukan harus dipersiapkan dengan baik. Catatan harian atau log book untuk setiap kelompok bisnis harus selalu diteliti dan dicermati. Log book juga berisi catatan-catatan penting tentang kemajuan para mahasiswa dalam berbisnis.

Mentoring dan Coaching: Bentuk Pengendalian Manajemen yang Efektif

            Pada hakikatnya, mentoring dan coaching adalah proses interaksi dua pihak yang berujung pada kesepakatan. Konsep kontrol interaktif dalam hal ini adalah bagaimana fasilitator berinteraksi dengan para mahasiswa yang memiliki bisnis melalui diskusi mendalam. Melalui interaksi yang intens, mahasiswa akan dapat “dikendalikan” atau “dipengaruhi” sehingga akan bekerja agar bisnis mereka maju. Fasilitator dengan tujuannya juga dapat mengembangkan bisnis anak didik mereka. Hal tersebut memiliki tujuan yang sama. di sinilah inti pengendalian manajemen.

Pendekatan yang tepat menjadi cara ampuh untuk berinteraksi, bukan memberikan aturan-aturan yang ketat dan sulit dipatuhi mahasiswa. Peraturan tetap diperlukan agar ada kedispilinan dan ketertiban. Disitulah kombinasi antara kontrol formal dan kontrol informal harus seimbang. Membangun komunikasi sangat penting untuk dilakukan. Semakin dekat hubungan fasilitator dengan mahasiswa, maka mereka akan semakin percaya kepada fasilitator. Proses membangun interaksi melalui komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui tatap muka atau dengan melalui grup media sosial untuk dapat melakukan interaksi berbisnis.

Mana yang Lebih Sulit: Coaching atau Mentoring?

            Berdasarkan pengalaman para fasilitator, coaching lebih sulit dilakukan daripada mentoring. Alasannya, ada “paradigma” bahwa fasilitator masih sulit untuk melakukan coaching. Dalam proses coaching, seorang coach harus dapat memberikan pertanyaan pertanyaan kepada coachee untuk menggali masalh dan solusinya. Dalam proses ini, masih banyak fasilitator yang perlu belajar merumuskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan juga coach tidak diperkenankan untuk memberikan saran kepada coachee, tetapi semua ide penyelesaiannya harus berasal dari coachee itu sendiri. Oleh karena itu, tampaknya mentoring lebih bisa dilakukan dan dijalankan dengan baik. Terlepas apakah yang dilakukan mentoring atau coaching, konsep pembimbingan yang terstruktur pun harus diperlukan.

            : “Perangkat Dalam Mengajarkan Kewirausahaan”

Semester I:Keterampilan Menjual

            Pada semester pertama, sebagai tahap awal memasuki pelajaran kewirausahaan, mahasiswa diperkenalkan dengan tantangan untuk menjual. Mereka harus menjual “produk apa pun” dan tidak diperkenankan untuk memilih produk untuk dijual. Tim kurikulum bekerja sama dengan sejumlah vendor dalam menyediakan produk-produk mereka untuk dijual oleh mahasiswa. Produk meliputi banyak macam, mulai dari kebutuhan sekunder seperti buku, kue kering, jamu, hingga kebutuhan tersier seperti barang-barang mewah, barang hobi misalnya kebutuhan untuk para binatang atau produk-produk sosial bisnis. Setaip kelas secara acak diberi tugas untuk menjadi utusan penjualan dari perusahaan vendor.

            Tim kurikulum memberikan target yang berbeda bagi setiap macam produk. Untuk produk-produk kebutuhan primer, target penjualannya relatif lebih tinggi, baik dalam satuan barang maupun besarnya omzet penjualan. Materi kuliah yang diberikan pada semester pertama berkaitan dengan kemampuan penjualan berupa dasar-dasar kewiraniagaan. Tim kurikulum dalam dua kali pertemuan mendatangkan pembicara tamu yang berasal dari kalangan pebisnis yang berhasil. Mereka juga memberikan tip-tip kepada mahasiswa mengenai cara melakukan penjualan dengan “merekrut” pelanggan, kemudian cara mempertahankan pelanggan tersebut.

            Dasar keterampilan menjual adalah pintu gerbang untuk menjadi wirausaha. Prinsipnya adalah: “setiap produk yang bisa dijual, pasti bisa dibuat. Akan tetapi, tidak semua produk yang bisa dibuat, bisa dijual.” Dengan dasar prinsip ini, mahasiswa ditantang untuk merasakan sulitnya menjual produk dan mereka akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri jika berhasil menjual produknya.

            Pada semester pertama ini, pembelajaran difokuskan pada keterampilan pribadi. Oleh karena itu, selama perkuliahan mereka belum diminta untuk membentuk grup. Dan dilakukannya dengan individu terlebih dahulu. Bekal teori yang diberikan sebagai materi perkuliahan di kelas meliputi, penguasaan pengetahuan produk, pemahaman segmentasi pasar, penguasaan teknik negosiasi, dan pemahaman bermacam-macam jenis dasar penjualan.

                Beberapa Model Bisnis dan Hubungannya dengan Konsumen

  1. Asset Sale, yaitu dengan menjual barang yang semula milik anda ke pelanggan, terjadi perubahan kepemilikan. Contohnya, usaha perdagangan menyediakan barang yang ditawarkan kepada pembeli. Setelah pembeli membayar harga yang ditentukan, ia berhak memiliki produk tersebut.
  2. Usage Fee, yaitu biaya pemakaian suatu peralatan atau jasa yang dibebankan kepada pelanggan. Pelanggan hanya berhak menggunakan asset selama membayar sewa, atau memperoleh pelayanan selama membayar biaya pemakaian. Contohnya, sebuah hotel mengenakan tarif sewa kepada tamu yang menginap di hotel tersebut sesuai dengan jenis kamar yang dipakai dan jumlah hari ia tinggal.
  3. Subscription Fee, yaitu biaya langganan yang menerima jasa secara berturut-turut dalam satu satuan waktu tertentu. Contohnya, pada jasa Pendidikan berupa uang sekolah (kursus atau les privat).
  4. Lending/Renting/Leasing, yaitu biaya sewa atau rental suatu aset untuk dipakai penyewa berdasarkan suatu perjanjian atau kesepakatan tertentu. Contohnya, meminjamkan uang dengan membayar bunga pada satuan rentang waktu sesuai dengan kesepakatan, menyewakan mobil atau rumah, menyewa beli aset berupa barang produk seperti mesin produksi dan properti.
  5. Leason Fee, yaitu hak memakai nama merek serta konsep manajemen yang telah dipatenkan. Contohnya, izin menggunakan nama serta sistem kerja yang telah dipatenkan. Misalnya, Kentucky Fried Chicken dan Mc Donald.
  6. Brokerage Fee, yaitu pedagang perantara. Contohnya, menjual jasa kepada penulis untuk mencarikan penerbit, sedangkan agensi artis menghubungkan artis dengan pihak yang menginginkan penampilan dari artis tersebut.
  7. Advertising Fee, yaitu jasa periklanan melalui laman web, media sosial, siaran lokal, TV bandara, dan lain sebagainya.
  8. Consultation/Advicing Fee, yaitu jasa konsultasi untuk memecahkan masalah, seperti dokter, psikolog, konsultan pajak, notaris, dan penasihat hukum.
  9. Service Fee, yaitu penjual jasa. Contohnya, salon kecantikan, spa, dan servis kendaraan.

Semester II:Eksplorasi Bisnis

            Akhir semester pertama, setelah mahasiswa memperoleh pengalaman dan pelajaran mengenai penjualan, mereka diminta untuk merencanakan bisnis yang diminati. Pusat perhatian pada materi kuliah semester dua ini, yaitu eksplorasi bisnis. Pada materi kuliah ini, pembentukan kelompok mulai dilakukan. Pembentukan kelompok dilakukan pada minggu pertama sampai minggu kedua, dengan tahapan:

  1. Setiap mahasiswa diminta untuk mengampanyekan rencana bisnisnya secara detail dan jelas dalam sebuah poster.
  2. Setiap poster ditempel di dinding sebagai sarana kampanye untuk merekrut rekan bisnis dalam kelompok.
  3. Semua mahasiswa akan menilai setiap rencana bisnis, memilih mana yang dinilai sesuai dengan visi dan misinya.
  4. Fasilitator kelas mengatur agar satu kelas akan terdiri atas maksimum sembilan sampai sepuluh kelompok bisnis. Setiap kelompok terdiri atas lima anggota.
  5. Setiap kelompok bisnis memiliki nama kelompok bisnis dan setiap ketua kelompok berperan sebagai CEO.

Membagi Tahap Pembelajaran

      Seluruh materi pembelajaran tersusun dalam bentuk kerangka anatomi yang terbagi dalam empat tahap selama 14 minggu pertemuan yaitu:

  • Minggu pertama hingga minggu keempat disebut tahap penemuan.
  • Minggu kelima dan keenam adalah tahap merancang bisnis ke dalam bisnis model kanvas.
  • Minggu ketujuh hingga ke-14 disebut tahap pencarian.
  • Minggu ke-15 ujian akhir semester

Tahap Penemuan

            Pada tahap penemuan yang berlangsung selama empat minggu, mahasiswa diberikan tugas untuk merancang ide bisnisnya dengan mengacu pada kebutuhan konsumen. Para mahasiswa diminta untuk mengamati apa yang sebenarnya menjadi permasalahannya. Setelah menemukan permasalahan tersebut, para mahasiswa akan diminta untuk mencari solusinya. Pada tahap ini, diberikan pelajaran bahwa perancangan bisnis tidak hanya didasari gagasan yang disukai, tetapi ada tahap mendasar yang harus dilalui. Apabila bisnis yang direncanakan sebelumnya mempunyai konsep yang kuat, maka mereka tinggal menyempurnakan saja. Akan tetapi, jika mereka belum mempunyai konsep yang kuat dalam berbisnis, para mahasiswa bisa Menyusun ulang atau menemukan ide baru yang layak dijadikan untuk berbisnis.

Definisi Masalah

            Pada bagian definisi masalah ini, mahasiswa diminta untuk mengamati suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar, atau mendatangi lokasi tertentu. Setelah mencari permasalahan yang dianggap menarik untuk dipecahkan, gejalanya diamati. Kemudian cari apa akar permasalahan tersebut. Baru kemudian mahasiswa dapat menulis definisi masalahnya. Dari definisi solusi tersebut, mahasiswa dapat diarahkan agar terlebih dahulu menetapkan hal-hal seperti, visi dan misi organisasi bisnis, analisis SWOT, strategi, kebijakan, program, anggaran, prosedur, dan mewujudkan rencana kerja. Dari titik inilah mahasiswa dipicu untuk menciptakan suatu visi dan misi guna mewujudkan kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat dalam membentuk bisnis.

Perintisan Bisnis

            Sudah dijelaskan bahwa pada saat semester kedua ini mahasiswa diminta untuk menyiapkan ide bisnis yang sesuai dengan keinginannya. Ide dalam bentuk passion dan meaning tersebut bisa disalurkan melalui produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Pada tahap berikutnya, realisasi ide produk yang kita tawarkan haruslah sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan. Tahap ini biasanya disebut dengan idea generation. Pada saat memasuki tahap penemuan, mahasiswa diarahkan untuk membentuk tim untuk bekerja sama dalam berbisnis.

Peta Jalan dan Rencana Pembelajaran

            Ini adalah cara mengimplementasi rencana pembelajaran pada semester dua dimulai dari gambaran peta jalan sekaligus rencana pembelajaran.

  • Minggu 1: inspirasi bisnis
  • Minggu 2: pembentukan kelompok bisnis
  • Minggu 3-Minggu 4: observasi dan eksplorasi
  • Minggu 5: membahas konsep model bisnis kanvas
  • Minggu 6: melakukan curah gagasan
  • Minggu 7: membuat purwarupa produk dan menunjukkannya kepada fasilitator
  • Minggu 8: UTS, setiap kelompok mempresentasikan hasil konsep model bisnis
  • Minggu 9: melakukan komunikasi pemasaran dengan menunjukkan purwarupa
  • Minggu 10: menghitung biaya pokok produksi, menetapkan harga jasa
  • Minggu 11: arus pendapatan
  • Minggu 12: program kelas kreatif
  • Minggu 13: legal business setup
  • Minggu 14: mengkaji tahap penemuannya
  • Minggu 15: UAS, mahasiswa menyerahkan hasil jadi konsep model bisnis

Manajemen Kelas

            Dalam mengelola manajemen kelas secara umum, waktu 150 menit dalam tiga SKS, 50 menit pertama terbagi menjadi dua materi, yaitu pengetahuan dan informasi. Sisanya 100 menit terbagi menjadi tiga kelompok sasaran, yaitu mentoring, mengkaji tugas, dan presentasi.

Indikator Keberhasilan dalam Pembelajaran

  • Mahasiswa berhasil menemukan peluang pasar
  • Membuat hipotesis model bisnis
  • Melakukan uji pasar
  • Mengevaluasi model bisnis
  • Perilaku, Komitmen, dan Etika bisnis

Komposisi Nilai

  • Tahap eksplorasi 20%
  • UTS (presentasi & makalah) 20%
  • Tahap mencari implementasi komunikasi pemasaran 15%
  • Perilaku, etika, komitmen 15%
  • UAS (pameran bisnis, portofolio tugas, refleksi dan rencana) 30%

Total nilai: 100%

Semester III:Eksekusi Bisnis

            Memasuki semester ketiga, materi perkuliahannya adalah eksekusi bisnis. Rancangan bisnisnya sudah semakin matang, dan setelah melakukan perencanaan, saatnya bisnis dieksekusi.

Tahap Perkuliahan

            Tahap pada perkuliahan di semester ini terbagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Penemuan dan strategi pengembangan pelanggan
  2. Menyusun konsep dan pengembangan sumber daya
  3. Aktualisasi

Rencana Pembelajaran Semester III

  • Minggu 1 : Course Overview & Business Exploration
  • Minggu 2 : Definisi dan Pertanyaan Permasalahan
  • Minggu 3 : Segmen Pelanggan/Profil
  • Minggu 4 : Solusi (produk, saluran, dan relasi)
  • Minggu 5 : Mini-ekshibisi
  • Minggu 6-Minggu 7: Penerapan Konsep Finansial
  • Minggu 8 : UTS (presentasi) + aktualisasi
  • Minggu 9 : Pemasaran Digital dan SOP + Aktualisasi
  • Minggu 10 : Aktualisasi
  • Minggu 11 : Kerja Tim + Aktualisasi
  • Minggu 12 : Manajemen Konflik + Aktualisasi
  • Minggu 13 : Pemasaran + Aktualisasi
  • Minggu 14 : Laporan Presentasi
  • Minggu 15 : UAS (Evaluasi dan Ekshibisi)

Semester IV:Menyempurnakan BMC(Business Modal Canvas)

            Tujuan perkuliahan pada semester IV ini adalah membuat mahasiswa mempunyai kerangka berpikir dengan orientasi pada solusi, berpikir kreatif, serta implementasi dan inovasi ke dalam ventura. Hasil pembelajarannya dapat dimulai dari perilaku, pengetahuan, dan keterampilan.

Rencana Pembelajaran Semester IV

  • Minggu 1 menjelaskan kondisi bisnis ventura mereka saat ini
  • Minggu 2 membuat ide konsep model bisnis kanvas inovasi mereka yang pertama
  • Minggu 3 mengerjakan tes konsep model bisnis kanvas secara individual
  • Minggu 4 mengaplikasikan konsep model bisnis kanvas ke bisnis ventura tim
  • Minggu 5 mempresentasikan subtipe inovasi
  • Minggu 6 menemukan info spesifik yang diperlukan untuk ide bisnis. Lalu presentasi
  • Minggu 7 membuat rencana eksekusi untuk strategi inovasi
  • Minggu 8 UTS
  • Minggu 9 membuat kembali rencana eksekusi
  • Minggu 10-Minggu 11 melakukan rencana eksekusi dan memantau perkembangan mahasiswa
  • Minggu 12-Minggu 13 kapita selekta
  • Minggu 14 UAS
  • Minggu 15 penutupan

Segmen Pelanggan

  • Pasar massal.
  • Pasar ceruk.
  • Pasar terbagi.
  • Pasar berbeda.
  • Pasar multijejaring.

Semester V:Menjadi Pemain Global

            Tujuan pembelajaran mahasiswa pada semester kelima ini yaitu, menerapkan standar global pada proyek ventura dimulai dari tentang aspek global dan penerapan strategi pada ventura, dan membangun jejaring secara global. Indikator keberhasilan mahasiswa setelah berhasil mengikuti perkuliahan ini yaitu, menganalisis empat kekuatan global, mengevaluasi bisnis berdasarkan empat kekuatan global, mendesain strategi ventura, mengelola ventura berkompetensi global, dan melakukan refleksi untuk langkah berikutnya.

Kekuatan Eksternal Kunci

            Tahap akhir dari pembelajaran kewirausahaan adalah menyiapkan bisnis mahasiswa untuk tampil di kancah internasional. Topik utama dari semester kelima berjudul key external forces membahas empat kekuatan global yang memengaruhi bisnis. Keempat kekuatan global tersebut yaitu, kekuatan pasar, kekuatan industri, tren kunci, dan kekuatan makroekonomi.

  1. Kekuatan Pasar
  2. Isu pasar
  3. Segmen pasar
  4. Kebutuhan dan permintaan
  5. Biaya peralihan
  6. Daya Tarik pendapatan
  • Kekuatan Industri
  • Pesaing
  • Pemain baru
  • Produk jasa pengganti
  • Pemasok dan pemain rantai nilai lainnya
  • Pemangku kepentingan
  • Tren Kunci
  • Tren teknologi
  • Tren regulasi
  • Tren sosio-ekonomi
  • Kekuatan Makroekonomi
  • Kekuatan makroekonomi
  • Pasar pusat
  • Kondisi pasar global
  • Komoditas dan sumber daya lainnya
  • Infrastruktur ekonomi

Sumber: Dr. Oscarius Y.A. Wijaya,.ENTREPRENEUR: Bagaimana Menciptakannya? Wawasan dan Ide            dalam Proses Pengajaran Kewirausahaan, Gramedia Pustaka Utama  Jakarta, 2016

inovasi dan kreatifitas dalam berwirausaha


A. Latar Belakang
Kreatif dan inovatif merupakan dua pengertian yang berbeda dalam definisinya namun keduanya saling mempunyai hubungan. Kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan dan begitu pula inovatif tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi.
Jadi kreatif yaitu sebuah ide untuk menghasilkan sesuatu yang baru sedangkan inovasi itu bagaimana cara merealisasikan ide dari kreativitas tersebut.
Jadi, bagi seorang wirausaha harus selalu mempunyai kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usaha yang di embanya. Karena jika sebuah usaha yang tidak disertai dengan kreativitas dan inovasi maka usahanya tidak akan pernah maju. Dikarenakan usaha mereka tertinggal dengan para pesaingnya.
Maka, disini kami akan menjelaskan dan memaparkan apa itu kreativitas dan apa itu inovasi dan

B. Pengertian dan ciri – ciri kreatif
Kreatif adalah kemampuan mengembangkan atau menciptakan ide dan cara baru yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan Pengertian Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru, barik berupa gagasan, karya nyata, dalam bentuk aptitude atau non aptitude, kombinasi dari hal yang telah ada atau relatif berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Kreativitas merupakan naluri yang ada sejak lahir namun, kreativitas tidak dapat berkembang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungannya.

Ciri-Ciri Kreativitas
Terdapat beberapa ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut:
Memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2. Memiliki daya imajinasi yang tinggi
3. Selalu memberikan gagasan atau usulan terhadap suatu masalah
4. Melihat suatu masalah dalam berbagai sudut pandang
5. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah

C. Pengertian dan ciri – ciri Inovasi
Inovasi adalah proses pembaharuan,pemanfaatan atau pengembangan dengan menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya. Inovasi juga dapat diartikan penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi disebut dengan inovator. Inovasi harus lah bermanfaat bagi sang inovator atau orang lain.

Ciri-Ciri Inovasi
Terdapat 4 ciri-ciri inovasi antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki ciri khusus
2. Memiliki unsur pembaharuan
3. Program inovasi melalui program yang terencana
4. Memiliki tujuan

D. Hambatan-hambatan Dalam Kreativitas
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai ” mental walls which block the problem solver from correctly a problem or conceiving its solution” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada setiap individu yang beda-beda.
Adapun beberapa penghambat seorang untuk mempunyai kreativitas adalah sebagai berikut :
1. Hambatan psikologis, yaitu hambatan yang dikarenakan kebanyakan Kita telah mengikuti proses pendidikan formal ataupun non formal yang sangat menekan pentingnya satu jawaban yang benar.
2. Hambatan budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berfikir atau pemujaan terhadap berfikir logis dan rasional.
3. Hambatan lingkungan baik sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan mapan sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.
4. Hambatan bahasa berfikir, hal ini dikarenakan Kita memiliki beragam bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.
5. Hambatan keterpakuan fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita untuk mengfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara atau dengan Kata Latin terpaku pada apa yang dipelajari saja.

E. Cara Untuk Menumbuhkan Kreativitas Dan Inovasi
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya, karena sudah diperhitungkan. Artinya resiko yang di ambil tidak terlalu rendah Dan juga tidal terlalu besar.
Jadi, kemampuan kreatif Dan inovatif secara rill dapat tercermin dalam kemampuan Dan kemauan until memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan Dan kemampuan until mencari peluang (oportunity ), kemampuan Dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing), dan kemampuan untuk membangun ide dan meramu sumberdaya.
Kemauan Dan kemampuan-kemampuan terse but diperlukan terutama untuk :
1. Melakukan proses atau teknik baru
2. Menghasilkan produk atau jasa baru
3. Mengahasilkan nilai tambah baru
4. Merintis usaha baru
5. Mengembangkan organisasi baru

Adapun cara meningkatkan kreativitas dalam wirausaha adalah dengan mengubah pola pikir Kita dan proses bertindak. Walaupun demikian, berbagai rider telah dilakukan untuk mencari cara bagaimana untuk meningkatkan kreativitas dalam proses memecahkan masalah, yaitu:
1. Perumusan masalah yang kreatif
2. Bertanya
3. Curah gagasan
4. Orang aneh
5. Iklim kreatif
Kreativitas menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan kreativitas akan muncul produk-produk baru yang berdayaguna dan dapat memberikan keberagaman dalam suatu produk yang akan menimbulkan ketertarikan konsumen dan juga tidak akan menimbulkan kejenuhan dari para pelanggan.

Berikut tips agar kreatif Dan inovatif dalam menjalankan bisnis :
1. Buatlah ide-ide Baru
2. Melawan ketakutan akan perubahan
3. Perkuat motivasi diri
4. Terima opinion orang Latin
5. Perbanyak pengetahuan


Jadi dengan tips diatas Kita bisa mencoba bagaimana cara Kira until menjadi seorang yang mempunyai pemikiran yang selalu kreatif Dan inovatif dalam menjalankan sebuah usaha. Karena kreativitas dan inovatif sangan berperan penting untuk meningkatkan usahanya Dan juga biar orang Latin bisa tertarik dengan produk kita.

Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi.

F. Sumber kreatifitas

1. Imajinasi dan ide

Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

2. Sifat Proses kreatif

Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.

Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan. Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran.

G. Jenis – jenis Inovasi, diantaranya yaitu :

1. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.

2. Pengembangan.Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.

3. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.

4. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

H. Cara mengembangkan kreativitas dan berinovasi antara lain untuk :

1. Meningkatkan Efisiensi Produk.  Inovasi pada sebuah produk bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya. Barang yang mengalami inovasi akan dapat melakukan tugasnya dengan tepat sasaran tanpa perlu membuang waktu lebih banyak. Contohnya pada jasa layanan pengiriman makanan di sebuah rumah makan. Bila dulunya hanya bisa melayani makan di tempat, maka inovasinya bisa dengan memberikan layanan jasa antar/delivery.

2. Sebagai Pembeda atau Ciri Khas Bisnis. Salah satu tujuan utama dari inovasi adalah melakukan atau menciptakan sesuatu yang berbeda dari para kompetitor di bidang sama. Jika ingin berinovasi pada produk, maka kembangkan produk itu hingga memiliki keunggulan atau spesifikasi khusus yang tidak ada di pasaran. Dengan begitu, suatu bisnis bisa memiliki pembeda atau ciri khas tersendiri, baik dalam hal produk maupun identitas. Contohnya produk kue brownies. Bila biasanya brownies menggunakan bahan baku standar yaitu tepung terigu, maka kali ini diciptakan brownies dengan bahan baku wortel atau ubi.

3. Menarik Lebih Banyak Konsumen. Setelah melakukan inovasi dalam bisnis, kamu nantinya berpeluang besar untuk menarik banyak konsumen lebih banyak dari sebelumnya. Konsumen memang menyukai hal-hal yang baru dan cenderung lebih unik dan yang memang mereka sukai. Contohnya pada bisnis alat tulis. Pulpen berwarna-warni dengan bentuk yang menarik akan lebih disukai oleh konsumen daripada pulpen dengan model standar.

4. Menciptakan Pasar Baru di Tengah Masyarakat. Tujuan lain inovasi dalam bisnis adalah untuk menciptakan pasar baru di masyarakat. Produk yang diberi inovasi memberikan fitur dan perkembangan terbaru yang akan menarik minat masyarakat. Sehingga masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut. Inovasi tidak selamanya memberikan perkembangan tetapi kadang juga melakukan pengurangan fitur. Contohnya produk telepon pintar. Beberapa fitur seperti kualitas kamera atau kapasitas memori dikurangi sehingga hadirlah sebuah produk baru dengan harga yang lebih murah. Produk baru ini nantinya akan menciptakan pasar baru yang mengincar harga yang lebih murah dengan produk yang tidak jauh berbeda kualitasnya.

I. Manfaat berfikir Kreatif dan Inovatif dalam kehidupan sehari-hari

1. Membuat Hidup Lebih Indah. Kreativitas akan membuat hidup menjadi lebih indah karena akan dikelilingi oleh hal-hal yang bervariasi dan tidak monoton. Menjalankan kegiatan yang penuh rutinitas akan membuat cepat merasa bosan, tidak semangat, dan pasif. Melakukan hal-hal kreatif yang bervariasi akan memberikan sesuatu yag baru dan segar. Selain bersekolah, sebagai remaja kita juga perlu mencoba hal-hal baru yang positif.

2.Meningkatkan Apresiasi terhadap Ide Orang Lain. Kreativitas akan meningkatkan pengertian dan apresiasi akan berbagai gagasan orang lain. Orang yang kreatif pasti bisa menerima dan menghargai ide-ide orang lain, tanpa memandang siapapun yang memberikan ide tersebut.

3.Meningkatkan Motivasi dan Semangat Hidup. Kreativitas akan meningkatkan semangat atau motivasi hidup. Orang yang kreatif tidak akan takut kehilangan peluang, sebab ia bisa menciptakan peluang sendiri. Orang yang kreatif tidak takut menghadapi masalah karena ia mampu menyelesaikan masalah dengan daya kreatifnya.

4.Salah Satu Faktor Kesuksesan Usaha. Semakin hari kreativtas dalam dunia usaha akan semakin diperlukan. Dalam dunia bisnis kreativitas menjadi salah satu faktor kesuksesan usaha. Semua kegiatan usaha memerlukan kreativitas, mulai penciptaan barang atau jasa, cara produksinya, cara pemasaran, cara pembayaran, dan menjaga kesetiaan pembeli untuk terus menggunakan produknya. Dengan semakin meningkatnya persaingan usaha, kreativitas mutlak diperlukan oleh seorang wirausaha untuk memenangkan persaingan.

5.Awal Terjadinya Inovasi dan Perubahan. Kreativitas menjadi langkah awal terjadinya inovasi (penemuan) perubahan-perubahan. Inovasi adalah hasil pendayagunaan kreativitas tertentu sehingga menjadi sebuah cara, proses, produk, atau sumber nilai baru, yang berbeda dari sebelumnya.

6.Meningkatkan Kualitas dan Taraf Hidup Manusia. Kreativitas berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Salah satu ciri karya yang kreatif adalah yang memberikan manfaat sosial sebab jika tidak memberikan manfaat, tidak ada artinya.

Kesimpulan
Kreativitas merupakan ide baru yang belum pernah ada sebelum nya. Baik itu beruba gagasan atau penemuan baru yang tidak ada pada sebelumnya. Kreatif sangat diperlukan dalam kewirausahaan.
Dan juga inovasi penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya.
Perbedaan yang mAencolok dari kedua nya kalo kreativitas lebih mengacu terhadap ide-idenya. Sedangkan inovasi merupakan bentuk dari peng implementasianya dari ide kreativitas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Zuhri Nase Saefudin, 2016. Kewirausahaan Kajian Perspektif Umum dan Islam. Bandung: Plater Media Kreasi.
Alma, B.2001, Kewirausahaan Untuk Memahasiswa dan Umum.CV Alfabeta, Bandung.
Bambang Riyanto, 1995, Dasa-dasar Pembelajaran perusahaan, Edisi. Keempat, Yogyakarta:BPFE UGM.
James C Van Harne, 1989, Financial Management and Policy, prentice Hall International Inc, New Jersey.
Yukl, Gray, 1996, “Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan”, Prehallindo, Jakarta.
Balug, M. 1986, Economic History and the History Of Economics. New York:NYU Press.
Conny Setiawan, dkk, 1998, pendekatan keterampilan proses, Jakarta, Gramedia.
http://www.artikelsiana.com/2015/06/pengertian-inovasi-kreatif-para-ahli-definisi.html?m=1#

https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/berita/6-hambatan-dalam-berpikir-kreatif

INTEGRALISTIK ETIKA BISNIS


DEFINISI ETIKA

ETIKA berasal dari kata ethos diartikan sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Etika dihubungkan dengan filsafat moral, ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas. Nietzsche berpendapat Etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba.

Etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud)[1] : Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat umum.  Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan bertanggungjawab.

Etika (Ethics) dapat  diartikan sebagai berikut : (a). dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban. (b). Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau  kelompok tertentu. (c). Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dalam hal ini, etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar. (d). Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.

Pada prinsipnya etika (ethics) mengacu  pada; a). Norma moral. Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah dan  mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan baik. Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral  baik, dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau immoral. b). Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi. C). Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-rambu profesi tertentu.

Arti Bisnis dari yang telah dijelaskan di BAB 1 diatas adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, atau  disewakan dengan  tujuan mendapatkan keuntungan.  Menurut Kamus Besar Indonesia :  “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan

Etika Bisnis

Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus prinsip-prinsip dan norma-norma moral di bidang bisnis. The World Book Encyclopedia (2008), mengungkapkan etika mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah dengan menggunakan metode “reasoning”, bukan benar-salah menurut kepercayaan atau tradisi.

Oleh karena itu, selalu ada ”reason” (alasan) mengapa kita harus memegang teguh etika. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut ini dan lihatlah apa yang Anda akan dapatkan kalau Anda konsisten menjalankan apa yang Anda katakan (Maxwell, 1982):

Apa yang Saya KatakanApa yang Saya LakukanApa Yang Mereka Kerjakan
Saya bilang pada karyawan: “Datanglah ke kantor tepat waktu.”Saya  tiba tepat waktuMereka datang tepat waktu
Saya katakan pada karyawan:  “Bersikaplah positif”Saya menunjukkan sikap positifMereka akan berperilaku positif
Saya katakan pada karyawan:  “Utamakan pelanggan”Saya mendahulukan konsumenMereka mengutamakan konsumen

Boone and Curtz (2002:44) mengartikan etika bisnis sebagai standar perilaku dan nilai-nilai moral yang mengontrol tindakan serta keputusan pelaku bisnis sedangkan Bertens (2000) mengartikannya sebagai sebuah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis Responsibility- Consequences of management actions and decision.  Kant mengungkapkan kalau Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika bisnis.

Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari Etika Terapan. Sehingga kenapa berbisnis perlu menggunakan etika antara lain :

1.    Bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, nilai-nilai kejujuran dan nilai hokum positif apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis;

2.    Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;

3.    Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang.

4.    Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. Perkembangan dunia usaha untuk  kemajuan teknologi perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya perubahan perusahaan tersebut  harus menyadari bahwa dalam beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. 

5.    Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat denga mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang  biasa disebut triple bottom line.  Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR (Corporate Social Responsibility)

Berbisnis dengan Etis?

Berperilaku jujur dalam menjalankan aktivitas bisnis. Ini meliputi seluruh aspek dalam menjalankan usaha. Misalnya dalam aspek produksi berarti kita menghasilkan produksi sesuai dengan standar kualitas, aman dikonsumsi orang lain, dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh hukum maupun pembeli. Jujur berarti terbuka, menyebutkan segala kekurangan dan bahaya yang timbul dari produk anda. Jujur dalam berproduksi, memasarkan dan jujur dalam membayar pajak.

Usaha yang langgeng adalah usaha yang dijunjung oleh nilai-nilai etika.

Perusahaan yang tumbuh menjadi besar didirikan oleh:

1)     Orang-orang biasa yang sedari awal memegang teguh nilai-nilai moral dan etika.

2)     Menjaga kepercayaan dan tidak sembarangan dalam berkata-kata, apalagi dalam bertindak.

3)     Bekerja dengan tata nilai, dan merekrut orang dengan melihat nilai-nilai yang dianutnya. Mereka menanamkan nilai-nilai yang sehat sedari awal.

Peter Koestenbaum (2002) memberikan formula untuk memahami etika sebagai “melayani sesama”.  Karena keberadaan kita ditentukan oleh adanya orang lain, maka janganlah melakukan sesuatu pada   orang lain atas apa yang kita sendiri tidak senang menerimanya. Misalnya, anda tak senang tertipu, maka janganlah melakukan penipuan pada orang lain. Melayani sesama juga berarti Anda mau melihat dari kacamata orang lain. Masuklah ke dalam alam berpikir orang lain (another person’s point of view) dan lihatlah apakah perbuatan Anda menyenangkan atau tidak.  

Seringkali orang tidak menyadari perbuatannya akan mencelakakan orang lain sebelum waktunya tiba “Melayani sesama” juga berarti Anda menjadi seorang yang lebih dari orang yang mengembangkan orang lain (karyawan)

Anda berarti menjadi mentor/ guru yang membantu karyawan – karyawan anda menemukan hidupnya, melepaskan belenggu – belenggu mereka dan membuat hidup mereka lebih bermakna, lebih bernilai.

1)   Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instant). Hindarilah membaca buku-buku yang menjanjikan cara-cara cepat, instan dan memotong kompas.

2)   Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda mampu bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir baik.

3)   Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, persamaan, keterbukaan, win-win, melayani dan tanamkanlah nilai-nilai itu di usaha yang Anda bangun.

4)   Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Ingatlah semua ada waktunya. Waktu yang terlalu cepat dipacu dapat beresiko negatif.

5)   Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda ucapkan.

B. PERAN ETIKA DALAM BISNIS

Cutlip,et.al (1007:141) berpendapat etika dan pemberlakuan aturan perilaku ini penting untuk melindungi orang-orang yang mempercayakan dirinya kepada kalangan professional yaitu antara lain : a). privelese profesi yaitu tinjauan berdasarkan pada kepercayaa public terhadap keahlian dan kebenaran tindakan profesional b). Status profesi. C). Otoritas profesi.

Untuk lebih lengkap lagi, Peran etika dalam bisnis begitu penting antara lain :

1)     Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum.

2)     Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.

3)     Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial;

4)     Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja;

5)     Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.

6)     Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional.

7)     Pengelolaan bisnis secara profesional ; berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus, mempunyai komitmen moral yang tinggi, menjalankan usahanya berdasarkan profesi/keahlian

C. TEORI ETIKA DAN ALIRAN FILSAFAT

Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan  tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.

1.  Etika Utilitarian

Etika utilitarian menitik beratkan pada utilitas atau hasil yang diharapkan daris etiap keputusan untuk menentukan apa yang Baik atau buruk dan setiap tindakan diukur dari apakah tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan pengorbanan yang sedikit. Filsafat ini dipelopori oleh Jeremy bentham (1780) dan john stuart mills (1861) yang berusaha memaksimalkan manfaat dari keputusan untuk orang sebanyak-banyaknya dan meminimalkan konsekuensi negative bagi orang lain.[2]

2. Etika Deontologi

Etika Deontologi berasal dari kata Yunani Deon artinya kewajiban. penekanan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. “baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang bersumber dari kehendak secara mandiri. 

Suatu tindakan itu baik  dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri bukan pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang  harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu. Menekankan motivasi, kemauan baik dari pelaku bisnis. Filsafat etika ini dipelopori oleh imanuel kant (1724-1804) yang mengungkapkan etika harus dipandu oleh kewajiban ketimbang konsekuensi.

Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai moral:

a.     Tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban;

b.     Tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu, melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu;

c.      Dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.

3. EtikaTeleologi.

Etika yang mengukur  baik  buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan  yang hendak  dicapai,  atau berdasarkan   akibat  yang    ditimbulkan   oleh tindakan tersebut.

D. PRINSIP DAN LANDASAN ETIKA BISNIS

Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bushido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work  keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan. Semangat” Bushido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya.

Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan,  sebagai sarana  yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis. Ada beberapa prinsip dasar dalam etika bisnis antara lain :

1)     Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.

2)     Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujuran adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.

3)     Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan.

4)     Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang kompetitif.

5)     Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

6)     Prinsip berbagi; saling membantu dan saling menjaga antara produsen dan konsumen.

Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate Governance) , dengan memperhatikan prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility.

1)     Transparansi: yaitu ketebukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.

2)     Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku.

3)     Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelola perusahaan terlaksana secara efektif.

4)     Pertanggungjawabanyaitu kesesuain di dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an yang berlaku.

5)     Kewajaranyaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan per-uu-an yang berlaku.

E. PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :

1)     Bidang Periklanan.

      yang dilihat dari persepektif etika bisnis : iklan tidak ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang     menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika; serta menghina ras dan agama.

2)     Pelanggaran Terhadap Haki.

Pelanggaran, penjiplakan terhadap hak Cipta, Merk, Paten, Disain Industri, Rahasia Dagang, dan sebagainya.

3)     Menjalin usaha yang ilegal.

Berhubungan dengan bisnis illegal seperti memperjual belikan minuman keras, rokok, narkoba atau bisnis malah meningkatkan rusaknya kehidupan masyarakat konsumen.

4)     Persaingan tidak sehat.

Persaingan menunjukan adanya dinamisasi dan bsia meningkatkan sehatnya suatu organisasi bisnis, tetapi akan berubah kalau dilakukan dengan tidak sehat, seperti monopoli, duopoly, oligopoly.

5)     Moralitas.

a.  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar

b.  Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya.

c.  Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost, overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.

6).  Penegakan Hukum dan Etika.

Reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI  (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan  hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan  konsumen dan persaingan usaha tidak  sehat, dan sebagainya).

Midian Simanjuntak (Kompas, 16 Sepetember 1989, h.5) membagi Prilaku bisnis yang tidak etis kedalam 5 kelompok objek atau sasaran pengusaha : pembeli dan penjual, kompetitor, pejabat government, assets dan lingkungan.

Pembeli dan penjual

Berbagai prilaku yang dapat dianggap tidak etis terhadap customers (pihak pembeli maupun penjual terhadap suatu perusahaan) adalah sebagai berikut :

1.  Diskriminsasi harga (Price discrimination)

2.  Penjualan suatu barang yang dikaitkan dengan penjualan barang lain yang sebenarnya tidak termasuk suatu kesatuan (Tying arrangement/contract)

3.  Mengenakan persyaratan perjanjian dengan pembeli yang menyatakan bahwa pembeli tidak akan membeli barang yang serupa dari kompetitor penjual. (Exclusive dealing)

4.  Penetapan harga eceran minimm oleh produsen kepada pengecer (Price fixing) atau  penetapan harga jual kembali kepada pembelinya (Resale price maintenance) atau produsen membatasi daerah penjualan penyalurnya sehingga diantara sesama penyalurnya tdiak erjadi kompetisi (Territorial restriction)

5.  Praktik dagang yang menyesatkan atau menipu pembeli (Deceptive trade practices)

Kompetitor

perusahaan dengan monopoli akan mendapatkan keuntungan yang abnormal tinggi dengan harga jual tinggi dibanding dengan adanya kompetitor, kemampuan mendikte pasar yang dilakukan sekelompok atau satu perusahaan, keinginan untuk menguasai pasar dengan fair competition bukan free competition, selain prilaku tidak etis untuk menghancurkan kompetitor seperti : 

1.     Dumping. Tindakan dumping dimaksudkan untuk merebut pasangsa pasar melalui penjualan dengan harga yang sangat rendah, biasanya dibawah biaya pokok. Perusahaan seperti ini bersedia menderita rugi untuk periode tertentu sampai mendapat pangsa pasar, akibatnya kompetitor lemah akan terdepak dari arena bisnis, setelah kompetitor hilang barulah meningkatkan harga yang abnormal.

2.     Concerted activities by competitors yaitu aksi bersama dari beberapa perusahaan yang sebanarnya konpetitor. Misalnya pertukaran informasi harga. Prilaku ini semodel dengan group boycott yakni kelompok pembeli/penjual bersepakat untuk menolak untuk menuual kepada atau mebeli dari seseorang atau kelompok orang. Bentuk ekstrim lainnya seperti kartel.

3.     Interlocking directorates. Seseorang menjadi anggota direksi dari dua atau lebih perushaan besar yang merupakan kompetitor, besar sekali kemungkinan perushaan itu secara bersama memiliimkemampuan berprilaku seperti monopolis/monopsonis.

Pejabat  government

Perilaku tidak etis terhadap para perilaku pejabat government ini ialah penyogokan dan kolaborasi.

F. ETIKA BISNIS TINJAUAN HUKUM DAN AGAMA

1). Hukum Dan Etika

Etika dipandang sebagai “state of the art” hukum yaitu dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan.

2).  Landasan Hukum Bisnis

a)     Landasan Ideal :  Pancasila

b)     Landasan Konstitusional : UUD 1945 è Pasal 33, Pasal 26 ayat 2

Ketentuan hukum lainnya  :

a)     Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)

b)     Hukum Pidana

c)      UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya

d)     UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)

e)     UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999

f)       UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)

g)     Hukum dagang

h)     Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya

i)       UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten, UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek, UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

j)       UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)

k)      UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)

l)       UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)

m)    UU Tindak Pidana Pencucian Utang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)

n)     Peraturan Daerah.

3). Bisnis Dalam Tinjuan Agama

Etika bisnis dalam tinjauan agama sudah tertata dengan baik sebagaimana diungkapkan dalam tinjauan Islam. Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku. Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat. Apakah dalam bisnis diperlukan etika atau moral? Jawabannya sangat diperlukan dalam rangka untuk melangsungkan bisnis secara teratur, terarah dan bermartabat. Bukanlah manusia adalah makhluk yang bermartabat?

Islam sebagai agama yang telah sempurna sudah barang tentu memberikan rambu-rambu dalam melakukan transaksi, istilah al-tijarah, al-baiu, tadayantum dan isytara (Muhammad dan Lukman Fauroni, 2002: 29) yang disebutkan dalam al-Qur’an sebagai pertanda bahwa Islam memiliki perhatian yang serius tentang dunia usaha atau perdagangan.

Dalam menjalankan usaha dagangnya tetap harus berada dalam rambu-rambu tersebut. Rasulullah Saw telah memberikan contoh yang dapat diteladani dalam berbisnis, misalnya:

          1.    Kejujuran.

Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan hal-hal yang bersifat rahasia yang wajib diperlihara atau disampaikan kepada yang berhak menerima, harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau ditambah-tambahi (Barmawie Umary, 1988: 44).

يأيها الذين امنوا اتقوا الله وكونوا مع الصادقين #

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan  hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur(Q.S. al-Taubah: 119)

والذين هم لأماناتهم وعهدهم راعون #

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amant (yang dipikulnya) dan janjinya(Q.S. al-Mu’minun: 8)

Rasulullah Saw pada suatu hari melewati pasar, dimana dijual seonggok makanan. Beliau masukkan tangannya keonggokan itu, dan jari-jarinya menemukannya basah. Beliau bertanya: “Apakah ini hai penjual”? Dia berkata “Itu meletakannya di atas agar orang melihatnya? Siapa yang menipu kami, maka bukan dia kelompok kami” (Quraish Shihab, Ibid.: 8).

               2.  Keadilan

Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan.   Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi.

واوفوا الكيل اذا كلتم وزنوا بالقسطاس المستقيم ذالك خير وأحسن تأويلا

 (الإسراء:35)

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(Q.S. al-Isra’: 35)

Dalam ayat lain yakni Q.S. al-Muthaffifin: 1-3 yang artinya:

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang), yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar  atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”

Dari ayat di atas jelas bahwa berbuat curang dalam berbisnis sangat dibenci oleh Allah, maka mereka termasuk orang-orang yang celaka (wail). Kata ini menggambarkan kesedihan, kecelakaan dan kenistaan. Berbisnis dengan cara yang curang menunjukkan suatu tindakan yang nista, dan hal ini menghilangkan nilai kemartabatan manusia yang luhur dan mulia.

3. Barang atau produk yang dijual haruslah barang yang halal, baik dari segi dzatnya maupun cara mendapatkannya. Berbisnis dalam Islam boleh dengan siapapun dengan tidak melihat agama dan keyakinan dari mitra bisnisnya, karena ini persoalan mu’amalah dunyawiyah, yang penting barangnya halal. Halal dan haram adalah persoalan prinsipil. Memperdagangkan atau melakukan transaksi barang yang haram, misalnya alkohol, obat-obatan terlarang, dan barang yang gharar dilarang dalam Islam (Muhammad dan R.Lukman F, op.cit.: 136-138). Di bawah ini tabel tentang prinsip-prinsip halal dan haram dalam Islam, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Prinsip Halal dan Haram

No.Prinsip Halal dan Haram
1.2.3.4.5.6.7.8.Prinsip dasarnya adalah diperbolehkan segala sesuatu.Untuk membuat absah dan untuk melarang adalah hak Allah semata.Melarang yang halal dan menbolehkan yang haram sama dengan syirik.Larangan atas segala sesuatu didasarkan atas sifat najis dan melukai.Apa yang halal adalah yang diperbolehkan, dan yang haram adalah yang dilarang.Apa yang mendorong pada yang haram adalah juga haram.Menganggap yang haram sebagai halal adalah dilarang.Niat yang baik tidak membuat yang haram bisa diterima.Hal-hal yang meragukan sebaiknya dihindari.Yang haram terlarang bagi siapapun.Keharusan menetukan adanya pengecualian.

     Sumber: Lihat Muhammad dan R. Luman Faurani, Visi Al-Quran Tentang Etika dan Bisnis, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002, hlm. 132. Lihat juga Choril Fuad Yusuf, “Etika Bisnis Islam: Sebuah Perspektif Lingkungan Global”, dalam Ulumul Quran, No. 3/V/1997, hlm. 16.

    Secara umum Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu. Nilai-nilai dasar etika bisnis dalam Islam adalah tauhid, khilafah, ibadah, tazkiyah dan ihsan. Dari nilai dasar ini dapat diangkat ke prinsip umum tentang keadilan, kejujuran, keterbukaan (transparansi), kebersamaan, kebebasan, tanggungjawab dan akuntabilitas. Semua ini akan lebih mudah dipahami dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islami

Nilai DasarPrinsip UmumPemaknaan
TauhidKesatuan dan Integrasi          Kesamaan1.   Integrasi antar semua bidang kehidupan, agama, ekonomi, dan sosial-politik-budaya.2.   Kesatuan antara kegiatan bisnis dengan moralitas dan pencarian ridha Allah.3.   Kesatuan pemilikan manusia dengan pemilikan Tuhan. Kekayaan (sebagai hasil bisnis) merupakan amanah Allah, oleh karena itu didalam kekayaan terkandung kewajiban sosial.4.   Tidak ada diskriminasi diantara pelaku bisnis atas dasar pertimbangan ras, warna kulit, jenis kelamin, atau agama.

 Sumber: M.A. Fattah Santoso, “Etika Bisnis: Perspektif Islam”, dalam Maryadi dan Syamsuddin (ed.)., Agama Spiritualisme dalam Dinamika Ekonomi Politik. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2001, hlm. 213-214.

          4.   Tidak Ada Unsur Penipuan

Penipuan atau al-tadlis / al-ghabn sangat dibenci oleh Islam, karena hanya akan merugikan orang lain, dan sesungguhnya juga merugikan dirinya sendiri. Apabila seseorang menjual sesuatu barang, dikatakan bahwa barang tersebut kualitasnya sangat baik, kecacatan yang ada dalam barang disembunyikan, dengan maksud agar transaksi dapat berjalan lancar. Tetapi setelah terjadi transaksi, barang sudah pindah ke tangan pembeli, ternyata ada cacat dalam barang tersebut. Berbisnis yang mengandung penipuan sebagai titik awal kehancuran bisnis tersebut.

Sedangkan menurut ajaran konghucu budaya kerja ditinjau dari budaya Ren yang terdiri dari lima sifat mulia manusia antara lain :

a)  Ren (hubungan industrial supaya mengutamakan keterbatasan, kebutuhan dan kualitas hidup manusia)

b)  Yi (tipu muslihat, timbangan yang tidak benar, kualitas barang dan jasa supaya disingkirkan atau dibenarkan agar tidak merugikan para stakehoulder)

c)  Li (Instruksi kerja, penilaian unjuk kerja, peranan manajemen harus dilandaskan pada kesopanan dan kesantunan)

d)  Zhi (kearifan dan kebijaksanaan dituntut dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan ketatalaksanaan kerja, khususnya dalam perencanaan strategi dan kebijakan)

e)  Xing  (setiap manajer dan karyawan harus saling dapat dipercaya)REFERENSI

Keraf, Sonny, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya

John Pieris c.s, Etika Bisnis & Good Corporate Governance

Peter PratleyThe Essence of Business Ethic/ Etika Bisnis

Chaeruman PasaribuSurahwadiHukum Perjanjian Dalam Islam

Tom GunadiEkonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis

Abdullah, Taufik (ed.),. 1982. Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES.

Ahmad, Mustaq. 2001. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Ebenstein, W. 1980. Todays Ism. New Jersey: Prentice Hall.

Kunio, Yoshihara. 1990. Kapitalisme Semu Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Maryadi dan Syamsuddin (ed.),. 2001. Agama Spiritualisme dalam Dinamika Ekonomi Politik. Surakarta: Muhamamdiyah University Press.

Mengikuti Jejak Bisnis Menggiurkan Orang Tionghoa


Mengikuti Jejak Bisnis Menggiurkan Orang Tionghoa, Liem You Tjwan, Visimedia, Jakarta, 2008.

Prinsip-prinsip Menjadi Kaya.

      Ada sebuah cerita tentang dua orang pria yang bersahabat yang bernama A Coan dan Untung.Mereka harus hidup sederhana dan harus bekerja keras untuk menyambung hidup. Mereka mencari-cari informasi berkaitan dengan hal yang bias dilakukan agar masa depan mereka lebih terjamin. Mereka melamar kerja dari satu tempat ketempat yang lain. Namun, mereka tidak mendapat pekerjaan seperti yang mereka idamkan karna pendidikan mereka sangat rendah.Menghadpi kenyataan bahwa mencari pekerjaan sangat sulit mereka memutuskan utuk berwiraswata. Mereka kemudian mengumpulkan uang yang masih mereka miliki dan membangun usaha tambal ban di suatu tempat.

Usaha mereka perlahan-lahan menjadi lancar dan membuahkan keuntungan yang cukup besar untuk ukuran mereka.Setiap bulannya mereka selalu membagi hasil keuntungan. Keuntungan yang diterima A Coan selalu ditabung dengan sangat disiplin hingga suatu hari A Coan mendapat tawaran menyewa sebuah tempat untuk bisnis tambal bannya yang lebih dekat dengan pusat keramaian, meskipun keadaannya tidak lebih baik dari pada tempat yang digunakannya saat ini. Setelah menghitung masak-masak, A Coan dan Untung sepakat untuk berpisah.A Coan mengeluarkan modal tambahan untuk menempati lokasi yang baru, sedangkan untung masih berbisnis ditempat yang lama.

Dua bisnis tersebut masing-masing berjalan lancar hingga singkat cerita tiapuluh tahun telah berlalu.A Coan dan Untung masing- masing telah memiliki keluarga dan siap memberikan tongkat kepemimpinana bisnis kepada putranya. A coan meyerahkan kepada putranya sebuah bisnis karoseri mobil yang cukup besar dan memiliki aset puluhan miliar, sedang untung menyerahkan kepada putranya sebuah bisnis bengkel motor yang bertempat di sebuah kios berukuran 3 x 4 meter yang hanya memiliki aset puluhan juta rupiah.

Bukankah A Coan dan Untung sama-sama merintis usaha dari nol? Bukankah usaha yang mereka geluti adalah bidang usaha yang sama?.Timbul pertanyaan di benak kita tentang hal-hal yang dilakuakan oleh A Coan selama 30tahun sehingga menimbulkan perbedaan ekonomi yang cukup drastis jika dibandingkan dengan keadaan ekonomi Untung.Apakah A Coan lebih pintar dari pada Untung?Toh, baik A Coan dan Untung sama-sama tidak memiliki pendidikan yang tinggi.Ternyata bukan itu masalahnya.Orang Tionghoa di Indonesia tidak semuanya kaya-raya, tetapi sebagian besar dari mereka memiliki prinsip-prinsip yang mereka jalankan secara disiplin sehingga kemudian hari membuahkan hasil yang sangat luar biasa.

Tiga Pilar Utama

Ada banyak prinsip yang diajarkan oleh orangtua Tionghoa kepada putra-putrinya.Namun, jika ditarik benang merahnya ada tiga pilar utama dari sekian banyak prinsip tersebut yang telah berhasil membawa orang Tionghoa menuju kesuksesan finansil.Ketiga pilar tersebuat adalah KERJA KERAS, HIDUP HEMAT, dan PUTARKAN UANG YANG ADA.

1. Kerja keras

      Orang tionghoa di indonesia dikenal dengan memiliki sifat kerja keras dan tak kenal lelah. Prinsip ini adalah hal utama yang membuat mereka lebih sukses secara finansial dibandingkan dengan orang (etnis) lain. Kita bias melihat pebedaan bengkel milik A Coan dan Untung. A Coan sangat tau betul ketika berbisnis dengan cara yang sama yang dilakuan oleh orang lain, bisnisnya tidak akan memiliki nilai lebih. Jika tidak ada nilai lebih, maka penghasilannya juga tidak melebihi bengkel lain. Cara yang paling bias dilakukan A Coan dalam bisnisnya adalah memberikan jam buka yang melebihi jam buka bengkel lain.

2.   Hidup Hemat

      Saya masih ingat ktika sekolah dasar di kelas dua. Saat itu, saya selalu diberi uang saku Rp200. Ketika memberi uang saku tersebut, papa saya berpesan saya hanya boleh mempergunakannnya utuk uang jajan sebesar Rp100, sedangkan Rp100 lagi harus saya tabung secara disiplin. “Mengapa harus menabung?” Papa saya menjawab dengan sabar, “Agar kalau sewaktu-waktu papa tidak bias memberi uang saku, kamu masih tetap mempunyai uang jajan sebesar Rp100 dari tabunganmu”. Hal tersebut memaksa saya untuk selalu hidup hemat dan memaksa saya selalu hidup di bawah kemampuan finansial saya. Banyak orang yang paham prinsip hemat, tetapi sedikit yang bias mengikuti prinsip Tioghoa karna mereka sudah merasa tidak cukup dengan penghasilannya. Mereka merasa penghasilannya tidak pernah cukup tetapi sebetulnya hanya disebabkan mereka tidak dapat mengekang kinginan-keinginannya.

3.   Putar Uang Yang Ada

      Prinsip kerja keras dan hidup hemat adalah prinsip yang memberikan peluang lebih besar bagi siapapun untuk memiliki dana cadangan dalam hidupnya. Dana cadangan tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar suatu saat jika dibutuhkan dapat di gunakan.Orang Tionghoa tidak terlalu tertarik menyimpan rupiah dalam jumlah besar karena mereka harus berjuang mengalahkan inflasi. Orang Tionghoa akan berfikir sedemikian rupa untuk mengelola dana cadangannya dengan dua buah tujuan, yaitu mengalahkan inflasi dan mengembangkan dana cadangan.

25 Prinsip Penunjang

1.   Prinsip Harus Bisa

       Prinsip “Harus bisa” ini selalu tertanam dalam diri orang Tionghoa. Mereka selalu berfikir jika orng lain bisa, kita juga harus bisa. Mereka tidak pernah berpuas diri ketika mencapai suatu tingkat tertentu, tetapi selalu melihat hal yang ada di atas mereka.Hal ini yang membuat orang Tionghoa selalu terpacu untuk meraih kesuksesan.

2.   Prinsip Wirausaha

      Selain nama, apa pertannyaan yang paling umum diajukan oleh dua orang Tionghoa ketika baru saja bertemu dan berkenalan? Pertanyaan tersebut bukanlah mengenai pekerjaan, tapi “Apa Usaha Anda”? Orang Tionghoa akan jauh lebih bangga jika memiliki usaha sendiri, mekipin usaha yang dirintis masih sangat kecil. Dengan Mereka berfikir dengan menjadi seorang wirausaha atau pengusaha, mereka akan memiliki peluang jauh lebih luas untuk mendapatkan kesuksesan finansial. Hal ini sangat bertolak belakang dengan pemikiran banyak orang Indonesia yang saling bereput pekerjaan selepas kuliah.

3.   Prinsip Memulai dari Kecil

      Dalam hal memulai segala sesuatu dari yang kecil tampaknya orang Tionghoa jagonya.Pada saat memulai tersebut mungkin mereka tidak mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang mereka harapkan, tetapi mereka selalu berfikir tentang peningkatan yang bisa dicapai setiap harinya.

4. Prinsip Harus Bisa Dipercaya

       Orang Tionghoa selalu mengajarkan kepada putra-putrinya sebuah prinsip yang sangat penting dalam kehidupan, yaitu prinsip dapat dipercaya. Ketika kita bisa dipercaya oleh orang lain, akan muncul banyak peluang dan kesempatan baru dihadapan kita.

5.   Prinsip Tidak Mudah Percaya

       Ketika ada tawaran yang seakan-akan bisa mendatangkan keuntungan dengan sangat mudah, orang Tionghoa cendrung tidak percaya.Hal ini yang menyebabkan banyak orang Tionghoa selamat dari praktik kecurangan di masyarakat. Mereka sangat berhati-hati sekali kerja sama dengan orang baru. Pada umumnya ada tahapan ketika orang baru itu harus berjuang menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya.

6.   Prinsip Pinjam Orang Dalam

      Tidak setiap orang Tionghoa selalu bergelimang dana tunai, ada saatnya  sebagian dari mereka juga membutuhkan dana tunai, entah untuk keperluan sehari-hari atau menambah modal usaha. Pada saat seperti itu terjadi, biasanya mereka tidak tergiur oleh berbagai macam tawaran kartu kredit.Mereka justru cendring menghindari kartu kredit dari luar.Mereka sangat paham betul ketika meminjam dari pihak luar, ada beban bunga yang harus dibayar, dan itu berarti kita harus membayar lebih mahal untuk sebuah manfaat.Untuk mengatasi kesulitan keuangannya, yang biasa dilakuakn orang Tionghoa adalah mencari pinjaman dari orang dalam.Orang dalam disini terutama adalah keluarga.

Umumnya mereka saling meminkan uang yang dihitung dalam bentuk emas. Misalnya, saya membutuhkan dana  Rp100 juta untuk memulai usaha, saya akan meminjam uang kepada kakak saya yang dikonversi dalam bentuk emas. Saya akan menggunakan dana tersebut dan suatu saat nanti bisa tahun depan atau dua tahun lagi, saya harus mengembalikan uang tersebut dengan harga sebesar emas yang dikoversikan tadi.

7.   Prinsip Tidak Mudah Membuka Diri

       Pada umumnya orang Tionghoa akan mengambil sikap merendah tentang keadaan dirinya jika ditanya oleh orang asing. Mereka tidak mudah membeberkan apa yang mereka miliki. Selain mereka tidak suka pamer, hal tersebut juga untuk keamanan diri mereka. Mereka Tahu betul jika orang lain mendapakan semua informasi berkaitan dengan yang dimilikinya, keamanan mereka sangat rentan sekali.

8.   Prinsip Modal Bergulir

      Pada umumnya orang Tionghoa tidak mudah menggunakan keuntungan usahanya. Ketika mendapatkan keuntungan, orang-orang Tionghoa akan cepat-cepat membelikan barang dagangan untuk melengkapi toko atau bisnisnya. Mereka hanya mengambil sebagian kecil keuntungan untuk kebtuhan sehari-hari. Prinsip ini tidak dilakukan oleh orang lain. Pebisnis lain biasanya ketika mendapatkan keuntungan akan cepat-cepat membelikan barang-barang komsumtif sehingga bisnisnya selama bertahun-tahun hanya berjalan di tempat.

9.    Prinsip Beli Dalam Jumlah Partai

       Salah satu ciri orang Tionghoa dalam melakukan bisnis perdagangan adalah keberaniannya mengambil resiko. Pada umumnya mereka akan bergerak maju untuk pemain partai. Pemain partai adalah mereka akan membeli produk dalam jumlah besar kemudian menjualnya kepada pedagang atau pengecer.

10.  Prinsip Buang Sial

       Orang Tionghoa pada umumnya tidak menyukai masalah.Mereka menginginkan semua berjalan dan terkendali. Hal itu menyebabkan jika mereka menghadapi masalah yang menuntut pengorbanan waktu, energi, dan pemikiran, mereka cenderung menggunakan sebagian kecil uangnya untuk menyelesaikan masalahnya dan terlepas dai masalah tersebut sesegera mungkin.  Mereka menganggap dana-dana tersebut sebagai buang sial.Prinsip buang sial ini hanya berlaku sekali. Jika mereka mengalami hal ini berkali-kali, mereka akan mencari jalan yang lebih aman untuk menghindari kejadian seperti ini berulang kembali.

11. Prinsip Simpan Receh

       Orang Tionghoa merasakan betul sulitnya mencari uang sehingga kepingan recehpun mereka hargai. Mereka memiliki pemikiran  bahwa uang satu juta tidak bisa di sebut dengan satu juta tanpa ada uang seratus rupiah.

12. Prinsip Paling Lengkap

      Tentu kita pernah berkunjung ke counter hanpone yang di miliki oleh orang Tionghoa. Apa yang kita alami ketika mencari suatu barang? Apapun yang kita Tanya mereka selalu menjawab kami ada barang sehingga kita memiliki kesan bahwa toko itu lengkap.Bila kita cermati lebih jauh, toko orang Tionghoa itu tidak selengkap kesan yang ditimbulkannya. Mereka akan selalu berusaha melengkappi toko mereka selengkap mungkin, tetapi jika kemampun mereka belum mencukupi, mereka akan berkolaborasi dengan toko lain. Inilah salah satu prinsip yang menunjang berkembangnya toko-toko milik orang Tionghoa.

13. Prinsip hulu-Hilir

      Prinsip yang menguasai dari hulu kehilir ini yang membuat bisnis yang dimiliki oleh orang Tionghoa berkembang dengan sangat cepat.Contohnya, seorang pengusaha yang memiliki bisnis utama di bidang tepung gandum. Pada mulanya mereka akan berbisnis dengan sekala kecil. Ketika bisnis berkembang pesat, mereka akan membeli dengan partai besar, dan seterunya hingga mereka menguasai seluruh alur bisnis gandum. Dengan menguasai dari hulu sampai kehilir, keuntungan melipah dengan sendirinyapun dating.

14. Prinsip Pandai Berhitug

      Bagi kebanyakan orang Tionghoa, kesuksesan tidak didasarkan pada pandainya seseorang di sekolah atau deretan gelar yang sangat panjang.Mereka lebih banyak menekankan kesuksesan pada seberapa banyak uang yang didapat ketika berbisnis.Orang Tionghoa lebih berprinsip sekolah untuk belajar pengetahuan yang bisa di manfaatkan untuk bisnis dan bisa mendatangkan keeuntungan pribadi.

15. Prinsip Investasi

      Orang Tionghoa tidak begitu suka menabung.Mereka lebih suka berinvestasi sehingga uang yang mereka miliki berputar dan dapat menghasilkan keuntungan dikemudian hari.

16. Prinsip Tampil Seadanya

      Jika kita berkunjung ke Plaza Senayan yang banyak menjual berbagai macam pakaian yang berkelas dengan harga yang mahal, kita hanya sedikit menemukan orang Tionghoa di tempat itu.Hal ini terjadi bukan karna orang Tionghoa tidak punya uang, tetapi mereka memilih untuk tampl seadanya.Mereka tidak terlalu peduli dengan merek dan prestise, mereka hanya memedulikan fungsi dan kenyamanan pakaian.

17. Prinsip Lokasi Straregis

       Ketika kita membangun sebuah bisnis, akan jauh lebih baik jika kita memiliki lokasi yang sangat strategis, dalam arti mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian. Jika memiliki lokasi strategis dan dekat dengan keramaian, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk promosi.

18. Prinsip Membina Relasi

       Orang Tionghoa sangat paham bahwa dirinya tidak bisa hidup sendiri.Sehingga mereka menekankan kepada putra-putrinya untuk dapat membina relasi dengan siapapun.Membina relasi tidak hanya bermanfaat ketika kita mendapat sebuah masalah, tetapi berguna juga untuk kemajuan bisnis yang kita lakukan.

19. Prinsip Makan Harus Dihabiskan

       Orangtua saya mengatakan bahwa perlu beberapa bulan untuk menghasilkan satu butir nasi.Jadi, jangan pernah membuangnya dan setiap kali makan kita harus menghabiskannya.Hal ini membuat orang Tionghoa selalu menyediakan atau membeli makanan secukupnya. Berbeda dengan orang lain yang biasa membeli makanan yang berlebihan dan pada akhirnya tidak habis.

20. Prinsip Mencari Yang Terbaik

      Prinsip mencari yang terbaik ini diterapkan ketika kita hendak membeli sesuatu untuk dipergunakan dalam jangka panjang. Misalnya, dalam sebuah membeli mobil pada umumnya orang Tionghoa akan membeli mobil terbaik yang mampu dibeli sesuai dengan kebutuhannya.

21. Prinsip Menahan Diri

      Orang Tionghoa sangat jago dalam hal menahan diri.Mereka tidak mudah untuk mengigini sesuatu hal yang baru. Mereka lebih peduli dengan hal-hal yyang berkaitan dengan bagaimana cara semakin memperbesar pundi-pundi keuangannya.

22. Prinsip Tidak Menyakiti Hati Orang Lain

       Dalam banyak hal prinsip ini membuat kita lebih rendah hati.Tentunya, hal ini adalah hal yang sangat positip untuk kita terapkan.

23. Prinsip Menghormati Leluhur

       Orang Tionghoa sangat menekankan prinsip menghormati leluhur.Mereka berprisip jika tidak ada orangtua kita juga tidak ada.

24. Prinsip Orang Lain Sebagai Saudara

      Saya pernah diajarkan untuk melakukan bisnis dengan memperlakukan orang lain sebagai saudara dan saudara seperti orang lain. Maksudnya, ketika kita melakukan bisis dengan orang lain, kita harus memperlakukan mereka dengan berbagai macam toleransi yang wajar, dan ketika ada hubungan bisnis dengan saudara, kita harus memperlakukan mereka seperti orang lain.

25. Prinsip Mengutamakan Keluarga

      Orang Tionghoa memiliki pemikiran bahwa keluargalah yang paling utama.Mereka bekerja untuk keluarga sehingga ketika keluarga lebih membutuhkan kehadiran mereka, dengan sangat mudah mereka menomor duakan pekerjaan.

INVESTASI EMAS

      Disini kita akan membahas bebagai macam sarana investasi yang dilakukan oleh orang Tionghoa dalam memutarkan dana cadangannya sehingga kemudian hari peningkatan dana tersebut dapat mengalahkan inflasi, bahkan dapat mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar. Investasi yang kita bahas dalam bab ini adalah investasi emas.

       Emas adalah logam mulia yang sangat diminati oleh siapapun. Emas menjadi sesatu yang  menarik untuk diinvestasikan karena harga emas dalam rupiah telah terbukti naik secara terus-menerus dan mengikuti alur inflasi.

Bentuk Investasi Emas

1. Investasi Emas Perhiasan

      Perhiasan emas sngat dikenaluas oleh semua orang karena selain dapat digunakan untuk sarana investasi, juga dapat digunakan untuk mempercantik penampilan.Harga emas perhiasan ditentukan oleh beberapa macam factor. Diantaranya warna, kadar, dan bentuknya. Selain berdasarkan warna da karat, emas perhiasan juga dinilai dari bentuk dan keunikan sehingga sangat sering dijumpai seebuah gelang yang sama dan kadar karat yang sama, harga jah berbeda. Biasanya semakin unik sebuah bentuk perhiasan akan semakin mahal harga untuk pembuatannya. Dalam perhitungan harga emas, biaya keunikan tersebut biasanya dikenal dengan ongkos pembuatan.

2. Investasi Emas Lantakan

      Jenis emas yang kedua adalah emas latakan. Emas ini hanya tersedia dalam kadar 24 karat. Emas ini sering disebut dengan emas batangan atau dengan istilah fine gold. Bentuk emas latakan  atau batangan inilah yang menjadi incaran orang Tionghoa untuk diinvestasikan karena kandungan emas 24 karat dapat meminimalisasi permainan harga oleh pedagang, tidak ada ppn, dan ongkos pembuatannya relatif kecil. Untu emas latakan tidak dikenai pajak.Hal inilah yang membuat investasi dalam bentuk emas menjadi semakin menarik.

3. Investasi Emas Koin

      Pada prinsipnya emas koin sama dengan emas latakan. Hanya bentuknya berupa koin.Bentuk koin emas ini berupa koin emas cetakan, koin emas mata uang, dan koin emas kuno. Investasi dalam bentuk koin emas biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cukup memiliki dana cadangan yang banyak karena investasi dalam bidang ini dapat dikategorikan investasi benda seni. Biasanya orang yang berinvestasi dalam bentuk koin emas kuno sudah lebih dulu membangun fondasi ivestasi dalam bentuk emas latakan.

INVESTASI MATA UANG ASING

Ada Apa Dengan Mata Uang Asing?

      Masing-masing negara memiliki mata uang yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Perbedaan mata uang ini mengakibatkan munculnya sebuah harga mata uang suatu Negara jika dibeli dengan mata uang Negara lain. Harga tersebut bisa berubah-ubah setiap waktu yang disebabkan oleh begitu banyak factor, diantaranya permintaan dan penawaran yang berkaitan dengan masalah ekspor, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, serta tindakan-tindakan spekulasi.Orang Tionghoa di Indonesia sangat tau betul bahwa rupiah sangat rentan mengalami pelemahan dari waktu ke waktu dibandingkan dengan mata uang Negara-negara maju. Berdasarkan hal tersebut, investasi  dalam bentuk penyimpanan mata uang asing menjadi salah satu investasi yang diminati orang Tionghoa.

Jenis transaksi mata uang asing dapat di uraikan sebagai berikut.

1. Transaksi Forward

     Transaksi forward merupakan transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang harganya ditentukan saat ini dan berlaku untuk beberapa waktu kedepan. Misalnya, tiga bulan atau enam bulan kedepan.

2. Transaksi Dual Currecy Deposite

    Merupakan transaksi untuk membeli atau menjual satu mata uang asing dengan mata uang asing lainnya.Misalnya, GBP/USD.

3. Transaksi Margin

    Transaksi margin mirip dengan transaksi dual currecy deposite, tetapi menggunakan margin jaminan. Artinya, ketika kita membeli suatu mata uang asing, kita hanya mengeluarkan dana jaminan sebesar sekian persen.

4. Transaksi Spot

     Transaksi spot merupakan transaksi yang dilakukan di bank dengan penyerahan secara fisik mata uang asing atau yang kita beli. Mata uang tesebut dapat juga kita simpan di bank dengan aturan yang berbeda untuk setiap bank dan setiap mata uang.

Komponen Perhitungan Transaksi

Perhitungan transaksi mata uang asing secara fisik di money charger lebih sederhana jika dibandinkan dengan perhitungan transaksi emas latakan karena dalam transaksi mata uang asing tidak dikenal adanya biaya ongkos pembuatan,  sehingga cara perhitungan transaksipun hanya berdasarkan pada harga jual dan harga beli. Berikut ini adalah komponen-komponen perhitungan transaksi mata uang asing di money charger.

1. Harga Bid dan Ask

    Harga bid adalah harga beli pihak bank di money charger. Artinya, ketika kita akan menjual mata uang asing yang kita miliki, perhitungannya didasarkan pada harga bid. Harga ask adalah harga jual pihak bank sehingga ketika kita membeli suatu mata uang asing, yang menjadi perhitungan adalah harga ask.

2. Kurs Tengah

    Kita melakukan penjualan atau pembelian mata uang asing lebih banyak melalui bank atau money charger sehingga kita harus mengetahui kurs yang berlaku di bank atau money charger tersebut. Contohnya, seandainya kita akan melakukan transaksi pembeelian atau penjualan mata uang asing melalui BCA, kurs yang berlaku adalah kurs yang dikeluarkan dari BCA.

3. Yield

    Perhitngan yield dalam investasi mata uang asing sangat mudah, yaitu dengan mengurangkan hasil penjualan dengan harga perolehan.

INVESTASI SAHAM

Saham menjadi salah satu alternative selanjudnya yang diminati oleh orang Tionghoa setelah mereka mempangn fondasi investasi  dalam bentuk emas dan mata uang.  Dibanding investasi dalam bentuk emas atau mata uang, dapat dikatakan saham lebih beresiko besar.Pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan perusahaan menjadi factor penentu naik-turunnya harga saham.

Hal-Hal Seputar Saham

1. Saham dan Emiten

    Saham merupakan bukti keikut sertaan dalam modal perusahaan.Perusahaan yang mengeluarkan saham tempat saham tersebut dicatat dan diperdagangkan melalui bursa efek disebut dengan emiten.Ketika kita membeli dapat diartikan pula bahwa kita membeli kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan ini berfungsi untuk memprediksi tingkat keuntungan perusahaan pada masa yang akan datang. Laba yang akan diterima masih dalam bentuk  prediksi sehinga setiap orang meemberikan prediksi yang bermacam-macam.

2. Broker

    Dalam transaksi saham, kita tidak bisa menjual atau membeli langsung kepada perusahaan yang menerbitkan saham.Kita harus melakukan transaksi melalui jasa broker.Atas jasanya sebagai perantara, umumnya broker mengenakan komisi untuk setiap transaksi, baik beli maupun jual.

3. Lot

    Lot merupakan satuan transaksi saham.Di Indonesia satu lot saham sebanyak 500 lembar.Setiap kali melakukan transaksi, jumlah minimum yang kita transaksikan adalah satu lot.

4. Harga Beli (Bid) dan Harga Jual (Offer)

    Harga beli adalah harga yang berlaku sebagai dasar perhitungan saat kita melakukan transaksi jual.Harga jual adalah harga yang berlaku sebagai dasar perhitungan saat kita melakukan transaksi beli.

5. Mekanisme Transaksi

     Mekanisme transaksi adalah menggunakan system antrian dan masing-masing penjual dan pembeli bebas  menentukan harga jual atau harga beli yang di inginkan. Setiap penawaran tersebut diurutkan sesuai dengan  waktu masuknya dan dipertemukannya antara penawaran harga beli tertinggi dan penawaran harga jual terendah.

6. Waktu Transaksi

    Kita dapat melakukan transaksi jual-beli saham pada  hari bursa dan jam bursa.

Komponen Perhitungan Transaksi Saham

1. Harga saham

     Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam transaksi saham kita  mengenal ada harga beli dan harga jual yang digunakan sebagai dasar perhitungan transaksi.

2. Komisi ini selalu kita bayarkan kepada broker setiap kali kita melakuan transaksi jual dan beli.

3. Pajak Atas Komisiadalah biaya yang selalu kita keluarkan setiap melakukan transaksi yang besarnya 10% dari komisi yang kita bayarkan kepada broker

4. Levy adalah biaya yang kita keluarkan untuk bursa efek, besarnya 0,0043% dari nilai transaksi

5. Pph adalah pajak yang harus kita keluarkan untuk pemerintah setiap kita melakukan transaksi jual.

6. Capital GainKeuntungan yang kita peroleh dari selisih harga perolehan dan hasil penjualan.

 Investasi Properti

Seiring dengan bertambahnya dana cadangan yang dimilikinya, pada umumnya orang Tionghoa akan mulai melirik investasi dibidan properti. Properti yang dimaksud di sini adalah bangunan rumah, rumah toko, dan apartemen.Dalam memilih sebuah investasi properti ada hal yang paling utama diperhatikan oleh orang Tionghoa yaitu lokasi.Kita dapat melihat bahwa lokasi sangatlah penting ketika memutuskan untuk melakukan investasi property.

Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan

Dalam membeli sebuah rumah, selain pprinsip yang diajarkan orang Tionghoa diatas, kita juga  perlu mengetahui beberapa factor yang harus kita perhatikan. Yaitu, faktor lokasi, faktor bangunan, faktor harga, faktor pengembang, faktor fasilita, faktor prospek, faktor dokumen, dan faktor investasi.

Komponen Perhitungan Investasi Properti

Ketika memutuskan untuk melakukan investasi property, kita harus mengetahui biaya-biaya yang muncul akibat investasi tersebut. Biaya-biaya tersebut ialah, pajak bumi dan bangunan, biaya perolehan hak atas tanah atau bangunan, pajak penghasilan, biaya balik nama, biaya notaris,komisi agen, dan biaya perawatan.

 INVESTASI TANAH

Jika sudah terbiasa melakukan investasi property, umumnya orang akan mencoba investasi tanah. Investasi tanah secara umum memiliki resiko lebih besar dibandingkan dengan investasi rumah atau property.Namun yeal yang dihasilkanpun cukup besar.Disebabkan resikonya yang relative besar itulah umumnya orang yang melakukan investasi tanah adalah orang yang memiliki kemampuan finansil berlebih.

Tips Sebelum Melakukan Investasi Tanah

1. Faktor Lokasi

    Seperti halnya ketika kita melakukan investasi rumah, factor lokasi merupakan factor penting yng harus diperhatikan pertama kali.

2. Faktor Peruntukan

     Faktor peruntukan sangat penting untuk kita ketahuisebelum membeli tanah.Kita harus mengetaui rencana pemerintah untuk pembangunan atas tanah yang kita beli, jangan sampai kita membeli tanah yang kecil, padahal peruntukan untuk gudang. Suatu saat nanti kita akan kesulitan menjual tanah tersebut karna pada umumnya perusahaan yang membangun gudang akan membeli tanah yang dengan ukuran luas.

3. Faktor Harga

    Dalam investasi tanah usahakan kita mendapatkan harga dibawah pasaran karena pada umumnya kita membeli ukuran yang sangat luas dan keadaan wilayah yang belum berkembang.

4. Faktor Legalitas. Kita harus mengetahui pengetahuan status hukum atas tanah yang akan kita investasikan.

5. Faktor Keamanan

    Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, jika kita membeli tanah untuk investasi, berarti kita akan mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun pagar sekeliling tanah yang kita miliki dan melakukan pengawasan secara berkala.

6. Faktor Pematangan

    Ada baiknya ketika melakukan investasi tanah, kita melakukan usaha pematangan.Misalnya, membangun pondasi keliling.

 INVESTASI BANGUNAN GEDUNG

       Pada prinsipnya investasi bangunan gedung ini dilakukan oleh orang Tionghoa ketika tingkat kekayaan semakin meningkat.Karenanya, tidak semua orang bisa memulai melakukan investasi bangunan.Investasi bangunan intinya adalah membeli atau membangun sebuah bangunan dan menyewakannya secara retail. Investasi bangunan ini bisa dikatakan hampir menyerupai sebuah bisnis sehingga perlu ada alokasi dana yang dimannfaatkan untuk biaya operasional.

INVESTASI BARANG PRODUKTIF

       Banyak orang berfikir bahwa untuk menikmati keuntungan dari perusahaan taksi harus menanamkan modal yang sangat besar, terutama untuk membangun system dan produser operasional yang sangat komplek, sehingga orang-orang yang tergolong kaya yang bisa melakukannya.Orang Tionghoa tidak berfikir seperti itu.Orang Tionghoa juga berfikir bahwa namanya investasi seharusnya hannya membutuhkan campurtangan seminimal mungkin.Yang dilakukan orang Tionghoa untuk ikut serta menikmati dari sebuah perusahaan taksi adalah ikut menanamkan modalnya dalam bentuk mobil.Mereka membeli sebuah mobil yang sesuai dengan kriteria perusahaan taksi, kemudian menyewakannya untuk digunakan kendaraan operasional perusahaan taksi tersebut.Sebagai imbalannya, setiap bulannya mereka mendapatkan biaya sewa dari perusahaan tersebut.

      Jadi, mulai sekarang marilah memikirkan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menambah yield investasi kita.Masih ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan prinsip investasi terhadap barang produktif ini.Kuncinya adalah kita harus selalu awas melihat kebutuhan disekitar kita.

 INVESTASI PABRIK

       Prinsip investasi pabrik disi tidak selalu harus berwujud pabrik yang besar, melainkan focus pada mengelola sesuatu secara global kemudian menjualnya secara retal. Mengelola secara global artinya membuat sesuatu atau membeli sesuatu dalam jumlah yang banyak kemudian menjual sebagian demi sebagian dengan harga yang lebih mahal.Konsep pabrik bagi kalangan orang Tionghoa di dasarkan pada prinsip menguasi bisnis dari hulu hingga hilir. Jika kita memiliki sebuah perusahaan,  misalnya penerbitan buku, selain mengmbangkannya kearah toko buku, kita juga harus memikirkan bagaimana bisa membeli percetkan buku beserta seluruh mesin dan sistemnya. Jika ha itu terjadi , kita akan mendapatkan keuntungan ganda, yaitu dari penjualan buku dan sekaligus jasa percetakan buku. Tentu prinsip tersebut sangat berbeda dengan prinsip kebanyakan orang yang sudah cukup merasa puas ketika sudah mencapai suatu pencapaian tertentu sehingga tidak memikirkan langkah selanjutnya untuk maju.

INVESTASI PENDIDIKAN

Motivasi dan Kemampuan

Setiap dari kita pernah mendengar kata kursus, training, atau pelatihan.Ada banyak macam kursus dan pelatihan, ada yang hanya menyampaikan hal baru tentang sebuah penggunaan teknologi, ada kursus yang mengajarkan suatu keterampilan, ada juga kursus yang hanya berisi pendapat ahli dan diskusi.Ada beberapa hal yang dapat kita cermati ketertarikan orang Tionghoa terhadap masalah kursus ini. Pada dasarnya sebagian besar orang Tionghoa bahwa biaya yang digunakan untuk membeli tiket seminar atau kursus adalah biaya  investasi. Artinya, biaya investasi adalah biaya tersebut harus kembali berkali-kali lipat setelah kursus selesai.Orang Tionghoa sangat sadar bahwa untuk meraih kesuksesan setidaknya harus ada dua hal, yaitu motivasi dan kemampuan.Sangat disarankan bagi kita untuk mengikuti berbagai macam seminar motivasi, tetapi kita juga harus melengkapi diri untuk menambah kemampuan.

FRANCHISE SEBAGAI BISNIS SAMPINGAN

Bisnis Tanpa Campur Tangan

Suatu ketika saya pernah tergiur untuk membeli franchise (waralaba) murah di bidang makanan kecil. Awal ketertarikan saya terhadap franchise tersebut adalah ketika saya membaca sebuah majalah yang mengatakan jika kita membeli franchise P, dana investasi kita akan kembali dalam sebulan. Singkat cerita saya memutuskan untuk joint sebagai mitra franchise P. Pada awalnya semua berjalan lancar dan segala fasilitas yang dijanjikan diberikan kepada saya. Namun, hasil investasi tidak pernah kembali.Mengapa terjadi hal seperti itu?Karena baru mengetahui bahwa ternyata saya harus menutup biaya operasional yang cukup besar dari kantong saya sendiri, serta mencari dan mengelola karyawan sendiri. Fungsi dari franchise P ternya hanya sebagai penjual gerobak dan penyedia bahan baku. Saya menjadi pemikir, saya benar-benar merasakan mengeluarkan uang secara terus-menerus, sedang pemilik franchise mendapatkan uang dari saya secara terus menerus karna setiap bahan baku yang ada harus saya beli darinya, sementara bahan baku yang sama juga tersedia dipasaran dengan harga yang lebih murah.

Dari kegagalan tersebut, saya mulai merenungkan apa penyebab banyak orang Tionghoa tidak tertarik dengan penawaran franchise murah. Salah satu penyebab utama adalah bagi orang Tionghoa yang disebut dengan investasi adalah bisnis sampingan yang tidak menuntut campur tangan kita lagi.

PREDIKSI BISNIS LANCAR PADA MASA KRISIS

Pada saat ini dunia sedang menghadapi masa yang tidak pasti dalam bidang finansial. Bermula dari kejatuhan pasar saham di amerika serikat yang mengakibatkan kejatuhan seluruh pasar  saham di Negara-negara lain, termasuk Indonesia. Melihat kenyataan yang akan kita hadapi pada tahun-tahun mendatang, kita memiliki dua pilihan, yaitu hidup dalam kekhwatiran dan ketakutan atau melihat semua ini dengan cara yang lebih kreatif dan menjadikannya sebagai peluang. Kita harusmemiliki fikiran terbuka bahwa dalam bisnis apa pun setidaknya ada satu orang kaya di sana. Hal tersebut cukup menegaskan bahwa semua bisnis sebetulnya adalah baik dan layak dikerjakan. Permasalahan utama adalah saat ini kita cocok melakukan bisnis dibidang apa. Jika itu menjawab, akan sangat mudah bagi siapapun mengembangkan bisnis dan menguasainya dari hulu hingga hilir.

Kursus

Salah satu bisnis yang diminati oleh orang Tionghoa adalah menyelenggarakan kursus.Bisnis ini di prediksikan akan tetap eksis pada masa krisis. Tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan kreativitas para tenaga pemasaran dan pemberian materi latihan yang beragam.

Event Organizer Job Fair

Masih berkaitan dengan banyaknya pengangguran selama masa krisis, bisnis event organizer fair akan tetap berjalan, bahkan akan menuai keuntungan yang besar.

Creative Marketing

Bisnis selanjudnya yang di prediksikan eksis pada masa krisis adalah bisnis creative marketing. Apapun bisnisnya, tentunya pada masa krisis sangat dibutuhkan cara-cara pemasaran yang creative mengingat pada masa tersebut daya beli konsumen akan menurun tajam.

Bisnis Makanan

Bisnis makanan ini diprediksikan akan tetap eksis pada masa mendatang asalkan pengelolanya dapat menyajikan sesuatu hal yang unik dengan harga wajar dan tentunya dengan pelayanan yang baik.

Investasi

1. Emas

    Bagaimana dengan investasi?Infestasi dalam bentuk emas latakan masih tetap diprediksikan menjadi investasi yang aman.Investasi emas di Indonesia telah terbukti bertahan ditengah gejolak finansial dunia. Pada saat harga minyak dunia mencapai lever tertinggi, yaitu di atas 140 dolar as perbarel, harga emas menju level harga 1000 dolar as per troy once. Setelah terjadi gejolak finansial, hrga minyak turun hingga mencapai 40 dolar as perbarer.Sementara harga emas hanya turun hingga kisaran 750 dolar as per troy once.

2. Saham

    Berbicara masalah saham,  pada masa krisis di predisikan harga saham di perusahaan yang bergerak dibidang Consumer good akan tetap eksis. Penjelasannya sama dengan penjelasan bisnis makanan. Apapun keadaan ekonominya, setiap orang akan tetap menggunakan barang-barang konsumtif, seperti sabun, sampo, atau pasta gigi. Akan ada saatnyaa setelah melewati krisis, ekonomi akan berangsur membaik, pembangunan mulai normal, dan pasar mulai bergairah. Saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mengoleksi saham-saham yang berbasis komoditif karena harganya akan naik tinggi dalam waktu yang singkat.

Kesimpulan

Baiknya            :

Dalam mengikuti system bisnis orang Tionghoa ada banyak hal yang menjadi pembelajaran di dalam diri kita baik itu dalam bentuk saham, usaha, bahkan investasi.Dalam hal kedisplinan, usaha, pengturan keuanga yang bagus dapat di jadikan contoh.Serta pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan walau beresiko orang tionghoa tetap berupaya bertahan.Startegi yang bagus dan pemilihan bisnis yang bijaksana sesuai dengan skill masing – masing.

Dan orang Indonesia serng kali kalah terhadap orang Tionghoa karna orang Tionghoa belajar untuk menemukanskill mereka dan mengembangkannya, namun orang Indonesia hanya mengejar kursi dan tanpa disadari kursi yang dikejar bukanlah hal yang membuat kita lebih maju. Namun tetap pada titik yang sama yaitu di bawah kepemimpina. Bukan menjadi pemimpin.

SUMBER : Mengikuti Jejak Bisnis Menggiurkan Orang Tionghoa, Liem You Tjwan, Visimedia, Jakarta, 2008

ETIKA DALAM PENELITIAN


 

OLEH: Ahmad Kurnia , SPd, MM.  

 

enelitian tidak akan lepas dari proses yang benar sehingga bisa mendapatkan keputusan yang benar secara teoritis, empiris dan logika penelitian.banyak hal yang bisa bertentangan dengan etika yang berasal dari sistem yang keliru, dari prilaku personal peneliti yang menyebabkan adanya pelanggaran etika. Pelanggran etika cenderung melupakan kaidah utama penelitian untuk mencari kebenaran. Walaupun kebenaran dalam penelitian berubah dan cenderung mengikuti perkembangan teori, namun hal yang berhubungan dengan etika jelas menunjukan adanya disharmoni dalam pembuktian kebenaran tersebut.

Adanya Plagiatisme, rekayasa data, manipulasi objek penelitian,baik disengaja maupun karena ketidakpahaman jelas bertentangan dengan etika penelitian.

Etika tercipta karena keinginan untuk mengatur agar adanya kesesuaian antara penelitian dengan prilaku peneliti dalam aktifitas penelitian sesuai dengan prosedur yang distandarisasikan sesuai dengan pola ilmiah yang terus berkembang dalam penelitian.Etika juga ada berdasarkan kelajiman yang diciptakan dalam

A.   DEFINISI ETIKA

           Sudah sejak Plato dan Aristoteles (filsuf Yunani Kuno) terdapat penekanan yang jelas bahwa etika merupakan filsafat praktis yang ingin memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia, dengan memperlihatkan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.

           Kata” etika” berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos”, yang berarti: adat kebiasaan, cara berpikit; akhlak, sikap, watak, cara bertindak.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[1], menjelaskan pengertian etika dengan membedakan tiga arti yakni:

1). Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

2). Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3). Nilai mengenai benar dan salah, yang dianut suatu golongan masyarakat.

           Dengan pembedaan tiga pengertian tersebut maka kita mendapatkan pengertian yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika  yang seringkali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun yang tertulis diberbagai media.

           Kata “moral” memiliki arti etimologis sama dengan etika, dan dapat kita artikan sama dengan pengertian pertama dari etika tadi, yakni nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.

           Arti pertama dari ”etika” adalah lebih dalam arti  “moral” yakni sitem nilai yang merupakan pegangan atau pedoman tingkah laku baik dan buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (azas-azas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) , yang begitu saja diterima dalam masyarakat-yang seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan methodis. Dalam arti ini etika sama dengan filsafat moral. Kuliah etika adalah suatu studi sistematis dan metodis tentang moralitas, suatu pembahasan filosofis tentang ajaran-ajaran moral. Jadi etika sebagai ilmu menginginkan pemahaman rasional tentang mengapa sesuatu disebut baik atau buruk secara moral.

B.   ETIKA PENELITIAN

Para peneliti sebagai ilmuwan dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.  Dalam melakukan tugas tersebut, para peneliti dituntut untuk menjunjung tinggi dan menjaga perbuatan dan tindakan yang bertanggung jawab dalam penelitian.

National Academy of Science USA (1995) telah menerbitkan panduan sebagai pegangan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai peneliti atau saintis.  Panduan tersebut menyarikan seorang ilmuwan atau peneliti dalam melakukan penelitian yang bertanggung jawab harus memahami landasan sosial dalam sains.  Ilmu pengetahuan mempunyai landasan sosial.  Penelitian bertujuan memperluas pengetahuan manusia tentang dunia fisik, biologis, dan sosial melebihi apa yang sudah diketahui.  Akan tetapi, pengetahuan atau ilmu individu akan memasuki ranah sains sesungguhnya hanya setelah ilmu tersebut disajikan kepada orang lain dalam bentuk yang validitasnya dapat dinilai dan dievaluasi secara bebas.  Proses seperti ini terjadi dengan berbagai cara, antara lain diskusi, mempertukarkan data, seminar, menyajikan presentasi pada seminar atau kongres ilmiah, menulis hasil penelitiannya dan mengirimkannya untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah, yang selanjutnya naskah artikel itu akan dievaluasi oleh reviewer.  Setelah artikel diterbitkan, atau suatu penelitian dipresentasikan, para pembaca dan pendengar akan menilai hasil itu berdasarkan apa yang mereka ketahui sebelumnya dari sumber-sumber lain. 

Dalam proses ini, pengetahuan individu secara pelan-pelan akan memasuki ranah pengetahuan yang secara umum diterima.  Proses review dan revisi ini sangat penting sehingga dapat meminimalkan pengaruh subjektivitas individu dengan mengharuskan bahwa hasil penelitian itu harus diterima oleh ilmuwan lain.  Mekanisme sosial ilmu pengetahuan melakukan banyak hal dari sekadar validasi ilmu pengetahuan.  Mekanisme sosial ini juga membantu membangkitkan dan mempertahankan kumpulan teknik percobaan, konvensi sosial, dan metode lain yang digunakan oleh para saintis dalam melakukan dan melaporkan penelitian.  Beberapa di antaranya netode ini merupakan ciri permanen sains; yang lain berkembang dengan berjalannya waktu atau berbeda dari satu disiplin ke disiplin lain. Karena mereka ini mencerminkan standar yang diterima secara sosial dalam sains, penerapannya menjadi unsur kunci praktik ilmiah yang bertanggung jawab.

Yang kedua, menjadi seorang saintis dan peneliti yang bertanggung jawab, para peneliti harus memahami nilai-nilai dalam sains.  Nilai tidak dapat dan sebaiknya tidak dipisahkan dari sains.  Keinginan untuk melakukan penelitian baik adalah nilai manusiawi.  Demikian juga keharusan bahwa kejujuran dan objektivitas yang baku harus tetap dipertahankan.  Mekanisme sosial dalam sains juga dapat menghilangkan pengaruh yang bertentangan yang mungkin dimiliki oleh nilai personal penelitinya.  Para peneliti tidak hanya membawa teknik dan metode ke tempat kerjanya.  Para peneliti juga membuat keputusan yang kompleks tentang interpretasi data, permasalahan mana yang akan dikejar, dan kapan untuk mengakhiri dan menyimpulkan suatu percobaan.  Semua nilai-nilai dan keterampilan ini dipelajari melalui pengalaman pribadi dan interaksi dengan saintis lain.  Beberapa nilai lain yang harus dimiliki oleh peneliti adalah keingintahuan, intuisi, dan kreativitas.

Yang ketiga adalah menghindarkan diri dalam keterlibatan kegiatan ilmiah yang mempunyai conflict of interest atau bias kepentingan untuk mengurangi masuknya bias ke dalam sains.  Hindarkan tindakan dan perbuatan yang ada niat tersembunyi baik dalam pelaksanaan penelitian, evaluasi proposal, evaluasi suatu penelitian, evaluasi naskah yang akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah.  Para peneliti harus membebaskan diri dari bias kepentingan ketika melakukan kegiatan ilmiah.

Yang keempat adalah mendorong publikasi dan keterbukaan.  Sains bukan hanya pengalaman pribadi.  Sains adalah pengetahuan yang dibagikan berdasarkan pemahaman bersama tentang beberapa aspek dunia fisik dan sosial.  Untuk alasan itu, konvensi sosial sain memainkan peranan penting dalam memantapkan keandalan pengetahuan ilmiah.  Jika konvensi ini dilanggar, kualitas sains akan rusak.  Konvensi sosial yang sudah terbukti efektif dalam sains adalah publikasi penelaahan sejawat.  Ada konvensi bahwa penemu pertama bukan yang meneliti pertama tetapi yang melaporkan pertama dalam jurnal ilmiah yang menjadi penemu pertama.  Sekali hasil penelitian telah diterbitkan maka hasil tersebut akan dapat digunakan oleh peneliti lain untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Akan tetapi harus diingat bahwa sampai hasil itu menjadi pengetahuan umum, orang-orang yang menggunakannya harus mengakui penemunya melalui rujukan. 

Dengan cara ini ilmuwan menjadi diberikan ganjaran melalui pengakuan sejawat dengan mempublikasikan hasil penelitian.  Sebelum publikasi, pertimbangan yang berbeda akan berlaku.  Jika seseorang menggunakan bahan-bahan yang belum dipublikasikan yang ditemukan pada suatu usulan penelitian khusus atau pada naskah, orang yang menggunakan informasi tersebut bisa dikatakan pencuri hak kekayaan intelektual.  Dalam industri, hak komersial atas karya ilmiah dimiliki oleh pemilik usaha dibandingkan dengan pekerja, akan tetapi ketentuan yang hampir mirip berlaku: hasil penelitian adalah rahasia (privilage) sampai hasil tersebut dipublikasikan atau yang dibeberkan atau disebarluaskan secara publik.  Publikasi pada jurnal yang ditelaah oleh rekans ejawat masih tetap merupakan cara baku untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah.  Poster, abstrak, kuliah umum, dan volume prosiding sering sekali digunakan untuk menyajikan hasil awal sebelum penelaahan yang mendalam. 

Apa pun metode publikasi yang digunakan harus tetap menjaga mekanisme kontrol mutu.  Jika kontrol mutu ini tidak dilakukan maka akan melemahkan bahkan mematikan konvensi yang telah melayani sains dengan baik.  Hal yang sering terjadi adalah contoh seperti seorang saintis yang membeberkan atau mengumumkan hasil penting dan kontroversial langsung ke publik sebelum diserahkan ke penelaahan dan pemeriksaan oleh ahli sejawat.  Jika peneliti telah melakukan kesalahan atau jika temuan itu disalahtafsirkan oleh media atau publik, kumunitas ilmiah dan publik bisa bereaksi buruk.  Jika berita seperti itu akan dibeberkan ke media, seharusnya dilakukan setelah penelaahan oleh sejawat dan ahli sudah selesai, biasanya pada waktu publikasi pada suatu jurnal ilmiah.

Bagi penelitian yang berpotensi menghasilkan keuntungan finasial, keterbukaan dapat dijaga dengan pemberian atau pendaftaran paten.  Paten memungkinkan individu atau lembaga mengambil untung dari suatu temuan ilmiah sebagai ganti dipublikasikannya hasil itu. 

Yang kelima adalah menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang (ada tiga tempat untuk memberikan kredit kepada individu atau lembaga, yaitu nama pengarang, persantunan atau ucapan terima kasih, daftar pustaka atau rujukan.

Yang keenam, menjunjung tinggi praktik kepengarangan (hanya orang yang betul-betul memberikan sumbangan berarti yang pantas dituliskan sebagai pengarang, lihat borang contoh yang disediakan).

Yang ketujuh, menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data (untuk menjaga kesahihan hasil yang diperoleh sehingga memudahkan penerimaan hasil tersebut oleh klonsensus ilmiah).

Yang kedelapan, menghindari tercela dalam sains (di luar kesalahan jujur dan kesalahan yang disebabkan oleh negligence, disebut kategori kesalahan ketiga, yaitu yang menyangkut kebohongan yaitu fabrication, falsification, dan plagiarism).

Yang kesembilan, harus bereaksi terhadap pelanggaran standar etika (Salah satu situasi yang paling sulit yang bisa dihadapi oleh peneliti adalah melihat atau menduga bahwa seorang kolega telah melanggar standar etika komunitas peneliti, harus bertindak untuk melaporkannya supaya tidak merusak penelitian kita atau penelitian kolega dan merusak nama lembaga), dan menjaga tanggung jawabnya dalam masyarakat.  Sekalipun seorang peneliti melakukan penelitian yang sangat mendasar atau fundamental, yang bersangkutan harus menyadari bahwa pekerjaan atau penelitiannya akhirnya bisa berdampak sangat besar pada masyarakat.

Sebagai lembaga pengampu ilmu pengetahuan di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI telah menerbitkan buku dengan judul Kode etik Peneliti (2007) yang merangkum secara umum kode etik yang berkaitan dengan Penelitian, Berperilaku, Kepengarangan, dan beberapa bentuk perilaku tidak jujur.

Peneliti ialah insan yang memiliki kepakaran yang diakui dalam suatu bidang keilmuan.  Tugas utamanya ialah melakukan penelitian ilmiah dalam rangka pencarian kebenaran ilmiah.  Kreativitas peneliti melahirkan bentuk pemahaman baru dari persoalan-persoalan di lingkungan keilmuannya dan menumbuhkan kemampuan-kemampuan baru dalam mencari jawabannya.  Pemahaman baru, kemampuan baru, dan temuan keilmuan menjadi kunci pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

            Ilmuwan-peneliti berpegang pada nilai-nilai integritas, kejujuran dan keadilan.  Integritas peneliti melekat pada ciri seorang peneliti yang mencari kebenaran ilmiah.  Dengan menegakkan kejujuran, keberadaan peneliti diakui sebagai insan yang bertanggung jawab.  Dengan menjunjung keadilan, martabat peneliti tegak dan kokoh karena ciri moralitas yang tinggi ini.

            Penelitian ilmiah menerapkan metode ilmiah yang bersandar pada penalaran ilmiah yang teruji.  Sistem ilmu pengetahuan modern merupakan sistem yanh dibangun di atas dasar kepercayaan.  Bangunan sistem nilai ini bertahan sebagai sumber nilai objektif karena koreksi yang tak putus-putus yang dilakukan sesama peneliti.

            Sesuai dengan nilai-nilai tersebut, seorang peneliti memiliki empat tanggung jawab, yaitu:

  1. terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah;
  2. terhadap hasil penelitiannya yang memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusia;
  3. kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan peneliti tersebut sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia, dan;
  4. bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitiannya.

Buku Kode Etika Peneliti yang diterbitkan oleh LIPI diharapkan akan menjadi acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan hidup, terutama yang berkenaan dengan proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Ini menjadi suatu bentuk pengabdian dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C.   KODE ETIK PENELITI [2]

Kode Etik dalam Penelitian

1)    Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia

                Dalam pencarian kebenaran ilmiah peneliti menjunjung sikap ilmiah: 1) kritis, yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji; 2) logis, yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul, dan 3) empiris, yaitu memiliki bukti nyata dan absah.  Tantangan dalam pncarian kebenaran ilmiah adalah: 1) kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitiannya yang mungkin membawa kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi dan menghasilkan inovasi, dan 2) keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan ilmiah tanpa membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam satu arah tertentu. 

                Dalam menghasilkan sumbangan dan/atau penemuan ilmiah yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan manusia dan peradaban, peneliti harus teguh hati untuk: 1) bebas dari persaingan kepentingan bagi keuntungan pribadi agar hasil pencarian kebenaran dapat bermanfaat bagi kepentingan umum; 2) menolak penelitian yang berpotensi tidak bermanfaat dan merusak peradaban , seperti penelitian bersifat fiktif, membahayakan kesehatan masyarakat, berisiko penghancuran sumber daya bangsa, merusak keamanan negara dan mengancam kepentingan bangsa; dan 3) arif tanpa mengorbankan integritas ilmiah dalam berhadapan dengan kepekaan komunitas agama, budaya, ekonomi, dan politik dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

2). Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya

              Muatan nilai dalam suatu penelitian dapat dikembangkan pada tindakan yang mengikuti aturan keemasan atau asas timbal-balik, yaitu “berlakulah kepada orang lain hanya sepanjang Anda setuju diperlakukan serupa dalam situasi yang sama.  Aturannya adalah: 1) peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi penelitian yang ada, dan 2) pelaksanaan penelitian mengikuti metode ilmiah yang kurang lebih baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian hasil yang diperoleh. 

              Dalam mencapai tujuan mulia dengan segala kebebasan yang mendasarnya, peneliti perlu: 1) menyusun pikiran dan konsep penelitian yang dikomunikasikan sejak tahapan dini ke masyarakat luas, dalam bentuk diskusi terbuka atau debat publik untuk mencari umpan balik atau masukan; 2) memilih, merancang, dan menggunakan bahan dan alat secara optimum, dalam arti penelitian dilakukan karena penelitian itu merupakan langkah efektif untuk mencari jawab dari tantangan yang dihadapi; tidak dilakukan bila tidak diperlukan, dan tidak ditempuh sekadar untuk mencari informasi; 3) melakukan pendekatan, metode, teknik, dan prosedur yang dan tepat sasaran; dan 4) menolak pelaksanaan penelitian yang terlibat pada perbuatan tercela yang merendahkan martabat peneliti.

3).Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh  rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya.

                 Peneliti berbuat untuk melaksanakan penelitian dengan asas manfaat, baik itu berarti 1) hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya lain; 2) menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang mahal, tidak dapat diganti dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar tetap bekerja baik; dan 3) menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan karena penyalahgunaan bahan berbahaya yang dapat merugikan kepentingan umum dan lingkungan.  Peneliti bertanggung jawab atas penyajian hasil penelitiannya sehingga memungkinkan peneliti lain untuk mereproduksinya agar mereka dapat memperbandingkan keandalannya. 

                Untuk itu, peneliti harus mencatat dan menyimpan data penelitian dalam rekaman tahan lama dengan memperhatikan segi moral dalam perolehan dan penggunaan data yang seharusnya disimpan peneliti.  Peneliti boleh jadi harus menyimpan data mentah selama jangka waktu yang cukup panjang setelah dipublikasikan, yang memungkinkan peneliti lain untuk menilai keabsahannya.

Etika dalam Berperilaku

o   Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya.  Jujur, bernurani, dan berkeadilan adalah nilai yang inheren dalam diri peneliti.  Peneliti mewujudkan nilai semacam ini dengan: 1) perilaku kebaikan, misalnya sesama peneliti memberi kemungkinan pihak lain mendapat akses terhadap sumber daya penelitian (kecuali yang bersifat rahasia) baik untuk melakukan verifikasi maupun untuk penelitian lanjutan; dan 2) perilaku hormat pada martabat, misalnya, sesama peneliti harus saling menghormati hak-hak peneliti untuk menolak ikut serta ataupun menarik diri dalam suatu penelitian tanpa prasangka.  Peneliti yang jujur dengan hati nurani akan menampilkan keteladanan moral dalam kehidupan dan pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  bagi keselamatan manusia dan lingkungannya, sebagai pengabdian dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Keteladanan moral itu seharusnya tampak dalam perilaku tidak melakukan perbuatan tercela yang merendahkan martabat peneliti sebagai manusia bermoral, yang dalam masyarakat tidak dapat diterima keberadaannya, seperti budi pekerti rendah, tindak tanduk membabi buta dan kebiasaan buruk, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun pergaulan ilmiah.

o   Peneliti menghormati objek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi, dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan.

o   Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif.

Etika dalam Kepengarangan

o   Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggung jawab, cermat, dan saksama.

o   Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali, tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.  Plagiat sebagai bentuk pencurian hasil pemikiran, data, atau temuan-temuan, termasuk yang belum dipublikasikan, perlu ditangkal secara lugas.  Plagiarisme secara singkat didefinisikan sebagai “mengambil alih gagasan, atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa pengakuan pengambilalihan dan dengan niat menjadikannya sebagai bagian dari karya keilmuan yang mengambil”.  Dari rumusan ini, plagiat dapat juga terjadi dengan pengutipan dari tulisan peneliti sendiri (tulisan terdahulunya) tanpa mengikuti format merujuk yang baku sehingga dapat saja terjadi auto-plagiarism.  Informasi atau pengetahuan keilmuan baru, yang diperoleh dari suatu penelitian, menambah khazanah ilmu pengetahuan melalui publikasi ilmiahnya.  Karenanya, tanpa tambahan informasi atau pengetahuan ilmiah baru, suatu karya tulis ilmiah hanya dapat dipublikasikan “pertama kali dan sekali itu saja”.  Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya memajukan ilmu pengetahuan, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan rujukan untuk membangun-lanjut pemahaman yang awal itu.

o   Peneliti memberikan pengakuan melalui (1) penyertaan sebagai penulis pendamping, (2) melalui pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain, dan/atau (3) dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada peneliti yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan rancangan penelitian dimaksud, dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian itu. Unsur penting yang melekat pada aspek perilaku seorang peneliti meliputi: 1) jujur: menolak praktik merekayasa data ilmiah atau memalsukan data ilmiah, bukan saja karena secara moral itu salah(=tidak jujur), tetapi karena praktik ini akan menghasilkan kesalahan-kesalahan, yang mendorong rusaknya iklim kepercayaan yang menjadi dasar kemajuan ilmu pengetahuannya sendiri, seperti mengabaikan hak milik intelektual atas pemikiran dalam usulan penelitian dan menggunakan pemikiran tersebut dalam penelitian sendiri; 2) amanah:  dalam etika kepengarangan berlaku ungkapan “penghargaan seharusnya disampaikan pada yang berhak memperolehnya” yang mencakup seputar pengakuan, hormat-sesam, gengsi, uang, dan hadiah.  Ini semua merupakan bentuk penghargaan yang harus sampai ke yang berhak.  Prinsip inilah yang menjadi sumber motivasi ilmuwan untuk berkarya berpedoman pada wajib-lapor, saling mengisi, mengumpan dan berbagi informasi dalam memelihara pemupukan khazanah ilmu pengetahuan, seperti peneliti senior tidak berhak menyajikan data atau hasil karya peneliti yang mereka supervisi tanpa sepengetahuan dan persetujuan peneliti yang disupervisi serta tanpa mencantumkan penghargaan; dan 3) cermat: mengupayakan tidak terjadinya kesalahan dalam segala bentuk, kesalahan percobaan, kesalahan secara metode, dan kesalahan manusiawi yang tak disengaja apalagi yang disengaja, seperti juga kejujuran di atas, kecermatan ini juga merupakan kunci tercapainya tujuan ilmu pengetahuan, misalnya alih bahasa dan saduran suatu karangan ilmiah yang berguna bagi penyebaran ilmu pengetahuan harus atas seizin pengarangnya.  Dengan sendirinya hal sebaliknya juga berlaku.  Tindakan korektif secara ilmiah terkait dengan layanan dan capaian tujuan membangun ilmu pengetahuan, menemukan, dan membahas siapa yang bertanggung jawab atas kekeliruan ilmiah – artinya tanggung jawab dalam penegakan kode etika peneliti adalah sisi lain dari amanah dan sebaliknya.

Perilaku tidak jujur.

Perilaku tidak jujur tampak mencakup baik perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku curang sebagai peneliti.  Batasan ini tidak dapat dikenakan pada hal-hal: kejadian yang sejujurnya keliru; pertikaian pendapat sejujurnya; perbedaan dalam penafsiran data ilmiah; dan selisih pendapat berkenaan dengan rancangan penelitian.  Perilaku peneliti tidak jujur tampak dalam bentuk:

o   pemalsuan hasil penelitian (fabrication), yaitu mengarang, mencatat, dan/atau mengumumkan hasil penelitiannya tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian;

o   pemalsuan data penelitian (falsification), yaitu memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam catatan penelitian;

o   pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan usul penelitian, melaksanakannya, menilainya, dan dalam melaporkan hasil-hasil suatu penelitian, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh dalam penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan;

o   pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti peneliti senior memeras tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh pengakuan atas hasil kerja pihak lain;

o   perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasikan data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang dana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan lembaga penyandang dana tentang hak milik kekayaan intelektual (HAKI) hasil penelitian;

o   kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak mempublikasikan data penting atau penyembunyian data tanpa penyebab yang dapat diterima; danpenduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data, dan tidak merujuk publikasi sebelumnya.


[1] Kamus besar bahasa Indonesia, 1988.

[2] Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia, Kode etik peneliti, Jakara, 2007

SIAPA AKU? APA BAKATKU?” 


     

SUMBER :  Siapa aku? Apa bakatku? Prabu Ganendra Semesta, Hikmah Publishing: 2020

SIAPA DIRIMU SEBENARNYA?

“Siapakah aku?” adalah pertanyaan besar untuk menetapkan keberadaan dirimu di dunia ini. Sudahkah kamu mengenal dirimu, dan mampukah kamu menerima dirimu lalu dengan sadar memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk mengembangkan potensi yang kamu miliki? Mengenal diri sendiri adalah pondasi untuk mengembangkan diri. Yang dimaksud dengan mengenali diri sendiri adalah mengenali pola dirimu dalam merespon sebuah keadaan. Respon yang kamu berikan ketika terjadi atau mengalami sesuatu, dapat berupa pikiran yang muncul, perasaan yang hadir, perkataan, sikap, atau perbuatan. Melalui beberapa bentuk respon tersebut, kamu mengenali, seperti apa dirimu yang sesungguhnya. Jika pada situasi tersebut responmu konsisten, maka itulah gambaran. dirimu yang sebenarnya.

  • Perubahan Selalu Dimulai Dari Mengenal Dulu Siapa Dirimu

James Baldwin, seorang penulis Amerika pernah mengatakan, Tidak semua hal yang kita hadapr bisa diubah, tapi tidak ada yang bisa diubah sampai kita membayangkan dirimu sedang berdiri di sebuah puncak. Dari sana, kamu bisa melihat kabut, pepohonan rindang, danau, pelangi, dan semua alam yang terbentang. Kamu pun bisa mengatakan ciri khas pepohonan, warna pelangi yang indah, dan lainnya. Begitulah gambaran betapa mudahnya kamu menilai dan menyebutkan sesuatu yang kamu lihat. Sementara, di sisi lain kamu tidak mau melihat kewajiban untuk memelihara alam itu. Sama halnya kamu mudah untuk mengenali orang lain, tetapi ternyata kamu tidak berhasil mengenal dirimu sendiri. Mengenal diri sendiri tidak semudah mengenal orang lain.

Ketahuilah bahwa irang yang dapat mengenal dirinya sendiri akan dapat membawa dan menempatkan diri secara proposional dan sesuai dengan fitrahnya. Perjalanan hidupnya terasa ringan dan pikirannya cemerlang, karena  mereka dapat tampil apa adanya, tanpa dibuat- buat dan direkayasa.

  • Menerima Siapa Dirimu Adalah Langkah Besar Menjadi Orang Hebat

Jika kamu telah merasa jauh mengenal siapa dirimu sesungguhnya, dan sudah bisa menjawab pertanyaan dirimu sendirı, “Siapakah Aku?, maka kamu pun harus menerima apa adanya dirımu menerima diri sendiri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas serta bakat-bakat, dan pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri. Menurut salah satu tokoh psikolog, yaitu Abraham Maslow, ia mengatakan bahwa ciri dari individu yang mengaktualisasikan diri salah satunya adalah menerima diri apa adanya. Orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri bukan berarti la dalam keadaan yang tidak normal, melainkan ia sedang mengajari dirinya untuk tidak sehat. Karena orang-orang menerima kelebihan serta kekurangan dirinya apa adanya. yang bermental sehat adalah mereka yang mampu menerima Ada kalanya seseorang menerima dirinya sendiri dengan sebuah sarat. Jika kamu melakukan hal itu, maka kamu belum menerima dirimu sendiri secara total. Orang-orang seperti ini cenderung menerima dirinya bila pendapatnya tampil dengan baik serta memperoleh persetujuan dari orang yang ada sekitarnya. Sehingga, ketika ia melakukan sesuatu hal baru tidak sesuai dan tidak disetujui oleh orang di sekitarnya akan merasa bersalah dan ini akan menyebabkan dirinya merasa cemas. Namun berbeda lagi jika kamu melakukannya secara total, maka kamu benar-benar menerima dirimu sendiri tanpa syarat apapun. Sebab dengan begitu akan banyak mencegahmu untuk mengalami kecemasan. Bila kamu menerima dirimu tanpa syarat, kamu akan menyadari kelemahan serta kelebihan pada dirimu. Segala sesuatu yang kamu lakukan bukan karena ingin mendapatkan pujian serta persetujuan dari orang lain. Melainkan kamu benar-benar ingin beruban dari kekurangan menuju yang lebih baik lagi. Pada umumnya, seseorang yang mampu menerima dirinya sendiri secara total ini akan cenderung mampu menerima kritik dari orang lain serta tidak akan merasa cemas bila perilaku yang ia tampilkan tidak mendapat persetujuan dari orang lain. Karena ia sadar bahwa dirinya itu terdiri dari dua hal, yaitu kebaikan serta keburukan atau kelemahan dan kelebihan.

Orang-orang sukses akan melakukan hal tersebut. Oleh karena itu konsep penerimaan diri menjadi salah satu kunci kepribadian orang sukses. Dalam hal ini, kamu harus ingat bahwa kesuksesan adalah perjuangan dari bawah ke atas. Kemudian kamu tumbuh dan berkembang. Seperti layaknya kamu menanam bibit, dan akhirnya kamu akan memetik buah yang manis. Itu artinya kesuksesan me- merlukan proses, pengalaman, dan segala usaha yang tidak mengenal putus asa. Tidak ada orang sukses yang langsung sukses pada langkah pertama. Banyak sekali orang sukses yang bekerja mulai dari nol dan akhirnya menjadi orang besar. Apa yang bisa dilakukan dirinya ya sebatas kemampuan dirinya. Dan itu dilakukannya secara terus-menerus tanpa kenal lelah. Namun, seseorang yang memiliki tuntutan yang berlebih terhadap dirinya akan membenci apa yang dia miliki dan apa yang dia lakukan saat ini. Sehingga untuk melakukan perubahan menuju yang lebih baik akan terasa sangat berat. Jadi, perubahan terhadap apa yang akan kamu lakukan dan apa yang akan menjadi target bagi dirimu, sebaiknya dimulai dengan menghargai apa yang telah ada pada dirimu sekarang. Kamu harus menerima diri sendiri. Tidak peduli dari mana kamu berasal dan apa latar belakangmu. Yang terpenting, mulai dengan penerimaan terhadap diri sendiri apa danya.

Lakukan yang terbaik mulai dari sekarang dan kedepannya. Dengan demikian niscaya kamu dapat mengubah kehidupan ini menjadi lebih baik. Jadi penerimaan terhadap diri sendiri itu sangat penting. Itu mengapa banyak yang memasukkan penerimaan diri sebagai salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang.

  • Hargai Siapa Dirimu Seperti Kamu Menghargai Arti Kesuksesan

Mungkin kamu tidak menyadarı bahwa sesungguhnya menghargai diri sendiri merupakan titik awal menuju keberhasılan. Menghargai diri sendirI adalah tifik atau tolok ukur kesuksesan di masa depan. Alasannya adalah seperti apa kamu memandang diri sendiri, seperti itulah kamu akan terlihat dan terbentuk. Kalau kamu menganggap dirimu pantas untuk sukses, kamu akan bersikap layaknya orang sukses. Disiplin terhadap waktu, matang ketika membuat keputusan, jujur ketika berbicara, produktif ketika bekerja, adil ketika bertransaksi. Siapa yang tak mau bekerjasama dengan orang semacam ini? Perusahaan atau majikan mana yang tak mau memperkerjakannya? Bisnis apa yang tak maju dijalankan olehnya? Sebaliknya, kalau kamu tak menghargai diri sendiri, menganggap diri tak mampu, bodoh, jelek, dan tak layak sukses, maka seperti itu pulalah kamu akan terlihat dan terbentuk.

Apa yang sudah dilakukan untuk menghargai hidupmu sendiri. akan diajak ke dalam alam pikir tentang apa saja yang Ketika pertanyaan ini bergulir, mungkin sejenak dirimu pada pertanyaan tentang bagaimana menghargal hidup ini? situasi apapun kamu berada, kamu mungkin akan dihadapkan mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri. Dia menanjak, terus naik di dalam kesuksesan. Terkadang seseorang bisa saja berada di bawah, di lain waktu diri agar senantiasa mendapat nilai plus di hadapan Tuhan. kekurangan diri sambil terus berusaha keras memperbaiki demi mendapat perhatian dan pujian. Kamu menerima segala merasa perlu mengumumkan keberhasilanmu pada orang dengan kebutuhan orang lain. mampu menyeimbangkan antara kebutuhan diri sendiri sekelilinginya. Sebaliknya, menghargai diri sendiri berarti haus penghargaan, dan kurang peduli pada orang-orang di Orang yang egois selalu ingin menjadi pusat perhatian, hidup. Menghargai diri sendiri itu bukan berarti egois. akan menentukan seberapa besar pencapaian kamu dalam seberapa besar kamu menghargai hidup, yang kemudian Seberapa besar kamu menyukai diri sendiri akan menentukan Kamu merasa senang dan bangga bila berhasil, namun tak orang semacam ini? Bagaimana ia bisa sukses di masa depan? persis seperti anggapanmu.

Persepsi kamu terhadap kritik akan lebih baik bila kamu menanamkan di dalam hati bahwa kritik itu penting. Orang-orang yang berpikiran positif selalu menjadikan kritik sebagai guru yang mengajari mereka untuk menghindarkan diri dari risiko dan tindakan yang salah. Mereka akan memahami isi dan makna kritik yang disampaikan. Lalu, meresapi, menginstrospeksi, serta menjadikannya sebagai energi per baikan kualitas dan integritas diri. Sebaliknya, orang-orang berpikiran negatif akan menangger kritik dengan marah dan cara-cara tidak terpuji. Mereka tidak akan pernah mempunyai nurani dan akal sehat, untuk dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab dalam memahami, meresapi, atau pun menjadikan kritik sebagai bahan renungan untuk memperbaiki sikap, perilaku, kebiasaan, moral, dan mental.

Cara berpikir memiliki pengaruh dalam menanggapi kritik. Cara berpikir yang dihasilkan dari kualitas moral yang penu integritas, akan memandang bahwa kritik itu adalah hal terbaik dalam mengeluarkan diri dari zona kenyamanan, dan menjadikannya sebagai pendorong dalam penggali potensi diri. Kesadaran diri untuk mendengar suara-suara kritik dengan jiwa besar dan emosional cerdas akan membuat diri mampu memantau pikiran dan perasaannya sendiri dalam menanggapi kritik. Mendengarkan kritik dengan bijak dan arif akan menciptakan reaksi positif untuk memotivasi diri agar memunculkan hal-hal terbaik, dan menghindarkan hal-hal yang tidak baik.

  • Menghargai Siapa Dirimu Membuat Kamu Merasa Berharga

Ketika kamu menghargai diri sendiri, maka kamu juga mencintai dirimu dan percaya bahwa kamulah yang terbaik tak ada yang dapat memengaruhi dirimu Penghargaan diri juga dapat membantu kamu membangun kepercayaan dirı yang kuat dalam menghadapı situasi yang berat terasa diri kamu benar-benar berharga berarti mencintai dirimu apa adanya dari dalam dan luar.Setelah itu, kamu dapat bekerja dengan menciptakan gaya hidup yang membuatmu merasa berharga, dicintai, dan sempurna. Jika kamu ingin mengetahui bagai- mana cara merasakan dirimu berharga, seperti inilah caranya:

  •  Jangan suka membandingkan.

 ini hanya akan menurunkan kepercayaan dirimu dan membuatmu merasa rendah diri. Tidak ada seorang pun yang sama seperti kamu di luar sana, yang bertumbuh dengan pengalamanmu dan memiliki bakat sepertimu. Jika kamu mencoba untuk membandingkan dirimu dengan orang lain, kamu akan memiliki perasaan yang buruk tentang dirimu, karena kamu akan selalu menemukan seseorang yang lebih kuat, lebih pintar, atau lebih menarik dibandingkan dirimu sendiri.

  •  Membuat pribadi yang menakjubkan.

ada kenyataannya, kepercayaan diri tidak dapat dikembangkan dalam waktu satu malam, tetapi kamu dapat membuat usaha untuk mengikuti langkah yang membawamu merasa percaya diri terhadap dirimu apa adanya dan apa yang dapat kamu raih kamu harus menyadari dirimulah yang menakjubkan dan tidak masalah dengan perkataan orang lain.

  • Bangga dengan kelebihan diri sendiri.

Tentunya harus ada hal yang dapat membuat kamu merasa berbangga dengan hal tersebut. Ambilah waktu untuk duduk dan membuat daftar tentang apa yang kamu sukai dari dirimu. Paksa dirimu tuk duduk hingga kamu mengisi satu kertas penuh. Kamu tidak menulis tentang seberapa sempurnanya dirimu, tetapi menggali jebih dalam untuk menemukan hal yang benar-benar membuatmu menjadi pribadi yang menakjubkan. Berpikirlah tentang kualitas dari simpatimu, rasa humormu, kekuatamu, atau kemampuanmu untuk bekerja keras pada setiap pekerjaanmu.

  •  Jangan pernah terpuruk.

 Kamu terkadang hanya hidup dengan perasaan yang buruk dan hanya mengetahui bahwa semuanya akan terlewati. Jika kamu benar-benar merasa sedih, pastikan untuk berbicara dengan orang yang memperhatikanmu. Ketika kamu berada dalam kondisi emosi yang buruk, tubuhmu mengetahuinya. Berpikirlah tentang bagian tubuh mana yang sakit ketika kamu marah.

  • Jangan memikirkan apa yang dipikirkan orang lain.

 kamu terluka karena perkataan orang lain? Ingatlah, orang yang menghina orang lain biasanya melakukan itu untuk membuat mereka berkuasa. Mereka mungkin dalam kondisi tidak nyaman. Mereka adalah orang yang kurang percaya diri, sehingga cobalah untuk tidak terikat dengan tekanan dan membalas mereka dengan hinaan. Hal terbaik yang dapat kamu lakukan terhadap orang yang menyebalkan adalah dengan hidup dalam kehidupanmu sesuai dengan bagaimana dirimu ingin hidup tanpa melihat ke belakang. Ketika kamu berada dalam kondisi emosi yang buruk. tubuhmu mengetahuinya Berpikirlah tentang bagian tubuh mana yang sakıt ketika kamu marah..

  • Tentukan Tujuan Hidupmu.

“Ubahlah tujuan hidupmu hari ini.jangan bertaruh di masa depan nanti,bertindaklah sekarang tanpa harus ditunda lagi”.kata Simonede Beauvor,seorang ahli filsafat Prancis.

Hidup tanpa tujuan bagaikan perjalanan tanpa arah yang sering membuat kebingungan.orang yg cerdas biasanya akan tahu harus kemana tujuan hidup mereka.

Disadari atau tidak setiap orang pasti sudah memiliki tujuan hidup masing-masing dan mungkin akan sulit tergambar dgn jelas sehingga pencapaiannya sulit diukur.namun apa yg dimaksud kaya,bahagia,dan pintar?suatu tujuan hidup itu masi begitu abstrak dan luas..

Setiap orang akan memiliki tujuan hidup masing masing dan berbeda-beda.namun jika kamu mengetahui tujuan hidupmu dgn sgt jelas adalah sangat menyenangkan tidak peduli berhasil/gagal,disamping itulah kamu menikmati proses yg dijalankan.untuk itu biasakanlah menulis beberapa daftar di selembar kertas,kemudian mulailah dari hal yg terkecil dan saat ini.jgn menunda sesuatau jika kamu tidak akan menyesal nantinya.

  • Jangan melakukan suatu hal karena gengsi

Banyak hal yang dilakukan seseorang namun tidak sesuai kemampuannya.lakukanlah segala hal dan tindakan yg membuat dirimu senyaman mungkin,jangan hanya karna dengan gengsi dirimu tidak akan pernah melangkah maju dan akan berdiri ditempat yg sama.Bagaimana caramu keluar dari zona gengsi ini? cukup dgn bersikap cuek pada pendapat orang lain tentang dirimu,tidaklah kamu harus selalu mendengar perkataan orang lain?pikirkanlah dirimu yg sedang menjalani kehidupan nyata (real),semua berada ditanganmu jgn sampai hanya karena gengsi dirimu tidak bahagia dan merasa apa yg kamu lakukan adalah sia2.cobalah tanya kepada dirimu apakah kamu menyukai hal yg kamu lakukan itu?jika ia lanjutkan,jika tidak jangan diteruskan ingat gengsi tidak akan membuatmu menjadi maju.

  • Gengsi akan membebani hidup

Kebanyakan orang terlalu memanjakan dirinya dengan gengsi sedangkan kejujuran dikalahkannya dengan gengsi,kemanfaatan jadi mundur juga karna dengan gengsi.Orang-orang seperti ini merasa tidak ingin kalah dengan orang2 yg berada diatasnya.

Gengsi membuat nilai diri kita menjadi rendah secara tidak langsung.namun jika kamu melakukannya secara terus-menerus kamu akan terbebani sendiri juga nantinya,sekali lagi gengsi itu harus dihilangkan dulu dari kamus hidupmu.minimal ia harus dikurangi agar tidak berkembang dan menjadi beban yg paling berat dlm hidupmu.

  • Gengsi membuat kesempatan terbuang sia-sia

Disaat dirimu diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bekerja disebuah tenaga marketing,kamu hilangkan saja kesempatan itu hanya karna tidak ingin berhadapan orang lain untuk berjualan.mungkin kamu pernah ditawari orang sbg cleaning service dengan gaji dibawah UMR,namun sekali lagi kamu gengsi dengan pekerjaan tersebut,kamipun menolaknya.

Dengan rasa gengsi,peluang yg kamu miliki akan menjadi hal yg sia-sia dan sebuah kerugian gengsi pun menjadikanmu menjadi karakter penakut,kenapa?karena kamu tidak yakin pada dirimu sendiri.jangan sia-siakan setiap peluang yg datang.pastikan kamu menemukan dirimu berada ditempat yg tepat.

  • Gengsi dapat meruntuhkan impian masa depan

Untuk bisa menikmati manisnya hidup kamu cukup mengahadirkan rasa syukur,sebab tanpanya kamu tidak akan merasa puas dengan apa yg kamu miliki.dan untuk melihat keindahan dan ketentaraman hidup diperlukan kesederhanaan.kesederhanaan tidak akan menjatuhkan harga dirimu sebab kesederhanaan itu adalah low profile but high quality.kesederhanaan mengajarkanmu untuk tidak bersikap sombong saat kenyataan melebihi harapan.

Keharmonisan hidup bukan saat dimana kamu memiliki harta yg melimpah maupun pasangan yg amat rupawan tetapi keharmonisan datang disaat kamu menikmati keadaan hidup yg seutuhnya(bersyukur)saat itulah dirimu menikmati keharmonisan yg abadi.lalu apalagi yg kamu tunggu?cepatlah buang rasa gengsimu itu jauh2 untuk melihat betapa kenikmatan hidup yg kamu jalani saat ini.

  • Jadilah Penentu Impian Dirimu Sendiri

Setiap orang memiliki impian tapi tidak semua bisa menentuka impian yg ingin dicapainya.banyak dari mereka yg terpercaya oleh kesuksesan orang lain,sementara mereka tidak pernah berfikir bahwa orang2 sukses melalui kesuksesannya dengan cara berbagai cerita dan jalan yg berliku dan bahkan menyakitkan.

Tetapi sukses  adalah surga kenikmatan yg perlu kamu ketahui adalah jangan mengambil kesuksesan yg berada di kaki gajah ambilah punggung gajah supaya kamu mengendalikan gajah itu kepada kesuksesan yg kamu impikan.Yang menjadi masalah adalah bila kamu sekadar ikut-ikutan mengikuti apa saja yg sedang populer disekitarmu,mengakibatkan dirimu tidak mempunyai kepuasan dalam meraih kesuksesan hidup berdasarkan tujuan hidupmu sendiri.hambatan sukses yg sebenarnya adalah justru dari dalam diri kita sendiri.jadi sekarang karena dirimu sudah tau harus punya impian sukses sendiri,maka hal berikutnya memastikan bahwa kamu benar2 tahu apa yg kamu impikan.

  • Kenali Motivasi Hidupmu

Potensi  besar yg masi tersimpan dalam dirimu mungkin belum cukup untuk membantumu menjadi manusia yg maju ini karena kamu belum menerima baik motivasi menjalani hidup ini,Apa yg membuat dirimu berharga berada muka bumi ini?setumpuk harta yg kamu miliki saat ini pun tidak akan mampu membuatmu bahagia jika kamu buta dengan motivasi hidupmu sendiri.

Mengetahui bidang yang paling kamu minati merupakan hal vang penting. Bisa jadi, selama ini kamu tidak termotivasi dalam menjalani hidup karena tujuan hidupmu salah, di mana tujuan hidupmu ditekan oleh tradisi dalam lingkungan di mana kamu hidup.Bukan tujuan hidupmu sendiri,Kamu memimpikan mimpi orang lain, bukan mimpi-mimpimu sendiri. Hidupmu bukan tentang harapan-harapanmu, melainkan harapan orang lain. Kamu berjuang untuk mencapai tujuan hidup orang lain, Akibatnya, kamu kehilangan motivasi dan semangat dalam menjalani kehidupan ini.

Untuk memahami, kamu harus mengerti apa yang sebenamya menjadi minatmu.Jadikan minat itu sebagai tujuan hidupmu, yang mendukung segala daya dan upaya kamu tujukan.Hiduplah di dalam impian-impianmu, bukan impian orang lain. Dengan demikian, niscaya motivasi akan berubah dengan sendirinya, mendorongmu tanpa lelah mengejar impianmu. Jelas salah satu cara untuk memotivasi diri sendiri adalah dengan mengikuti minat.  Dengan mengikuti minatmu, ikuti kata hatimu, maka kamu pun akan memiliki motivasi dalam hidup dan dalam bekerja.

  • Jangan Mengadili Dirimu Sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak sulitkan dalam mencapai tujuan, kamu tidak perlu menyesali dan mengadili dirı sendiri. Hal ini akan menghabiskan waktu dan energi Seharusnya kamu naik dan menatatap masa depan, jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju, jangan pernah meminta menyesali apa yang terjadi.Bantulah jiwamu untuk selalu aman dan bangkit dari kelesuan. Jangan mengasingkan diri dengan berbagai hukuman dan kesalahan.Hiburlah jiwamu dengan kata-kata motivasi. Berikanlah tanggapan bahwa semuanya akan menjadi baik dan selalu baik. Kesalahanmu tidak selayaknya membuat dirimu menyesali melupakanmu Tuhan di bumi ini?.kamu berada di bumi untuk mencapai tujuan mulia.

Buang Saja Rasa Malas

Mario Teguh pernah mengatakan, “Rasa malas yang menguasai orang hebat, adalah kekuatan yang menjadikannya sama-tidak-berguna-dengan orang lemah yang membakati kemalasan Malas sangat terkait dengan inkonsistensi pengaruh, orang yang malas itu orang yang tidak didukung dengan  hormon komitmen yang sudah dibuat.Rasa malas adalah virus yang sangat berbahaya, karena orang yang malas akan menyebabkan program yang sudah dibuat menjadi tidak masuk target.

Jangan Biarkan Rasa Takutmu Menjadi Benalu

Setiap manusia pasti memiliki rasa ketakutan dan itu termasuk kodrat dari Allah Rasa takut dapat bernilai positif sesuai dengan yang diminta, mungkin rasa berdosa yang berkaitan dengan pekerjaan maksiat yang ditimbulkan menjadi negatif dan untuk kategori yang ada  takut ditolak jadi orang tidak mau melakukan sesuatu dan sebagainya. Rasa takut menyebabkan dirimu kalah sebelum bertanding.Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Mental rasa takut sering menghambat  seseorang untuk sukses.

Jangan Miskin Impian

Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian, begitu juga dengan kesuksesan Kamu tidak akan mewujudkan impian jika tidak diawali dengan impian atau tujuan-impian Jika tidak punya impian, maka kamu akan bisa pergi tanpa arah, ibarat hanyut di atas air yang deras,Kamu akan terbawa derasnya udara tanpa bisa mencapai tepi. Mimpi dan kerja keras, dua hal ini pula yang mestinya kamu miliki.Kamu ingin menjadi dokter, ingin menjadi insiyur, Ingin menjadi orang sukses dari usaha sendiri. Namun semua  tak bisa diraih dengan hanya berdiam diri.Ada perjalanan hidup yang mesti dilalui.

  1. Bertanya Kepada Orang Terdekatmu

Orang yang paling tahu dirimu adalah orang yang paling dekat denganmu Bisa orangtua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman Merekalah yang tahu tentang dirimu dari kecil hingga dewasa, tahu apa yang potensial dirimu. Terkadang dirimu tidak menyadari potensi yang kamu miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkanmu sebagai manusia, kamu tidak biasa cukup memadai dengan keadaan dirimu sendiri. Kamu perlu memiliki orang yang dekat denganmu untuk memperkuatkanmu, mungkin perlu memuji atau mengkritik yang membangun.

Banyak Membaca, Melihat, Merasakan

Untuk melejitkan potensi diri, tentu saja kamu harus banyak membaca, karena membaca bisa membawamu pada kesuksesan. Tidak ada kata pun di dunia ini yang sukses tanpa membaca, membaca adalah cara untuk membuka cakrawala dunia, membaca tulisan dimasa lampau, atau yang akan datang Membaca telah mengantarkan manusia melintasi ruang dan waktu.  Apakah sekarang kamu sudah menjadi seorang gemar membaca?  Buatlah dirimu menjadi manusia yang cerdas melalui budaya gemar membaca. Luangkan waktu untuk melewati jembatan ilmu yang lebih luas.Membaca bisa dimulai kapan saja dan di mana pun.Jadikan rumahmu sebagai gudang ilmu, yaitu dengan mengoleksi buku-buku di salah satu ruangan rumahmu.

Fokus,ataupun tidaknya kekuatan itu, selalu ada di dalam diri setiap orang, Tinggal bagaimana menyelaminya  untuk kemudian memanfaatkannya dalam kehidupan

Dengarkan Suara Hatimu

Suara hati itu ada di dalam jiwamu Kamu percaya itu hati nurani setiap manusia bersih dan tulus Hati nurani ini adalah selalu baik.adanya Hati nurani mengemukakan sifat-sifat llahi di dalam diri manusia  suara hati nurani banyak orang yang telah pulih, tidak hanya mendengar, suara hati namun mereka tidak menyadarinya. Kenapa mereka tidak menyadarinya?  Karena mereka tidak mengerti cara hati nurani berkomunikasi. Nah, bagaimana sih bentuk komunikasi yang biasa digunakan oleh hati nurani?  Ada beberapa cara.  Pertama, dengan berbicara menggunakan self talk atau dialog batin, Saat pikiran hening, dirimu bisa mendengar suara hati nurani dengan jelas. Kamu pun bisa berdialog dengan hati nurani.

sumber : Siapa aku? Apa bakatku? Prabu Ganendra Semesta, Hikmah Publishing: 2020

.

PEMIMPIN DAN PERUBAHAN


Oleh ahmad kurnia

(Dosen STBA JIA Bekasi)

A.Pendahuluan

            Perubahan sudah menjadi kata kunci dalam bisnis dan organisasi pada masa kini. Situasi persaingan pasar yang semakin dinamis, kemajuan teknologi yang pesat, permintaan dan selera pasar yang cepat sekali berubah, kesemuanya itu membawa organisasi kepada situasi yang tidak mudah diramalkan.

         Akibatnya, untuk menghadapi perihal tersebut, organisasi juga melakukan bahan internal seperti restrukturisasi, transformasi bisnis, dan sebagainya. Bahkan, kemampuan untuk mengelola perubahan menjadi sebuah kunci kesuksesan penting dalam persaingan bisnis saat ini. Dalam perspektif ini, organisasi lebih bersifat proaktif perubahan yang berkesinambungan di dalam organisasi dilakukan untuk mengantisipasi perubahan eksternal, serta menjamin keberhasilan perusahaan dalam melalu proses perubahan tersebut.

Perubahan di dalam organisasi dapat terjadi secara terencana maupun tidak. Perubahan yang terencana, dipersiapkan dengan matang dan memang disengaja. Organisasi yang ingin merampingkan strukturnya agar in berekspansi dengan melakukan merger, eksibel, atau yang ing buasanya akan mempersiapkan din terhadap perubahan yang akan terjadi. šementara itu perubahan yang tidak terencana biasanya terjadi secara mendadak dan menimbulkan akibat yang tidak diperkirakan sebelumnya.

              Pasar modal yang guncang dan kebijakan pemerintah yang ekstrem, adalah beberapa contohnya.

Keterkaitan antara karakteristik perubahan dan karakteristik kepemimpinan.

a. Perubahan organisasi hampir selalu melibatkan perubahan struktur kerja.

b. Proses dan dinamika perubahan organisasi yang rumit dan kompleks, sering kali mengaburkan arah dan tujuan awal.

c. Kondisi hilangnya struktur kerja dan berkurangnya kejelasan arah, bisa membuat situasj menjadi tidak beraturan dan tidak terkendali.

d. Pada saat kompleksitas dan kesulitan memuncak, ada kalanya para pelaku perubahan mengalami ketegangan psikologis.

B. Pemimpin Dan Perubahan

Pemimpin adalah titik kunci dalam keberhasilan perubahan organisasi, bahkan ada kalanya pemimpin adalah perubahan itu sendiri. Sifat perubahan dan sifat kepemimpinan saling membutuhkan dan melengkapi.

Kepemimpinan tidak mungkin berjalan steril dari konteks sosial budaya. Konteks budaya dari mana seorang pemimpin berasal dan di mana ia berkarya, tidak dapat diabaikan. Budaya tempat pemimpin dibesarkan, akan membekalinya dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang akan mengarahkan cara pikir, cara merasa, dan cara berperilaku- nya. Budaya tempat pemimpin berkarya juga memiliki nilai, norma dan aturan kebiasaan yang menuntut pola perilaku tertentu. Keberhasilan pemimpin dalam mengelola bawahannya sangat bergantung dari seni menyeimbangkan kedua faktor budaya tersebut, terutama jika keduanya berbeda jauh.

Dari khazanah pemikiran Indonesia, seorang pemimpin Indonesia biasanya akan menjalankan perannya secara komprehensif, yaitu ber- jalan di depan dengan mengarahkan dan menjadi panutan, dekat dengan bawahan sambil memotivasi, dan berada di belakang untuk memberi dukungan. Faktanya, pemimpin Indonesia dikenal dengan kemampuannya untuk menciptakan iklim kerja yang menyenang kan, memberi perhatian personal, dan kesediaan untuk melibatkan bawahan.

Keberhasilan kepemimpinan juga terkait erat dengan ekspektansi bawahan. Harapan bawahan akan pemimpin yang baik menentu- kan kredibilitas pemimpin. Sembilan aspek diharapkan muncul dari pemimpin oleh bawahannya, yaitu berambisi, broad-minded penuh perhatian, kompeten, kooperatif, berani, dapat diandalkan, gigih, dan adil. Harapan ini relatif menetap sepanjang waktu. Faktor budaya juga memengaruhi hal-hal yang dipertimbangkan bawahan untuk me- nentukan kredibilitas pemimpinnya. Dalam konteks Indonesia, harapan akan pemimpin dalam perubahan mengerucut pada lima hal, yaitu adanya komitmen, konsistensi, arahan yang jelas, trust pada bawahan, dan adanya panutan.

Organisasi harus menyiapkan pemimpinnya secara terencana dan sistematis. Alih-alih berpikir bahwa seorang pemimpin akan muncul dengan sendirinya pada saat dibutuhkan, jauh akan lebih konstruktif jika berpikir bahwa pemimpin sudah siap saat perubahan membutuh- kannya. Selain itu, dengan pengembangan talenta kepemimpinan yang baik, organisası akan menghasılkan pemimpin yang mengadopsi nilai- nilai perusahaan. Jika para pemimpin organisasi memiliki nilai dan persepsi yang sama, maka ayunan langkah perubahan pun akan lebih seirama dan lebih menjamin keberhasilan. Studi yang dilakukan penulis mengindikasikan pentingnya program pengembangan kepemimpinan organisasi, dengan memerhatikan dua hal di bawah ini:

1. Selain menghasilkan orang-orang kompeten di bidangnya, progran pengembangan kepemimpinan di perusahaan hendaknya juga mengasah keterampilan interpersonal. Kemampuan memotivasi dan mengembangkan hubungan positif dengan anak buah, tampak- nya banyak dituntut dari pemimpin di Indonesia. Hal ini tidak bisa dipelajari semata-mata dari pelatihan di dalam kelas. Cara paling efektif adalah melalui on the job training Sistem mentoring dijalankan dengan sistematis yang memungkinkan terjadinya pro- ses coaching dan role modeling secara maksimal. Meski sudah dilakukan, tetapi belum banyak perusahaan di Indonesia yang menjalankan secara sistematis dan konsisten.

2. Kepekaan terhadap pengaruh budaya kepada pemimpin, dapat difokuskan pada pemahaman budaya asal pemimpin, serta pengenalan budaya konteks tempat bekerja. Latihan-latihan self-awareness sebagai aspek kepemimpinan diri ini sudah cukup dikenal. Namun demikian, akan lebih baik jika dalam latihan ini juga dimasukkan komponen own-culture awareness, yang bertujuan ka wawasan pemimpin terhadap bias dan asumsi budaya asalnya, yang dapat menjadi kendala efektivitas kepemimpinan nya. Dengan kesadaran kritis tentang budaya asal dan pengaruhnya terhadap diri, sang pemimpin dapat melangkah untuk memahami konteks budaya organisasi atau bawahan yang akan dipimpinnya. Hal ini akan menjadi sangat penting, jika ada seorang pemimipin ditugaskan ke dalam konteks budaya yang berbeda.

C.DINAMIKA PROSES PERUBAHAN

Menggalang komitmen dari pemilik perusahaan adalah langkah kunci untuk memulai perubahan. Pemilik perusahaan yang dimaksud adalah owner dan para pemegang saham. Jika ide perubahan bukan datang dari mereka melainkan dari eksekutif, maka seni mengelola pemilik perusahaan menjadi kunci penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan pemilik.

Keberhasilan mendapatkan dukungan untuk ide perubahan, lebih di- tentukan oleh kemampuan pemilik ide untuk ‘menjual’ ide perubahan, daripada substansi ide itu sendiri. Kreativitas, kecerdikan, dan keterampilan persuasi menjadi kunci untuk menemukan ‘jalan masuk yang pas dalam menjual ide.

Saat ide sudah diterima dan dukungan didapatkan, pemilk ide perubahan tidak boleh berpuas diri. Selanjutnya, ekspektasi pemilik harus dikelola agar ealistis, sehingga kesalahpahaman dengan eksekutif dapat dihindarkan. Untuk melakukannya, adalah hal yang penting untuk memberikan informasi mutakhir mengenai kemajuan proses perubahan, serta melibatkan pemilik sepanjang jalannya proses perubahan.

Minimalkan resistensi dan konflik yang tidak perlu dengan pemilik, di tahap awal perubahan. Untuk itu, pandai-pandailah mengemas erubahan melalui branding yang tepat. Misalnya dengan penggunaan istilah yang lebih positif.

Dalam studi ini ditemukan bahwa waktu dan energi yang dialokasi- kan pada tahap penggalangan dukungan pemilik, cukup mendominasi dibandingkan kedua tahap lainnya (lihat model). Hasil ini terkonfir- masi lewat diskusi kelompok dengan responden setelah pengambilan data. Tampak jelas bahwa dukungan pemilk sangat berperan penting bagi keberhasilan perubahan secara keseluruhan, dibandingkan dengan dukungan dari peer (kolega) dan karyawan. Hasil ini menarik, karena cukup khas untuk konteks masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan data dari masyarakat Amerika Serikat dan Eropa, tahap peng- galangan dukungan dari pemilik, rekan sejawat (peer), dan karyawan, dilakukan dengan proporsi yang cukup imbang. Gambaran ini selaras dengan pandangan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang hierarkis (Hofstede, 2001) dengan ekspektasi kuat terhadap peran pemimpin yang mengarahkan (House dkk, 2004). Dengan demikian, dukungan pemimpin menjadi kunci.

Menyadari hal ini, organisasi dapat memupuk komunikasi dua arah sedini mungkin antara pemilik (owner dan pemilik saham) dengan eksekutif. Adanya komunikasi dua arah seperti ini lebih memungkin- kan munculnya trust pada kedua belah pihak, sebagaimana mengemuka dalam studi Murnyati T. (2008). Saling memercayai yang ditandai oleh pengenalan yang baik (ingat: tak kenal maka tak sayang), dan difasilitasi oleh komunikasi yang efektif, merupakan kunci sukses dalam menjalin relasi antarorang Indonesia. Berinvestasi pada trust adalah langkah strategis untuk proses perubahan, karena membuahkan penyamaan persepsi dan mengurangi konflik serta friksi personal.

D. KEPEMIMPINAN PERUBAHAN

Belajar dan berubah adalah dua hal yang berkaitan erat. Oleh karenanya, pemimpin perubahan harus mengembangkan minat dan semangat bela jar tanpa henti. Belajar dimulai dari diri sendiri. Jadi, setiap pemimpin harus memastikan bahwa ia mampu belajar hal yang akan diubah, baru memulai mengajak orang lain berubah.

Kualitas belajar yang baik dimunculkan dalam keunggulan teknis (technical excellence). Setidaknya, para pemimpin harus menguasai hard skill dari bidangnya masing-masing atau mempelajarinya dengan cepat. Biasanya ditunjukkan melalui penguasaan proses bisnis, data, ataupun proses operasional lapangan. Penguasaan ini juga mencakup perkembangan pengetahuan atau teknologi termutahir dalam bidang- nya. Pemimpin dengan keunggulan teknis biasanya lebih mudah untuk memperoleh legitimasi dari bawahannya karena dipandang kompeten.

Pemimpin yang baik memandang proses belajar sebagai proses adap- tasi terhadap perubahan. Kebutuhan pengembangan bisnis tidak jarang membuat pemimpin harus belajar bidang yang baru sama sekali dengan cepat. Untuk itu dibutuhkan kapasitas intelektual yang memadai di samping fleksibilitas dan kemauan untuk belajar.

Pada akhirnya, kebiasaan untuk selalu belajar membantu pemimpin untuk melakukan kalkulasi risiko dan mengambil keputusan-keputusan bisnis yang berani.

Organisasi dapat memfasilitasi para pemimpinnya untuk selalu mau belajar dengan penyediaan materi dan teknologi belajar yang memadai. Proses belajar orang dewasa ditandai dengan peluang peserta didik untuk lebih aktif dan proses belajar yang dua arah. Organisasi dapat mendukung melalui sistem job assignment yang dikombinasi dengan mentoring dan peer discussions, Adanya sharing dan diskusi dengan peer ditambah masukan dari mentor niscaya akan mengembangkan semangat dan minat belajar dari pemimpin perubahan.

Faktor komunikasi menjadi topik kunci untuk keberhasilan pemimpin perubahan. Perubahan harus dikomunikasikan sejelas mungkin sejak tahap sosialisasi, sepanjang implementasi, dan saat evaluasi perubahan. Komunikasi yang baik dapat membangun kekompakan kelompok, meminimalkan resistensi perubahan, membangun komitmen, dan mendorong motivasi kerja karyawan. Pengaruhnya akan terlihat dalam produktivitas dan iklim kerja yang positif. Tak pelak lagi, pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik jka ingin berhasil menjalani perubahan.

E. Mengelola Perubahan, Mengelola Manusia

Terasa sekali pentingnya peranan pengelolaan manusia pada saat per- ubahan di mata para pemimpin. Hal ini diamini oleh responden penelitian maupun peserta diskusi kelompok kami, baik dalam konteks perusahaan nasional maupun multinasional. Dalam Model Dua Sisi Mata Uang, hal ini ditunjukkan dari dominannya sisi Peran Kepemimpinan Perubahan (Change Leadership) dibandingkan sisi Dinamika Proses Perubahan (Strategic Change).

Gambaran yang mengemuka adalah, keberhasilan perubahan lebih ditent- kan oleh seni memimpin daripada ketajaman strategi perubahan. Meskipun umumnya inisiatif perubahan berskala besar diawali oleh perencanan, tetapi perencanaan ini tidak terlalu detail dan tajam. Langkah perubahan sudah dapat diayunkan tanpa perlu menunggu tuntasnya perencanaan. Namun demikian, seni memimpin yang berorientasi pada relasi antar-manusia tidak dapat ditawar harus hadir jika perubahan ingin berhasil.

Faktanya, tidak satu pun literatur manajemen dan Psikologi organisasi Barat yang menegasikan pentingnya pemimpin untuk mengelola sumber daya manusia saat perubahan berjalan. Dari perspektif ini, dapat dikatakann hasil tersebut tidak terlalu khas Indonesia. Namun demikian, yang menarik adalah pada saat perubahan mengalami masa sulit, ke-20 pemimpin tersebut dengan cepat menelisik faktor manusia. Inilah kekhasan kepemimpinan di Indonesia. Alih-alih mengotak-atik strateg para pemimpin ini lebih terdorong untuk mengalokasikan waktu dan tenaganya guna mendorong atau memotivasi karyawannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada konteks Indonesia masa kini, keberhasilan mengelola manusia menjadi key success factor untuk mengelola perubahan. Fakta dan data juga menunjukkan bahwa tidak dapat disangkal, keterampilan dalam mengelola interaksi antarmanusia menjadi kekuatan utama bagi pemimpin Indonesia. Kekuatan ini terasah melalui kompleksitas interaksi yang terjadi dalam keseharian kehidupan organisasi mereka.

berfikir positif


          :

Ketika Anda bertindak sesuai dengan keinginan orang lain dan menekan keinginan sendiri, berarti Anda telah mengidentifikasikan sebagian diri Anda dengan diri orang lain. Anda membiarkan mereka memasuki dan mempengaruhi pemikiran Anda. Hal ini terjadi melalui invalidasi atau “ membuat orang lain merasa bersalah”.

Penilaian dan pemahaman yang salah terhdap ucapan dan pikiran Anda tentu saja akan terasa sangat mengganggu. Jika Anda mengabaikan perasaan sendiri dan yakin bahwa orang itu benar, berarti Anda mulai mengikuti keinginan mereka, bukan keinginan Anda sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa diri Anda sudah teridentifikasi dengan orang lain dan terpisah dari diri Anda yang sesungguhnya. Andalah yang bertanggung jawab atas pilihan yang Anda ambil.

Cara Mengatasi Invalidasi

Ada bermacam cara yang dapat digunakan orang lain untuk membuat Anda merasa sedih dan akhirnya menjadi lemah. Anda harus melihat kembali apa yang telah terjadi dan bertanya kepada diri sendiri pilihan seperti apa yang sudah anda ambil.

Pelajaran positif adalah wawasan yang Anda temukan saat menyadari bahwa Anda telah memilih satu arah dan bisa berbalik jika mau. Anda selalu memiliki pilihan.

Seseorang merasa tergantung pada suatu hubungan ketika merasa malu dan butuh kedamaian atau ketika dia takut diabaikan, ditolak atau merasa kesepian dan dipaksa menjadi mandiri. Sikap ketergantungan merupakan ketidakjujuran emosional yang muncul lantaran perasaan yang sesungguhnya ditekan dan digantikan dengan perasaan lain. Apakah Anda mengalami salah satu dari hal berikut :

  1. Apakaha Anda menggantungkan diri pada persetujuan orang lain?
  2. Apakah Anda merasa menampik rasa tertarik Anda demi orang lain?
  3. Apakah Anda merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain?
  4. Apakah Anda mengkhawatirkan pendapat orang lain terhadap perasaan dan perilaku Anda?

Jika ya, fokuskanlah pada rasa ketergantungan itu dan perbaiki, tentukan kembali pilihan Anda.

Anda harus melihat situasi pilihanyang telah dibuat dan bisa mengubah pilihan itu, serta lebih menyadari apa yang sedang terjadi. Dengan menyadari perilaku dan perspektif yang dimiliki, kita bisa melihat mana yang baik dan buruk, kemudian memutuskan pandangan hidup itu akan membahagiakan atau malah membuat kita menjadi korban lantaran mengharapakan kehidupan yang tidak seharusnya. Sikap ketergantungan ini terjadi pada sebagian besar orang, jangan menganggap ada yang salah pada diri Anda. Sekarang Anda berada pada jalur untuk mengembangkan kepribadian sehingga bisa mengubah hal itu. Pilihlah salah satu sikap ketergantungan yang Anda miliki, lalu perbaiklah.

Tekanan  

Tekanan sebenarnya muncul dari seseorang yang memiliki maksud berbeda lalu mengungkapkannya secara persuasive sehingga kita merasa tertekan, depresi dan stress. Terkadang orang tidak memiliki niat jahat atau semacamnya kepada Anda, tujuan mereka hanya bertentangan dengan sasaran dan tujuan Anda tanpa ada niat untuk menyakiti atau pikiran jahat yang direncanakan sebelumnya.

Tekanan bisa diartikan sebagai paksaan yang bersumber dari sasaran dan tujuan orang lain, yang medorong kita untuk keluar dari waktu dan jarak yang dimiliki.  Ada dua tindakan yang bisa diambil, yaitu melawan atau menjauh. Keduanya akan memicu tekanan. Kita bisa melebur dengan identitas orang lain atau melawannya dan menjadi identitas yang baru. Namun ada alternatif lain, yaitu menjaga integritas diri, menjadi diri sendiri. Itu berarti bertanggung jawab, bertindakan berdasarkan logika jelas mengenai identitas diri dan sasaran serta tujuan.

Mengenali kebenaran dari situasi yang sedang terjadi akan membebaskan diri Anda. Berlatihlah cara mengatur kehidupan untuk meminimalisasi pengaruh negatif dan mendapatkan kembali kekuatan Anda.

Ingat, situasi kehidupan dimana Anda merasa dipengaruhi atau menjadi korban merupakan sesuatu yang Anda lakukan dan ciptakan sendiri. Situasi tersebut mungkin akan terlihat sebagai akibat kesalahan orang lain, tetapi bagaimanapn kita adalah penyebab utama dari kehidupan kita sendiri.

Kecaman

Seseorang cenderung mempertahankan diri dan mengajukan protes ketika menghadapi kecaman atau keluhan dari orang lain. Namun setelah itu ia mulai melakukan intropeksi. Intropeksi kompulsif dipicu oleh kritik negatif yang diterima sehingga korban melihat kedalam dirinya dan mencemaskan teka – teki yang disebabkan oleh kesalahan ini. Pada manusia normal, sikap tersebut dapat menimbulkan rasa tidak bahagia atau penyakit. Pada penderita neurotis, intropeksi kompulsif akan mendrong menuju ambang psikosis.

Kritik yang terlalu jauh dari sasaran cenderung tidak menimbulkan kebingungan dan intropeksi. Biasanya, kritik memiliki unsur kebenaran sehingga jika ditolak, kebenaran akan tetap tak tersingkap.

Bahkan jika ktirik akurat sekalipun, ketika seseorang memang bersikap seperti itu dan menolak untuk memeriksa serta menangani kondisi itu secara objektif. Kritik hanya akan memperburuk keadaan. Kecuali, ia mampu mengoreksi sikapnya secara objektif, termasuk belajar dari sudut pandang orang lain, dia tidak akan sanggup menghancurkan belenggu batasan identitas pribadi dan sadar akan keberadaan diri yang lebih tinggi dan tak terikat.

Latihan

Apakah ada seseorang yang Anda kenal, yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan sikap atau perilaku Anda?

Perhatikan apakah itu kritik generalisasi yang dilebih – lebiihkan atau dibuat dari sudut pandang yang negatif. Apakah kritik tersebut didasarkan pada asumsi yang salah? Pernahkan Anda mengecam seseorang tentang hal yang sama?

Tanggung Jawab

Kali ini kita beranjak untuk melihat persoalan mengenai tanggung jawab. Apabila saya mengomentari seseorang meski dengan maksud baik dan tulus, mereka menjadi marah dan sakit hati, apakah kemarahan itu merupakan tanggung jawab saya? Misalkan ada seorang ayah yang menyuruh anaknya untuk tidur dan tidak memperbolehkannya menonton kelanjutan film kesukaannya agar tidak terlambat kesekolah. Anak itu menjadi marah, benci dan pergi tidur dengan hati enggan.

Ada satu prinsip dasar dalam hal ini : pilihan dan kreasi seseorang (termasuk respons emosional) merupakan tenggung jawab orang tersebut, bukan Anda atau siapapun juga. Dengan demikian, perilaku iri hati sebenarnya kurang kebih merupakan bentuk cinta karena sikap itu membenci kebebasan orang lain untuk memilih dan menjadi diri sendiri.

Apabila Anda melakukan sesuatu yang Anda anggap benar, tetapi kemudian seseorang menjadi marah gara – gara perbuatan Anda itu, maka kemarahan itu merupakan tanggung jawab orang tersebut, meski Anda sudah bisa memperkirakannya.

Dalam kebudayaan, ada kesan bahwa kita harus merasa sedih, bersalah dan semacamnya akan rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan kita terhadap orang lain. Perasaan bahwa “Aku marah” dan “Kau membuatku marah” merupakan suatu kondisi, bukan kebenaran.

“Perlakukanlah orang lain sama seperti perlakuan yang Anda harapkan dari mereka.” Itulah asas sejati. Anda harus benar – benar layak bertindak dengan penuh integritas dan jujur kepada diri sendiri, baru orang lain juga akan melakukan hal yang sama kepada Anda.

Anda bertanggung jawab atas pilihan, keputusan dan perbuatan Anda. Anda bertanggung jawab untuk tidak membiarkan kebebasan Anda menginjak – injak kebebasan orang lain, serta selalu bertindak berdasarkan cinta.

Latihan

Lihatlah kembali sejunlah pengalaman yang Anda alami dalam perspektif yang berbeda. Misalkan, pengalaman ketika seseorang marah dan Anda merasa itu karena kesalahan Anda. Jika Anda berbuat salah, belajarlah dari kesalahan tersebut, namun jika merekalah yang ternyata memiliki penafsiran yang keliru, sadarilah bahwa itu merupakan tanggung jawab dan kebebasan mereka.

Ingatlah saat Anda marah dan merasa itu dikarenakan orang lain. Sadarilah bahwa Andalah yang menyulut reaksi emosional tersebut, dan bahwa tindakan mereka hanya didasarkan pada pemahaman (atau kesalahpahaman) mereka atas situasi. Jika mereka marah maka maafkanlah.

Kepercayaan dalam Hubungan

Kita semua merindukan hubungan yang berlandaskan sikap saling percaya. Kita ingin bisa bergantung pada orang lain. Namun, adakah salah seroang dari kita yang tidak pernah dikhianati atau disakiti oleh seseorang yang tidak menepati janjinya?

Kita semua membuat kesepakatan setiap hari. Beberapa antaranya tampak kecil dan sepele, beberapa lainnya lebih besar dan penting. Namun, semua kesepakatan itu penting karena dengan begitulah kepercayaan bisa didapatkan.

Fondasi dari setiap hubungan adalah kepercayaan. Jika kita tidak merasa aman dalam suatu hubungan, kita tidak akan bisa mencurahkan perasaan sepenuhnya. Apabila tidak ada kepercayaan dalam hubungan, berarti Anda tidak memiliki hubungan. Satu hal yang harus diingat, hanya butuh waktu satu menit untuk menghancurkan kepercayaan dan bertahun – tahun untuk membangunnya kembali.

Dampak dari tidak menepati kesepakatanialah hilangnya kepercayaan dan rasa hormat, tidak perduli kesepakatan itu kecil atau besar. Ketika Anda sudah kehilangan kepercayaan dan rasa hormat, julukan “Orang yang tidak perduli” akan melekat pada Anda.

Saya memiliki cara hidup pribadi untuk membuat kesepakatan dan menjalankannya. Ada beberapa kesepakatan yang tertulis, ada yang diucapkan dan ada yang tidak diucapkan. Periksalah berapa banyak kesepakatan yang Anda miliki dalam hubungan Anda, dan apakah masuk akal untuk terus menjalankan semua kesepakatan itu.

Berhubungan Kembali dengan Masa Lalu

Kita tidak bisa terintegritas ketika sudah menghalangi diri kita dari masa lalu. Masa lalu bisa saja menyenangkan, menimbulkan kerinduan atau terasa menyakitkan ketika di ingat, tetapi tetap saja tidak mempengaruhi masa kini, meski ada yang tidak merasa demikian.

Antara Anda dan Ingatan Anda terdapat penghalang yang tercipta lantaran ingatan atas pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ditekan. Pengalaman ini entah bagaimana menghilangkan sumber energy baru, semangat dan perasaan – perasaan hebat selama masa – masa itu. Perasaan itu hilang karena energinya digunakan untuk memunculkan hambatan atas tekanan yang lalu menjadi kokoh dan otomatis, serta memutuskan hubungan pikiran dan tubuh. Ada cara yang sangat sederhana dan kuat untuk menghancurkan hambatan yang secara emosional menghalangi jalinan antara pikiran sadar dan ingatan serta perasaan yang menyertainya.

Latihan Mengingat Kembali

Berikan perintah “Ingatlah Sesuatu” kepada diri Anda, lalu selekasnya ingatlah apa yang Anda perintahkan kepada diri Anda, kemudian perintahkan kembali perintah itu dengan segera. Cobalah untuk terus menelusuri setiap kurun waktu, biarkan semuanya muncul sebelum Anda bergerak dengan cepat. Ingatlah hal yang berbeda setiap saat. Tujuan latihan ini ialah agar Anda mampu dengan mudah mengingat kembali masa lalu, bukan untuk mengenang kembali ingatan tersebut. Prosedur yang terlihat sederhana ini akan meningkatkan secara besar – besaran pengembangan diri Anda. Ketika proses ini menjadi sulit, tetaplah lakukan latihan ini sampai muncul sebuah terobosan dan Anda pu merasa lebih penuh dan menyatu dengan pikiran, tubuh dan perasaan.

Sumber Kesenangan

Menekan ingatan masa lalu yang menyakitkan, hal – hal buruk yang telah terjadi atau yang kita lakukan, memang bisa menolong kita menghindari dari rasa tidak bahagia. Namun, tindakan tersebut juga dapat menekan sumber kesenangan yang mendukung rasa penghargaan atas diri sendiri dan rasa bahagia.

Saat mengingat kembali memori positif, Anda beroleh sumber semangat dan kesenangan yang sangat berlimpah sehingga bisa menikmatinya. Dalam latihan kali ini, Anda diminta untuk mengingat kembali beberapa pengalaman menyenangkan dalam hidup. Dengan memusatkan diri pada ingatan positif, Anda meningkatkan energy dan mengukuhkan sifat jujur dan kebaikan yang Anda miliki.

Latihan Ingatan Positif

Langkah 1 : Ajukan pertanyaan dari daftar ingatan yang ada dibawah ini.

Langkah 2 : Ingatlah pengalaman tersebut dari awal hingga akhir, seakan –   

          akan sedang terjadi sat ini juga.

Langkah 3 :  Ajukan ingatan berikutnya.

Daftar Ingatan

  • Ingatlah saat Anda bisa menikmati diri sendiri.
  • Ingatlah saat Anda menghasilkan sejumlah uang.
  • Ingatlah saat Anda menyimak music yang bagus.
  • Ingatlah saat Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan.
  • Ingatlah saat Anda bermain dengan binatang.
  • Ingatlah saat Anda memperbaiki kembali keadaan yang tak menyenangkan.
  • Ingatlah saat Anda merasa hebat dengan penampilan Anda.
  • Ingatlah saat Anda menimati pembicaraan dengan seseorang.
  • Ingatlah saat Anda diakui telah melakukan pekerjaan dengan baik.
  • Ingatlah saat Anda menang.
  • Ingatlah saat Anda bertemu dengan seseorang yang cocok dengan Anda.
  • Ingatlah saat anda merasa penting.
  • Ingatlah saat Anda mengalami liburan yang menyenangkan.
  • Ingatlah saat Anda merasa bersemangat.
  • Ingatlah saat Anda bersama dengan seorang teman.
  • Ingatlah saat Anda berpikir jernih.

Langkah 4 : Jika Anda bisa mengingat kembali tanpa mengalami kesulitan, ulanngi kembali mengingat pengalaman yang menyenangkan itu dan carilah kenangan yang sama dari waktu yang lebih terdahulu.

Apabila Anda merasa utuh setelah mengingat beberapa hal dalam daftar diatas, anda bisa membayangkan pengalaman itu sebagai tanggapan atas perintah yang Anda berikan kepada diri sendiri biarkan imajinasi anda menjadi liar.

Ini merupakan latihan yang menyenangkan, benar – benar tidak membuat perbedaan apapun pada pandangan Anda terhadap kehidupan, meningkatkan penghargaan atas diri sendiri.

Pikiran – Perasaan – Tindakan

Ada sebuah model sederhana yang saya anggap berguna untuk memahami cara kerja pikiran. Pikiran yang terlintas ketika dalam situasi sulit bisa memicu reaksi emosional untuk mengalahkan diri sendiri dan muncul dalam bentuk perilaku yang tak diinginkan.

Pikiran – pikiran ini berasal dari saat kita merasa bahwa mereka merupakn jalan keluar terbaik untuk saat itu, dan dapat dijadikan sebuah kesepakatan dengan kekuatan yang dominan, otoriter atau persuasive. Jika kondisi asalnya tidak menyenangkan dan menyakitkan untuk dipikirkan maka pikiran, keputusan dan tujuan yang menyertainya juga turut ditekan, meski tetap beroperasi secara tak sadar. Ketika dimunculkan, pikiran – pikiran tersebut mempengaruhi kehidupan saat ini yang seharusnya tidak perlu terjadi.

“Sadar Sepenuhnya” berarti mengamati secara sadar dan tidak terperangkap dalam pikiran yang berhubungan dengan waktu, baik ingatan masa lalu maupun harapan di masa depan. Menemukan pola pemikiran dasar sangatlah penting untuk mengatasi reaksi problematis yang kita miliki.

Anda tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi, tetapi bertanggung jawab atas reaksi Anda terhadap peristiwa – peristiwa tersebut. Reaksi terdiri dari tiga aspek        :

  1. Reaksi mental, yakni cara Anda menafsirkan situasi.
  2. Reaksi emosional yang mucnul dari menafsirkan peristiwa tersebut dan menbuat Anda merasa senang, sedih, maah atau frustasi.
  3. Reaksi perilaku didasarkan pada perasaan sehingga Anda memperlihatkan sikap – sikap tertentu.

Reaksi muncul berdasarkan apa yang Anda bertahu kepada diri sendiri. Ini mungkin terjadi dalam waktu singkat dan jauh di bawah tingkat kesadaran, tetapi suara dalam diri Andalah yang memberitahukan semua hal itu. Suara dari dalam diri bisa menjerumuskan Anda dalam berbagai masalah, tetapi juga bisa memunculkan pandangan positif yang mengubah pengalaman hidup. Anda tercipta dari CINTA, jika itu bukan cinta berhentilah berbuat sembrono, kumpulkan kesadaran Anda dan pertimbangkanlah kembali sikap Anda.

Mengatasi Rasa Takut

Takut adalah rasa berlawanan yang mengalir bersama dengan kebutuhan. Kebutuhan akan sesuatu selalu disertai rasa takut kehilangan atau tidak bisa mendapatkannya. Penangkal paling kuat terhadap rasa takut adalah kemampuan untuk menerima.

Menerima situasi berarti menjadi diri sendiri tanpa menuntut pengalaman masa lalu dan masa sekarang untuk menjadi sesuatu yang lain.

Merelakan

Dalam mengembangkan kepribadian harus dimulai dari kondisi yang stabil dan bahagia, meningkatkan kehidupan dengan mengembalikan kebebasan sudut pandang, bebas dari gagasan pokok yang diciptakan sendiri. Menyadari terjadinya stimulasi ulang merupakan suatu langkah penting dari kesadaran diri dan merupakan jalan menuju resolusi selanjutnya. Langkah selanjutnya adalah melepaskan emosi yang timbul, menerima dan merelakannya.Menyadari perasaan bukan hanya sekedar bersikap otomatis tetapi mampu melepaskan emosi dan mencari ketidakbenaran di dalamnya.

Agar kerelaan itu bersifat permanen anda harus mencari pikiran irasioanl, asumsi, keputusan atau niat dasar dan bagaimana semua itu mendorong emosi Anda.

Lester Levinson membuat teknik merelakan yang akan membantu Anda untuk mengalami kembali emosi yang menyakitkan hingga Anda sadari bahwa emosi tersebut diciptakan atas dasar penafsiran Anda sendiri.

  1. Menentukan lokasi. Pikirkan masalah dalam kehidupan Anda yang bersifat sangat darurat dan menyakitkan.
  2. Mengenali perasaan. Tentukan perasaan Anda mengenai suatu masalah atau perasaan yang anda sedang alami.
  3. Focus. Buka pikiran, sadari sensasi fisik yang melekat pada perasaan itu.
  4. Merasakan perasaan.
  5. Pembedaan. Sadari perbedaan antara diri Anda dengan Perasaan tersebut.
  6. Mengambil hikmah. Emosi negative tidak bisa hilang sepenuhnya, kecuali Anda mampu mengambil pelajaran dari emosi negative tersebut.
  7. Merelakan. Biarkan saja perasaan itu menghilang.
  8. Melakukan pengecekan. Apakah Anda masih memiliki perasaan iti? Jika masih ulangi prosedur di atas sampai anda benar – benar bisa merelakan.

Andai Saja Aku Tidak Melakukannya

Kita semua pasti pernah melakukan hal yang memalukan, terkadang kita terbawa emosi, kemarahan atau kecemburuan sehingga berbuat sesuatu yang menimbulkan penyesalan. Perbuatan tersebut dapat menimbulkan rasa malu atau depresi yang berlansung selama bertahun – tahun. Rasa bersalah tidak boleh dicampuradukkan dengan tanggung jawab atas masa lalu.

Kecenderungan alami ketika melakukan kesalahan adalah pengabsahan tindakan, seperti menyalahkan orang lain atau membenarkan diri sendiri. Sikap ini menghindari realitas yang ada dengan menyagkal perasaan benar atau salah.  Kita menghindari rasa bersalah dengan berpura – pura tidak melakukan apapun.Masalahnya bukan terletak pada kenyataan bahwa tindakan kita menyakiti orang lain, melainkan pada apa yang kita katakan kepada diri sendiri setelah terjadi, entah jujur atau bohong. Kita kan memperoleh hadiah yang besar jika mau bersikap jujur dan realistis, yakni pengalaman yang berharga. Kesalahan merupakan bagian yang esensial dari proses pembelajaran.

Anda harus menyadari bahwa kesalahan adalah akibat dari ketidaktahuan. Hidup merupakan sebuah proses pembelajaran paling berharga dari pengalaman pribadi. Banyak proses pembelajaran baru dan pertumbuhan pribadi muncul dari pengalaman yang menyakitkan. Jik ingin berkembang dan memanfaatkan pengalaman maka kita harus memusatkan perhatian pada apa yang bisa dipelajari debandingkan melawan realitas yang terjadi.Memaafkan diri sendiri akan membaut Anda mampu meangkap energy yang digunkana selama ini untukcmerasa bersalah dan melawan masa lalu. Proses ini akan membuat Anda menjadi seseorang yang baru, lebih bahagia dan lebih bijaksana.

Menghargai Diri Sendiri

Penghargaan terhadap diri sendiri merupakan cara hidup, berpikir, merasa dan bertindak yang Anda terima, yakini dan percayai dalam diri sendiri. kebenaran mengenai harga diri adalah bahwa perasaan itu muncul dari dalam diri.

Perbedaan Apa Yang Ditimbulkan Oleh Harga Diri?

Saat harga diri berada pada tingkat tinggi, kita merasa hebat. Kesadaran atas potensi pribadi yang dimiliki bisa dipeeoleh dengan mengintegritasikan semau kemampuan secara seimbang dan selaras. Seperti yang kita ketahui, ada pengalaman baik dan buruk.  Pengalaman baik terjadi ketika kita bersikap kreatif, emosional terekspresikan secara seimbang dan ini meningkatkan penghargaan kepada diri sendiri. Sedangkan pengalaman buruk yang dialami cenderung merendahkan penghargaan kepada diri sendiri.

Apabila Anda merespon kondisi kesadaran kreatif, berarti Anda menghargai diri sendiri apa adanya, bukan karena apa yang sedang Anda lakukan. Tanpa rasa mengahragai diri sendiri, Anda akan memiliki pandangan dunia yang terbatas dan hanya akan memberikan sedikit pilihan bahkan tak ada sama sekali.

Meningkatkan Harga Diri

Anda boleh jadi sangat hebat dalam memahami gagasan dan berpikir secara rasional. Namun, pikiran tetap hanya pikiran dan tak kuasa mewujudkannya ke dalam tindakan. Atau mungkin Anda kesulitan mengungkapkan perasaan dengan jelas mengenai masalah – masalah itu. Keseimbangan yang baik antara hubungan diri, pikiran, perasaan dan tindakan merupakan kunci untuk hidup kreatif dan sadar sepenuhnya.

Menumbuhkan Penghargaan Terhadap Diri Sendiri

Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda?  Banyak sekali sifat yang ada di dunia ini seperti, pemarah, pemalu, agresif, unik, cerdas dan masih banyak lagi. Coba buatlah daftar semua sifat yang menurut Anda hampir tidak pernah dilakukan. Contoh, “Saya hampir tidak pernah bersikap…..”Lalu tuliskan semua hal yang Anda yakin hampir semua dilakukan.

Pertanyaan mana yang Anda anggap paling penting, yakni yang mendasari keyakinan pribadi Anda? Apakah keyakinan Anda bersifat apresiatif atau penuh celaan? Apakah anda memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri atau tidak?

Apabila Anda mengakui dan merasa bahagia menjadi orang seperti yang Anda gambarkan, terserah saja. Namun, tanyakan kembali kepada diri Anda apakah sikap itu membuat sejumlah bagian dalam diri Anda tetap diam serta jauh dari pandangan dan pikiran.

Sikap Reaktif atau Kemampuan Merespons

Lawan dari sikap reaktif ialah kemampuan untuk merespons dengan baik, dengan kata lain bertanggung jawab. Tanggung jawab membuat Anda mampu menjaga harga diri, tak perduli apa pun yang dikatakan orang lain kepada diri Anda. Ketika orang lain terus berusaha memanipulasi dan mendominasi, tanggung jawab membuat Anda bisa bersikap tenang dan menolak untuk didesak. Anda juga harus mampu menegaskan posisi Anda dengan sikap lazim, tanpa khawatir akan membuat orang lain marah, dan tanpa sikap bermusuhan atau memalukan. Akan tetapi kita tidak bisa bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Terkadang pilihan kita juga tidak relevan dengan hasil tertentu.

Mengubah Masalah Menjadi Tantangan

Kesuksesan seseorang bukan dilihat dari apakah dia memiliki masalah atau tidak, melainkan apakah dia memiliki masalah yang sams seperti tahun kemarin. Masalah merupakan esensi kehidupan. Ketika dikuasai masalah, Anda tidak menyadari bahwa Andalah yang menciptakannya. Anda tidak bisa berfikir dengan jelas, tidak menghadapi kenyataan dan melihat kebenaran agar mampu menyelesaikan masalah.

Saat menghadapi masalah, ketahuilah bahwa Anda yang memantik masalah itu karena Anda menginginkan sesuatu, yakini tujuan, selalu ada halangan untuk meraihnya. Persoalannya, apakah Anda yang menguasai masalah itu atau sebaliknya?

Pertama – tama Anda harus mengenali masalah dalam hidup Anda. Jika Anda didera masalah, misalnya kekurangan energy, Anda bisa meningkatkan kesehatan mental melalui kebugaran fisik. Apabila masalah Anda tidak terlalu besar, segeralah bertindak untuk menyelesaikannya, jangan hanya mengeluh dan cemas. Jika Anda mengalami kebuntuan, Anda harus mencermati penghalang tujuan Anda. Berupaya sungguh – sungguh setiap hari dan focus pada tujuan yang pantas menurut Anda.

Ketika sedang berusaha mencapai tujuan, akan sangat membantu jika anda melakukan dua hal berikut. Pertama miliki gambaran yang jelas dalam pikiran mengenai kemana tujuan anda dan bagaimana nantinya ketika Anda sudah berada disana. Kedua, ukurlah kemampuan Anda. Bukan dari seberapa jauh Anda tempuh untuk mencapai target, tetapi sejauh mana anda mendekatinya.

Masa – Masa Sulit

Ketika peristiwa – peristiwa menyakitkan terjadi, anda pasti merasa sedih. Lantaran rasa sakit yang ada, kita barangkali tergoda menghindari kenyataan hidup melalui perlawanan dan penyangkalan. Cara lain untuk menghindari realitas adalah dengan melebih – lebihkannya. Ini terjadi ketika Anda membuat situasi menjadi lebih buruk dari sebenarnya untuk membenarkan perlawanan Anda. Cara lain yang biasa digunakan ialah berusaha menghindari masalah melalui pengalihan. Namun, meski kita berusaha melarikan diri, masalah yang sesungguhnya dan perasaan atas masalah itu masi ada dalam pikiran dan menyakiti kita dalam bentuk stress.

Akan tetapi, masih ada cara lain untuk mengatasi masalah itu, yaitu memusatkan pikiran pada masalah, merasakan dengan sepenuhnya, lalu merelakannya, melepaskan dan mengeluarkannya.

Kapanpun Anda merasa tidak nyaman, berarti Anda sedang melawan fakta bahwa seseorang, sesuatu, atau situasi tertentu tidak seperti apa adanya. Bukan berarti anda tidak mampu bertindak untuk melakukan perubahan, melainkan agar anda tidak menderita ketika menghadapi sesuatu yang memang sudah demikian adanya dan tidak dapat diubah. Lakukan semampu anda untuk menciptakan keinginan, tetapi jangan mengantung diri pada hasil.

Mengingat Diri Sendiri

Bagaimana cara Anda menyadari diri sendiri?  Kesadaran bisa di tingkatkan dengan menanyakan diri sendiri,”Apa yang kusadari saat ini?.”Perasaan apa yang kuciptakan saat ini?” Anda akan sadar untuk sementara hanya dengan menanyakan kedua hal tersebut. Namun pada umunya tidak akan berlangsung lama karena anda akan menyerap hal lain dan melupakan diri Anda.

Mulailah dengan memperhatikan tindakan, reaksi, respons dan perilaku anda. Lanjutkan dengan mengamati postur tubuh, mendengarkan pembicaraan, mengamati seberpa banyak anda bicara, dan mendengarkan tekanan suara anda. Perhatikan semua emosi anda.

Biasanya, orang – orang membuat asumsi yang salah bahwa diri mereka selalu satu dan merupakan orang yang sama. Namun, ketika anda mengamati diri sendiri, asumsi ini tak lagi benar. Ilusi mengenai “keesaan” diri atau keyakinan bahwa anda merupakan orang yang selalu sama tercipta karena sensasi memiliki satu tubuh, satu nama, atau kebiasaan fisik serta ilusi bahwa setiap identitas adalah benar.

Dengan melakukan pengamatan diri, anda akan menangkao kebohongan anda. Kebohongan terjadi ketika anda berpura – pura mengetahui sesuatu, padahal sebeanrnya tidak. Ketika mengamati diri sendiri, anda akan menemukan bahwa anda mengidentifikasi diri dengan semua hal, anda memperlihatkan emosi setiap saat.

Masalah utama yang membebani anda adalah identifikasi diri dengan objek lain (termasuk orang lain), dan dikuasai oleh objek tersebut. Identifikasi deiri dengan orang lain terjadi tatkala anda terus menerus mengkhawatirkan pikiran orang lain terhadap anda. Emosi ini merupakan factor utama yang membuat jiwa melekat dan tak sadar dalam identifikasi yang telah menyatu dengan tubuh dan pikiran.

Penyebab utama identifikasi diri muncul ketika terjadi tindakan yang menyakitkan, baik disengaka maupun tidak disengaja, atau perbuatan baik yang diabaikan sehingga rasa simpati yang muncul menyebabkan pelaku mengidentifikasi diri dengan korban.

Anda harus tahu, tak ada seorang pun yang mampu mempengaruhi anda selain pemikiran anda sendiri. Orang lain sangat sulit melakukan apa pun kepada anda, keyakinan dan keputusan andalah yang selalu berpengaruh.   

Keyakinan – Keyakinan Palsu

Ketika benak Anda dengan lekas mengeluarkan pikiran – pikiran negtaif atau irasioanal untuk merespons situasi dan anda pun menanggapinya secara emosional, pikiran – pikiran tersebut sebenarnya didasarkan pada asumsi atau keyakinan dasar yang lebih dalam terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi. Anda mengembangkan perilaku kepada diri sendiri akibat dicela, ditolak atau diabaikan.

Keyakinan salah yang paling kuat berasal dari sejumlah pengalaman yang menyakitkan. Keyakinan yang salah membuat diri terdorong untuk berusaha mengantisipasi yang terburuk, menekan diri dan berusaha mengantisipasi yang terburuk, menekan diri dan berusaha memenuhi harapan yang tak beralasan.

Mengenali keyakinan keliru yang anda miliki merupakan langkah utama dan terpenitng untuk merelakan dan menjadikan diri anda tak lagi terprogram. Anda harus mengevaluasi ulang keyakinan yang selama ini dipegang dan melihat apakah anda mau membalikkannya.

Kekuatan Afirmasi

Kita selalu mengubah perilaku menjadi lebih baik untuk membuat awal yang baru. Kita membuat penegasan : intensi kausatif. Penegasan selalu bisa diwujudkan. Apapun yang dipirkan atau divisualisasikan secara positif akan membuat anda menjadi focus sehingga apa yang dipikirkan itu pun akan terwujud.

Ketika menegaskan sesuatu kita memusatkan perhatian pada kemampuan dan bersikap jujur, tanpa sadar kita turut membuat penegasan lain pada saat yang bersamaan. Hal tersebut tanpa sadar menimbulkan penghalang tersembunyi atau “kontraintensi” terhadap penegasan itu.

Kontraintensi ini bisa berupa sesuatu yang dipikirkan di masa lalu sebagai tindakan untuk menjaga keselamatan atau menjadikan kehidupan lebih baik. Kontraintensi bisa berupa pikiran negative atau gagasan. Ketika menegaskan suatu niat positif, akan membantu jika anda juga mengenali konsentransi atau penghalang tersembunyi yang diciptakan pada saat bersamaan.

Masalahnya adalah apakah penegasan itu sesuai atau bertentangan dengan keyakinan yang dipegang erat. Penegasan tidak bisa dianggap bermanfaat, malah meningkatkan konflik internal dan menekan keyakinan ketimbang mencari jalan keluar. Apabila anda memiliki keyakinan internal yang tidak tertutupi dan menemukan bahwa keyakinan itu salah, tidak rasioanal atau bermanfaat, maka penggunaan penegasan bisa membantu anda sebaliknya. Itulah saat penegasan dirasa sangat berguna.

Bercermin

Bercermin adalah suatu kebenaran psikologis bahwa kita kerap melihat sesuatu yang tak disukai  dari diri sendiri dalam orang lain. Ketika memiliki keyakinan bahwa anda tidak cukup baik dalam beberapa hal, anda cenderung mencantelkan keyakinan itu pada orang lain, berpikir bahwa merekalah yang tidak cukup baik, merasa puas diri dan yakin bahwa anda lebih baik dan pintar dari pada mereka.

Perasaan negative juga dicerminkan dengan cara seperti ini. Apabila anda merasa sangat marah pada saat masa – masa sulit, anda cenderung menarik lebuh banyak alasan untuk merasakan benci. Anda menarik orang lain yang membenci diri mereka bahkan anda, dan melihat orang lain memiliki kebencian meski sebenarnya tidak demikian. Anda menciotakan apa yang menjadi focus anda, bahkan secara tidak sadar sekalipun.

Masalah – masalah dalam hidup bukan diciptakan oleh orang lain, melainkan diri sendiri. Apabila anda sudah memiliki daftar ciri khas negative, pertimbangkan kemungkinan bahwa sifat- sifat itu sebenarnya merupakan sifat anda sendiri, mana diantaranya yang disangkal dan ditolak.

Keyakinan anda dan perasaan yang ditimbulkannya, entah sadar atau ditekan mmaupun ditolak, akan membentuk rangkaian hidup, termasuk hubungan yang menarik bagi anda dalam kehidupan.  Untuk bisa melangkah kedepan, kita harus mengubah energy yang dikeluarkan sehingga bisa menarik orang atau kondisi yang sesuai dengan tujuan dan diri kita yang sebenarnya, ketimbang menyesuaikan dengan masalah masa lalu yang tertekan dan tak terselesaikan, atau keputusan yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu yang menyakitkan.

Kekuatan didapatkan dengan mengenali diri sebagai sumber kehidupan sendiri, bahwa andalah yang menciptkan realitas subyektif dan ini dicerminkan dalam dunia fisik melalui kekuatan Tuhan yang merupakan bagian dari masing – masing manusia. Kita harus menjernihkan pikiran. Diperlukan teknik yang sesuai dan efektif untuk mendapatkan pikiran yang jernih dan kongruen, serta membuat diri dalam kndisi sebagai  “pencipta”.

Manusia adalah pembuat – permainan sekaligus pemain. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah hidup dengan kesadaran yang lebih tinggi. Celaan dan gunjingan hampir selalu merupakan proyeksi rasa bersalah dan malu yang tertekan. Celaan lebih merupakan cara orang lain melihat segala sesuatu melalui gagasan yang dimilikinya. Celaan membunyikan alarm anda. Namun, anda tidak boleh mengidentifikasi diri dengan celaan tersebut dan harus memisahkannya dari fakta actual persoalan.

Apabila anda mempunyai kejelasan mengenai mana yang benar dan tidak, serta tidak memungut proyeksi orang lain seakan – akan itu adalah sifat anda sendiri maka anda bisa bersikap santai dan menghadapi kecaman dari sudut pandang cinta dan kasih sayang.

Menciptakan Realita

Salah satu kebingungan yang harus kita hadapi sebagai manusia adalah hubungan “tingkat permainan”. Kondisi sebagai pencipta – permainan-pencipta-kenyataan merupakan kondisi sumber, bukan kondisi permainan. Ini merupakan prinsip dasar untuk menghormati orang lain dan mengakui individualitas mereka, yaitu bahwa mereka bertanggung jawab atas aksi dan reaski mereka sendiri, itu merupakan kebebasan mereka untuk memilih.Keputusan dibuat berdasarkan penafsiran atas kenyataan.  

Dari pandangan spiritual, anda boleh saja tidak menyadari keberadaan dunia dan tak perlu ada realitas untuk kondisi itu. Pikiran manusia menciptakan ego yang merupakan sebuah kepribadian dan wajah untuk menghadapi dunia. Ego terdiri dari sistem keyakinan dan jalan keluar masalah untuk keberlangsungan hidup manusia.

Mewujudkan Visi

Tujuan dalah hasrat yang dibuat secara khusus dan memiliki tenggat waktu. Menvisualisasikan tujuan lebih penting daripada mengetahui setiap detail atau bahkan detail apapun mengenai cara anda untuk mendapatkannya.

Langkah pertama untuk membuat tujuan adalah menyadari apa yang benar – benar diinginkan dalam hidup. Tujuan itu haruslah tujuan yang bisa diraih. Anda juga harus membuat sebuah rencana aksi, yang terdiri dari langkah – langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan.

Ketika mulai beraksi, kenalilah ketakutan anda, terimalah rasa takut itu, kemudian lepaskan. Saat mewujudkan langkah pertama, anda akan berperilaku sesuai dengan visi, gagasan dan sumber daya pun berfungsi dengan semestinya. Kemunduran memang tidak dapat dihindari, tapi anda bisa belajar dari peristiwa tersebut.

Kuncinya ialah mengukur kemajuan dari titik awal, bukan dari seberapa jauh lai yang mesti ditempuh. Membandingkan kemajuan dengan titik awal akan mendorong anda untuk terus melanjutkan perjalanan. Lalu bandingkan kenyataan saat ini dan kemanjuan yang diperoleh dengan tujuan akhir.

Menemukan Diri Sejati

Tak diragukan lagi, anda kadang terilhami untuk bertindak, untuk mengatakan  atau melakukan sesuatu. Anda begitu bergirah, tak sabar untuk memulai dan merasa bahwa segalanya mungkin dilakukan. Mewujudkan visi bisa jadi sebuah proses yang sederhana. Semangat terhalang oleh resistensi materialitas sehingga visi pun menghilang.

Pengetahuan dan kepercayaan atas kesadaran intuitif internal akan menghasilkan pemikiran jernih yang menyinari zona yang terhambat, menyorotkan cahaya kepada pola pemikiran dan perilaku saat ini dianggap tidak sesuai. Di lain pihak, kehilangan hubungan dengan sumber kreatif berupa kehidupan internal akan membuat kita menautkan diri dengan pemikiran, emosi, dan pola perilaku negative.

Mengenal Diri

Cobalah luangkan waktu selama beberapa saat setiap hari dan hanya mengisinya dengan kebutuhan dan kesenangan pribadi. Ketika anda mulai memeperhatikan kebutuhan diri dan berhenti menjadi korban tuntutan orang lain, anda akan lebih dihormati karena anda sendiri lebih menghormati diri anda.   

Anda sedang menuju bagian dalam diri anda. Saat bersikap jujur sepenuhnya kepada diri sendiri, tanpa halangan pikiran yang terus mengoceh dan emosi – emosi negative, anda selaku mahluk spiritual akan lebih mudah berhubungan dengan dunia sekitar. Untuk mendapatkan hubungan, alih – alih pemisahan, kita harus menghancurkan semua ikatan pikiran dan hasrat sehingga bisa belajar menangguhkan penilaian. Namun, tentu saja sama seperti menghentikan pikiran, ini lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.

Anda menyadari bahwa anda bukanlah emosi anda dan bisa membedakannya dengan diri seseungguhnya, yakni mahluk spiritual yang memiliki nilai intrinsic dan tak dapat dihakimi dengan emosi yang bisa merusak diri dan tidak pada tempatnya.

Ada berapa banyak “ Anda” dalam diri anda? Sangat banyak. Gurdjieff menekankan bahwa salah satu “kepribadian” anda itu terkadang melakukan sesuatu yang harus dibayar oleh “kepribadian” anda yang lain, bahkan selama seumur hidup. Setiap “kepribadian” merupakan refleksi hubungan dengan hasrat, perasaan atau pikiran, inilah penghubung manusia dengan dunia nyata.

Tubuh, Pikiran dan Jiwa

Untuk meniciptakan realitas, membuat segala sesuatu berlangsung dalam pengalaman dunia, kita mengoperasikan semua ranah kondisi, spiritual, mental, emosional dan fisik. Hidup sadar bisa dimulai melalui pemenuhan keinginan saat ini juga dengan mewujudkan rencana dan mimpi di dunia nyata. Langkah pertama ialah mengetahui apa yang ingin diciptakan, dengan kata lain, menetapka keinginan.

Langkah kedua, membuat visualisasi dengan emosi bahwa keinginan itu terwujud.  Langkah ketiga ialah bersikap terbuka terhadap pedoman yang berasal dari sumber pengetahuan dimana anda terhubung secara spiritual dan menjadi bagian darinya.  Lalu bertindaklah sesuai dengan pengetahuan intuitif anda.

Jiwa – pikiran – emosi – tubuh – dunia. Ini merupakan sebuah lingkaran, satu kesatuan. Jiwa merupakan sumber informasi yang tak terikat dengan jarak dan waktu sehingga keyakinan individu bisa mempengaruhi kesadaran kelompok manusia.

“Ketika kita mencintai maka kita adalah semesta, dan semesta hidup didalam diri kita.” (O.Pirmez)

Belajar Dari Pengalaman

Kejadian baru – baru ini menunjukkan adanya hasrat yang luar biasa untuk mendapatkan kedamaian, atas nama sebagian besar masyarakat di dunia. Pengalaman di dunia mencerminkan kondisi diri.

Untuk berada dalam posisi yang lebih baik, mampu membuka tempat dan mengekpresikan diri yang sesungguhnya, kita harus terlebih dahulu memahami situasi. Sebelum bisa memberikan sumbangsih perdamaian kepada dunia melalui kesadaran, kita mesti berdamai dengan diri sendiri.

Kita semua pasti pernah melakukan sesuatu yang tidak membanggakan, jika tidak, berarti kita bukan manusia. Tindakan itu bisa meninggalkan perasaan malu dan depresi, dan membuat kita merasa bersalah selama bertahun – tahun. Perasaan bersalah tidak boleh dicampuradukkan dengan tanggung jawab atas masa lalu. Kita harus terus melanjutkan kehidupan dengan cara berdamai dengan masa lalu.

Kecenderungan alami ketika kesalahan ialah kita membenarkan tindakan kita, yakni membenarkan diri sendiri. Masalahnya tidak terletak pada kenyataan bahwa tindakan itu menyakitkan orang lain atau fakta bahwa kita telah membuat kesalahan, itu sudah terjadi dan tidak bisa diulang kembali.

Kita harus merobohkan pertahanan diri, menghancurkan kebohongan yang diucapkan kepada diri sendiri guna menyembunyikan kebenaran, menghadapi realitas tindakan dan dampaknya, lalu memaafkan diri sendiri.

Memaafkan diri sendiri akan memampukan anda menangkap energy yang selama ini digunakan untuk melawan masa lalu, yang justru membuat anda merasa bersalah. Apabila kita sanggup memaafkan diri sendiri maka kita akan lebih mudah memaafkan orang lain.

  Sumber :Peter Shepherd,  The Positive Approach Manfaat Berpikir dan Bersikap  Bright Publisher Cetakan Ketiga Tahun 2019.

Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak


UNTUK menjelaskan tentang rasa percaya sendiri bukan hanya satu atau dua orang saja yang merasa krisis kepercayaan diri, namun hampir semua orang tidak mampu melakukan suatu hal. Untuk itu mereka perlu membaca atau mendengarkan cerita dari seseorang yang telah sukses sebelumnya. Walaupun hanya cerita namun motivasi yang disampaikan benar-benar dahsyat bagi mereka yang mengalami krisis kepercayaan.

  1. Pendahuluan

Dengan motivasi mereka bisa membangun lagi kepercayaan pada diri sendiri. Karena cerita motivasi bisa mendorong seseorang untuk bangkit sehingga bagi siapa saja yang krisis kepercayaann diri bisa membaca beberapa cerita motivasi baik dari buku maupun cerita langsungseseorang. Motivasi juga bisa menjadi penggerak perbuatan, pendorong, dan pembangkit dari perbuatan menuju hal yang lebih positif.

Fitrahnya, semenjak lahir bahkan ketika masih menjadi janin di rahim sang ibu, seorang anak sudah memiliki rasa percaya diri. Namun, seiring berjalannya waktu dan kompleksnya kehidupan, rasa percaya diri ini bisa memudar dalam diri anak. Banyak faktor yang menyebabkannya.Tentunya, faktor penyebab ini harus dikendalikan sedemikian rupa agar tidak merajalela mengingat rasa percaya diri sangat penting dalam kehidupan anak sekarang dan nantinya. Peran ayah dan ibu dalam membangun rasa percaya diri anak sangat dibutuhkan. Keduanya bisa berbagi peran dalam hal-hal tertentu dengan lebih konsisten dan sungguh-sungguh tentunya. Masalah membangun komunikasi aktif anak, misalnya. Atau masalah kontrol emosi yang kurang dalam diri anak, sang ayah bisa melatihnya sehingga kepercayaan diri anak tumbuh.

      Rasa percaya diri anak juga sangat dipengaruhi penggunaan bahasa dalam lisan keseharian dan body language orang-orang terdekatnya. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan anak secara tidak langsung memberikan pengaruh bagi rasa percaya dirinya.Dan, ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Dengan mengenali tipe anak, gaya belajar, dan kecerdasan majemuknya, kepercayaan diri anak bisa dibangun kembali. Mengajak sosialisasi di kehidupan luar rumah juga mampu berkontribusi membangun rasa percaya diri anak. Bahkan, berbagai kegiatan dalam rangka melatih kemampuan sosialisasi ini juga bisa membuat hati anak senang. Jika sudah senang, kepercayaan diri anak akan muncul dengan sendirinya.

      Pada dasarnya  orang tua mana yang tidak ingin anaknya, seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Marie Curie dan lain-lain. Atau seperti Taufik Hidayat (pemain bulu tangkis) dan pintarnya kayak BJ Habibie. Paling-tidak, anak punya semangat dan keberanian untuk mencontoh perilaku tokoh-tokoh tersebut meraih prestasi dalam hidupnya maupun mengaktualisasikan segenap kemampuan anak.

Namun kini yang jadi persoalan, bagaimana mewujudkan harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?

Jika kita perhatikan anak bermasalah dengan percaya dirinya. Anak selalu mengeluh dan mudah menyerah. Jika diminta untuk melakukan sesuatu, anak takut secara berlebihan dan merasa tak yakin dapat melakukannya. Apalagi keberanian anak, payah. Anak tak punya keberanian berkomunikasi dengan orang lain. Tidak itu saja, kita pun sering direpotkan banyak hal, karena anak tidak punya keberanian untuk melakukan/memenuhi sendiri setiap keinginan maupun kebutuhannya.

       Tentunya tidak dapat dipungkiri anak yang tidak memiliki percaya diri, maka akan menghambat perkembangan prestasi intelektual, ketrampilan maupun

kemandirian anak. Anak jadi tidak cakap dalam segala hal. Anak tidak punya keberanian untuk mengaktualisasikan segenap kemampuan yang dimilikinya. Kita tentu tidak menginginkan, jika anak menjadi serba tergantung pada orang lain, terutama dari orang tuanya. Kalau anak serba tergantung, bagaimana nantinya setelah dewasa?

        Kalau kita ingin membentuk atau meningkatkan rasa Percaya Diri anak, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu unsur pembentuk Percaya Diri itu, agar memudahkan kita menentukan cara yang tepat dan efektif. Perlu kita pahami PD ini tak lain, bagian karakteristik kepribadian seseorang. Sedang proses pembentukannya atau peningkatan PD ini sangat dipengaruhi oleh faktor psikis maupun keterampilan teknis yang dimiliki seseorang.

2. Konsep Diri.

Ada beberapa Faktor psikis pembentuk PD sebagai karakteristik kepribadian sangat terkait erat dengan konsep diri seseorang. Konsep diri ini merupakan bagian inti atau penting perkembangan kepribadian seseorang karena sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap, berpikir, bertindak dan bertingkah laku. Melalui konsep diri inilah bagaimana seseorang memandang dirinya atau bercermin untuk melakukan penilaian atau mengukur kekuatan, kesanggupan, keberanian, keberartian segenap apa yang dimilikinya.

Dengan demikian, pembentukan PD ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, semakin mantap konsep diri, maka pembentukan rasa PD pun semakin positif.Unsur membentuk konsep diri ini meliputi perpaduan lima unsur, antara lain:

  •  Self control. Self control ini mengatur power atau kekuatan dorongan dan keinginan dalam diri yang menentukan kesanggupan, keyakinan, keberanian, perasaan dan emosi dalam diri. Self control dalam diri ini yang memberi pengaruh gambaran konsep diri positif atau negatif. Jika kita ingin self control anak mantap maka kita harus mampu menanamkan pentingnya cara berpikir aktif, berpikir positif, memberi aspirasi maupun ambisi yang terarah pada anak.
  • Suasana hati yang sedang dihayati. Suasana hati yang sedang dihayati ini seperti senang, bahagia, cemas, atau sedih. Gambaran keadaan suasana hati atau perasaan sangat mempengaruhi pembentukan power seseorang. Efek senang dan gembira merupakan sumber energi yang meningkatkan power atau self kontrol, sehingga pematangan konsep diri pun semakin mantap, rasa PD pun positif. Sebaliknya, perasaan terpuruk, sedih, pesimis, cemas, marah dan kesal malah membebani hati, sehingga mempengaruhi, menyedot atau menurunkan power atau self control, sehingga konsep diri pun jadi negatif dan membuat orang tidak PD. Oleh karena itu, perlu kita hembuskan perasaan riang, gembira dan senang anak dalam menghadapi berbagai kegiatan atau masalah. Kita ajarkan keterampilan mengatasi masalah pada anak, agar dirinya tidak terpuruk ke dalam kesedihan hati, agar tidak jadi pemurung dan pesimistis. Biasakan anak untuk mengembangkan senyumnya dalam menghadapi maupun mengerjakan segala sesuatu, agar dadanya lapang dan proses bernalarnya berjalan secara penuh. Ingat, senyum manis dapat meningkatkan energi psikis seseorang. 
  • Citra fisik. Kondisi fisik seseorang sangat mempengaruhi suasana hati maupun self controlnya. Jika penerimaan terhadap kondisi fisik cukup memuaskan, maka suasana hati maupun self controlnya meningkat, sehingga konsep diri yang terbentuk pun positif. Misalnya, anak menyadari bentuk tubuhnya ideal, maka citra fisiknya jadi positif. Berbeda jika sebaliknya, kalau anak melihat bentuk tubuhnya tidak ideal, maka anak jadi resah dan sibuk memikirkan atau menyesali kondisi fisiknya tersebut. Alhasil, anak jadi merasa rendah diri, cemas dan sebagainya. Di sinilah tugas kita untuk membimbing anak agar mau menerima realita kondisi fisiknya. Kalau kondisi fisiknya tidak bisa diperbaiki, maka anak perlu disadarkan dan dialihkan untuk memikirkan kelebihan atau potensi lain dari dirinya. Kekurangan di satu sisi, bukan berarti menutup kemungkinan kelebihan yang dimiliki anak. Jika potensi atau kelebihan lain anak dapat dimunculkan, maka citra dirinya pun meningkat. Kekurangan yang ada pada dirinya, bukan masalah lagi dan sudah tidak berarti apa-apa lagi. Ingat setiap manusia itu ada kelebihan dan kekurangannya. Berilah contoh-contoh riil pada anak, seperti para tokoh dunia, artis, presenter yang begitu PD padahal kondisi fisiknya begitu tidak ideal.
  • Citra sosial. Salah satu unsur yang mempengaruhi pematangan konsep diri adalah bagaimana penilaian dan penerimaan lingkungan sosial terhadap diri anak. Penerimaan dan penilaian anak yang supel, cerdas dan hebat dapat meningkatkan konsep diri anak secara positif. Sebaliknya, penerimaan lingkungan yang buruk terhadap anak, seperti anak dianggap nakal, bodoh, jelek dan sebagainya dapat melukai hati anak dan diartikan sangat dalam membekas di hati anak. Anak pun jadi menilai negatif dirinya, merasa tak berharga atau tak pantas dan rendah diri. Anak jadi memiliki konsep diri negatif dan rasa percaya dirinya sangat lemah. Oleh karena itu, sikap melecehkan dan memojokkan anak patut kita hindari sejak dini.
  •  Citra diri (self image). Citra diri ini merupakan gambaran yang meliputi:
    1. Nilai profil diri, seperti tingkat kecerdasan, status sosial, ekonomi dan peranan dalam lingkungan sosial,
    1. Cita-cita ideal anak yang ingin dicapai dan seberapa besar pengaruh tokoh-tokoh ideal yang diidolakan, baik yang ada di lingkungan atau idola fantasi,
    1. Keberartian diri (kebanggaan diri) terhadap nilai peran diri di lingkungan.

Untuk meningkatkan citra diri anak, maka anak perlu kita hargai, kita tingkatkan nilai perannya dalam lingkungan keluarga maupun pergaulannya. Jika nilai peran anak cukup berarti, maka konsep dirinya pun semakin mantap dan rasa percaya dirinya tinggi. Perpaduan kelima unsur di atas inilah yang memberi gambaran bagaimana konsep diri terbentuk. Dengan memperhatikan kelima unsur yang membentuk konsep diri ini, maka kita dapat memperhitungkan langkah-langkah yang tepat mengarahkan pembentukan konsep diri positif pada anak agar tumbuh percaya diri anak. Sebaiknya, pembentukan karakter kelima unsur di atas dilakukan sejak dini, agar muncul persistensi (menetap) dari karakter dan sifat-sifat dasar anak. Sebab, karakter dan sifat-sifat dasar anak akan menetap pada usia remaja.

3. Bagaimana memantapkan atau meningkatkan konsep diri anak?

Point-point penting untuk melakukan pedekate atau langkah-langkah penting yang harus diperhatikan untuk mengatasi, merubah dan meningkatkan konsep diri positif anak:

  1. Jangan bertindak kasar atau memaksakan pemikiran atau kehendak.
  2. Lakukan pendekatan kasih sayang pada anak.
  3. Utamakan kesabaran dan kemauan membangun komunikasi dengan anak secara dua arah.
  4. Sentuhlah titik peka anak dengan kata-kata sanjungan yang membesarkan hati anak, agar dirinya mau terbuka dan mau menerima buah pikiran kita. Ingat, anak akan lebih terbuka jika diperhatikan, dipahami dan dimengerti.
  5. berilah dukungan emosional pada anak, seperti memeluk, mengelus rambutnya dan sebagainya.
  6.  Untuk mendapatkan tempat dan agar ucapan kita diperhatikan anak, maka kita terlebih harus mampu memberi efek senang “ego” anak karena diperhatikan, dianggap penting, dihargai dan ditonjolkan nilai perannya, sehingga harga dirinya meningkat.
  7. Gali letak kelemahan anak, upayakan sikap optimis anak agar dirinya mau menghargai dirinya sendiri.
  • 4. Aspek keterampilan teknis.

       Suatu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh kita dan menjadi inti masalah bagi sebahagian orang. Orang mengalami kebingungan ketika hendak melakukan sesuatu. Kebingungan bukan soal keberanian untuk berbuat atau mencoba, tetapi lebih terletak pada bagaimana proses untuk memulai sesuatu itu yang berat.

       Bagi anak yang mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu lebih disebabkan anak tidak tahu menyusun jalan pikirannya untuk melakukan proses kegiatan yang hendak dilakukan tersebut. Anak belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan diselesaikan. Di sinilah pentingnya aspek keterampilan teknis, yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir dan berbuat secara terfokus, terarah dan terukur step by step untuk melakukan proses kegiatan.

Aspek keterampilan teknis tersebut meliputi pengetahuan taktis, metodis dan imajinatif.

  1. Taktis. Taktis mengandung arti upaya mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terukur dan terarah langsung menuju objek sasaran usaha. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi.Untuk melatih pengetahuan taktis ini dengan membiasakan anak mengamati atau melakukan observasi segala sesuatu secara detail.
  2. Metodis, Metodis mengandung arti prosedur bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah,

       sehingga dapat mengurai, menyusun, menimbang dan memecahkan pokok masalah dalam bentuk pola tindakan atau prakarsa. Untuk melatih pengetahuan metodis, membiasakan dengan cara analisis (mengurai unsur), sintesis (menyusun) dan evaluasis (menilai). Cara efektif untuk melatih pengetahuan metodis anak dapat dilakukan dengan membiasakan memberi contoh langsung dalam penyelesaian suatu soal (masalah) atau pekerjaan atau melibatkan anak langsung dalam pemecahan masalah.

  • Imajinatif, Imajinatif mengandung arti cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok masalah dengan memperhitungkan kemungkinan yang mungkin dapat dimunculkan mengatasi pokok masalah.

Untuk memudahkan anak berpikir kreatif dalam mengobservasi atau pengamatan adalah dengan cara membayangkan gambaran bentuk objek masalah dan pikirkan unsur-unsur penting yang membentuk gambaran atau sesuatu yang dapat mempengaruhi gambaran tersebut melalui proses analisis, sintetis dan evaluasis.

        Anak tak boleh ragu mengembangkan pikiran kreatifnya untuk mengkaji berbagai kemungkinan dari banyak sisi dalam mencari kunci jawaban masalah yang dihadapinya (Kalau begini bagaimana ya? Atau kalau begitu bagaimana ya jadinya? Kalau dibuat seperti ini, bagaimana jadinya dan bagaimana mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan lain yang terjadi ya? Kalau mereka tidak setuju dengan usul saya ini, alternatif lain bagaimana yang bagus saya kemukakan pada mereka ya? Dari banyak alternatif ini, mana yang terbaik dan pantas dikemukakan?).

 Kini sudah saatnya, kita memikirkan dan meningkatkan kualitas interaksi dengan  anak dan kualitas interaksi yang sengaja diaktualisasikan atau dimunculkan secara terencana dan sistematis untuk membentuk persistensi karakter dan sifat dasar anak sejak dini. Karena menurut para ahli psikologi perkembangan persistensi karakter dan sifat dasar anak mulai menetap ketika anak memasuki usia remaja. Begitu juga, jika kita menghendaki anak memiliki sifat-sifat dasar yang menunjang kemampuan percaya dirinya, maka rencanakanlah pola interaksi yang konstruktif dengan anak sejak dini.

Sumber : Membangun Rasa Percaya Diri Anak,  Henny Puspitarini,  Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009.

THE MIRACLE OF PERSONALITY


  • Mantapkan integritas anda

Kelemahan pasti ada pada diri setiap orang. Namun, tidak semua orang mampu menyadari bahwa di dalam dirinya ada kelemahan yang perlu diperbaiki. Ada kalanya orang mengetahui kelemahan, tetapi ia sulit menerima dan membuatnya tersinggung. Kelemahan itu ditutupi dengan pola pembelaan diri atau pola konfrontasi baik secara kasat mata maupun tidak.

  • Mantapkan percaya diri anda

Percaya diri adalah kunci penampilan yang briliyan dan menarik. Namun, rasa tak diri sesekali waktu mungkin anda alar percaya saat itu terjadi, segera bangkitkan kembali rasa percaya diri anda berikut ini cara yang bisa anda gunakan untuk membangun rasa percaya diri.

  • Mantapkan kharisma anda

Banyak orang yang merasa kesulitan untuk memiliki karisma agar dapat menaklukkan orang lain, atau untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Padahal, tidak sulit untuk memiliki karisma.

  • Mantapkan citra diri anda

Menjadi pribadi memikat hati orang lain dimulai dengan meraih simpatiknya. Tetapi, untuk bisa pribadi yang simpatik. Ketika kita melakukan pendekatan dengan seseorang, yang ada justru perasaan takut atau minder datang dengan tiba-tiba, sehingga itu akan menghambat anda untuk bebas menjadi diri anda kadang-kadang kita sering merasa kesulitan sendiri.

  • Kembangkan keahlian anda

Orang yang berpengaruh selalu ahli di bidangnya di era globalisasi ini, ilmu dan teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan ini berimplikasi pada ketatnya persaingan terlebih dalam menghadapi perdagangan bebas. Negara yang eksis tidak hanya mengandalkan pada kekuatan sumber daya alam. Akan tetapi dalam ketatnya persaingan ini sumber daya manusia sangatlah menentukan. Baik atau buruk, saat ini kita sedang hidup pada masa spesialisasi.

Bidang apa saja yang anda minati, putuskan untuk menjadi setahu mungkin. Ini penting. Mungkin vital, buat masa depan. Orang-orang yang ahli selalu memberikan layanan yang bermutu dan biasanya menikmati prestis serta keuntungan-keuntungan lainnya.

  • Terapkan kebiasaan- kebiasan hebat

Kita tentu kagum pada kehebatan seseorang dikarenakan prestasi, kesuksesan, kepemimpinan, kebijaksanaan mereka dan sebagainya. Karena kehebatan itu pula mereka dipuji dan dijadikan idola, serta dielukan banyak orang. Orang hebat itulah orang yang berpengaruh.

Sesungguhnya setiap orang termasuk anda juga mempunyai potensi, berupa kemampuan, pengalaman dan juga ilmu pengetahuan untuk menjadi orang hebat. Tetapi jarang sekali di antara kita yang menyadari keunggulan tersebut menggunakannya secara maksimal.

  • Olah jiwa bijaksana

Sikap bijaksana membawa keberuntungan. Kebijaksanaan harus dimiliki orang apabila ia ingin disukai orang lain. Kita bisa melihat tokoh- tokoh yang amat dirindukan oleh banyak orang adalah s. Karena sikap bijaknya. Semua orang memang ingin menjadi bijak, tetapi itu tidak mudah. Tanpa melatih diri bersikap bijak, kita tidak akan mampu melakukannya.

  • Perluas wawasan dan pengetahuan

Kita beruntung hidup di era di mana buku dan majalah sangat mudah diakses, pada umumnya terjangkau dan berisi informasi yang sangat spesifik. Jika anda memiliki masalah dengan aspek tertentu dalam bisnis atau hidup anda secara umum, kemungkinan besar tersedia beberapa buku bagus yang berisi nasihat yang berhubungan dan beberapa solusi praktis. Jika anda senang membaca, mungkin seringkali anda sulit mengetahui apa yang harus dilakukan dengan semua informasi disediakan oleh buku, tapi cobalah anda mencari satu atau dua ide bagus dari buku yang anda baca, dan itu sudah memberikan nilai berkali-kali lipat dibanding dengan uang yang anda keluarkan.

  • Hargai diri sendiri

Kelebihan anda miliki adalah anugerah yang akan mengisi dan melengkapi kekurangan. Kekurangan dan kelebihan patut disyukuri. Bersyukur atas keadaan yang anda terima merupakan langkah utama untuk belajar menerima diri secara utuh. Tanpa bersyukur dan menyadari kekurangan diri, anda tidak akan benar-benar mengerti kelebihan diri anda. Tuhan menciptakan kekurangan agar anda selalu introspeksi dan tidak menyombongkan diri. Kekurangan itu akan membuat anda tetap pada jalur yang ditentukan.

  • Mantapkan jati diri anda

Orang-orang yang mempunyai berpengaruh adalah seseorang yang menemukan jati dirinya. Sebagaimana dikatakan oleh alex haley yang menyebutkan bahwa menemukan jati diri berarti menemukan nilai-nilai paling penting dan paling berharga dalam kehidupan kita. Anda tidak dapat memperbudak seseorang yang mengetahui siapa dirinya.

  • Kontrol emosi anda

Dalam hidup ini, terkadang dalam hati anda sudah tertanam untuk tidak melakukan perbuatan buruk yang bakal merugikan orang lain. Namun, perbuatan buruk itu bisa jadi muncul dari orang lain. Ada saja perbuatan orang merasa jengkel dan panas hati. Bisa jadi perbuatan tersebut disengaja atau tanpa disadarinya. Bila ini terjadi, jangan lantas main hantam dan menyalahkan secara kasar. Ulas lain membuat anda dan kajilah apa yang terjadi kemudian berikan masukan secara bijak dan penuh kearifan.

  • Jadilah pribadi terpercaya

Sepintar apapun seseorang jika tidak dapat dipercaya maka akan dijauhi orang lain. Menjadi orang terpercaya itu ber mahal. Jumlah orang yang bisa dipercaya itu sangat sedikit. Benar-benar langka dan banyak sekali lembaga pendidikan yang sanggup mengantarkan seseorang menjadi cerdas, terampil dan professional. Tetapi, tidak ada yang berani mengklaim bahwa mereka sanggup mencetak orang yang terpercaya. Sedemikian mahalnya orang yang bisa dipercaya, maka siapapun yang berhasil meraihnya akan mendapatkan kehormatan.

  • Mantapkan karakter anda

Orang yang hebat adalah orang yang selalu menginginkan dirinya bisa menjadi diri yang lebih baik daripada sebelumnya. Membangun diri seseorang itu. Orang yang suka dengan kenikmatan sesaat sudah pasti akan terasa melelahkan dalam membangun karakter diri. Hal ini sangat berbeda dengan orang-orang yang ingin selalu bisa menikmati seluruh kenikmatan yang ada di dunia dan masa mendatang. Mereka tidak akan peduli walau betapa sulitnya proses membangun karakter diri. Diri ke arah yang lebih baik akan dapat menunjukkan karakter

Sumber : The Magic Of Talking, Jessica Arabella, Araska Publisher, Jakarta, 2020.

RAHASIA PARA MILIUNER MENDIDIK ANAK


  1. Anak, Aset Terbesar Anda

       Penuh keceriaan dan tanpa beban. Mereka bebas berekspresi, melukiskan suasana hatinya dalam coretan warna-warni. Itulah dunia anak-anak, penuh warna laksana pelangi. Sayang, sebagian orang tua justru menanggapinya berbeda. Keceriaan, kelincahan, dan tingkah lakunya yang menggemaskan dan kadang berlebihan dalam berekspresi justru membuat orang tua merasa jengkel.          

      Disisi lain ada tipe orang tua yang terlalu memanjakan anaknya secara berlebihan. Mereka seakan tidak kuasa menolak keinginan si anak, semua keinginan anak harus terpenuhi ketika ia meminta. Dampaknya, anak kurang terasa kepekaannya. Mereka cenderung memaksakan semua keinginannya.

  • Anak ibarat kertas putih

Kedua orang tua akan memberikan warna apa kepada anak. Apakah hitam, putih atau bahkan warna warni. Oleh karena itu saat anak cenderung nakal, susah diatur, tidak mau mendengar nasihat orang tua, maka orang tua jangan melemparkan semua kesalahan kepada anak.

  • Memori anak adalah pita perekam yang sangat baik

Pada usia balita mereka mampu menyerap semua informasi positif maupun negatif dari sekitarnya, baik dari orang tua, keluarga, maupun lingkungan. Pada usia tersebut anak belum mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

  • Rentang usia dua hingga lima tahbun (balita) adalah periode golden age

Pada usia golden age otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, otak anak mampu menyerap 100% informasi dan perkembangan Intelligence Quotient (IQ) mencapai 50%. Keoptimalan tumbuh kembang anak pada masa ini sangat dipengaruhi oleh stimulus dan pemberian nutrisi. Ketidaktepatan dalam memberikan informasi, stimulus, serta nutrisi akan berefek besar bagi optimalisasi tumbuh kembang anak pada masa yang akan datang.

  • Kaitan kenakalan anak dengan orang tua

Orang tua adalah guru pertama anak. Dialah yang menjadi sumber stimulus dan informasi utama bagi anak. Stimulus dan informasi ini tertuang melalui pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak-anaknya. Pola asuh yang positif akan membentuk karakter anak yang positif demikian sebaliknya.

Mereka Aset Peradaban, Bukan Beban

 Anak sebagian beban telah menjadi paradigma umum bagi sebagian orang tua pada abad modern ini. Paradigma inilah yang membuat banyak pasangan hanya siap menikah namun tidak siap memiliki anak. Walhasil begitu anak terlahir ke dunia, tak banyak pasangan suami istri yang siap menjadi orang tua. Mereka masing-masing memilih bersibuk ria dengan pekerjaan dan ambisinya dan anak dinomor duakan. Selanjutnya mereka mengalihkan tanggung jawab pengasuh anak kepada baby sitter, tempat penitipan anak, sudara atau kakek-nenek.

Anak adalah asetmasa depan, aset peradaban. Mereka pewaris generasi saat ini. Tanpa hadirnya mereka, masa depan tinggalah seonggok khalayalan belaka. Hal ini disadari oleh orang tuan zaman dahulu, mereka lebih suka berinvestasi anak daripada berinvestasi harta. Para orang tua pada masa itu akhirnya rela bekerja keras, berjuang sekuat tenaga, dan mengorbankan apa saja demi kebahagiaan anak-anak mereka.

Dunia anak yang sejatinya identik dengan limpahan kasih sayang tak selamanya benar. Sebuah data yang dirilis Komnas Perlindungan anak, sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2012, terdapat 2639 laporan tindak kekerasan terhadap anak. Kasus lain yang tidak kalah memprihatinkan adalah pembuangan bayi. Berdasarkan laporan yang diterim18a Arist sepanjang 2012 terdapat 121 kasus pembuangan bayi, 31 diantaranya ditemukan hidup dan sisanya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Dan berdasarkan kasus yang sudah dijelaskan, faktor utamanya antara lain :

  1. Disfungsi peran orang tua

Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua dalam keluarga. Peran suami sebagai nahkoda rumah tangga serta istri sebagai pendidik generasi tidak sepenuhnya berjalan sempurna. Hal ini diindikasikan dengan berpindahnya pengasuh anak secara totalitas kepada baby sitter, tempat penitipan anak, keluarga, kakek-nenek, atau bahkan pertukaran peran diantara keduanya. Yakni suami menggantikan istri mengasuh dan mendidik anak-anak di rumah sedangkan istri sebagai tulang punggung keluarga.

Disfungsi peran orang tua tersebut menyebabkan peran utama orang tua sebagai pendididk dan sekolah pertama bagi anak menjadi tidak optimal. Disfungsi keluarga memang disebabkan sejumlah faktor diantaranya kondisi ekonomi, pengaruh lingkungan, media massa, dan peran serta pemerintah sebagai pemegang kebijakan.

  • Motif ekonomi

Melonjaknya biaya kebutuhan hidup dari waktu ke waktu yang tidak sinergis dengan meningkatnya pendapatan menjadi beban berat bagi sebagian besar keluarga di tanah air. Akibatnya, banyak di antara mereka yang terpaksa hidup dibawah garis kemiskinan. Angka kemiskinan yang cukup tinggi di negara ini menyebabkan suami sebagai tulang punggung ekonomi keluarga tidak bisa lagi sepenuhnya diandalkan. Bahkan para istri turut serta menjadi penopang ekonomi keluarga.

  • Lingkungan dan media massa

Lingkungan dan media massa merupakan dua faktor yang memiliki pengaruh besar bagi para orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak-anak. Lingkungan dan media massa menjadi media transfer pemikiran dan perasaan dengan sudut pandang tertentu. Kedua faktor tersebut menjadi media yang efektif dalam membentuk gaya hidup seseorang, salah satunmya adalah gaya hidup konsumtif.  

Para orang tua yang mengedepankan gaya hidup konsumtif, tentu secara tidak langsung juga turut mewariskan gaya hidup tersebut pada pola asuh yang mereka terapkan pada anak-anaknya. Gaya hidup ini akan mendorong anak-anak berperilaku serupa. Akibatnya, orang tua tanpa sadar telah mendorong anak-anak berperilaku boros, berorientasi materi, mengejar prestis, bersikap individualis, dan juga sombong.

  • Kebijakan pemerintah

Disfungsi orang tua, masalah kemiskinan, maupun pengaruh negatif lingkungan maupun media massa ternyata ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Disfungsi orang tua akibat kemiskinan terjadi akibat ketersediaan lapangan pekerjaan yang belum sepenuhnya terakses oleh semua lapisan masyarakat, khususnya para suami sebagai tulang punggung keluarga.

Orang tua harus menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam melindungi anak-anak dari segala pengaruh negatif. Mereka pula yang harus menumbuhkan motivasi untuk mewujudkan pikiran positif dalam dirinya. Mereka juga harus mengambil tanggung jawab utama dalam proses pengasuhan dan pendidik anak. Sudah selayaknya orang tua menjadi inspirator sekaligus motivator, mereka pun harus berperan aktif dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif sekaligus mendukung tumbuh kembangnya secara optimal, baik dari emosional, spiritual, maupun intelektualnya.

Ancaman Lost Generation

Lost generation adalah istilah yang dipopulerkan Ernest Hemingway untuk menggambarkan betapa carut mautnya kondisi dunia pasca Perang Dunia I. Pada waktu itu masyarakat telah tercerabut dari akar budayanya, mereka kehilangan pegangan hidup dan keteladanan, tidak ada lagi nilai-nilai kehidupan yang layak diwariskan bahkan mengakibatkan kehilangan generasi penerusnya.

Selamatkan Mereka Sebelum Terlambat

Perlu disadari, masa remaja adalah fase peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Saat itulah masa di mana mereka mencari jati diri, baik dengan cara menunjukkan eksistensi dirinya maupun dengan mencari sensasi. Cara yang mereka tempuh dalam fase pencarian jati diri itu cukup beragam. Mulai dari cara-cara yang positif hingga negatif. Itulah sebabnya, fase ini menjadi periode terawan dalam proses tumbuh kembang anak-anak menuju proses dewasa. Cara yang tepat untuk menyelamatkan generasi dari ancaman lost generation adalah dengan cara orang tua memutuskan diri ikut menjadi subyek perubahan pikiran, siap menguras energi, pikiran, dan juga materi.

B. Belajar dari para Miliuner, Why Not ?

Di tengah hegemoni pekerjaan dan fenomena wanita karir, hampir sebagian besar dari mereka menjadikan semua itu sebagai legitimasi untuk tidak lagi memperhatikan proses tumbuh kembang anak dan selanjutnya mengalihkan tugas tersebut pada orang lain semisal baby sitter, tempat penitipan anak, saudara, maupun kakek-nenek. Sebagai pembenaran atas keputusan tersebut, mereka pun berdalih bahwa apa yang mereka lakukan tadi tidak lain adalah demi kebahagiaan si anak dimasa depannya. Dengan catatan, makna kebahagiaan maupun masa depan di sini tidak lain dimaknai secara sempit hanya sekedar kebahagiaan yang bersifat materi semata.Masa depan anak membutuhkan jaminan finansial yang cukup. Mulai dari biaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, kesehatan, pendidikan, fasilitas yang layak, dan lain sebagainya.

Keputusan tersebut berdampak pada tidak berjalannya fungsi orang tua sebagai sekolah pertama bagi anak. Sebagai sekolah pertama bagi anak, orang tua bertanggung jawab penuh dalam mengasuh dan mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya. Namun ketika orang tua telah menempatkan kebutuhan finansial sebagai prioritas teratas, maka sebagaian dari mereka tidak lagi memberikan perhatian khusus pada tanggung jawab tersebut. Akibatnya anak sering kali dinomorduakan.

Di sisi lain ada fenomena menarik yang perlu dicermati pada diri miliuner yang telah menyandang predikat sebagai orang tua. Mereka orang yang sibuk, tapi ternyata sebagian dari mereka masih ada juga yang intens memberikan perhatian khusus pada proses tumbuh kembang anak. Ini tentu saja menjadi sesuatu yang sangat langka dan sekalugus menarik dijadikan sebagai pelajaran berharga.

Anda adalah Sahabat sekaligus Guru Terbaiknya!

Menjalankan fungsi sebagai orang tua di zaman modern ini tidaklah mudah. Sebab, orang tua akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang luar biasa. Mulai dari permasalahan internal anak-anak hingga masalah eksternal seperti pengaruh lingkungan, teman, hingga media massa. Pengaruh yang dahsyat dan membombardir anak-anak hampir selama 24 jam nonstop tersebut. Bisa dibayangkan, jika mengawasi anak selama 24 jam nonstop anak akan selalu dimata-matai dan mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari anak. Di sisi lain, tentu para orang tua juga akan kehabisan waktu. Padahal mereka memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit.

Perlu disadari, anak-anak juga butuh dihargai privasinya. Di sisi yang lain, mereka pun ingin keinginannya didengar orang tuanya. Itulah sebabnya orang tua hendaknya memosisikan dirinya sebagai sahabat bagi anak. Anak-anak membutuhkan sosok sahabat sebagai teman bermain, tempat mencurahkan perasaan, berbagai pengalaman, maupun ide-ide atau imajinasi baru. Walhasil, sahabat adalah sosok yang begitu dekat. Mereka dibutuhkan dalam suka maupun duka.

Orang tua yang mampu memosisikan diri sebagai sahabat anak, sejatinya orang tua sedang berinvestasi besar dalam proses tumbuh kembang anak. Berikut manfaatnya adalah :

  • Mudah memahami anak

     Sebagai sahabat orang tua mudah memahami anakkarena mampu mengenali emosi anak, mengerti betul apa yang sedang dihadapi dan dirasakan anak. Dengan cara ini, orang tua telah menumbuhkan kepercayaan anak sehingga anak pun mau terbuka kepada orang tua. Jika sebelumnya anak keras hati dan enggan menuruti nasihat, bahkan bisa jadi menutup pintu hatinya rapat-rapat, maka perlahan anak siap membukakan kembali pintu hatinya untuk orang tua. Lalu orang tua akan disambut hangat, dipersilakan masuk dengan ramah bahkan anak siap mendengar segala arahan maupun nasihat.

  • Membuka komunikasi

Komunikasi antara orang tua dengan anak merupakan kebutuhan vital. Sebab komunikasi merupakan modal awal membangun sebuah hubungan, dalam hal ini adalah hubungan antara orang tua dengan anak. Komunikasi yang berjalan lancar akan menumbuhkan interaksi yang harmonis anatar orang tua dengan anak sekaligus menjadi jembatan yang siap mengantarkan orang tua meraih kepercayaan anak.

Memosisikan diri sebagai sahabat anak. Berarti orang tua harus siap dengan tiga konsekuensi berikut :

  1. Melapangkan hati untuk memahami anak
  2. Menjadi pendengar yang baik
  3. Siap mengulurkan bantuan

Dengan menjadikan diri orang tua sebagai sahabat anak, maka akan mudah menyelami dan memahami dunianya. Orang tua pun akan menyadari bahwa anak adalah anugerah sekalugus amanah dari Tuhan. Kehadiran mereka bukanlah beban, melainkan hadiah istimewa dari Tuhan untuk membuat hidup terasa berwarna.

Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak. Begitu ia terlahir ke dunia ini. Dan orang tua adalah sosok yang memberikan pendidikan pertama kalinya bagi anak. Orang tua yang pertama kali mengajari anak, mengenal benda dan warna, menyebutkan nama anggota badan, berhitung, dan berbagai pengetahuan lainnya. Orang tua jualah yang awal kali mengenalkan anak pada Tuhannya, mengajari anak bertutur kata, menyampaikan pendapat dan gagasan, serta bersosialisasi dengan orang lain. Orang tua sejatinya adalah guru pertama anak. Dialah yang mengajari dan mendidik anak berbagai hal dalam kehidupan mulai dari pendidikan agama, moral, hingga pengetahuan. Dari hard skill hingga soft sklii.

Filosofi inilah yang rupanya disadari benar oleh para miliuner dunia seperti Donald Trump, Bill Gates, David Beckham, Warren Buffet, dan sejumlah miliuner tanah air. Itulah sebabnya ditengah kesibukan yang luar biasa menyita waktunya, para miliuner tersebut masih menyisahkan waktu untuk mendidik anak-anak mereka. Mereka tidak begitu saja menyerahkan pengasuhan dan pendidikan anak-anak mereka ke sekolah formal ataupun baby sitter.

Saat Kekayaan Bukan Lagi Segala-galanya

Setiap orang hidup pasti butuh materi. Alasan inilah yang menyebabkan setiap orang tua rela bekerja keras membanting tulang setiap harinya. Terlebih bagi orang tua yang saat ini meyandang predikat suami atau ayah, tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga menjadikan orang tua harus siap bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Alasan itu pula yang akhirnya mendorong para istri sekaligus ibu siap menyokong ekonomi keluarga.

Kebutuhan manusia tidak sekedar kebutuhan dasar. Ada beragam kebutuhan lain yang tergolong dalam kebutuhan sekunder dan tersier. Setelah kebutuhan primer terpenuhi, secara manusiawi kebutuhan sekunder dan tersier juga berusaha dipenuhi. Gaya hidup konsumtif justru mendorong masyarakat justru sibuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Bahkan tidak lagi memprioritaskan kebutuhan tetapi mengejar keinginan.

Alasan inilah yang kemudian mendorong banyak orang untuk menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja, tak terkecuali mereka yang sudah berstatus sebagai orang tua. Kompleksnya kebutuhan dan semakin meningkatnya biaya kebutuhan hidup membuat mereka harus pandai merencanakan kebutuhan finansial keluarga, termasuk mencari sumber finansial yang menjanjikan.

Kisah tragis oleh Oei Hul Lan putri orang terkaya di Indonesia sekaligus putri kesayangan dari Oei Tiong Ham, Raja gula dari Semarang sekaligus miliuner terkaya se-Asia Tenggara pada 1900-an. Sebagai putri seorang miliuner pada zamannya, Oei Hul Lan hidup serba berkecukupan bahkan bergelimang harta. Oei Hul Lan terbiasa hidup mewah dan bergaul dengan kalangan ningrat, semisal para bangsawan dan kerajaan Eropa. Sayangnya, gelimang harta dan kehidupan mewah yang diwariskan orang tuanya tidaklah menjamin kehidupannya bahagia, sebaliknya justru menyisakan petaka menyedihkan.

Kisah tragis Oei Hul Lan bermula dari kegemaran ayahnya yang menikahi banyak wanita. Ayahnya menikahi delapan orang wanita dan melahirkan 42 anak, salah satunya adalah dirinya. Begitu ayahnya meninggal dunia dan mewariskan kekayaan senilai 200 juta poundsterling, aset inilah yang kemudian diperebutkan oleh keturunannya. Walhasil, konflik keluarga akhirnya tak terelakkan lagi.

Berikut ini deretan miliuner dunia yang tidak akan mewariskan kekayaan mereka pada anak-anaknya :

  1. Warren Buffet

Buffet berjanji akan menyumbangkan 99% dari seluruh kekayaannya untuk yayasan sosial. Dari 99% kekayaan yang akan disumbangkan tersenut, 83% diantaranya akan diberikan kepada Bill and Melinda Gates Foundation, yayasan milik Bill Gates dan istrinya.

  • Bill Gates

Ia dan istrinya bersepakat untuk tidak mewariskan kekayaannya pada ketiga anaknya. Menurut Gates, mewariskan kekayaan kepada anak-anaknya tidak memberikan dampak positif bagi mereka. Bill Gates dan istrinya memilih mendonasikan sebagian besar kekayaannya untuk yayasan milik mereka serta mendanai sejumlah aksi sosial.

  • Pierre Omidyar

Pendiri eBay ini hanya menyisakan sedikit kekayaannya untuk ketiga anaknya. Selebihnya kekayaannya akan didonasikan untuk kegiatan sosial.

  • Michael Bioomberg

Walikota New York ini lebih mendonasikan kekayaannya untuk seperti Carnegie Corporation, John Hopkins University, serta ribuan lembaga non profit lainnya.

  • Jackie Chan

Bintang laga ini akan menyumbangkan separuh kekayaannya. Ia tidak berniat mewariskannya pada anak laki-lakinya. Menurutnya, anak laki-lakinya bisa mendapatkan kekayaannya sendiri jika ia mampu. Sebaliknya jika tidak mampu, maka hanya menghambur-hamburkan uang saja.

  • Gene Simmons

Basis band Kiss ini ingin kedua anaknya hidup mandiri. Selaku orang tua ia tetap akan memberikan perhatian kepada buah hatinya tersebut. Namun untuk urusan kekayaan, biarlah anak-anaknya berjuang sendiri tanpa bantuannya

  • Gina Rinehart

Pengusaha baja sekaligus wanita terkaya di Australia ini mengaku tidak akan mewariskan kekayaannya kepada keempat abaknya. Bahkan sekedar mengelola aset keluarga pun ia tidak mengizikannya karena mereka tidak memiliki kemampuan yang memadai baik dari sisi tanggung jawab, pengetahuan, maupun pengalaman.

  • John Arnold

Pengusaha ini bersama istrinya memutuskan tidak mewariskan kekayaannya yang mencapai US$ 4 miliar kepada ketiga anaknya.

  • Bernard Marcus

Dari home depot, bisnis yang dikelolanya tersebur Marcus berhasil mengumpulkan kekayaan senilai US$ 1,5 miliar. Namun ia tidak akan mewariskan kekayaannya itu pada anak-anaknya. Ia lebih memilih menyumbangkan pada penderita cacat dan pendidikan.

  1. George Lucas

Sutradara sekaligus produser ini berjanjikan akan mendonasikan setidaknya separuh dari seluruh kekayaannya untuk memajukan dunia pendidikan. Ia sama sekali tidak berniat mewariskan kekayaannya itu untuk keempat anaknya itu.

  1. Simon Cowell

Hartanya yang diprediksi mencapai US$ 250 juta tidak akan diwariskan kepada anaknya, melainkan akan disumbangkan untuk yayasan sosial. Menurutnya kekayaan ntidaklah harus diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan ia lebih memilih membantu orang lain daripada memperkaya anak-anaknya. Ia menambahkan, harta warisan akan jauh lebih berguna jika dimanfaatkan untuk membantu orang lain mencapai kesuksesan.

Inilah alasan para miliuner tidak mewariskan kekayaan mereka pada anak-anaknya

  • Lebih baik membantu orang lain meraih sukses daripada memperkaya anak-anak sendiri
  • Anak-anak harus dibiasakan bekerja keras dan mandiri
  • Menyisihkan sebagian kekayaan untuk penderita cacat, pendidikan yayasan sosial, dan lembaga non profit lainnya
  • Kekayaan tidak harus diwariskan dari generasi ke generasi
  • Anak-anak belum tentu memiliki kemampuan yang memadai untuk mengelola keuangan keluarga

Berikut ini cara mendidik anak yang benar adalah sebagai berikut :

  • Orang tua harus memiliki visi-misi yang jelas untuk anak-anaknya
  • Orang tua adalah motivator terbaik bagi anak
  • Siapkan anak-anak menjadi pemimpin
  • Ada upaya serius untuk mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan
  • Orang tua dan guru harus saling bersinergi dalam mendidik anak
  • Kesuksesan anak tidak ditentukan seberapa besar materi kekayaan yang diberikan orang tua, melainkan kualitas emosional, inteligensi, dan spiritual yang mampu diwujudkan pada diri anak.

Inilah tiga kebutuhan mendasar anak :

  1. Kebutuhan spiritual

Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan tentang arti dan tujuan hidup manusia. Kebutuhan ini mencakup dua dimensi vertikal dan horizontal. Vertikal yakni hubungan manusia dengan tuhannya. Sedangkan horizontal adalah hubungan antara manusia dengan diri pribadinya, orang lain, serta lingkungannya.

  • Kebutuhan psikologis
  • Rasa aman

Anak membutuhkan rasa aman, baik rasa aman di dalam diri sendiri maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Mewujudkan rasa aman pada diri anak tidak sekedar membebaskan anak dari rasa takut. Selama ini orang tua sering kali menakut-nakuti anak dengan hukuman sebagai konsekuensi kesalahan yang mereka perbuat. Dengan harapan anak menjadi jera dan tidak lagi mengulangi kesalahan. Padahal cara kini justru tidak memotivasi mereka berbuat baik. Sebaliknya dengan cara yang positif anak akan lebih tergerak melakukan kebaikan dari pada dengan ancaman dan cara-cara serupa.

Berikut ini sejumlah kesalahan yang sering kali dilakukan orang tua pada anak, yang tanpa disadari telah membuat anak kehilangan rasa aman :

  • Mencari-cari kesalahan dan mengkritik secara berlebihan
  • Membandingkan anak dengan saudaranya atau anak yang lain
  • Kekerasan fisik, psikis, dan seksual
  • Kasih sayang

Jika Tuhan saja begitu Maha Pengasih terhadap setiap hamba-Nya, maka sudah selayaknya orang tua pun memberikan kasih sayang pada anak-anaknya. Dengan curahan kasih sayang yang tulus dari orang tua, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lembut hatinya, santun, dan berakhlak mulia. Karakter yang demikian akan membuat mereka mudah menerima nasihat dan tertunjuki pada kebenaran.

  • Aktualisasi diri

Pada usia SD, anak-anak mulai mengaktualisasiakan diri. Mereka mulai mengembangkan potensi-potensi dan berusaha mewujudkannya. Pada saat itu pula, anak-anak mulai menumbuhkan sikap berkompetisi dalam rangka mewujudkan keinginannya. Bahkan mereka juga mulai berusaha untuk meraih prestasi.

  • Rasa memiliki

Egosentris melekat pada diri anak-anak. Bahkan mereka dikatakan sebagai egosentris total. Mereka menjadi egosentris total bukan karena selalu memikirkan kepentingan sendiri melainkan beranggapan bahwa orang lain memiliki sudut pandang yang sama dengan dirinya. Mereka mengira orang lain juga memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya, apa yang mereka celotehkan dianggap selalu bisa dimengerti orang lain. Namun seiring dengan matangnya kedewasaan ndan arahan yang tepat dari orang tua, guru, dan orang-orang didelat mereka, sifat tersebut akan semakin berkurang.

  • Kebutuhan fisik

Kebutuhan fisik antara lain makan, minum, dan istirahat. Orang tua harus memperhatikan kebuituhan nutrisi anak. Sejak mereka dikandungan hingga menjadi tumbuh kembangnya. Bagaimana pun, terpenuhinya nutrisi merupakan faktor penting untuk optimalisasi perkembangan anak. Begitu pula dengan waktu istirahatnya. Istirahat yang berkualitas akan membantu memulihkan konsentrasi dan vitalitas mereka. Dan istirahat yang paling berkualitas adalah tidur. Tidur memengaruhi sekresi dua hormon penting berikut ini :

  • Growth hormone (hormon pertumbuhan)
  • Cortisol hormone (hormon kortisol)

Inilah kebutuhan mendasar anak yang hendaknya orang tua cermati dan penuhi

  • Mamahami kebutuhan mendasar anak akan membantu orang tua memahami kapasitas anak dan menerapkan pendidikan yang tepat bagi anak
  • Memahami kebutuhan anak akan membuat orang tua memahami waktu dan cara yang tepat memberikan nasihat, masukan, bahkan hukuman pada anak
  • Orang tua memegang peran utama dalam memenuhi kebutuhan mendasar anak
  • 10 Rahasia Para Miliuner dalam Mendidik Anak

Optimalisasi waktu sangat dipengaruhi oleh kesadaran yang cukup tinggi dari diri seseorang dalam menghargai waktu, bahwa waktu mempunyai karakteristik berikut ini :

  • Tidak bisa diputar ulang
  • Tidak bisa dimajukan ataupun dimundurkan
  • Waktu tidak bisa dibeli atau diganti dengan apapun
  • Waktu ibarat pedang, seesorang yang selalu mengasah dan menggunakannya dengan baik akan mendapatkan manfaatnya, sebaliknya yang tidak mampu mempergunakannya dengan baik akan terluka karenanya

Selain itu, optimalisasi waktu juga dipengaruhi oleh manajemen waktu itu sendiri. Manajemen waktu sebenarnya adalah sebuah perencanaan an pengorganisasian waktu yang disertai dengan pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan waktu tersebut. Seseorang yang mampu memanajemen waktu dengan baik, niscaya ia dapat memanfaatkan waktu tersebut secara optimal.

Manajemen waktu orang tua :

  • Gunakan waktu bertemu dengan anak sebagai pertemuan yang berkualitas
  • Mencurahkan kasih sayang
  • Saling berbagi pengalaman
  • Memberikan sentuhan fisik seperti memberikan pelukan dan ciuman
  • Membimbing dan mendidik
  • Jika menggunakan pengasuh, sempatkan waktu untuk menjalin komunikasi dengan mereka agar mereka pun memahami visi dan misi mendidik anak yang anda kehendaki
  • Jangan tukar kasih sayang anda dengan uang karena uang bukanlah segalanya
  • Memilih pekerjaan yang jadwal kerjanya masih bisa disinergiskan dengan peran anda selaku orang tua
  • Tetap meluangkan waktu untuk mengontrol

Salah satu bukti adalah apa yang dilakukan oleh sejumlah miliuner dunia yang nota bene mereka juga menyandang predikat sebagai orang tua. Dibalik kesibukan mereka yang luar biasa, mereka pun berkomitmen untuk meluangkan waktunya untuk keluarga. Bahkan mereka juga turut adil dalam mendidik anak-anak mereka sendiri. Bahkan kemudian sebaliknya, ketika hidup mereka bergelimang materi, apapun bisa terbeli, lalu menjadikan para miliuner tersebut berlepas tangan dalam mendidik anak-anak mereka yang rata-rata jumlahnya lebih dari dua. Atau merasa tak perlu lagi bercampur tangan dalam mendidik anak karena sudah mampu memilihkan guru terbaik atau menyekolahkan anak di sekolah ternama.

Berikut ini rahasia para miliuner dalam mendidik anak diantaranya adalah :

  1. Jangan biarkan spiritual mereka menjadi kering

Boleh saja Abraham Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia menghilangkan aspek religius atau spiritual.namun secara alami manusia tetaplah membutuhkan aspek spiritual dalam hidup mereka. Sebab secara vertikal manusia membutuhkan keberadaan Tuhan dalam hidupnya. Begitu pun dengan para miliuner, mereka hakikatnya adalah manusia juga yang membutuhkan Tuhan. Demikian halnya dalam kehidupan sehari-hari spiritual adalah aspek penting yang tidak mereka abaikan, termasuk pula dalam mendidik anak.

Kekuatan spiritual mampu mengantarkan seseorang sanggup membedakan antara yang benar maupun yang salah. Sekaligus meneguhkan kekuatan dalam dirinya sehingga ia menjadi pribadi yang luar biasa dan tidak mudah terombang-ambing dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Demikian halnya dalam mendidik anak, menumbuhkan kekuatan spiritual pada diri anak sejak kecil sejatinya merupakan upaya pemenuhan kebutuhan mendasar pada diri anak itu sendiri. Dengan kata lain, spiritual adalah kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi dan diwujudkan dalam proses mendidik anak.

Anak-anak yang terpenuhi kebutuhan spiritualnya, kelak akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh. Sebab mereka memiliki sandaran yang kokoh , yakni Tuhan Yang Maha Tangguh. Tanpa sandaran ini anak-anak akan mudah rapuh, labil, dan tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Disisi lain mereka juga akan memiliki rasa empati dan menyuburkan kasih sayang dalam dirinya. Sebab, Tuhanlah yang menjadi motivator hidupnya. Ia akan menghiasi dirinya dengan kebaikan-kebaikan yang diserukan Tuhan kepada setiap hamba-Nya.

  • Anda adalah Role Model terbaik bagi anak

Anak adalah peniru ulung. Mereka merekam apa saja yang ada disekitarnya. Perkembangan daya rekam anak berlangsung sangat pesat ketika usia mereka mulai memasuki periode golden age. Disebut golden age karena pada periode tersebut pertumbuhan otak berlangsung sangat pesat. Golden age menjadi periode terhebat selama periode tumbuh kembang anak sekalugus masa terawan.

Agar orang tua mampu menjadi role model  yang tepat bagi anak, mereka perlu memahami fase-fase perkembangan anak. Dan berikut ini adalah fase-fase perkembangan anak yang perlu dicermati para orang tua.

Fase perkembangan anak :

  • 0 – 2 tahun

Fase pembentukan landasan moral. Anak membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tua

  • 2 – 3 tahun

Anak mulai diajari tata krama serta mulai dilatih memilih mana perbuatan baik dan perbuatan buruk

  • 3 – 4 tahun

Fase ini merupakan fase egosentris. Pada masa itulah anak suka melanggar aturan, memaksakan kehendak, dan memamerkan sesuatu. Pada fase ini sebenarnya anak mudah diarahkan. Sebab ia memilih pujian dan menghindari hukuman. Mereka juga mulai memiliki empati. Orang tua sebaiknya memberikan arahan dan aturan yang tepat disertai denga reward and punishment yang mendidik.

  • 4 – 6 tahun

Anak mulai diajak kerjasama dan lebih menurut dibandingkan fase sebelumnya. Mereka juga mulai menerima pemikiran orang laian. Pada fase ini orang tua dituntut memberikan argumen yang bisa dipahami anak

  • 6 – 8 tahun

Pada fase ini, orang tua mulai menanamkan rasa peduli pada diri anak. Mereka dibiasakan gemar menolong orang lain yang membutuhkan.

Menjadi role model terbaik bagi anak memang membutuhkan keteladanan bagi orang tua secara langsung. Sebab, anak tidak selamanya mau menurut disuruh ini dan itu jika orang tua mereka sendiri tidak bisa menunjukkan hal tersebut dihadapan mereka. Yang harus diperhatikan orang tua sebagai role model terbagik bagi anak adalah keteladanan, disiplin, sabar, konsistensi penerapan peraturan yang telah menjadi kesepakatan antara orang tua dana anak, dan reward and punishment yang bersifat mendidik.

  • Visioner itu penting

Mendidik anak memerlukan visi yang jelas. Oleh karena itu, orang tua hendaknya menjadi sosok yang visioner. Visi yang jelas akan memudahkan para orang tua dalam mendidik anak. Orang tua visioner adalah sosok orang tua yang memiliki pandangan jauh ke depan. Syarat menjadi orang tua visioner adalah prinsip yang jelas dan kuat, kemauan yang kuat, kesungguhan, kerja keras, sabar, tidak mudah putus asa, kreatif meskipun dalam keterbatatasan, mengenali potensi diri dan cara melejitkannya, dan kekuatan spiritual

  • Bekerja keras dan mandiri, bukan memanjakan

Membiasakan anak-anak bekerja keras dan mandiri merupakan upaya untuk menumbuhkan kegigihan pada diri anak. Ada kalanya anak merasa berat menjalankan proses tersebut. Bahkan bisa jadi mereka menyerah serta putus asa sebelum melakukan usaha. Disinilah peran penting orang tua untuk selalu memberikan dukungan. Selaku orang tua, anda harus yakin setiap anak terlahir kedunia ini telah dianugerahi Tuhan dengan kemampuan. Maka tuga orang tua adalah menggali potensi, mengarahkan, menstimulasi, melatih, dan mewariskan nilai-nilai yang berharga.

  • Pentingnya mengajarkan finansial sejak dini

Materi memang penting dalam hidup ini. Namun demikian, bukan berarti materi adalah segala-galanya. Tips mengajarkan finansial pada anak adalah sebagai berikut :

  • Uang bisa diraih dengan kerja keras
  • Berikan keteladanan pada anak bagaimana cara memperoleh uang dan mengelolanya dengan tepat dan bijaksana
  • Ajarkan pada anak perbedaan antara kebutuhan dan keinginan
  • Ajarkan investasi pada anak, mulailah dari yang sederhana
  • Memberikan pendidikan terbaik

Setiap orang tua memilihkan pendidikan yang terbaik bagi anaknya serta memperhatikan tiga elemen penting berikut, kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan sipitual (SQ). Jadi tidak sekedar kecerdasan intelektual semata. Sebab, kecerdsasan spiritual adalah pondasi pembentukan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Inilah sejumlah alasan sejumlah miliuner Indonesia menguliahkan anaknya ke perguruan tinggi diluar negeri.

  • Mendapatkan pendidikan yang lebih memadai
  • Melatih kemandirian
  • Meningkatkan kedisiplinan
  • Meningkatkan kompetensi
  • Meluaskan jaringan
  • Mendapatkan kesempatan magang di perusahaan asing
  • Pengalaman, guru terbaik mereka

Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Rupanya pepatah ini juga diamini para miliuner. Mereka sangat yakin, dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, mereka akan siap mengarungi riak-riak kehidupan ini.

  • Menyiapkan mental, skill, dan kepemimpinan

Mental, skill, dan leadership ketiganya saling melengkapi. Kualitas hidup seseorang sangat erat kaitannya dengan sikap mentalnya. Mental positif akan membuat seseorang selalu berpikir positif tentang kehidupan. Begitu pula sebaliknya, mental negatif akan membuat seseorang selalu memandang negatif setiap peristiwa dalam hidupnya. Upaya orang tua untuk mewujudkan mental positif sekaligus mengikis mental negatif pada diri anak adalah tetapkan tujuan dan strategi meraihnya, fokus pada hal-hal yang positif, yakinlah setiap masalah pasti ada jalan keluar dan setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini memiliki potensi luar biasa, selalu berdoa, belajar dari setiap kegagalan, dan bersyukurlah ketika sukses dan bersabarlah ketika gagal.

Skill disebut keahlian khusus. Skill dibedakan menjadi dua yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill  merupakan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk profesi tertentu. Hard skill mencakup ilmu pengetahuan (akademis), teknologi dan keterampilan teknis. Adapun soft skill dibagi menjadi tiga, intrapersonal skill,, interpersonal skill, dan ekstrapersonal skill. Intrapersonal skill adalah keterampilan seseorang dalam mengelola dan mengatur dirinya sendiri. Interpersonal skill yakni keterampilan seseorang dalam mengelola dan mengatur orang lain. Sedangkan ekstrapersonal skill adalah kemampuan spiritual intelligence yang dimiliki seseorang. Tips menumbuhkan soft skill pada diri anak adalah belajar sambil bermain, bersosialisasi dengan orang lain, membentuk kelompok orang lain, dan membiasakan diri selalu mendekat Tuhan (berdoa, menjalankan ibadah wajib, membacakan kisah keteladanan para nabi, menyanyikan lagu-lagu religi)

Kepemimpinan merupakan cara, kebijakan, dan strategi seorang pemimpin dalam merespon setiap tantangan yang terjadi di institusi atau organisasi yang dipimpinnya. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri seseorang tidak bisa dengan cara instan, melainkan membutuhkan proses. Tips menumbuhkan jiwa kepemimpinan anak adalah sebagai berikut :

  • Proaktif

Anak tidak didoktrin, melainkan menjalankan tugas atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab. Diperlukan komunikasi dua arah

  • Prioritas

Buat urutan tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu agar anak bisa menyelesaikannya tepat waktu

  • Biasakan berdiskusi

Beri anak kesempatan mengemukakan pendapatnya berdasarkan sudut pandang mereka.

  • Pendengar yang baik

Selaku orang tua, anda harus siap menjadi pendengar yang baik bagi anak. Biarkan mereka bereksplorasi dengan imajinasi dan pikirannnya. Jangan terburu-buru mengevaluasi atau menyalahkan

  • Lingkungan yang kondusif

Lingkungan yang kondusif akan mendukung proses tumbuh kembang anak lebih optimal

  • Pengawasan

Anak-anak tidaklah seperti orang dewasa yang telah matang dalam berpikir dan mengambil tindakan. Oleh karena itu, mereka tetap membutuhkan pengawasan ekstra dari orang tua. Namun demikian,  bukan berarti orang tua selalu memata-matai dan mengekang anak-anak. Ataupun sebaliknya, membebaskan mereka sebebas-bebasnya. Pengawasan orang tua terhadap anaknya ibaratnya bermain layang-layang. Adakalanya orang tua harus mengulur atau melepaskannya dan pada lain waktu harus menariknya. Peran orang tua adalah mengarahkan serta mengendalikannya agar tidak salah dalam mengambil sikap atau keputusan dalam hidupnya.

  1. Good habits

Lingkunga yang kondusif sangat memengaruhi optimalisasi tumbuh kembang. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menanamkan good habits (kebiasaan baik). Inilah sejumlah kebiasaan baik yang telah ditanamkan Warren Buffet, Donal Trump, David Beckham, dan sejumlah miliuner dunia lainnya kepada anak-anak mereka adalah disiplin, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, hidup sederhana, dan tidak memanjakan

Sumber :

Lely Noormindhawati dan Jubilee Enterprise (2014). Rahasia para miliuner mendiidk anak, ,  PT Elex Media Komputindo kelompok gramedia, Jakarta

Pengenalan Dasar psikologi


Kalau orang telah memilih istilah kepribadian, selanjutnya masih perlu ditunjukkan, bahwa istilah psikologi kepribadian lebih tepat daripada istilah teori kepribadian.

Kendatipun sudah jelas, bahwa kepribadian itu mempunyai arti deskripsi, namun masih ada kemungkinan pembuatan deksripsi itu dilakukan dari berbagai sudut pandangan ilmu pengetahuan ataupun sudut pandangan yang lain. Karena itu supaya lebih jelas mengenai sasarannya, yaitu bahwa orang mempersoalkan kepribadian itu dalam arti psikologis, jadi dari sudut pandangan psikologi, baiklah secara eksplisit digunakan istilah Psikologi Kepribadian.

Jenis Psikologi Kepribadian

Kalau orang mengadakan orientasi dalam lapangan psikologi kepribadian ini, maka akan nyata bahwa yang dijumpai bukanlah satu teori saja, bukanlah suatu psikologi kepribadian. Karena itu untuk mendapatkan ikhtisar, kiranya perlu dicoba untuk mengemukakan penggolongan-penggolongan psikologi kepribadian yang telah ada sampai dewasa ini.

Ada bermacam-macam kategori yang dapat dipergunakan untuk penggolongan-golongan itu. Antara lain dapat dikemukakan seperti yang tersebut sebagai berikut :

I. Atas dasar jalan yang ditempuh atau metode yang dipergunakan dalam menyusun sesuatu teori dalam psikologi kepribadian itu, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a) Teori-teori yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif, seperti misalnya teori-teori Plato, Kant, ahli-ahli dari aliran Neo-kantianisme, Bahnsen, Queyrat, Malapert, dan lain-lainnya lagi, yaitu teori-teori yang disusun terutama oleh ahli filsafat. b) Teori-teori yang disusun atas dasar data-data dari hasil penyelidikan empiris atau eksperimental, seperti teori-teori Heymans, Freud, Jung, Adler, Eysenck, Rogers, dan lain-lain teori yang dikembangkan pada abad ini.

II. Atas dasar komponen kepribadian yang dipakai sebagai landasan atau titik tolak dalam penyusunan perumusan-perumusan teoritis, dapat kita ketemukan adanya : a) Teori-teori konstitusional, seperti misalnya teori-teori mazhab Italia, mazhab Perancis, Kretschmer, Sheldon, dan lain-lain. b) Teori-teori temperament, seperti misalnya teori-teori Kant, Meumann, Enselhans, Heymans, Ewald, dan lain-lain. c) Teori-teori ketidaksadaran, seperti misalnya teori-teori Freud, Jung, Adler, dan pengikut-pengikut dari mereka itu. d) Teori-teori faktor, seperti misalnya teori-teori Eysenck, Cattell, dan lain-lain. e) Teori-Teori kebudayaan, seperti misalnya teori Spranger.

III. Atas dasar cara pendekatan (approach). Atas dasar cara pendekatan ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok teori-teori, yaitu : a) Teori-teori yang mempunyai cara pendekatan tipologis (typological approach), seperti misalnya teori-teori Plato, Hipocrates-Galenus, Enselhans dan ahli-ahli yang modern seperti misalnya Heymans dan Ewald. b) Teori-teori yang mempunyai cara pendekatan pensifatan (trais approach), seperti misalnya teori-teori Klages, Allport, Rogers, Freud, Jung, Murphy, dan lain-lain.

Dengan tidak melupakan kemungkinan adanya overlapping dan ketidakjelasan kiranya untuk kepentingan teknik pembicaraan, klasifikasi atau penggolongan-golongan yang terakhir itu sangat berguna.

Penyusunan Teori Kepribadian.

Usaha-usaha untuk menyusun teori dalam psikologi kepribadian ini sudah lama dilakukan orang. Hasil-hasil dari usaha-usaha tersebut ada yang nilai ilmiahnya masih jauh dari memadai, dan karenanya dapat disebut usaha-usaha yang masih bersifat prailmiah, dan ada yang nilai ilmiahnya sudah lebih memadai.

Usaha-usaha yang Masih Bersifat Pra-ilmiah

a) Chirologi atau ilmu gurat-gurat tangan (Jawa: rajah). Dasar pikiran daripada pengetahuan ini ialah kenyataan bahwa gurat-gurat tangan orang itu tidak ada yang sama satu sama lain, ini pulalah yang menjadi dasar pikiran Daktiloskopi (Ilmu sidik jari). Jika sekiranya orang dapat mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat khusus gurat-gurat tangan tersebut, maka dia akan mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat khas orangnya. Akan tetapi usaha yang biasa dilakukan orang tidaklah sejauh itu; orang hanya memperhatikan beberapa gurat(garis) saja.

b) Astrologi atau ilmu perbintangan. Dasar pikiran daripada pengetahuan ini ialah adanya pengaruh kosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa; jika sekiranya kita dapat mengenal perbedaan-perbedaan mengenai soal ini dia juga akan dapat mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat khas orangnya; tetapi biasanya usaha yang dilakukan orang tidak sejauh itu, dan orang-orang yang lebih kemudian secara tradisional meniru saja yang dikatakan oleh orang sebelumnya, padahal reliabilitas dan validitas prinsip-prinsip yang telah ada belum diuji.

c) Grafologi atau ilmu tentang tulisan tangan. Tentang sejarah pengetahuan ini tidak ada kesatuan pendapat diantara para ahli. Umumnya orang berpendapat bahwa pengetahuan ini adalah hasil abad XIX, namun ada juga bukti –bukti yang menunjukkan, bahwa sebelum itu telah ada juga orang yang memperhatikannya, misalnya Cammilo Baldo (Italia, 1622). Dasar pikiran grafologi itu ialah demikian: segala gerakan yang dilakukan oleh manusia itu merupakan ekspresi daripada kehidupan jiwanya; jadi juga gerakan menulis merupakan bentuk ekspresi kehidupan jiwa. Kalau sekiranya orang dapat mengetahui keadaan khusus tulisan seseorang dengan baik, berarti dia juga dapat mengenal keadaan khusus kepribadian si penulisnya.

Dalam menganalisis tulisan tangan itu hal-hal yang diperhatikan antara lain:

  1. Apakah tulisan tetap lurus ataukah naik atau menurun,
  2. Condong atau tegaknya tulisan,
  3. Besar kecilnya huruf,
  4. Jarak tulisan dari garis yang satu ke garis lainnya,
  5. Tumpul runcingnya tulisan,
  6. Tebal-tipisnya tulisan,
  7. Tetap dan tidaknya ukuran tulisan,
  8. Jarak tulisan dari tepi, dan sebagainya.

Hal-hal tersebut dianalisis, dicari sifat-sifatnya yang khas, dan dengan jalan demikian orang mencoba menarik kesimpulan mengenai kepribadian penulisnya.

d) Physiognomi atau ilmu tentang wajah. Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan wajahnya. Dasar pikiran untuk mengusahakan pengetahuan ini ialah keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Hal-hal yang tampak pada wajah dapat dipergunakan untuk membuat interpretasi mengenai apa yang terkandung dalam jiwa.

e) Phrenologi atau ilmu tentang tengkorak. Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan tengkoraknya. Dasar pikiran itu ialah bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu masing-masing mempunyai pusatnya di otak. Jikalau salah satu(atau lebih) dari kecakapan itu keadaanya luar biasa, maka pusatnya di otak itupun luar biasa besarnya. Akibat hal ini adalah bentuk tengkorak lalu terubah oleh pusat yang membesar tersebut, sehingga ada tonjolan-tonjolan tersebut, dapat ditarik kesimpulan tentang kecakapan-kecakapan atau sifat-sifat orangnya.

f) Onychologi atau ilmu tentang kuku. Onychologi berusaha memahami kepribadian seseorang atas dasar keadaan kuku-kukunya. Kuku di ujung jari itu mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, dengan cabang-cabangnya yang terhalus berujung di pucuk-pucuk jari. Warna serta bentuk kuku dapat dipakai sebagai landasan untuk mengenal kepribadian orangnya

2. Usaha-usaha yang Lebih Tinggi Nilainya

Jikalau dalam usaha-usaha yang satu sama lain seakan-akan lepas, maka pada usaha-usaha yang akan dibicarakan ini terdapat garis yang nyata mengenai konstinuitas usaha-usaha tersebut.

a) Ajaran tentang Cairan Badaniah. Ajaran tentang cairan badaniah ini, yang kemudian menjadi sangat terkenal dan sangat besar pengaruhnya terhadap ahli ahli yang lebih kemudian, dirumuskan oleh Hippocrates dan selanjutnya disempurnakan oleh Galenus.

Pendapat Hippocrates.

Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang itu, yaitu: a) sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning) b) sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam), c) sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan. d) sifat panas terdapat dalam sanguis (darah). Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut adanya dalam tubuh dalam proporsi selaras (normal) orangnya normal(sehat), apabila keselarasan proporsi tersebut terganggu maka orangnya menyimpang dari keadaan normal(sakit).

Pendapat Galenus.

Galenus menyempurnakan ajaran Hippocrates tersebut, dan membeda-bedakan kepribadian manusia atas dasar keadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Galenus sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan dan bahwa cairan-cairan tersebut adanya adalam tubuh manusia secara teori dalam proporsi tertentu. Kalau suatu cairan adanya dalam tubuh itu melebihi proporsi yang seharusnya (jadi: dominant) maka akan mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat daripada dominannya salah satu cairan badaniah itu oleh Galenus disebutnya temperamen. Jadi, dengan dasar pikiran yang telah dikemukakan itu sampailah Galenus kepada penggolongan manusia menjadi empat tipe temperamen, beralas pada dominasi salah satu cairan badaniahnya.

Pengaruh Ajaran Hippocrates dan Galenus.

Ajaran Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh Galenus itu tahan uji sampai berabad-abad; pendapatnya lama sekali diikuti oleh para ahli, hanya dengan variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun pengaruh itu masih sangat terasa. Lama kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya kesatuan dalam seluruh kosmos, ditinggalkan, dan sebagai akibatnya terdapat adanya dua garis perkembangannya, yaitu: a) menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori konstitusional, b) menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperamen.

Sumber :

Psikologi Kepribadian, Drs. Sumadi Suryabrata, B.A, M.A., ED.S.,Ph.D., Rajawali Pers, Jakarta, 2016

Pimpinan dan Perubahan


oleh : Ahmad Kurnia, SPd, MM.*

A. PENDAHULUAN

Perubahan sudah menjadi kata kunci dalam bisnis dan organisasi pada masa kini. Situasi persaingan pasar yang semakin dinamis, kemajuan teknologi yang pesat, permintaan dan selera pasar yang cepat sekali berubah, kesemuanya itu membawa organisasi kepada situasi yang tidak mudah diramalkan.

Akibatnya, untuk menghadapi perihal tersebut, organisasi juga melakukan bahan internal seperti restrukturisasi, transformasi bisnis, dan sebagainya. Bahkan, kemampuan untuk mengelola perubahan menjadi sebuah kunci kesuksesan penting dalam persaingan bisnis saat ini. Dalam perspektif ini, organisasi lebih bersifat proaktif perubahan yang berkesinambungan di dalam organisasi dilakukan untuk mengantisipasi perubahan eksternal, serta menjamin keberhasilan perusahaan dalam melalu proses perubahan tersebut.

Perubahan di dalam organisasi dapat terjadi secara terencana maupun tidak. Perubahan yang terencana, dipersiapkan dengan matang dan memang disengaja. Organisasi yang ingin merampingkan strukturnya agar in berekspansi dengan melakukan merger, eksibel, atau yang ing buasanya akan mempersiapkan din terhadap perubahan yang akan terjadi. šementara itu perubahan yang tidak terencana biasanya terjadi secara mendadak dan menimbulkan akibat yang tidak diperkirakan sebelumnya.

17Keterkaitan antara karakteristik perubahan dan karakteristik kepemimpinan.

a. Perubahan organisasi hampir selalu melibatkan perubahan struktur kerja.

b. Proses dan dinamika perubahan organisasi yang rumit dan kompleks, sering kali mengaburkan arah dan tujuan awal.

c. Kondisi hilangnya struktur kerja dan berkurangnya kejelasan arah, bisa membuat situasj menjadi tidak beraturan dan tidak terkendali.

d. Pada saat kompleksitas dan kesulitan memuncak, ada kalanya para pelaku perubahan mengalami ketegangan psikologis.

B.PEMIMPIN DAN PERUBAHAN

Pemimpin adalah titik kunci dalam keberhasilan perubahan organisasi, bahkan ada kalanya pemimpin adalah perubahan itu sendiri. Sifat perubahan dan sifat kepemimpinan saling membutuhkan dan melengkapi.

Kepemimpinan tidak mungkin berjalan steril dari konteks sosial budaya. Konteks budaya dari mana seorang pemimpin berasal dan di mana ia berkarya, tidak dapat diabaikan. Budaya tempat pemimpin dibesarkan, akan membekalinya dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang akan mengarahkan cara pikir, cara merasa, dan cara berperilaku- nya. Budaya tempat pemimpin berkarya juga memiliki nilai, norma dan aturan kebiasaan yang menuntut pola perilaku tertentu. Keberhasilan pemimpin dalam mengelola bawahannya sangat bergantung dari seni menyeimbangkan kedua faktor budaya tersebut, terutama jika keduanya berbeda jauh.

Dari khazanah pemikiran Indonesia, seorang pemimpin Indonesia biasanya akan menjalankan perannya secara komprehensif, yaitu ber- jalan di depan dengan mengarahkan dan menjadi panutan, dekat dengan bawahan sambil memotivasi, dan berada di belakang untuk memberi dukungan. Faktanya, pemimpin Indonesia dikenal dengan kemampuannya untuk menciptakan iklim kerja yang menyenang kan, memberi perhatian personal, dan kesediaan untuk melibatkan bawahan.

Keberhasilan kepemimpinan juga terkait erat dengan ekspektansi bawahan. Harapan bawahan akan pemimpin yang baik menentu- kan kredibilitas pemimpin. Sembilan aspek diharapkan muncul dari pemimpin oleh bawahannya, yaitu berambisi, broad-minded penuh perhatian, kompeten, kooperatif, berani, dapat diandalkan, gigih, dan adil. Harapan ini relatif menetap sepanjang waktu. Faktor budaya juga memengaruhi hal-hal yang dipertimbangkan bawahan untuk me- nentukan kredibilitas pemimpinnya. Dalam konteks Indonesia, harapan akan pemimpin dalam perubahan mengerucut pada lima hal, yaitu adanya komitmen, konsistensi, arahan yang jelas, trust pada bawahan, dan adanya panutan.

Organisasi harus menyiapkan pemimpinnya secara terencana dan sistematis. Alih-alih berpikir bahwa seorang pemimpin akan muncul dengan sendirinya pada saat dibutuhkan, jauh akan lebih konstruktif jika berpikir bahwa pemimpin sudah siap saat perubahan membutuh- kannya. Selain itu, dengan pengembangan talenta kepemimpinan yang baik, organisası akan menghasılkan pemimpin yang mengadopsi nilai- nilai perusahaan. Jika para pemimpin organisasi memiliki nilai dan persepsi yang sama, maka ayunan langkah perubahan pun akan lebih seirama dan lebih menjamin keberhasilan. Studi yang dilakukan penulis mengindikasikan pentingnya program pengembangan kepemimpinan organisasi, dengan memerhatikan dua hal di bawah ini:

1. Selain menghasilkan orang-orang kompeten di bidangnya, progran pengembangan kepemimpinan di perusahaan hendaknya juga mengasah keterampilan interpersonal. Kemampuan memotivasi dan mengembangkan hubungan positif dengan anak buah, tampak- nya banyak dituntut dari pemimpin di Indonesia. Hal ini tidak bisa dipelajari semata-mata dari pelatihan di dalam kelas. Cara paling efektif adalah melalui on the job training Sistem mentoring dijalankan dengan sistematis yang memungkinkan terjadinya pro- ses coaching dan role modeling secara maksimal. Meski sudah dilakukan, tetapi belum banyak perusahaan di Indonesia yang menjalankan secara sistematis dan konsisten.

2. Kepekaan terhadap pengaruh budaya kepada pemimpin, dapat difokuskan pada pemahaman budaya asal pemimpin, serta pengenalan budaya konteks tempat bekerja. Latihan-latihan self-awareness sebagai aspek kepemimpinan diri ini sudah cukup dikenal. Namun demikian, akan lebih baik jika dalam latihan ini juga dimasukkan komponen own-culture awareness, yang bertujuan ka wawasan pemimpin terhadap bias dan asumsi budaya asalnya, yang dapat menjadi kendala efektivitas kepemimpinan nya. Dengan kesadaran kritis tentang budaya asal dan pengaruhnya terhadap diri, sang pemimpin dapat melangkah untuk memahami konteks budaya organisasi atau bawahan yang akan dipimpinnya. Hal ini akan menjadi sangat penting, jika ada seorang pemimipin ditugaskan ke dalam konteks budaya yang berbeda.

C. DINAMIKA PROSES PERUBAHAN

Menggalang komitmen dari pemilik perusahaan adalah langkah kunci untuk memulai perubahan. Pemilik perusahaan yang dimaksud adalah owner dan para pemegang saham. Jika ide perubahan bukan datang dari mereka melainkan dari eksekutif, maka seni mengelola pemilik perusahaan menjadi kunci penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan pemilik.

Keberhasilan mendapatkan dukungan untuk ide perubahan, lebih di- tentukan oleh kemampuan pemilik ide untuk ‘menjual’ ide perubahan, daripada substansi ide itu sendiri. Kreativitas, kecerdikan, dan keterampilan persuasi menjadi kunci untuk menemukan ‘jalan masuk yang pas dalam menjual ide.

Saat ide sudah diterima dan dukungan didapatkan, pemilk ide perubahan tidak boleh berpuas diri. Selanjutnya, ekspektasi pemilik harus dikelola agar ealistis, sehingga kesalahpahaman dengan eksekutif dapat dihindarkan. Untuk melakukannya, adalah hal yang penting untuk memberikan informasi mutakhir mengenai kemajuan proses perubahan, serta melibatkan pemilik sepanjang jalannya proses perubahan.

Minimalkan resistensi dan konflik yang tidak perlu dengan pemilik, di tahap awal perubahan. Untuk itu, pandai-pandailah mengemas erubahan melalui branding yang tepat. Misalnya dengan penggunaan istilah yang lebih positif.

Dalam studi ini ditemukan bahwa waktu dan energi yang dialokasi- kan pada tahap penggalangan dukungan pemilik, cukup mendominasi dibandingkan kedua tahap lainnya (lihat model). Hasil ini terkonfir- masi lewat diskusi kelompok dengan responden setelah pengambilan data. Tampak jelas bahwa dukungan pemilk sangat berperan penting bagi keberhasilan perubahan secara keseluruhan, dibandingkan dengan dukungan dari peer (kolega) dan karyawan. Hasil ini menarik, karena cukup khas untuk konteks masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan data dari masyarakat Amerika Serikat dan Eropa, tahap peng- galangan dukungan dari pemilik, rekan sejawat (peer), dan karyawan, dilakukan dengan proporsi yang cukup imbang. Gambaran ini selaras dengan pandangan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang hierarkis (Hofstede, 2001) dengan ekspektasi kuat terhadap peran pemimpin yang mengarahkan (House dkk, 2004). Dengan demikian, dukungan pemimpin menjadi kunci.

Menyadari hal ini, organisasi dapat memupuk komunikasi dua arah sedini mungkin antara pemilik (owner dan pemilik saham) dengan eksekutif. Adanya komunikasi dua arah seperti ini lebih memungkin- kan munculnya trust pada kedua belah pihak, sebagaimana mengemuka dalam studi Murnyati T. (2008). Saling memercayai yang ditandai oleh pengenalan yang baik (ingat: tak kenal maka tak sayang), dan difasilitasi oleh komunikasi yang efektif, merupakan kunci sukses dalam menjalin relasi antarorang Indonesia. Berinvestasi pada trust adalah langkah strategis untuk proses perubahan, karena membuahkan penyamaan persepsi dan mengurangi konflik serta friksi personal.

D. KEPEMIMPINAN PERUBAHAN

Belajar dan berubah adalah dua hal yang berkaitan erat. Oleh karenanya, pemimpin perubahan harus mengembangkan minat dan semangat bela jar tanpa henti. Belajar dimulai dari diri sendiri. Jadi, setiap pemimpin harus memastikan bahwa ia mampu belajar hal yang akan diubah, baru memulai mengajak orang lain berubah.

Kualitas belajar yang baik dimunculkan dalam keunggulan teknis (technical excellence). Setidaknya, para pemimpin harus menguasai hard skill dari bidangnya masing-masing atau mempelajarinya dengan cepat. Biasanya ditunjukkan melalui penguasaan proses bisnis, data, ataupun proses operasional lapangan. Penguasaan ini juga mencakup perkembangan pengetahuan atau teknologi termutahir dalam bidang- nya. Pemimpin dengan keunggulan teknis biasanya lebih mudah untuk memperoleh legitimasi dari bawahannya karena dipandang kompeten.

Pemimpin yang baik memandang proses belajar sebagai proses adap- tasi terhadap perubahan. Kebutuhan pengembangan bisnis tidak jarang membuat pemimpin harus belajar bidang yang baru sama sekali dengan cepat. Untuk itu dibutuhkan kapasitas intelektual yang memadai di samping fleksibilitas dan kemauan untuk belajar.

Pada akhirnya, kebiasaan untuk selalu belajar membantu pemimpin untuk melakukan kalkulasi risiko dan mengambil keputusan-keputusan bisnis yang berani.

Organisasi dapat memfasilitasi para pemimpinnya untuk selalu mau belajar dengan penyediaan materi dan teknologi belajar yang memadai. Proses belajar orang dewasa ditandai dengan peluang peserta didik untuk lebih aktif dan proses belajar yang dua arah. Organisasi dapat mendukung melalui sistem job assignment yang dikombinasi dengan mentoring dan peer discussions, Adanya sharing dan diskusi dengan peer ditambah masukan dari mentor niscaya akan mengembangkan semangat dan minat belajar dari pemimpin perubahan.

Faktor komunikasi menjadi topik kunci untuk keberhasilan pemimpin perubahan. Perubahan harus dikomunikasikan sejelas mungkin sejak tahap sosialisasi, sepanjang implementasi, dan saat evaluasi perubahan. Komunikasi yang baik dapat membangun kekompakan kelompok, meminimalkan resistensi perubahan, membangun komitmen, dan mendorong motivasi kerja karyawan. Pengaruhnya akan terlihat dalam produktivitas dan iklim kerja yang positif. Tak pelak lagi, pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik jka ingin berhasil menjalani perubahan.

E.Mengelola Perubahan, Mengelola Manusia

Terasa sekali pentingnya peranan pengelolaan manusia pada saat per- ubahan di mata para pemimpin. Hal ini diamini oleh responden penelitian maupun peserta diskusi kelompok kami, baik dalam konteks perusahaan nasional maupun multinasional. Dalam Model Dua Sisi Mata Uang, hal ini ditunjukkan dari dominannya sisi Peran Kepemimpinan Perubahan (Change Leadership) dibandingkan sisi Dinamika Proses Perubahan (Strategic Change).

Gambaran yang mengemuka adalah, keberhasilan perubahan lebih ditent- kan oleh seni memimpin daripada ketajaman strategi perubahan. Meskipun umumnya inisiatif perubahan berskala besar diawali oleh perencanan, tetapi perencanaan ini tidak terlalu detail dan tajam. Langkah perubahan sudah dapat diayunkan tanpa perlu menunggu tuntasnya perencanaan. Namun demikian, seni memimpin yang berorientasi pada relasi antar-manusia tidak dapat ditawar harus hadir jika perubahan ingin berhasil.

Faktanya, tidak satu pun literatur manajemen dan Psikologi organisasi Barat yang menegasikan pentingnya pemimpin untuk mengelola sumber daya manusia saat perubahan berjalan. Dari perspektif ini, dapat dikatakann hasil tersebut tidak terlalu khas Indonesia. Namun demikian, yang menarik adalah pada saat perubahan mengalami masa sulit, ke-20 pemimpin tersebut dengan cepat menelisik faktor manusia. Inilah kekhasan kepemimpinan di Indonesia. Alih-alih mengotak-atik strateg para pemimpin ini lebih terdorong untuk mengalokasikan waktu dan tenaganya guna mendorong atau memotivasi karyawannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada konteks Indonesia masa kini, keberhasilan mengelola manusia menjadi key success factor untuk mengelola perubahan. Fakta dan data juga menunjukkan bahwa tidak dapat disangkal, keterampilan dalam mengelola interaksi antarmanusia menjadi kekuatan utama bagi pemimpin Indonesia. Kekuatan ini terasah melalui kompleksitas interaksi yang terjadi dalam keseharian kehidupan organisasi mereka.

*Dosen Manajemen STBA JIA dan Ketua LPPM-STBA JIA Bekasi.