Posts from the ‘Manajemen & perbankan syari’ah’ Category

“Konmari Mengubah Hidupku”


 

SUMBER  : KonMari Mengubah HidupkU, Khoirun Nikmah (Pendiri Komunitas KonMari Indonesia, 2018, Bentang Pustaka, 170 halaman

  1. PENDAHULUAN

Secara etimologis Etika merupakan bahasa yang berasal dari Yunani Kuno, yaitu “ethikos“, yang artinya “timbul dari kebiasaan”. Maka, etika adalah  sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama ilmu filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dalam penilaian moral. Etika meliputi analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.  Secara harfiah, Etika adalah norma atau aturan yang digunakan sebagai sebuah pedoman dalam berperilaku didalam masyarakat bagi seseorang yang terkait dengan sifat buruk dan baik.

Etika dibuat pasti memiliki fungsi – fungsinya. Berikut ini beberapa fungsi etika yang perlu Anda ketahui, antara lain :

  1. Sebagai tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai macam moralitas yang membingungkan.
  2. Sebagai orientasi etis, maka diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
  3. Untuk menunjukan sebuah keterampilan intelektual yaitu suatu keterampilan untuk dapat berargumentasi secara rasional dan secara kritis
  1. Jenis Etika

Etika juga memiliki beberapa jenis. Beriku ini jenis – jenis etika yang harus Anda ketahui, antara lain :

a. Etika filosofis. Secara umum, etika filosofis dapat dianggap sebagai etika yang berasal dari aktivitas berfilsafat atau berpikir yang dilakukan oleh manusia. Maka dari itu, etika sebenarnya merupakan bagian dari filsafat.

Etika termasuk dalam ilmu filsafat, karena itu ketika berbicara etika maka tidak dapat dipisahkan dari filsafat. Maka dari itu, jika Anda ingin mengetahui unsur-unsur etika maka Anda juga perlu tahu mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut ini pernyataan yang menjelaskan dua sifat etika:

  • Filsafat non-empiris dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu pengetahuan empiris merupakan ilmu yang didasarkan oleh fakta atau beton. Namun, filosofi ini mencoba untuk melewati beton seakan seperti bertanya tentang apa yang ada di balik gejala beton.
  • Cabang ilmu filsafat praktis berbicara tentang sesuatu yaitu “ada”. Misalnya, filsafat hukum mempelajari tentang apa itu hukum. Namun, etika tidak terbatas pada itu, etika bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang ilmu filsafat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang harus dan apa yang tidak harus dilakukan oleh manusia.

b. Etika teologis. Etika teologis berkaitan dengan 2 hal. Yang pertama, etika teologis tidak memiliki batas pada agama tertentu, tapi setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Yang kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena memiliki banyak unsur di dalamnya seperti didalam etika secara umum, dan dapat dipahami seperti memahami etika secara umum.

c. Relasi kedua etika. Banyak perdebatan tentang etis etika filosofis dan teologis di dalam etika. Berikut ini ada 3 jawaban yang diusulkan penting atas pertanyaan di atas, yaitu:

  1. Revisionisme
    Jawaban ini berasal dari seseorang yang bernama Augustinus pada tahun 354 – 430, beliau menyatakan bahwa kewajiban untuk merevisi etika teologis itu benar dan kemudian dapat meningkatkan etika filosofis.
  2. Sintesis
    Jawaban ini diusulkan oleh Thomas Aquinas pada tahun 1225-1274. Beliau mensintesis etika filosofis dan etika teologis sehingga menjadi dua jenis etika, agar dapat melestarikan identitas masing-masing sehingga menjadi sebuah entitas baru. Hasilnya adalah etika filosofis akan menjadi lapisan bawah yang bersifat umum, sedangkan etika teologis akan menjadi lapisan atas yang bersifat khusus.

Pada zaman global saat ini etika tidak hanya bersifat umum sebagai ilmu yang baku yang tak hanya diajarkan dalam lingkungan belajar, namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan menerapkan metode berbenah untuk menjalankan nilai etika yang baik. Buku yang saat ini akan di analisis adalah buku yang akan memberikan nilai etika baik yang bisa diterapkan dilingkungan masyarakat saat ini.

  • SIAPA MARIA KONDO ?

Marie Kondo, seorang konsultan berbenah asal Jepang, memperkenalkan metode merapikan yang ampuh tiada duanya, KonMari. Keampuhan metode ini makin marak dirasakan di Indonesia, tepatnya setelah buku The Life-Changing Magic of Tidying Up diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia pada tengah 2016 silam.

The book has changed many people live so greatly! Salah seorang yang merasakan efek metode KonMari ini adalah Khoirun Nikmah. Ia tak hanya merasakan perubahan fisik pada rumahnya yang jauh lebih rapi, tetapi juga cara pandang, sikap, dan bahkan menuntaskan pergulatan masa lalunya yang menjadi momok hidupnya selama ini.

Setelah mendirikan komunitas KonMari Indonesia bersama sang suami, Nikmah makin aktif mengisi kelas bagi orang-orang yang membutuhkan semangat dan dukungan ber-KonMari (dengan restu dari Tim Marie Kondo tentunya). Bermula dari grup WhatsApp dengan ratusan anggota, komunitas ini berkembang menjadi kelas offline yang digelar di berbagai kota di Indonesia.

Melalui buku ini, Nikmah mengajak kita untuk berproses bersama. Dimulai dari membandingkan KonMari dengan beberapa model decluttering (berbenah) lainnya sebelum akhirnya mantap memilih metode ini. Dengan telaten, Nikmah memberikan penyesuaian pada ide awal metode ini sesuai dengan kondisi di Indonesia, dilengkapi dengan tips menerapkannya bersama pasangan, anak, dan masyarakat. Selamat ber-KonMari!

  • MENGENAL APA ITU  DECLUTTERING ?

Istilah decluttering mungkin sudah tidak asing terdengar. Pada era digital, informasi bergerak per sekian detik sehingga kita bisa mengakses hampir semua hal melalui jaringan internet, termasuk informasi mengenai konsep decluttering.

Kata decluttering tidak jauh-jauh dari istilah clutter. Clutter itu apa? Dari segi bahasa, clutter bisa diartikan sebagai “kekacauan, kekusutan, kebisingan, atau keributan.”. Clutter mengindikasikan sesuatu yang tidak rapi, tidak nyaman, tidak enak dilihat, dan tidak menyenangkan. Lebih dalam lagi, clutter bisa merupakan sesuatu yang mengganggu perasaan dan emosi. Clutter dapat berbentuk benda-benda, pengalaman, pekerjaan, hubungan sosial, budaya digital, perasaan, dan pikiran. Nah, declutter adalah kebalikan dari clutter, yaitu berusaha untuk memangkas, menghilankan, atau mengurangi clutter agar semuanya menjadi tertata rapi dan nyaman di hati.

Mengapa perlu decluttering?

  1. Clutter dapat menyebabkan stres dengan cara meningkatkan hormon kortisol dan membuat otak mengasosiasikan clutter dengan kegagalan (UCLA).
  2. Stres akibat clutter  dapat meningkatkan nafsu makan hingga menaikkan berat badan (Peter Walsh).
  3. Sebuah studi neurosains menyebutkan bahwa lingkungan yang banyak clutter dapat menyebabkan tubuh selalu merasa lelah dan sulit untuk fokus.
  4. Clutter dapat menganggu kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan.
  5. Clutter dan disorganisasi dapat menyebabkan kerugian secara finansial seperti membeli benda yang sama berulang akibat tidak berhasil menemukan benda yang dicari.
  6. Benda-benda yang menumpuk dan tertimbun dapat menjadi sarang kuman, serangga, dan tikus, jadi tidak bagus untuk kesehatan.
  7. Clutter dapat mengakibatkan sering terlambat karena kesulitan menemukan barang.
  8. Clutter dapat membahayakan, seperti menginjak mainan Lego di lantai atau tertusuk jarum yang tercecer.
  9. Kita tidak akn pernah menyelesaikan aktivitas beres-beres tanpa decluttering.
  10. Clutter menghalangi kita dari kebahagiaan.

Dengan kata lain, decluttering bisa juga menjadi salah satu jalan untuk mengurangi beban kita saat Hari Perhitungan di akhirat kelak. Maka, dari sini pun kita bisa menyimpulkan bahwa proses decluttering ini sangat penting demi kesehatan jiwa dan raga.

  • METODE KONMARI

“I used to clean my brother and sister’s rooms. And I would go to friends’ houses and clean their rooms, too.” –Marie Kondo

Metode Konmori dikenalkan oleh Marie Kondo sekitar 2010-2011, hampir berbarengan dengan terbitnya buku Hideko Yamashita tentang Danshari. Marie Kondo adalah seorang “maniak bebenah” sejak balita. Sepanjang hidupnya ia fokus dan konsisten terhadap aktivitas bebenah yang telah menjadi passion-nya itu. Kini, ia menjadi sangat bersinar dengan metode Konmari dan bahkan masuk ke dalam “100 Orang yang Berpengaruh pada 2015” versi majalah TIME.

Marie Kondo terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Ia memiliki kakak yang kegiatannya bermain game tiada henti, sibuk. Sedangkan ayahnya bekerja, sibuk. Mamanya mengurus adiknya, sibuk. Maka, ia sendirian di rumah “dalam arti positif” mengalihkan kesendiriannya itu dengan membereskan barang-barang keluarganya dengan tujuan untuk “membantu” meringankan pekerjaan orang tuanya, terutama mamanya. Ia sendiri terinspirasi berbenah karena mamanya setiap hari berbenah (tiada henti). Dari sanalah ia menyukai kegiatan tersebut.

  1. Seperti apakah metode Konmari ini?

Metode Konmari mengajarkan dua konsep utama, yaitu decluttering dan organizing. Decluttering adalah upaya mengurangi barang. Pada konsep decluttering, hal utama yang perlu dilakukan kali pertama adalah mengubah pola pikir, membuat gaya hidup ideal atau ideal lifestyle, dan menyusun jadwal berbenah. Disarankan untuk membuat jadwal tidak lebih dari enam bulan, idealnya tga bulan disesuaikan dengan kondisi rumah.

Kemudian, jika sudah memulai proses berbenah, kita fokus pada barang yang kita simpan dan merasa bahagia saat menyentuh barang tersebut atau “spark joy”, juga mengucapkan terima kasih pada barang yang dipensiunkan. Lakukan runut perkategori, bukan perlokasi. Kategori ini berurutan dimulai dari pakaian, buku, kertas, komono, dan memorabilia. Baru kemudian kita fokus pada penataan (organizing).

Penataan pada metode Konmari cukup mudah dan sederhana. Pada prinsipnya semua pakaian bisa dilipat dan cara meletakkannya dijajar horizontal, tidak ditumpuk vertikal sebagaimana pada umumnya.

  • 5S Japanese Concept

Metode 5S adalah metode untuk menata area kerja di lingkungan industri atau perusahaan yang memiliki filosofi serta cara kerja yang harus dilaksanakan oleh setiap individu. Konsep 5S lahir di Jepang yang kemudian hari ditetapkan di industri seluruh dunia, juga termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri konsep 5S lebih dikenal dengan 5R, yang biasanya bergandengan dengan konsep K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

5S merupakan konsep yang sangat sederhana sehingga dapat mudah dimengerti dan penerapannya oleh siapa saja. Tetapi sangat susah untuk menerapkannya dengan benar, hal ini dikarenakan kebiasaan kita yang ingin senang sendiri dan tidak mau diikat oleh aturan-aturan yang ada.

Penerapan 5S di perusahaan-perusahaan harus diikuti oleh semua level mulai dari operator sampai ke Top Management (Manajemen puncak). Dengan menerapkan 5S dengan baik, kita dapat meningkatkan produktivitas kerja kita dan juga dapat bekerja dengan se-efektif serta se-efisien mungkin dan meningkatkan keamanan (Safety) di tempat kerja kita. Di samping itu juga dapat meningkatkan citra atau Image kita di hadapan Customer maupun manajemen kita sendiri karena penataan dan kerapian di tempat kerja kita juga mencerminkan sikap kita terhadap pekerjaan kita.

Dalam penerapan 5S, terdapat 4 langkah yang perlu dilakukan antara lain :

  1. Melakukan Perekaman keadaan sekarang agar dapat dijadikan perbandingan setelah melakukan kegiatan 5S (before and after)
  2. Melakukan Kegiatan 5S
  3. Pembudayaan 5S, Jadikan 5S merupakan bagian yang tidak terlepas dari aktivitas kerja harian kita.
  4. Evaluasi kembali terhadap 5S dan lakukan tindakan pencegahan agar 5S tetap terjaga di tempat kerja.Contoh : bagaimana mencegah debu tidak melekat di mesin, bagaimana mencegah peletakkan barang yang tidak pada tempatnya.
  • Bagaimana Awal Mula Terciptanya Metode 5S Di Jepang?

Terdapat dua versi sejarah yang berbicara mengenai ini. Versi pertama, ada yang menyebutkan bahwa metode 5S adalah hasil modifikasi dari program CANDO (Cleaning up, Arranging, Neatness, Discipline, and Ongoing improvement) yang diperkenalkan oleh Henry Ford pada 1972 di Amerika Serikat. Metode ini kemudian dipopulerkan sebagai “Japanese 5S” pada 1980 oleh Hiroyuki Hirano.

Versi kedua, dianggap argumen yang lebih kuat dan  tertulis juga di buku Seikatsu Kaizen, bahwa pada 1970-an, pemerintah Jepang mengundang seorang konsultan manajemen asal Amerika bernama Dr. W. Edwards Deming.  Dr. Deming diundang untuk memperbaiki kondisi ekonomi Jepang yang hancur pasca Perang Dunia II. Maka, mulai 1970, konsep-konsep Deming yang lebih dikenal dengan “14 Kunci Dr. Deming” diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang.

Konsep-konsep Deming pada akhirnya lebih populer dengan istilah kaizen. Kaizen sendiri berasal dari bahasa Jepang, kai berarti “perubahan” , sementara zen berarti “baik”. Secara literatur, kaizen berarti peningkatan kecil, tampak remeh, tetapi terus-menerus, berkesinambungan, dan tanpa akhir. Kaizen diperkenalkan dan ditulis oleh Masaaki Imai dalam bukunya Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success pada 1986.

Anehnya, meski Jepang mengandung Deming dari Amerika, ternyata konsep tersebut justru belum diterapkan pemerintah Amerika. Barulah setelah melihat kesuksesan konsep Deming di Jepang. Amerika mulai ngebut untuk menerapkan konsep tersebut di negaranya.

Dari dua versi sejarah atas, terlihat bahwa metode 5R/5S ditemukan dan diperkenalkan oleh bangsa Amerika pada tahun 1970-an. Metode ini kemudian diadopsi oleh Jepang pada era 1980-an, menjadi populer, dan pda akhirnya diterapkan secara menyeluruh di Negeri Matahari Terbit itu. Setelah sukses di Jepang, barulah konsep 5R ini mulai diadopsi oleh perusahaan-perusahaan di Amerika dan seluruh dunia, termasuk Indonesia.

  • Prinsip Metode Konmari

Berbeda dengan metode pada umumnya yang kurang terperinci dan urut, metode KonMari memiliki prinsip dan urutan yang baku. Namun sebenarnya apa sajakah prinsip metode KonMari?

  1. Memiliki komitmen kuat untuk mau berbenah secara tuntas.

Pada umunya seseorang berbenah dikarenakan tuntutan lingkungan, misalnya karena menyambut Tahun Baru, menyabut tamu serta saudara, atau karena bosan dengan suasana. Berbenah tiada habisnya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya skills dan metode yang diterapkan secara baku. Marie Kondo  mengatakan bahwa konsep berbenah dalam KonMari akan sukses tuntas apabila seseortang memiliki komitmen kuat untuk memutuskannya dan berjanji untuk tidak akan mengulangi kondisi berantakan. Berbenah spesial ala KonMari berbeda dengan berbenah sehari-hari, jadi sebelum mengerjakan prosesnya harus membangun komitmen kuat hingga akhir.

  • Membuat konsep dan visualisasi mengenai ideal lifestyle.

Sebelum memulai berbenah, tentukan lebih dahulu kondisi ideal yang Anda inginkan. Misalnya, hidup seperti yang Anda harapkan setelah proses berbenah selesai? Disinilah letak fleksibelitas metode KonMari. Karena setiap orang mempunyai konsep kehidupan ideal yang berbeda-beda, tujuan akhir berbenah dapat disesuaikan oleh pribadi masing-masing. Proses berbenahnya pun cenderung lebih dekat pada perasaan kita sebagai pribadi. Oleh sebab itu, gambaran ideal lifestyle ini ibarat peta awal yang nantinya bermanfaat dalam proses berbenah.

  • Diawali dengan mengurangi jumlah barang (decluttering)

Caranya dengan menggunakan “joy sensor” atau indikator perasaan, yaitu dengan mengeluarkan semua barang setiap kategorinya.

  • Dilakukan per kategori, bukan per lokasi

Prinsip berbenah per kategori inilah yang menjadi ciri khas KonMari dibandingkan metode berbenah lainnya. Pada umumnya seseorang berbenah berdasar pada kebutuhan atau per lokasi. Misalnya hari ini berbenah dapur, esok garasi, esoknya lagi kamar depan ruang tamu, dan seterusnya. Oleh sebab itu, KonMari mengajak kita untuk melakukan berurutan berdasarkan kategori. Kategori tersebut urutannya sudah baku berdasarkan pengalaman Marie Kondo belasan tahun.

  • Ikuti urutan kategorinya dengan benar, tidak dibolak-balik.

Urutan kategori benda tersebut telah disusun berdasarkan tingkat kesulitannya, mulai dari yang paling mudah hingga yang tersulit untuk diseleksi. Kenapa?  Karena setiap benda mempunyai nilai (value) yang berbeda-beda.

Secara garis besar, ada empat nilai yang mempengaruhi, yakni :

  1. Functional Value (kegunaan/manfaat)
  2. Informational Value (bernilai informasi)
  3. Emotional Value (memorial/sentimental)
  4. Rarity (kelangkaan)

Semakin banyak nilai yang menempel pada suatu benda, benda itu akan menjadi “sangat penting” untuk kita. Semakin mendekati ke nilai kelangkaan , tingkat seleksinya semakin sulit.

  • Indikator : Spark Joy

Spark Joy artinya memancarkan rasa bahagia sukacita, atau penuh cinta. Uniknya, konsep inilah yang pada nantinya akan mengubah pola pikir kita. Alih-alih fokus mencari mana barang yang ingin disingkirkan, kita mengutamakan memilah barang yang akan disimpan. 

Contoh : barang yang spark joy pada saat kita sentuh akan membuat sel-sel pada badan kita terasa “naik”, perasaan menjadi hangat, nyaman, dan senang. Demikian pula apabila barang tersebut tidak spark joy, mood kita akan “turun” –tidak suka, tidak percaya diri, atau cemberut.

  • Membuatkan “rumah” untuk  setiap barang

KonMari mengibaratkan semua benda di rumah sebagai “partner” kita. Selayaknya manusia, setiap benda juga harus memiliki “rumah tinggal” atau tempat yang layak untuk mereka “beristirahat”.

  • Tidying Festival

Tidying festival dilakukan sekaligus, tidak  dicicil sedikit demi sedikit. Gunakan timeline untuk berkomitmen menuntaskannya dengan riang gembira. Dengan begitu, momen berbenah yang biasanya  membosankan dan melelahkan menjadi momen spesial yang kita rayakan.

  • Mengapa Memilah Metode KonMari?
  • Metode yang diajarkan Marie Kondo ini menitikberatkan pada pola pikir berbenah.

    Pada umumnya, memulai berbenah itu rasanya sulit sekali. Namun dengan pemahaman yang utuh, semuanya tidak akan terasa sulit. Sebelum berbenah kita harus memvisualisasikan tujuan, membayangkan rumah ideal, aktivitas rutin yang diharapkan setelah beres-beres, hingga merumuskan jadwal berbenah dengan baik. Pada titik awal ini, yaitu menentukan ideal lifestyle, sejatinya kita sudah memulai separuh perjalanan “merayakan” kegiatan berbenah dengan riang.

  • Penjelasan metode KonMari terkait konsep decluttering dan organizing bersifat unik dan sangat jelas.

    Biasanya setiap orang melakukan acara berbenah secara acak, menyesuaikan dengan mood. Kadang lemari, kadang dapur, dan sebagainya. Terkadang juga sesuai kebutuhan, misalnya saat butuh merapihkan buku, orang tersebut akan merapihkan semua buku-hanya dilihat dan merapikan sekilas. Begitu pula dengan barang lain , tidak semua disentuh. Hasilnya, aktivitas berbenah tidak berbenah tidak pernah tuntas. Namun setelah mengikuti metode KonMari dengan runut, tidak akan ada lagi sisa-sisa barang tersembunyi, sebab semua brang dikeluarkan tanpa terkecuali, dan dilakukan berdasarkan kategori.

  • Bagi orang yang ingin menjalani keseharian dengan hal-hal yang positif, pasti sangat cocok n dengan konsep “spark joy” –nya Marie Kondo.

    Mempertahankan barang yang memercikkan rasa bahagia secara tidak langsung akan membuat seseorang nyaman melihatnya, seolah sedang mengisi daya positif ke badan. Sehingga, harapannya rumah yang awalnya hanya sebagai tempat tinggal, kini bisa lebih nyaman dihuni sebagai ruang kehidupan yang memancarkan kebahagiaan. Dengan demikian setiap penghuni rumah akan merasa  lebih betah dan nyaman beraktivitas di dalam daripada sebelumnya.

  • Ada banyak tips yang Marie Kondo berikan untuk mengisi rumah dengan sesuatu yang menyenangkan.

     Mulai dari cara menyusun visualisasi ideal lifestyle, kemudian menambah beberapa barang yang bisa memercikan kebahagiaan, hingga membuat ruangan “me-time” di dalam rumah. Konsep spark joy inilah yang menjadi titik utama yang mampu menyentuh ke personal seseorang.

  • Saya suka dengan bagian saat kita mengeluarkan semua barang dan menyetuhkan satu per satu

     Mungkin agak mirip dengan konsepnya Danshari, tetapi Danshari, tetapi ada perbedaan pada proses decluttering-nya, yaitu mengungkapkan ekspresi kesyukuran pada setiap barang. Marie Kondo menyelipkan “nilai syukur” di sini, caranya adalah misalnya  dengan mengucapkan “Terima kasih, alhamdulillah” pada benda-benda yang kita pensiunkan. Benda-benda itu tidak dibuang begitu saja.

  • Berbenah dirayakan seperti sedang merayakan festival.

    Proses ini dilakukan secara berombong dan sekaligus. Mungkin karena budaya Jepang yang suka terhadap perayaan-perayaan, berbenah pun patut dirayakan. Saya sangat senang dengan konsep tidying festival ala KonMari ini, karena selain membuat bonding antar-anggota keluarga, dilakukannya pun seolah sedang merayakan pesta.

  • Marie Kondo “mencetak konsultan”

    Ya, Marie Kondo fokus berbisnis dengan passion-nya ini. Didukung timnya, ia membuka seminar dan pendaftaran konsultan di Eropa dan Amerika. Tidak hanya itu, ia juga membuka kursus online melalui platform Udemy untuk semua orang.

  • KISAH KONMARI DI INDONESIA

Nama saya Khoirun Nikmah. Teman-teman biasa memanggil saya Nikmah atau Niknik, sesuka-suka mereka saja. Ada juga yang memanggil saya Khoir, Irun, atau Irul. Namun, saya lebih suka dipanggil Niknik. Usia saya sekarang 27 tahun, sudah menikah dan memiliki satu putra. Sejak kecil, saya sangat menyukai aktivitas berbenah.

Namun, berbeda dengan Marie Kondo yang fokus dan konsisten menekuni passion-nya dalam beres-beres, saya justru minder dan malu terhadap “passion” tersebut. Saking mindernya, suatu hari saya memutuskan untuk tidak mau berbenah lagi dan mengalihkan perhatian saya pada hobi yang lain, yaitu membaca buku. Sebelum masuk ke sana, biar saya ceritakan dulu kenangan masa kecil saya soal beres-beres dan berbenah. Ketika kecil, saya pernah menjadi “tukang bersih-bersih” di beberapa rumah orang, mulai dari tetangga, saudara, bahkan guru sekolah. Jika Marie Kondo melakukan hobinya itu lantaran keluarganya sibuk dengan urusannya masing-masing, saya justru melakukannya sebab melihat Emak melakukannya. Emak di sini bukanlah ibu saya, melainkan nenek saya. Saya adalah satu-satunya cucu Emak yang memanggil beliau sebagaimana anak-anaknya memanggil. Semua cucu yang lain memanggil beliau “Mbah” (Jawa, ‘nenek’).

Saya selalu ikut Emak ke mana pun beliau pergi. Emak mencari penghidupan dengan memanfaatkan berbagai keterampilan rumah tangga yang dimilikinya, termasuk ketika dipanggil orang untuk masak maupun berbenah. Sebelumnya saya tinggal bersama Ibu dan Bapak di kampung halaman Bapak. Kampung ini terletak di kabupaten yang berbeda dengan kampung Emak. Namun, karena Ibu dan Bapak berpisah ketika usia saya sekitar 3 tahun, sejak itu saya diasuh dan dididik oleh Emak (Nenek) dan Mbah (almarhum Kakek).

Kehidupan ekonomi mereka cukup sulit, tetapi keduanya berhati baik dan berwawasan luas. Mereka mendidik saya dengan penuh kasih sayang, sebagaimana Emak dulu mendidik Ibu. Saya banyak belajar dari pemikiran kakek dan nenek saya, mulai pelajaran kesederhanaan, keikhlasan, dan etos kerja. “Kehidupan itu keras maka jangan lembek,” demikian nasihat almarhum kakek saya. Nasihat itu selalu terngiang hingga sekarang. Almarhum kakek saya suka membaca, bahkan kertas koran pembungkus cabai pun suka beliau baca. Salah satu cita-cita kakek adalah beliau ingin suatu saat nanti ada generasinya yang berpendidikan, minimal mampu lulus sarjana. Sebab, tidak ada satu pun anaknya yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

 Jadi, harapannya ada pada cucunya ini. Impian kakek pada akhirnya terwujud walaupun tidak bisa menyaksikannya sendiri. Sebab, kakek meninggal dunia ketika saya masih Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain suka ikut Mbah angon (menggembala) kambing dan pergi ke sawah, saya juga sering ikut Emak menginap di rumah orang untuk masak besar di acara hajatan. Emak sangat pandai memasak, beliau sudah semacam chef handal dan terkenal di jamannya. Emak juga bisa memprediksi anggaran dari sebuah hajatan besar. Ia membuat anggaran dengan rinci dan tepat sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia. Hasil masakannya sangat enak, piring tamu licin tandas. Saat piringnya akan dicuci, tidak ada yang namanya sisa makanan masih menempel. Emak benar-benar menerapkan zero food waste dalam perencanaannya.

Selain itu, Emak juga punya kegiatan rutin, yaitu mengunjungi rumah Buyut untuk berbenah. Rumah Buyut sangat besar dan memiliki banyak kamar, perabot, serta gudang. Dari sanalah saya melihat Emak merapikan segalanya, dan sejak itu pula saya selalu dilibatkan untuk sekadar bantu-bantu. Salah satu motivasi saya mau ikut bersih-bersih saat itu adalah supaya bisa dapat lungsuran barang atau buku dari pemilik rumah, hehe.

Menginjak SD, kegemaran berbenah saya semakin membara, hampir setiap pulang sekolah saya berkunjung ke rumah saudara untuk membereskan rak bukunya. Di rumah, saya memang tidak mempunyai banyak buku. Jangankan buku, untuk memiliki sebuah buku LKS tipis saja saya harus menabung dan hidup serba-irit agar dapat membelinya, dengan cara mencicil pula.

Berbenah juga menjadi alasan saya supaya bisa membaca banyak buku. Sambil berbenah, saya biasanya sambil mencari buku pilihan yang bisa saya pinjam. Syukur-syukur bisa mendapatkan buku bekas gratis. Biasanya, selesai berbenah, saya mendapat upah berupa alat tulis, buku, majalah, ataupun barang bekas yang masih bagus. Sedangkan nominal uang biasanya saya dapatkan setelah saya setorkan hasil rapor per catur wulan. Jika nilai bagus, saya mendapatkan uang untuk membeli buku (dari keluarga Buyut saya).

Saya membandingkan KonMari dengan beberapa model decluttering (berbenah) lainnya dan saya merasa bahwa metode ini paling cocok dan lengkap. Sejak saya menerapkan metode KonMari dalam hal berbenah, ternyata efeknya tidak hanya tampak pada fisik rumah yang rapi, tetapi KonMari ini juga mampu mengubah cara pandang, sikap, dan bahkan kehidupan saya.

Tidak hanya sampai di sana, inner childyang menjadi momok pun bisa tuntas seiring saya menuntaskan proses berbenah. Jadi, benar apa yang dikatakan oleh Marie Kondo bahwa kita baru memulai hidup yang sebenar-benarnya setelah kita berbenah total. Karena efek tersebut, saya dan suami kemudian bersepakat membuat Komunitas KonMari Indonesia. Kami merasa masyarakat Indonesia perlu mengenal metode ini agar mereka bisa merasakan dampak positifnya.

  • Danshari

Danshari adalah istilah yang terdiri dari 3 kanji yang berarti menolak membawa barang yang tidak dibutuhkan, membuang semua yang membuat berantakan, serta memisahkan keinginan untuk hal material.   

Dalam melaksanakan danshari, terdapat dua hal yang harus dilakukan. Yang pertama adalah konsumsi yang rasional, dan yang kedua adalah belajar menyimpan untuk menciptakan suasana yang minimalis.  Danshari yang diperkenalkan Yamashita bukan sebagai konsep mengeluarkan detoks dari dalam badan sebagaimana praktik yoga, melainkan “detoksifikasi” dengan cara mengeluarkan barang-barang (decluttering) di rumah.

“Singkirkan hal-hal yang tidak diinginkan sehingga Anda dapat membangun apa yang benar-benar Anda inginkan.”

Konsep Danshari yang diadopsi dari pelatihan yoga, apabila diterapkan dalam proses berbenah, adalah sebagai berikut :

  1. Menolak untuk membawa barang-barang baru yang tidak perlu ke dalam hidup.
  2. Membuang barang-barang di rumah yang tidak kita butuhkan.
  3. Memisahkan diri dari keinginan untuk menumpuk barang atau membeli barang.

Seorang ibu rumah tanggal bernama Moriyama Masami memiliki aturan rumah tangga dalam penyimpanan barang di rumah. Pertama adalah jumlah barang yang disimpan, jika tidak perlu ditambah maka jangan ditambah. Yang kedua adalah tempat barang yang diletakkan harus sesuai, tidak boleh sembarang taruh. Dan yang ketiga adalah pemanfaatan ruang yang efisien

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Metode KonMari ini bukan sekedar metode berbenah atau bertujuan beres-beres rumah. Tapi main goal dari metode ini adalah untuk mengubah hidup kita menjadi lebih menyenangkan dan positif melalui berbenah ala KonMari. Salah kaprah ini sih yang seringkali terjadi pada beberapa orang yang sudah membaca atau mengetahui metode KonMari tapi kemudian kambuh lagi ke kebiasaan lama.
Nah, di dalam buku ini Niknik mengingatkan kita tentang prinsip ini. Kita diajak untuk benar-benar memulai KonMari (lagi) dari nol. Mulai dari menentukan ideal lifestyle untuk rumah dan kehidupan kita sebelum memulai KonMari, bagaimana menikmati tidying festival, hingga cara-cara berKonMari bersama pasangan, anak, orangtua bahkan masyarakat.

Selain memberikan panduan-panduan praktis tentang berKonMari di rumah, Niknik juga menceritakan bagaimana ia dan suaminya membangun Komunitas KonMari Indonesia yang awalnya hanya berupa sharing gratis dalam grup Whatsapp. 

Buku KonMari Mengubah Hidupku, adalah buku yang sangat baik terutama bagi para ibu rumah tangga, maupun wanita untuk bisa melakukan kegiatan berbenah dengan baik. Selain itu buku ini juga menyelipkan nilai-nilai sosial maupun agama, agar kita bisa lebih menghargai keadaan sekitar kita. Dan agar kita tidak menyia-yiakan waktu dengan percuma.

Gold Dinar, Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan


RESENSI BUKU
Penulis                :    M. Luthfi Hamidi, MA
Kata Pengantar:    Dr. Mustofa Edwin Nasution
Penerbit             :    Senayan Abadi Publishing
Cetakan              :    1, Februari 2007
Tebal                   : xxv + 221 halaman

Ingin tau kenapa Amerika Serikat bisa kaya raya..???

Negara manakah pengutang No.1 didunia??? Indonesia….??
Cina??

salah….

Pengutang No.1 didunia adalah Amerika Serikat…
Utang USA lebih besar dari pada utang semua negar berkembang dijadikan satu.

Akhir tahun 2005, nilai defisit perdagangan AS mencapai titik tertinggi lebih dari 724 miliar dolar AS. Setiap jamnya nilai defisit perdagangan AS mencapai 82,4 juta dolar! Status AS pun bergeser dari pemberi utang menjadi pengutang terbesar.
Bingung khan

Lalu dari mana AS mendanai defisitnya? Membiayai mesin perangnya? Inilah ironi terbesar abad ini. Sebuah negara yang secara akuntansi kolaps, tapi karena uang kertasnya digunakan oleh 60 persen penduduk bumi, mereka terus mendapatkan free lunch.

The Fed terus mencetak dolar. Sementara dunia ketiga membayar inflasi yang ditimbulkannya dengan menyerahkan kopi, emas, tuna, kayu hutan, dan kekayaan alam lainnya.

Buku ini disusun berdasarkan thesis dari pengarang sehingga agak ilmiah banget.

Buku Gold Dinar, Sistem Moneter yang Stabil dan Berkeadilan, yang ditulis oleh M. Luthfi Hamidi, ini mengurai carut-marut wajah moneter dunia sejak sistem mata uang kertas diperkenalkan lalu diterima masyarakat dunia sebagai alat traksaksi yang final. Berbekal data dan kajian mendalam, Luthfi memapar sejumlah potret ketimpangan ekonomi yang melanda negara-negara dunia ketiga akibat penerimaan mereka terhadap sistem mata uang kertas (fiat money) itu. Fiat money adalah penggunaan mata uang berbasis kertas yang diterbitkan pemerintah suatu negara tanpa disokong logam mulia (emas dan perak).

Menurut Luthfi, penggunaan uang kertas sebagai alat transaksi moneter internasional itu telah membuka ruang bagi munculnya penjajahan baru dan salah satu biang ketidakadilan moneter di dunia. Melalui mata uang kertas, sebuah negara dapat menjajah, menguasai, bahkan melucuti kekayaan negara lain. Negara yang memiliki nilai mata uang kertas lebih kuat menekan negara lain yang mata uang kertasnya lebih lemah.

Dulu negara mengusai negara lain / menjajah untuk menarik pajak bagi kemakmuran negaranya.
sekarang tidak perlu untuk menjajah, cukup mencetak uang kertas dollar saja maka USA bisa
mendapat pajak dari negara negara berkembang.

Dalam  buku ini di jelaskan kenapa Mahathir bekas PM. Malaysia berniat untuk menggunakan Gold Dinar sebagai basis perdagangan internasional.

Satanic Finance: True Conspiracies


RESENSI BUKU

Penulis     : A Riawan Amin
Penerbit  : Celestial Publishing
Cetakan   : I, April 2007

Buku ini di karang oleh Dirut Bank Muamalat, setelah baca buku ini maka kita jadi tahu  kenapa kita jadi melarat kenapa krisis ekonomi terjadi

sinopsis :
Apa yang menyebabkan negara-negara berkembang yang sebetulnya sangat kaya sumber daya alam, namun ternyata hidup miskin, kelaparan dan dililit utang yang seakan-akan tak mungkin terbayar? Apakah semua itu merupakan kebetulan?

Menurut penulis buku ini, hal tersebut sama sekali bukan kebetulan, melainkan sesuatu yang didesain. Bencana finansial, demikian ia menyebutnya, tercipta bukan dari proses kebetulan, tapi kreasi dari para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaannya.

Para pelaku satanic finance itu menggunakan ”Tiga Pilar Setan”, yakni fiat money, fractional reserve requirement, dan interest (bunga bank) untuk menghisap darah korbannya, khuusnya negara-negara berkembang.

Buku yang ditulis oleh pengarang The Celestial Management ini menggugah kesadaran baru betapa krisis ekonomi itu sengaja diciptakan. Penulis mengungkapkan cara setan merancang kehancuran ekonomi, siapa saja kolega mereka, dan apa saja trik-triknya.

Fiat money : tahukah anda bahwa kita menggantungkan ekonomi kita hanya pada selembar
kerta yang kita namakan uang kertas (bank notes).

Tahukan anda bahwa sebenarnya kekayaan  kita apabila kita punya banyak uang maka hanyalah ilusi karena uang kertas kita hanyalah kertas yang dijamin oleh pemerintah.

Tahukah anda bahwa tidak ada jaminan bahwa uang kita akan diganti oleh emas sesuai dengan
pengertian kita saat ini.

Tahukah anda apabila anada punya uang kertas (dollar) tidak akan bisa ditukar dengan emas
oleh pemilik dollar yaitu amerika.

“Tahukah anda bahwa export terbesar dari amerika adalah uang kertas dollar.

“Tahukah anda bahwa The Fed (federal reserve ) sebagai pencetak uang dollar adalah perusahaan swasta bukan milik pemerintah amerika.

Fractional Reserve Requirement (FRR) : Persentase Cadangan minimal

Tahukah anda bahwa Bank bank termasuk bank sentral di seluruh dunia (termasuk kita)  hanya menyediakan FRR 10% atau cadangan minimal kekayaan nya hanya 10%

-> artinya anda hanya perlu cadangan modal 10 trilyun untuk mendapat kekayaan masyarakat 100 Trilyun.
-> artinya hanya ada kekayaan sebesar 10 Trilyun (antara lain emas) untuk membuat uang sebayak 100 Trilyun.
-> Makanya kalo semua nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut  tidak akan mampu membayar. Demikian pula negara. Kalo semua negara menguangkan devisa dollarnya maka si Banker yg punya dollar tidak akan mampu membayar.

Interest : (bunga bank)

Anda sudah tau sendiri bahwa bunga bank adalah Riba…Bunga bank memperbesar kesenjangan antara si kaya dan si miskin anda tau kan bahwa sekali jadi orang kaya itu susah jadi miskin

Ketiga pilar ini disatukan maka, sesuai rumus ekonomi

MV=PY

dimana M : Jumlah uang kertas
V : Kecepatan uang beredar
P : Volume barang dan jasa yang ada
Y : rata-2 harga barang dan jasa

MV = Jumlah uang kertas yang beredar ( sektor moneter)
PY = Sektor Riil (jumlah nilai barang & jasa)

Apabila MV (jumlah uang beredar) terus ditambah (untuk menambal kekurangan anggaran misalnya) apabila dengan P yang tetap karena kapasitas produksi barang dan jasa terbatas
maka Y akan terus naik  itulah inflasi. sampai kapan? sampae perekonomian kolaps dan terjadi pengguntingan uang kertas

Diceritakan dalam buku ini ada dua pulau dng dua suku masing-2 Tukus & SUkus. masing-masing suku makmur sejahtera dan punya emas banyak. Syahdan ada 2 orang baru datang. mereka memperkenalkan uang kertas ke suku tersebut. dan mereka menyimpankan emas penduduk dng ketentuan 1 uang kertas untuk 1 gram emas. di pulau terdapat 100.000 gram emas maka uang yg beredar adalah 100.000 uang kertas.

ditahun-2 pertama penduduk bisa menukarkan uang kertasnya dengan  emas. Lama kelamaan karena terpercaya maka tidak ada  yang menukar uang dengan  emas lagi.

Nah orang baru tersebut menambah uang kertas sebanyak 900.000 shg jumlah uang menjadi 1.000.000. (tanpa ada emas sebgai penggantinya) uang tersebut dipinjamkan dengan bunga 15% pertahun. maka dalam satu tahun harusnya ada uang kertas
– 100.000
– 900.000 (yg dipinjamkan)
– 135.000 (bunga dr pinjaman 900.000)
total 1.135.000

padahal jumlah uang kertas yang ada hanya 1.000.000 darimana yg lain bisa mendapatkan 135.000? dari asset brooo… Rumah, tanah, …dll akan disita bertahun tahun kemudian semua aset akan menjadi milik orang baru tersebut intinya .. hanya bermodal mesin pencetak uang maka orang baru tersebut bisa menguasai aset di pulau tersebut.

Buku ini sangat bagus…
setelah mambaca dijamin melek kenapa kita terkena inflasi dan tambah lama tambah miskin
oohh sudah daku tulis ya bahwa .. Amerika rata-2 setiap hari mengexport 1,5 milyar Dollar uang kertas dan pencetak uang kertas dollar tersebut bukan pemerintah amerika !!! dan tidak ada kewajiban bagi amerika sbg pemilik dollar untuk menukar uang kertas dollar dengan emas !!!!!