Budaya membaca di Jepang saat naik bis, lalu di Indonesia gimana?
Bermula dari kegemaran membaca, kita bisa mengembangkan kegiatan lain yang memberikan nilai lebih, yakni menulis. Dari menulis, kita bisa berkenalan dengan penulis lain, bahkan pembaca dan penggemar karya kita. Lalu berkembang menjadi sebuah komunitas dan melakukan kegiatan bersama untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis yang akhirnya bisa mendatangkan keuntungan.
Berikut kegiatan yang bisa dikembangkan menjadi sebuah bisnis kafe yang menarik.
A. Hobi Membaca
Kegiatan membaca dimulai sejak usia kita masih kanak-kanak. Anak bisa belajar membaca dari tulisan sederhana yang bisa ditemui disekitar tempat bermain mereka. Jika kegemaran membaca sudah tumbuh dari kecil maka hal itu akan terus berlanjut hingga dewasa kelak.
Banyak ragam bacaan yang tersebar, mulai dari majalah, buku cerita bergambar, komik atau novel, baik kategori anak, remaja maupun dewasa. Bahan0bahan bacaan tersebut bahkan dikoleksi oleh beberapa orang, lalu disewakan hingga menghasilkan uang tambahan.
B. Hobi Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang dekat dengan kita dan hampir setiap kali kita lakukan. Menulis bisa dilakukan diawali dari mengamati hal-hal sederhana yang terjadi disekitar kita, bahkan menulis bisa berwala dari kegiatan menulis buku diari. Seseorang yang pada awalnya hanya gemar mengoleksi dan membaca buku pun bisa termotivatisi untuk menjadi penulis yang produktif.
Jika ditekuni dengan serius, kegiatan menulis bisa menghasilkan pemasukan finansial yang tidak sedikit. Selain menguntungkan, hobi tersebut bisa bermanfaat bagi banyak orang.
C. Gemar Berinteraksi dengan Banyak Orang
Membaca dan menulis buku akan lebih lengkap jika didukung kegemaran untuk mengenal dan berinteraksi dengan banyak orang. Mengenal dan berinteraksi dengan banyak kalangan dan lingkungan akan memperkaya wawasan dan sudut pandang sebagai seorang penulis.
Menurut salah seorang konsultan Menteri Kesehatan RI, dr. Hapsoro, terdapat beberapa pandangan beliau dalam hidup dan berusaha. Beliau menuturkan hal berikut.
1. What is in the future
Kita diharapkan tanggap atau mau mengamati apa yang akan terjadi 5-10 tahun kedepan, apa yang banyak dibutuhkan orang, dan apa yang tetap akan dibutuhkan.
2. What is your strong will
Dari sekian peluang bisnis yang ada, mana yang menjadi keinginan atau minat kita? Tentukan kegiatan usaha yang paling kita sukai. Hal tersebut akan membuat kita lebih termotivatisa dan tidak jenuh.
3. What is your capacity
Apa kemampuan atau kapasit kita yang berhubungan dengan kehidupan dan bisnis?
4. Follow the God’s will (way)
Artinya, jangan melupakan khendak atau maksud Tuhan dalam hidup kita. Berusaha dengan tekun dan tetap diiringi dengan do’a, serta berpikir positif dalam menghadapi kendala.
Dari hal tersebut, kita bisa mengakomodirnya dalam sebuah tempat yang representatif dengan hobi membaca dan menulis. Toko atau kafe buku bisa dikembangkan dari sebuah kafe atau resto yang dilengkapi dengan fasilitas peprpustakaan atau tempat buku. Selain bisa dimanfaatkan sebagai acara bedah buku, tempat ini juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bersama komunitas pecinta buku, selain itu juga menjual buku-buku yang sesuai dengan pangsa pasar kafe atau resto tersebut.
11 Pedoman Memulai Bisnis
M. Hariwijaya dalam buku 7 Jurus Jitu Memulai Bisnis memberikan 11 pedoma cara memulai bisnis. Dalam 11 pedoman cara memulai bisnis tersebut diuraikan sebagai berikut:
A. Keuntungan
Setiap bisnis mempunyai range keuntungan yang berbeda-beda. Ada keuntungan yang mencapai besaran 10%, 20%, 30%, 50%, hingga 100%. Bergantung pada tingkat risiko, kesulitan, kompetisi, atau kelangkaan.
Pada saat memilih bisnis toko buku atau yang dikombinasikan dengan usaha lain, seperti kafe atau butik, kita harus menentukan berapa kisaran profit. Besaran tersebut kita tentukan dengan mempertimbangkan biaya sewa tempat (toko, kios, kafe), investasi rak untuk display buku, biaya operasional promosi, faktor risiko, serta faktor keunikan atau kelangkaan.
B. Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis dala bisnis toko buku juga diperlukan, bergantung pada sisi mana kita mengerjakan bisnis ini, baik dari sisi desain layout dan display, promosi, distribusi, atau pemasaran. Jika bergerak dibidang distribusi kita harus menguasai jalur distribusi. Jika bergerak dibidang pemasaran buku kita harus menguasai teknik komunikasi dan teknik pemasaran.
C. Pangsa Pasar
Kita bisa membedakan pangsa pasar dalam beberapa macam, yakni:
1) Berdasarkan umur : buku anak, remaja, dewasa, dan umum.
2) Berdasarkan wilayah: pemasaran dalam kota, dalam pulau, luar pulau atau luar negri.
3) Berdasarkan jenis kelamin: buku untuk pria atau wanita
4) Berdasarkan agama : buku untuk musli atau nonmuslim.
5) Berdasarkan tingkat sosal-ekonomi: menengah ke bawah, menengah ke atas, pelajar dan mahasiswa atau umum.
D. Bahan Baku
Bahan baku yang dimaksud adalah buku itu sendiri. Buku buku dengan kualitas fisik yang baik, terutama dari segi bahan, format, atau tingkat ketebalan, akan menentukan harga jual buku.
E. Tenaga Kerja
- Apakah kita memerlukan tenaga kerja dengan level tertentu (skill, unskilled).
- Apakah kita menggunakan tenaga kerja tetap, lepas kontrak atau borongan.
- Apakah kita menggunakan tenaga kerja lokal atau asing.
- Di bidang apa saja kita memerlukan tenaga kerja dengan spesifikasi khusus?
F. Modal
Sesuaikan jenis usaha yang akan kita kerjakan dengan modal yang kita miliki. Lalu, siapkan modal usahala dalam 3-6 bulan kedepan agar kita bisa berkonsentrasi dalam menjalankan bisnis.
G. Risiko
Risiko muncul disetiap tahap pekerjaan, yakni pada tahap berikut.
a) Tahap desain
b) Tahap produksi
c) Tahap penyimpanan
d) Tahap distribusi
e) Tahap penjualan
f) Tahap penagihan.
H. Persaingan
Sebaiknya kita menentukan dengan sebenar-benarnya akan bermain pada bisnis apa agar kita tahu persis siapa pesaing kita. Dengan demikian, kita dapat menentukan strategi apa yang diperlukan untuk memenangkan persaingan.
I. Fasilitas Usaha
Kita cermati, fasilitas apa yang kita miliki atau apa yang bisa kita dapatkan dari orang-orang terdekat untuk memenuhi hal-hal yang kita butuhkan dalam membuka usaha
J. Prospek Masa Depan
Kita mampu memprediksi prospek bisnis kedepan., baik jangka menengah maupun jangka panjang, termasuk pengembangan jenis usaha, penambahan cabang diluar kota, luar pulau atau luar negeri.
K. Aturan Hukum
Selain itu juga kita harus memperhatikan aturan hukum yang berlaku mulai dari legalitas usaha, perusahaan dalam bentuk PT atau CV, dan mengatur izin sesuaidengan peraturan daeraha yang berlaku.
Cara Menekan Biaya Produksi
M. Hariwijaya (Yogyakarta, 2009) memberikan beberapa panduan pada kita agar bisnis yang kita lakukan dapat menjadi lebih efisien dengan memperhatikan hal-hal berikut:
A. Menekan Harga Pokok
Menekan harga pokok bisa dimulai dari harga bahan baku dengan cara membeli dalam jumlah besar atau membeli langsung dari produsen atau distributor utama, menekan upah tenaga kerja, efisiensi proses produksi, atau memotong jalur distribusi.
B. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan
Sebelum melakukan penyusutan atau pemangkasan biaya produksi, terlebih dahulu kita menentukan bagian-bagian mana saja yang dapat kita lakukan, mengurangi biaya tanpa mengganggu proses produksi, dan mengurangi kualitas atau mutu hasil produksi kita.
C. Pembelian Bahan Baku
Kita dapat menghemat pembelian bahan baku dengan cara membeli bahan baku tersebut dalam jumlah besar atau dalam jumlah tertentu dari distributor utama sehingga mendapatkan harga grosir dari supplier.
D. Kerusakan dan Penyelewengan
– Kerusakan tersebut dapat dihindari dengan memilih produk bahan baku yang baik, dengan memperhatikan proses handling dan penyimpanan yang sesuai prosedur.
– Penyelewengan dapat dihindari dengan melakukan pengawasan yang ketat, dan menempatkan orang yang tepat, disiplin serta menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang baku.
E. Buku yang Lebih Murah
Buku yang murah didapat dari produsen atau tangan pertama sehingga harga pembelian buku bisa ditekan.
F. Tenaga Kerja yang Tepat
Menempatkan the right man on the right place mutlak dilakukan. Dengan menempatkan seseorang sesuai keahliannya, untuk mengurangi kesalahan operasi, pemasaran dan distribusi , yang berpengaruh pada kualitas pelayanan.
G.Semangat dan Keinginan Kerja
Manusia bukan mesin maka untuk mencapai tujuan itu pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan para pekerjanya. Baik itu kesejahteraan sosial (gaji, jaminan, dll), tempat kerja, kebutuhan rohani, harga doro, kesadaran dan tanggung jawab, promosi dan mutasi.
H. Sistem dan Pembagian Kerja.
Dengan pembagian tugas yang jelas, diharapkan karyawan akan ahli dan profesional dibidang masing-masing, dengan sesuai standar dan kualitas yang sesuai harapan perusahaan.
I. Lokasi Usaha
Tempat usaha yang dekat dengan konsumen akan mempermudah konsumen dalam menjangkau tempat usaha kita.
JURUS JITU MERAUP PROFIT DARI HOBI
Bagaimana hobi menjadi profit diuraikan dalam penjelasan berikut sesuai dengan penjelasan dalam Bagaimana Membuat Hobi Menjadi Profit ( Sigit Rais dan Fietri Yulia, 2013)
A. Memahami Hobi Menerapkan Strategi Jitu
Terdapat banyak strategi yang dapat kita lakukan, berikut enam di antaranya.
1. Strategi Sipil
Strategi sipil tersebut membicarakam strategi sebelum perang, sebuah negara harus membangun kekuatan dan melakukan persiapan. Antara lain, menganjurkan pengangkatan pejabat berdasarkan jasa dan mendorong rakyat dengan sistem hadiah yang murah hati dan hukuman keras. Strategi tersebut untuk merekrut orang-orang pandai dalam manajemen.
2. Strategi Militer
Strategi Militer berkaitan dengan strategi yang digunakan untuk mengahadapi musuh. Strategi Militer yang baik adalah penempatan diri yang unggul. Setelah itu, memanfaatkan diplomasi. Kemudian, mengerahkan kekuatan militer sebagai ancaman. Jika semua usaha ini gagal, baru mengerahkan angkatan perang.
Kebijakan untuk kepemimpinan militer dapat juga diterapkan didalam dunia usaha. Untuk menjadi pemimpin yang berhasil, Donald G.Krause dalam bukunya Kiat Sang Pemimpin, memberi akronim yang cukup sebagai acuan agar kita bisa menjadi pemimpin yang baik, yaitu SPARKLE (Self Discipline, Purpose, Accomplish, Responsibility, Knowledge, Laadership, Example)
Penjelasan dari kiat tersebut diuraikan dalam uraian pembahasan berikut
1) Self Discipline (disiplin diri) merupakan syarat mutlak menjadi pemimpin. Kedisiplin dimulai dari diri. Kita tidak dapat menyuruh orang lain untuk berdisiplin. Sementara, kita tidak memberikan contoh tentang kedisiplinan itu sendiri.
2) Purpose (tujuan)
Setiap pemimpin harus mampu menetapkan tujuan atau visi. Baik besar,atau kecil, jangka pendek, menengah maupun panjang.
3) Accomplish (pencapaian tujuan)
penetapan tujuan (visi) tanpa diikuti pencapaian tujuan (misi) menjadi sia-sia. Oleh karena itu , perlu dilakukan tahapan untuk mencapai tujuan itu.
4) Responsibility (tanggung jawab)
Pemimpin adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap perusahaan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pada tahap evaluasi dan pengembangan usahanya.
5) Knowledge (pengetahuan)
Idealnya pemimpin harus memiliki pengetahuan lebih dari bawahan, minimal mampu mengatur orang-orang yang berpengetahuan untuk bisa mengelola bisnis atau usaha.
6) Laddership (berjenjang)
Hirarki kepemimpinan perlu diatur sehingga setiap hirarki mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing. Jangan sampai orang diberi tugad dan tanggung jawab tapi tanpa wewenang.
Karakter pemimpin pun dapat membentuk warna moral kepemimpinan itu sendiri. Pemimpin seorang teladan, seorang pemimpin diharapkan dapat mengikuti hal-hal berikut:
1. Belajar dari pengalalan orang lain.
2. Memahami peluang bisnis
3. Memilih lokasi yang tepat.
4. Terjun langsung.
5. Melakukan optimalisasi promosi
6. Memperluas jaringan relasi.
Jeffrey W. Meshel dalam buku Secrets of a Master Networker memberikan 35 strategi membangun relasi sebagai berikut:
1) Apa yang kita tahu akan bermanfaat bagi orang yang kita kenal. Apa yang kita tahu akan memengaruhi keberuntungan yang kita dapatkan.
2) Membuat orang yang kita ajal bicara merasa menjadi orang terpenting yang pernah kita temui.
3) Kita menjalani setiap tahapan dalam hidup bukan dengan tujuan “lulus dari” tetapi “lulus untuk”.
4) Belajar dari pengalaman.
5) Selalu menjaga reputasi diri bagaikan menjaga sesuatu yang kita sayangi.
6) Tidak semata mengejar imbalan (ganjaran).
7) Bagikan keuntungan dan peluang meskipun tidak terkait dengan pekerjaan kita. Kolega kita akan menghargainya, dan kesetiaan mereka pada kita akan tumbuh.
8) Berusaha untuk bangun, lalu segera menyadari apa yang kita lakukan dan tidak kita lakukan serta dampaknya terhadap pihak lain.
9) Orang baik akan berhenti paling awal.
10) Daripada salah persepsi lebig baik berkomunikasi dan berdiskusi secara terbuka.
11) Berusaha membuat diri kita menjadi lebih baik setiap hari.
12) Sifat pemalu mungkin sudah menjadi karakter, tetapi sifat ini bisa dihilangkan.
13) Jangan mengubah jati diri, tetapi ubahlah cara berpikir kita.
14) Komunikasi yang baik dan berhasil adalah komunikasi dengan menatap lawan bicara.
15) Setelah membuka pintu peluang, cobalah menjaga pintu itu tetap terbuka.
16) Yang lebih penting adalah apa yang kita tahu tentang siapa yang kita kenal.
17) Menindaklanjuti dan konsisten dalam mengikuti atau mengadakan suatu acara.
18) Dengan menyusun sebuah acara maka kita menciptakan banyak peluang.
19) Berupaya “menjebak” pandangan mata saat kita saling memperkenalkan diri.
20) Kelompok memiliki kekuatan. Bahkan, networker terbaik pun dapat mengambil keuntungan diri dalam kelompok network.
21) Bergabung hanya dengan kelompok nirlaba yang dikelola dengan sistem keanggotaan.
22) Memilih anggota kelompok yang sedang mengalami kemerosotan sementara. Tugas kita adalah tetap memberi semangat agar mereka tetap tegar dan siap bangkit kembali.
23) Berpikirlah mengenai “Anda”, bukan mengenai “Saya”.
24) Jangan ragu-ragu memperkenalkan dua orang yang kelihatannya memiliki sinergi.
25) Miliki kelompok kita seperti kita memiliki bisnis sendiri.
26) Menciptakan peluang dengan menyelesaikan masalah, memanfaatkan tujuan, dan menyusun strategi yang membuat kita menjadi magnet.
27) Jika mampu, cobalah terbang dengan tiket kelas satu. Kita tidak pernah bisa mendug siapa yang akan duduk di sebelah kita.
28) Memikirkan hal besar
29) Makin sedikit, makin baik mengurangi orang yang berada dalam database kita.
30) Hingga tingkat yang dapat kita terima, satukan kehidupan bisnis kita dengan kehidupan pribadi.
31) Milikilah hobi dan jadilah pakar dalam satu bidang tertentu.
32) Manfaatkan waktu secara efisien.
33) Penutupan transaksi bukanlah peristiwa besar, tetapi serangkaian peristiwa kecil.
34) Kita harus lebih sering keluar rumah. Pandangan tentang dunia yang kita dapatkan dari “balik meja” merupakan pandangan yang sempit.
35) Menjaga keseimbangan hidup sehingga mencapai kepuasan yang berarti adalah sebuah kesuksesan
MEMBUAT PERENCANAAN BISNIS
Untuk merealisasikan ide bisnis yang lebih matang, dan menentukan standar kinerja bisnis maka kita perlu membuat sebuah rencana bisnis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat rencana bisnis adalah sebagai berikut.
A. Menentukan Produk atau Jasa.
Kita bisa menentukan apakah produk yang akan kita pasarkan berupa buku atau tambahan majalah, untuk umum, remaja, dan mahasiswa, untuk kalangan menengah atau menengah ke atas, bahkan bisa mengonsepnya untuk tema tertentu.
Kita juga memiliki pilihan apakah akan mengkombinasikan produk buku tersebut dengan produk jasa pendukung lainnya. Atau kita mengonsepnya sekaligus dengan usaha jasa, seperti kafe atau learning (dan training) center.
B. Menentukan Harga
Cara menentukan harga perlu mempertimbangkan banyak faktor, antara lain:
• Harga dasar buku.
• Besaran profit sangat relatif, ditentukan oleh banyak pertimbangan, mulai harga dasar buku, gaji karyawan, sewa tempat, biaya listrik dan air, biaya perawatan gedung dan rak, biaya promosi atau biaya distribus.
• Penentuan harga juga berdasarkan harga pasar.
C. Pemilihan Lokasi
Berikut adalah hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi usaha.
1) Biaya
2) Mudah Terlihat (Visibility)
3) Tingkat Kompetensi
4) Jaringan Transportasi
5) Reputasi
6) Area Tempat Parkir
7) Ruang untuk Perluasan
8) Zoning
9) Traffic Generator
10) Jumlah Pelanggan Potensial.
11) Luas Lantai yang Tersedia.
12) Ketersediaan Supplier
D. Rencana Operasional
Prosedur standar untuk operasional atau petunjuk kerja (Standard Operating Procedure/SOP) diperlukan dalam suatu proses produksi, baik produksi barang atau jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan SOP.
• Tujuan dilaksanakannya aktivitas
• Detail standardisasi langkah demi langkah yang dilaksanakan dalam aktivitas.
• Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk sebuah aktivitas.
• Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk sebuah aktivitas.
• Output atau hasil yang diharapkan dari sebuah aktivitas.
• Waktu diperlukan untuk sebuah aktivitas.
• Lokasi atau tempat dilaksanakannya aktivitas.
• Penanggung jawab dan pelaksana aktivitas
• Kemungkinan terjadinya penyimpangan proses, akibat yang ditimbulkan, dan solusi yang diperlukan.
Khusus untuk hal yang menyangkut produksi barang atau makanan, perlu diperhatikan empat hal utama dalam membuat SOP, yakni:
• Pengendalian mutu (quality)
• Jumlah (quantity)
• Berkelanjutan (continuity)
• Keselamatan Kerja (safety)
Pengendalian Mutu (Quality)
Dengan SOP diharapkan kualitas atau mutu barang atau jasa mempunyai standar yang sama, baik diperusahaan induk, cabang ataupun yang bermitra dengan usaha kita. Dengan adanya SOP setiap karyawan atau bagian mempunyai pedoman dan standar yang sama dalam produksi.
Jumlah (Quantity)
Dengan SOP diharapkan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan akan sama jika diproduksi dalam jangka waktu yang sama dan tentu saja dengan kualitas yang sama pula, baik di perusahaan induk, cabang, maupun mitra usaha.
Berkelanjutan (Continuity)
Dengan adanya SOP diharapkan proses produksi tetap berlangsung dengan baik tanpa adanya hambatan dari ketersediaan bahan baku, atau hambatan lain.
Keselamatan Kerja (Safety)
Merupakan hal yang utama dalam menjalankan proses produksi. Jika setiap karyawan atau bagian tidak memperhatikan K3 maka keseluruhan proses produksi akan ikut terganggu jika kecelakaan kerja.
E. Distribusi
Dalam rencana distribusi perlu dipertimbangkan apakah kita akan mendistribusikan hasil produksi sendiri atau menggunakan pihak lain (distributor) yang akan membantu mendistribusi ke konsumen.
Faktor-faktor penting dalam dalam distribusi yang menunjang lancarnya proses kinerja sebuah bidang usaha adalah sebagai berikut:
a) Transporter
b) Distributor
c) Sumber Daya Manusia
d) Arah dan Tujuan Tim
e) Support (Suasana yang saling Mendukung)
f) Setiap Pribadi atau Bagian (Berperan Penting)
F. Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam menyelesaikan persoalan yang muncul. Komunikasi yang tidak efektif membuat setiap orang bisa memberikan perintah dan tugas semaunya sendiri.
G. Koordinasi
Koordinasi memegang peranan penting untuk mencapai target yang telah ditentukan. Jika tidak menerapkan koordinasi masing-masing anggota dapat melakukan gaya sendiri-sendiri dan tidak kompak.
H. Kepercayaan
Kepercayaan diperlukan untuk mendapatkan lingkungan kerja yang produktif. Seluruh personalia mutlak perlu menjalankan komunikasi yang terbuka dan jujur untuk meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kerja sama.
I. Sistem
Memiliki pengetahuan tentang cara atau sistem tidaklah cukup. Pengetahuan yang telah didapatkan harus di aplikasikan secara konsisten dan berkesinambungan. Dengan begitu, baru bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
10 Kesalahan dalam Kerja Tim
1) Lalai mengembangkan dan mempertahankan keterampilan dasar dalam manajemen dan kepemimpinan.
2) Mengadakan teknik seleksi pegawai yang buruk.
3) Lalai mendiskusikan harapan atau menetapkan tujuan yang telah disusun bersama.
4) Tidak memiliki perhatian pada kebutuhan akan pelatihan dan pengembagan anggota tim.
5) Lalai menyokong, mendukung, dan memelihara kegiatan pengembangan tim.
6) Mencegah keterlibatan anggota tim dalam kegiatan apapun dimanapun mereka dapat memberikan sumbangan.
7) Lalai memberikan dan menerima umpan balik dari tim .
8) Membiarkan konflik dan kompetisi lepas dari kendali atau berusaha menghilangkannya sama sekali.
9) Bergantung pada orang lain untuk mengakui dan mengganjar tim serta para anggota.
10) Lalai mengirim pemain yang tidak berespons terhadap pelatihan kembali ke liga kecil.
STRATEGI MARKETING
Jika kita sudah menyediakan produk atau barang yang akan kita jual maka kita memerlukan adanya jalan untuk memasarkan produk tersebut, dengan menerapkan strategi pemasaran atau strategi marketing yang tepat. 3 pilihan cara dalam menerapkan strategi untuk menembus pasar, yaitu:
A. Menjadi yang Pertama (Be the First)
Membuat jenis usaha yang produknya belum dibuat orang. Menjadi pelopor bisnis baru memerlukan kreativitas dan kejelian dalam melihat potensi.
B. Menjadi yang Terbaik (Be the Best)
Begitu kita memulai usaha jenis baru, kemungkinan jenis usaha kita akan ditiru banyak orang. Oleh karena itu, kita dapat memakai strategi baru, yaitu menjadi yang terbaik meskipun banyak yang meniru. Jadilah yang terbaik maka usaha kita akan tetap eksis.
C. Menjadi yang Berbeda (Be Different)
Terkadang sulit menjadi yang terbaik. Oleh karena itu, terdapat cara lain yang bisa dilakukan, yakni menjadi sesuatu yang berbeda. Untuk usaha kafe buku, kita bisa membuat perbedaan tersebut dari hal-hal berikut.
• Perbedaan bangunan interior, furnitur, aksesoris.
• Perbedaan dari menu makanan dan minuman.
• Perbedaan dari sisi baju seragam.
• Perbedaan dari jenis musik.
• Perbedaan dari sisi harga dan pelayanan.
Untuk mencapai target tersebut, kita pun dapat menggunakan pedoman 8P seperti pada uraian sebelumnya.
MENGHADAPI KOMPETITOR
Usaha yang sudah berdiri dan berjalan serta mulai memiliki hasil dan keuntungan akan dihadapkan pada adanya kompetitor atau pesaing, baik kompetitor yang sudah lama ada maupun kompetitor yang baru muncul. Untuk itu, diperlukan kiat-kiat khusus dalam menghadapi kompetitor, seperti dalam uraian berikut.
1. Aturan
Dalam bisnis kafe buku pun, kita harus membuat dan menerapkan aturan sehingga bisnis kita berjalan dengan lancra dan menguntungkan. Peraturan tersebut bukan hanya berlaku untuk pemilik dan karyawan, tetapi juga berlaku dengan konsumen, rekan bisnis, supplier, transporter, atau sponsor.
2. Ragam Buku
Kafe kita menyediakan banyak ragam buku dengan jumlah yang cukup, yang disesuaikan dengan ruang baca serta meja dan kursi yang cukup.
3. Kreatif
Kita memiliki tim kreatif yang selalu memiliki ide segar untuk mendatangkan customer ke kafe buku kita, dengan mengadakan acara bermanfaat dan menarik, seperti bedah buku, sharing bisnis, diskusi musik, atau kreativitas lain.
4. Jasa Antar
Kafe kita dapat melayani pesanan dan pengiriman buku dalam dan luar kota, bahkan luar pulau dan luar negeri.
5. Edukasi
Dalam berbisnis kita bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga berbagi pengalaman dan ilmu.
6. Menu Favorit dan Buku
Kita harus mencoba untuk menentukan menu makanan dan minuman khas kafe buku kita. Begitu juga dengan koleksi buku pribadi yang kita miliki.
7. Gratis
Kita dapat memberlakukan layanan gratis atau bonus untuk pembelian nilai tertentu
8. Hospitality (Ramah)
Diharapkan memiliki nilai lebih dengan membawa sisi keramah tamahan dalam melayani pengunjung dan pembeli sebaik mungkin.
9. Interior
Dalam berbisnis kafe buku, kita perlu mmeperhatikan interior ruangan showroom buku kita, terutama dari segi desain dan kenyamanan sehingga customer merasa nyaman saat memilih-milih buku dan membacanya.
10. Jangan Jorok
Berikan perhatian khusus terhadap kebersihan dan kerapian tempat usaha cafe buku kita.
11. Kemasan
Selain kualitas buku juga makanan dan minuman yang kita sediakan, kualitas kemasan juga perlu diperhatikan. Kemasan disini yaitu pembungkus buku untuk para pembeli buku-buku dikafe kita atau sampul khusus pada buku-buku yang kita jual. Selain itu, kemasan lain berupa goodie bag atau paper bag, bisa juga dalam bentuk boks eksklusif untuk pembelian dalam jumlah tertentu.
12. Lokasi atau Tempat
Secara umum, lokasi kafe buku yang strategis dan ruang parkir yang cukup akan menarik perhatian customer.
13. Minuman “Selamat Datang”
Memberikan “welcome drink” untuk memberi “nilai lebih” bagi pengunjung kafe buku kita.
14. Nama yang Unik
Ciptakanlah sebuah nama yang unik untuk kafe buku kita.
15. Organisasi yang Rapi
Bisnis kafe pun memerlukan organisasi dan manajemen yang rapi disemua bagian.
16. Parkir yang Memadai
Menyiadakan tempat parkir yang cukup, baik untuk kendaraan pengunjung maupun kendaraan pegawai.
17. Quota (Kuota) yang Cukup
Kuota tersebut mencakup penyediaan buku-buku yang cukup sesuai dengan pangsa pasar kita.
18. Resepsionis
Jika memungkinkan kita bisa menempatkan resepsionis untuk menyambut serta memberi layanan kepada pengunjung atau konsumen dengan baik.
19. Seragam
Seragam karyawan juga akan mendukung konsep dan imej kafe buku kita.
20. Toilet Bersih
Toilet yang bersih dan nyaman menunjukkan komitmen yang baik dari pemilik tempat usaha terhadap konsumen.
21. Unik
Ciptakanlah ide dan konsep yang unik untuk kafe buku kita sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
22. Variasi Acara
Untuk menarik perhatian customer, kita juga dapat membuat acara-acara khusus sesuai dengan target pasar kita.
23. Waktu Tertentu
Pada waktu-waktu tertentu kita dapat membuat konsep acara atau konsep promo tematik melalui diskon khusus Hari Raya atau Tahun Baru.
24. X-traordinary
Kita bisa membuat sesuatu yang luar biasa untuk momen-momen khusus, seperti pada peringata Hari Buku, Hari Bumi, dan sebagainya melalui acara kejutan, sayembara atau kuis.
25. Yakin
Kita memiliki keyakinan yang kuata untuk menjalankan dan mengembangkan usaha kita.
26. Zero to Hero
Kita bisa memulai bisnis kafe buku tanpa modal, yakni dengan cara memasarkan produk orang lain dengan menjadi reseller atau distribusi buku, majalah, atau pernak-pernik buku.
KISAH SUKSES
Usaha kafe buku merupakan usaha yang relatif barh di indonesia. Keberadaan nya berkembang seiring dengan kebutuhan konsumen dan gaya hidup masyarakat yang juga makin modern. Berikut dipaparkan beberapa usaha kafe atau resto yang membidik kegiatan berbasis edukasi, literasi, dan kewirausahaan sebagai konsep usaha kafe atau restonya.
1. English Kafe
English Kafe adalah program dengan kegiatan kursus bahasa inggris di kafe atau resto di wilayah Yogyakarta, yang dimotori Hamli dan kawan-kawan dari Yogyakarta.
Belajar bahasa inggris di kafe didukung buku-buku yang disediakan pemilik kafe atau resto akan memunculkan simbiosis mutualisme antara pemilik kafe atau resto dan para pengunjung kafe. Pemilik kafe diuntungkan karena tidak perlu menyediakan tempat untuk kursus bahasa inggris. Sedangkan peserta atau murid juga diuntungkan karena mereka bisa belajar bahasa inggris dengan cara lebih santai.
2. Toko Buku Diskon
Toko buku diskon ini terletak di Jalan Tirtodipuran Yogyakarta dengan nama “Oemah Buku”. Toki buku ini selalu mengadakan program buku diskob bagi para pengunjung, berdampingan dengan kantor penerbitan dan percetakan Pohon Cahaya.
Selain sebagai tempat penyaluran buku dari penerbit lain yag akam mengadakan program “cuci gudang”. Dengan diskon 10-20% diharapkan toko buku ink bisa menjadi daya tarik tersendiri bagu pengunjung.
3. Java Sushi
Java Sushi merupakan sebuah resto Jepang dengan konsep unik yang memadukan budaya jawa dan masakan jepang. Resto tersebut milik Muhammad Sjairil, yang pernah tinggal dijepang selama 10 tahun.
Salah satu strategi untuk menarik pengunjung, Java Sushi mengadakan banyak acara yang menarik. Antara lain menawarkan paket khusus photo session dalam busana kimono, pemberian ketrampilan tangan origami yang dimaksudkan sebagai kenang-kenangan atau kursus gratis bahasa Jepang. Cara lain, yakni dengan menyediakan buku bahasa indonesia atau bahasa jepang bagi pengunjung dari berbagai jenis bacaan.
3. EDU Kafe
EDU Kafe didirikan di klaten dengan konsep pendidikan yang bertujuan menyelenggarakan banyak kegiatan pendidikan, mulai dari bedah buku, diskusi, hingga agrobisnis baik untuk sekolah menengah pertama dan atas serta perguruan tinggi maupun persiapan mencari pekerjaan.
4. Kelas Bisnis Yogyakarta
Kelas Bisnis Yogyakarta merupakan komunitas kelas bisnis yang bergerak di Yogyakarta dan sekitarnya. Dan beralamatkan di Jalan Mangkuyudan 43 Yogyakarta. Didalam kelas bisnis tersebut dikembangkan sejumlah kegiatan yang mendukung gerakan dan seluk-beluk enterpreneurship secara mendalam.
Komunitas tersebut memiliki fasilitas perpustakaan, ruang pertemuan, pusat pelatihan (pelatihan enterpreneur, menulis buku, atau pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta), serta kafe yang menyediakan menu tradisional.
Sumber :
{My Hobby My Bussiness} Kafe Buku, Gunawan Ardiyanto, Metagraf (Cetakan Pertama, Desember 2014)
Artikel ini bermanfaat, coba Anda share pada teman atau saudara dengan: