Apabila rencana telah tersusun dengan baik, struktur organsiasi sudah ditetapkan dan posisi atau jabatan dalam sturktur organisasi sudah diisi, berkewajibanlah pimpinan untuk menggerakan bawahannya, memutar roda mesin perushaan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terrealisasikan dengan baik.

Salah satunya adalah memberikan komando kepada bawahan dan pimpinan adalah orang yang menghasilkan seusatu melalui bawahanya. Bawahan hanya menghasilkan sesuatu yang diinginkan atasannya.

Tujuan pemberian perintah benar untuk merelasiasikan tujaun perintah, sehingga atasan yang memeberikan perintah harus memahami sunguh-sungguh apa yang enjadi tujuan printah. tujuan atasan adlah mengkoordinasikan kegiatan bawahan, agar kegiatan masing bawahan mengarah pada satu tujuan dan pemberina perintah itu juga semakin membuat hubungan emosi antara pimpinan dan bawahan semakin positif selain didilamnya bertujuan memdidik dan mengkaderkan bawahanya sehingga setiap perintah harus berhubngan dengan pengawasan sebagaimana bahasan diatas.

Definisi perintah itu sendiri adalah instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu guna merealisasikan tujuan perusahaan.

Dalam perintah itu ada empat unsur penting yaitu intruksi resmi, dari atasan kebawahan, mengerjakan atau tidak mengerjakan dan realisasi tujuan dan perintahpun termasuk bagian dari komunikasi didalamnya harus ada nilai positif yang melahirkan respect bawahan terhadap atasan seperti melalui pertemuan, berbicara langsung melalui telephon, mengirim surat atau email, berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk dan pemberian perintah.

Jenis perintah bisa berupa lisan maupun tulisan. Perintah bisa denga lisan apabila tugas yang diperinahkan itu tugas sederhana dan darurat, bawahnpun sudah pernah mengerjakan perintah sebelumnya dan selesai tepat waktu dan apabila ada kekeliruan tidak mengakibatkan persoalan besar. berbeda dengan perintah tertulis yang secara positif dapat mudah diperiksa kebenarannya, bawahan secara resmi bertanggungjawab dan sebagai standarisasi perintah dalam manajemen lini.

Perinsip perintah haruslah jelas intruksi dan petunjuk pelaksanaanya, perintah harus satu persatu biar bawahan tidak bingung untuk skala prioritas, diungkapkan secara positif dan kepada orang yang tepat diiringi dengan motivasi, reward dan evaluasi pelaporan sehingga akan terjalin hubungan baik antara atasan dengan bawahan.